1
1. Persyaratan Kerja di Kapal
2
2. Hak-hak dan Kewajiban
3
c. Hak Pemilik/Operator :
Mempekerjakan pelaut.
d. Kewajiban Pemilik/Operator :
Memenuhi semua kewajiban yang merupakan hak-hak pelaut.
4
c. Jam kerja melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (a) di atas dan dipekerjakan pada hari-hari libur dihitung
lembur;
d. Setiap awak kapal harus diberikan waktu istirahat paling sedikit
10 (sepuluh) jam dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat)
jam yang dapat dibagi 2 (dua), yang salah satu diantaranya
tidak kurang dari 6 (enam) jam kecuali dalam keadaan darurat;
e. Pelaksanaan tigas-tugas darurat demi keselamatan berlayar
dan muatan termasuk latihan-latihan di kapal atau untuk
memberikan pertolongan dalam bahaya sesuai peraturan
keselamatan pelayaran, tidak dihitung lembur;
f. Pelaut muda atau pelaut yang berumur antara 16 tahun sampai
18 tahun dan dipekerjakan sebagai apapun di atas kapal, tidak
diperbolehkan untuk :
1) Dipekerjakan melebihi 8 (delapan) jam kerja sehari dan
40 jam seminggu.
2) Dipekerjakan pada waktu istirahat, kecuali dalam keadaan
darurat.
5
4. Pengelompokan Awak Kapal
Kualifikasi dan jumlah awak kapal ditentukan oleh jenis dan bobot
kapal.
Ketentuan pengawakan kapal diatur dalam pasal 55 – 64 ISU
No. 21/1992.
6
Oleh karena itu seorang nakhoda memiliki kewenangan penegakan
hukum terhadap kapal motor dengan ukuran < 100 m3 dan kapal
tanpa motor dengan ukuran 300 m3 dengan konstruksi sederhana
yang berlayar di perairan terbatas, tidak perlu dipimpin oleh
seorang nakhoda dan cukup dipimpin oleh seorang Pemimpin
Kapal yang persyaratan keterampilannya lebih ringan.
Perwira dek/geladak;
Perwira mesin;
Perwira administrasi/Purser;
Bintara;
Kelasi.
7
Perwira Dek (Mate) adalah :
8
Catatan :
Dari tugas dan tanggung jawab secara garis besar adalah
demikian, tapi di atas kapal kadang ditemui beberapa tugas-tugas
tambahan sesuai dengan International Safety Management
(ISM Code) Manual Perusahaan tersebut.
10
Bagi Kapal Penyeberangan, tugas-tugas para awak kapal tersebut
harus disesuaikan dengan kebutuhan angkutan (muatan) yaitu
penumpang dan kendaraan.
Untuk penumpang perlakuannya sama dengan kapal penumpang, dan
untuk kendaraan perlu perlakuan khusus dengan ketrampilan
perparkiran kendaraan dan pemberangkatan kendaraan, agar
kestabilan kapal tetap terjaga supaya tidak oleng.
Bagi kapal penyeberangan yang membawa gerbong kereta api,
penjagaan kestabilan ini dikomando dari anjungan dengan memainkan
tonki ballast.
Seluruh awak kapal harus memiliki pengetahuan/pendidikan serta
keterampilan yang sesuai dengan tugasnya di kapal, dan didukung
oleh ijazah atau sertifikat yang dimilikinya.
Dalam bertugas awak kapal wajib mematuhi ketentuan pasal 11
KM No.32 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Penyeberangan.
11
5. Akomodasi Awak Kapal
13
c. Untuk kamar tidur rating di kapal-kapal penumpang yang satu
kamar tidur terdapat 4 (empat) tempat tidur, maka luas lantai
per orang minimal 2,22 m2 termasuk luas lantai untuk
menempatkan tempat tidur dan meja.
d. Lemari dan laci untuk tempat menyimpan barang-barang
penting dan kursi.
e. Bagi setiap awak kapal diharuskan disediakan sebuah tempat
tidur yang layak dan tidak boleh diletakkan rapat satu sama lain.
f. Tinggi langit-langit kamar tidur minimal 190 cm dari lantai.
g. Jika suatu kamar tidur dilengkapi tempat tidur bertingkat, tempat
tidur terbawah tingginya minimal 30 cm dari lantai dan tempat
tidur atas, di pertengahan tinggi antara tempat tidur bawah dan
sisi bawah langit-langit.
h. Semua kamar tidur yang telah dilengkapi dengan tempat tidur,
lemari, laci tempat menyimpan, meja dan kursi harus
mempunyai kenyamanan yang layak.
14
FASILITAS AWAK KAPAL
Setiap kapal dengan ukuran lebih besar dari GT. 3000 harus
mempunyai ruang rekreasi yang terpisah dari ruang makan untuk
perwira dan rating yang nyaman letaknya dan dilengkapi dengan
peralatan dan perabotan yang cukup untuk fasilitas rekreasi.
Fasilitas sanitasi berupa kamar mandi dan tempat cuci untuk setiap
kapal selain kapal penumpang di luar fasilitas kamar mandi yang
ada ditentukan :
Minimum 1 (satu) kamar mandi untuk 8 (delapan) orang awak
kapal.
Minimum 1 (satu) tempat cuci untuk 8 (delapan) orang awak
kapal.
16
Untuk kapal-kapal penumpang dengan jumlah awak kapal lebih dari
100 (seratus) orang, jumlah fasilitas sanitasi ditentukan sesuai
keperluan.
Setiap kapal harus dilengkapi dengan fasilitas air tawar yang cukup
yang bersuhu dingin maupun panas yang disesuaikan dengan
daerah pelayaran kapal.
Semua ruangan sanitasi harus dilengkapi dengan ventilasi ke udara
luar sehingga terjadi sirkulasi yang baik.
3. Klinik
Setiap kapal dengan jumlah awak kapal 15 (lima belas) orang atau
lebih harus dilengkapi dengan ruang perawatan kesehatan yang
layak dan memiliki kamar mandi dan jamban tersendiri.
Fasilitas ruang perawatan kesehatan tidak boleh dipergunakan
untuk keperluan-keperluan lain, selain untuk perawatan orang sakit,
sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu, khususnya dalam
keadaan darurat.
17
Pada setiap kapal harus tersedia obat-obatan untuk pengobatan
darurat sebelum kapal tiba di pelabuhan atau mendapat bantuan
pengobatan dari tempat lain dan bahan-bahan pembalut dalam
jumlah yang banyak.
Untuk pemberian pelayanan kesehatan di kapal, nakhoda dalam
keadaan tertentu dapat meminta bantuan nasihat dari tenaga medis
di darat.
18
PROGRAM DIKLAT KEMENHUB