Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN I

PENGANTAR REGULASI KEMARITIMAN

Program Studi : Teknik Perkapalan


Nama mata kuliah/Kode : Regulasi Kemaritiman/ 448D31112
Jumlah SKS : 2 sks
Pengajar : 1. Dr. Ir. Ganding Sitepu, Dipl-Ing
: 2. Wihdat Djafar, ST, MT, MlogSupChMgmt
: 3. A. Dian Eka Anggriani, S.T., M.T

Sasaran Belajar
Mampu menjelaskan dan menguraikan berbagai regulasi yang
mengatur tata tertib operasi perkapalan, keselamatan, dan
keamanan kapal, serta latar belakang regulasi dalam kaitannya
dengan perekonomian, kemanusiaan, dan aspek ekologi dengan
mempresentasikan uraian dan penjelasannya.

Deskripsi Singkat Mata Kuliah


Mata Kuliah Regulasi Kemaritiman memiliki beban kinerja 2 sks.
Bahan kajian utama yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah
regulasi atau kebijakan bersifat internasional, terutama IMO, yang
berkaitan dengan keselamatan kapal, perlindungan lingkungan
maritim, perlindungan awak kapal. Selain itu, dibahas juga
kebijakan domestik bidang perkapalan yang berkaitan dengan
tata tertib operasi kapal dan berlaku di dalam negeri.

Untuk dapat mengikuti kuliah ini dengan baik, mahasiswa


sebaiknya telah mampu menjelaskan prinsip stabilitas, kekuatan
struktur kapal, prinsip sistem propulsi, gambar rencana umum,
dan penggolongan kapal berdasarkan fungsinya.

1|MK. Regulas i Kemaritima n


I. PENDAHULUAN

Kegiatan maritim memiliki peran penting dalam bisnis, perdagangan dan


ekonomi di dunia. Menurut Kristiansen (2005), bidang utama kegiatan maritim
meliputi:
1. Transportasi maritim; pelayaran pantai, angkutan penumpang dalam negeri
dan luar negeri, pelayaran internasional dan pelayaran kapal-kapal pesiar
2. Perikanan
3. Budidaya laut
4. Operasi continental shelf (misalnya minyak dan gas); rig operations, supply
services, pipeline laying dan underwater activities.
5. Sains dan survei

Kegiatan-kegiatan maritim tersebut memiliki manfaat yang sangat besar


diantaranya adalah lapangan pekerjaan, produksi, menciptakan nilai dan
menguntungkan secara ekonomi. Namun, kegiatan tersebut juga dapat
memberikan dampak yang negatif terhadap manusia, lingkungan maupun
ekonomi.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, maritim diartikan berkenaan


dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. UU RI
No 17 tahun 2008 mendefinisikan pelayaran terkait dengan aktifitas dan
perananannya sebagai bagian dari sistem transportasi nasional yang bertujuan
mewujudkan sistem transportasi yang efektif dan efisien, serta membantu
terciptanya pola distribusi nasional yang mantap dan dinamis. Sehingga,
berdasarkan undang-undang tersebut, maka regulasi kemaritiman dapat
diartikan sebagai peraturan terkait dengan kegiatan angkutan di perairan,
kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan pelayaran, dan perlindungan
lingkungan maritim.

2|MK. Regulas i Kemaritima n


II. PENYAJIAN
2.1 PENTINGNYA REGULASI KEMARITIMAN

Regulasi kemaritiman sangat penting peranannya dengan beberapa


pertimbangan, antara lain:
1. Pekerjaan di laut merupakan bidang pekerjaan yang tergolong berbahaya
bahkan banyak yang mempersepsikan sebagai paling berbahaya
2. Industri pelayaran membutuhkan investasi yang sangat besar
3. Industri pelayaran melibatkan banyak stakeholder dengan kepentingan yang
berbeda-beda
4. Kecelakaan pelayaran memberikan dampak langsung dan sangat besar
terhadap jiwa manusia, barang dan lingkungan. Regulasi dibuat bertujuan
untuk mencegah atau meminimalkan dampak yang dapat ditimbulkan oleh
risiko kegiatan kemaritiman.
Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan antara lain:
- Kerugian terhadap manusia: luka dan kematian
- Polusi lingkungan
- Kerugian ekonomi; kerusakan atau kehilangan kapal dan barang,
kehilangan pendapatan, dll
5. Selain itu, regulasi kemaritiman juga diharapkan dapat mendorong
pengembangan usaha pelayaran sebagai bagaian dari sistem transportasi
nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah
dan memperkukuh kedaulatan negara.

2.2 RUANG LINGKUP

Materi Regulasi Kemaritiman ini membahas regulasi terkait dengan keselamatan


kapal, perlindungan lingkungan maritim, perlindungan awak kapal, kebijakan
domestik bidang perkapalan yang terkait operasi dan usaha perkapalan. Bahan
kajian selama satu semester terdiri dari:
1. Angkutan laut dalam sistem trasnportasi nasional.

3|MK. Regulas i Kemaritima n


2. Regulasi nasional (UU , PP, PerMen).
3. Sistem Transportasi Nasional, UU, PP, PerMen terkait pengaturan angkutan
penyeberangan.
4. Regulasi Internasional : SOLAS, Marpol
5. Konvensi - Konvensi IMO
6. Konvensi IMO terkait pencemaran : Ballast Water Management, Anti Fouling,
Scrapping and Recycling.
Secara umum, regulasi yang akan dibahas terdiri dari:
1. Regulasi Nasional: UU, PP, Permen yang berkaitan dengan Angkutan di
perairan dan Kepelabuhanan.
2. Regulasi Nasional: UU, PP, Permen yang berkaitan dengan Keselamatan dan
Keamanan.
3. Sistem Transortasi Nasional, UU, PP, Permen yang berkaitan dengan
Pengaturan angkutan penyeberangan
4. Regulasi Internasional: SOLAS 74/78; MARPOL 73/78, terkait pencegahan
kecelakaan perkapalan (maritim).
5. Konvensi IMO, tentang penanggulangan dan pembatasan jumlah
korban/kerugian akibat kecelakaan maritim.
6. Konvensi IMO yang terkait Pencemaran: MARPOL 73/78, Manajemen Ballast,
Anti Fouling, Scrapping dan Recycling, dan lain-lain.

2.3 STAKEHOLDERS REGULASI KEMARITIMAN

Stakeholders atau pihak-pihak berkepentingan terhadap regulasi maritim adalah


pihak-pihak yang berperan dalam menentukan kebijakan, operator dalam kegiatan
kemaritiman serta pihak-pihak yang merasakan dampak kegiatan maritim. Pihak-
pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Regulator; menyusun dan menetapkan undang-undang, peraturan dan


pedoman terkait kegiatan kemaritiman.
2. Shipbuilder; bertanggung jawab standar teknis kapal

4|MK. Regulas i Kemaritima n


3. Pemilik kapal; memutuskan apakah standar teknis yang digunakan diatas
persyaratan minimum, memilih kru atau perusahaan manajemen yang
mengurus kru dan operasi, serta keputusan terkait kebijakan-kebijakan
operasional dan organisasi keselamatan.
4. Pemilik barang; membayar jasa transportasi dan juga kualitas serta
keselamatan operasi kapal, melakukan penilaian independen terhadap kualitas
dari shipper.
5. Perusahaan asuransi; berperan dalam pembayaran risiko atas nama shipper
dan pemilik barang, serta melakukan penilaian independen terhadap kualitas
dari shipper.
6. Perusahaan manajemen; mewakili pemilik kapal bertanggung jawab dalam
penentuan kru kapal, operasi dan perawatan kapal
7. Flag state; berperan dalam mengendalikan kapal, standar kru dan standar
manajemen.
8. Badan klasifikasi; mengontrol standar teknis mewakili pihak insurer dan
melakukan beberapa fungsi kendali atas nama flag state
9. Administrasi pelabuhan; bertanggung jawab terhadap keselamatan kapal di
pelabuhan dan pada saat kapal mendekati pelabuhan, serta melakukan kendali
standar keselamatan kapal, dan kasus-kasus tertentu misalnya substandard
vessel.
10. Kru kapal; bertanggung jawab terhadap pengoperasian kapal.
11. Penumpang; pengguna jasa angkutan laut
12. Masyarakat umum; pihak yang memperoleh dampak ekonomi, sosial dan
budaya dengan adanya kegiatan kemaritiman.
13. Lingkungan; mengalami perubahan fisik maupun kimia dengan adanya kegiatan
maritim.

5|MK. Regulas i Kemaritima n


III. PENUTUP
3.1. Rangkuman

1. Kegiatan kemaritiman, selain memberikan dampak positif yakni: lapangan


pekerjaan, produksi, menciptakan nilai dan menguntungkan secara ekonomi.
Namun, kegiatan tersebut juga dapat memberikan dampak yang negatif
terhadap manusia, lingkungan maupun ekonomi.

2. Regulasi kemaritiman dapat diartikan sebagai peraturan terkait dengan kegiatan


angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan pelayaran,
dan perlindungan lingkungan maritim.

3. Regulasi kemaritiman memiliki peran penting karena pekerjaan dilaut tergolong


berbahaya, industri pelayaran membutuhkan investasi yang besar dan
melibatkan banyak pihak selain. Regulasi maritim disusun untuk mencegah atau
meminimalkan dampak negatif dari kegiatan kemaritiman selain itu untuk
mendorong pengembangan usaha pelayaran.

4. Stakeholders atau pihak-pihak berkepentingan terhadap regulasi maritim antara


lain: regulator, shipbuilder, pemilik kapal, pemilik barang, perusahaan asuransi,
perusahaan manajemen, flag state, badan klasifikasi, administrasi pelabuhan,
kru kapal, penumpang, masyarakat umum dan lingkungan.
.
3.2. Soal-soal Formatif

1. Jelaskan pengertian regulasi maritim dan peranannya

2. Jelaskan dampak yang dapat ditimbulkan dengan adanya kegiatan kemaritiman

3. Jelaskan pihak-pihak yang terkait terhadap regulasi kemaritiman

6|MK. Regulas i Kemaritima n


3.3. Umpan Balik
1. Mahasiswa dapat bertanya apabila ada materi uraian yang tidak jelas.
2. Dosen bisa menjelaskan kembali jika diperlukan
3.4 Daftar Pustaka
1. Svein Kristiansen, 2005, Maritime Transportation ; Safety Management and
Risk Analysis, Elsevier Butterworth-Heinemann , Linacre House, Jordan Hill,
Oxford
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
http://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/uu/uu._no.17_tahun_2008.pdf

7|MK. Regulas i Kemaritima n

Anda mungkin juga menyukai