Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
KELOMPOK VI (6)
Oleh:
ROSALINA (2030021)
A. Identitas Klien
Nama : Tn. S No. RM : 500xxx
Usia : 53 tahun Tgl.MRS : 18 Januari 2020
Jenis : Laki-laki Tgl. : 20 Januari 2021 (Rabu)
Kelamin Pengkajian
Alamat : Gampingan, Sumber : Pasien dan keluarga
Sumbertangkil Rt 17/05 Informasi
Tirtoyudo
Status : Menikah/kawin Nama : Ny. S dan Sdr. F
pernikahan Keluarga dekat
yang dapat
dihubungi
Agama : Islam Alamat : Gampingan,
Sumbertangkil Rt 17/05
Tirtoyudo
Pendidikan : SD Status : Istri dan anak pasien
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Tani
Pendidikan : SMP
4. Kebiasaan:
E. Riwayat Keluarga
GENOGRAM
Keterangan Genogram
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Pernikahan
: Pasien
klien : Tinggal 1
Rumah
F. Pola Aktifitas-Latihan
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang
lain, 4 = tidak mampu
Jenis diit/makaan Nasi, sayur, lauk pauk Makanan diit dari rumah
sakit (diit RPRGRK)
Komposisi menu Nasi, sayur, lauk pauk Nasi, sayur, buah, lauk pauk
I. Pola Tidur-Istirahat
M. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemah
a. Kesadaran : 4,5,6 Composmentis
b. Tanda-tanda vital : - Tekanan darah : 200/110 mmHg Suhu : 37,4º C
- Nadi : 81 x/menit Tinggi badan : 170cm
- Pernafasan : 24x/menit (Kondisi menggunakan NRBM)
- Berat badan : 55 kg
- SpO2 : 99% (Kondisi menggunakan NRBM)
2. Kepala dan Leher
a. Kepala : Bentuk : bulat Massa: tidak ada
Distribusi rambut: Hitam Warna kulit kepala: sawo matang
b. Mata : Bentuk :Bulat Konjungtiva: Tidak anemis
Pupil : ( √) reaksi terhadap cahaya ( ) isokor
Funsi penglihatan : (√) Baik ( ) Kabur
Penggunaan alat bantu : ( ) Ya (√ ) Tidak
Pemeriksaan mata terakhir : -
Riwayat Operasi :-
c. Hidung : Bentuk: Simetris Warna : Sawo matang
Pembengkakan : Tidak ada Nyeri tekan: Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada Riw. Alergi: (-)
Penyakit yg pernah terjadi: (-)
d. Mulut dan Tenggorokan : Tidak ada gangguan
Warna bibir: Coklat Mukosa : Lembab Lesi : Tidak ada
Massa : (-) Warna Lidah : Merah Muda
Perdarahan gusi : (-) Karies : (-)
Kesulitan menelan : (-) Sakit tenggorok : (-)
Gangguan bicara : (-)
e. Telinga : Bentuk : Simetris Warna : Sawo matang
Lesi :Tidak ada Massa : Tidak ada Nyeri : (-)
Fs. Pendengaran: Normal Alat bantu pendengaran: Tidak ada
f. Leher : Kekakuan : (-) Nyeri/Nyeri tekan (-)
Benjolan/massa: (-) Keterbatasan gerak : (-)
3. Dada : Bentuk :Simetris Pergerakan Dada :(-)
Nyeri/nyeri tekan : (-) Massa : (-) Peradangan : (-)
Jantung : Perkusi : Pekak
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
Paru : Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara nafas ronchi (pasien batuk campur darah)
4. Payudara dan ketiak :
Benjolan/massa : (-) Nyeri/nyeri tekan : (-)
Bengkak : (-) Kesimetrisan : (-)
5. Abdomen :
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada bekas luka
Auskultasi : Bising usus 5 x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
6. Genetalia : Tidak dikaji
7. Ekstremitas : Kekuatan otot :
5 5
5 5
Keterangan Kekuatan Otot:
0 : Paralisi, Tidak ada kontraksi otot sama sekali
1 : Teraba dan terlihat getaran kontraksi otot tetapi tidak ada gerakan sama
sekali
2 : Dapat menggerakkan anggota gerak tanpa gravitasi
3 : Dapat menggerakkan anggota gerak untuk menahan berat (gravitasi)
4 : Dapat menggerakkan sendi dengan aktif dan melawan tahanan dengan
minimal
5 : Dapat menggerakkan sendi dengan aktif dan melawan tahanan dengan
maksimal (kekuatan normal)
Kontraktur : (-) Pergerakan : lemah sebelah kiri
Deformitas : (-)/perubahan bentuk kaki Pembengkakan : (+)
Edema : - -
+ + Nyeri/nyeri tekan : (-)
Pus : (-) Luka : (-)
8. Kulit dan kuku :
Kulit : warna : Sawo matang (tampak pucat) Jaringan parut: (-)
Lesi : (-) suhu: 37,4ºC
Tekstur : Kasar Turgor : >2 detik detik
Kuku : warna : Norma Lesi : Tidak ada
Pengisian kapiler : <2 detik
5. Hasil pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Hasil Laboratorium Tn. M (Dx Medis : CVA Infark)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin 5.1 g/dL 13.4-17.7
Hematokrit 15.1 % 40-47
Indeks Eritrosit
MCV 89.0 fL 80-93
MCH 29.9 Pg 27-31
MCHC 33.6 g/dL 32-36
Eritrosit 1.70 Juta/cmm 4.0-5.5
Leukosit 10,300 Sel/cmm 4,300-10,300
Trombosit 185,000 Sel/cmm 142,000-424,000
Hitung jenis leukosit
Easinofil 1.5 % 0-4
Basofil 1,0 % 0-1
Neutrofil 84.3 % 51-67
Limfosit 8.3 % 25-33
Monosit 4.8 % 2-5
Kimia Klinik
Elektrolit
Natrium (Na) 134 mmol/L 136-145
Kalium (K) 5.6 mmol/L 3.5-5.0
Kalsium ion 1.00 mmol/L 1.15-1.35
Glukosa darah 156 mg/dL <200
sewaktu
AST (SGOT) 26 U/L 0-40
ALT (SGPT) 48 U/L 0-41
Ureum 252 mg/dL 10-20
Kreatinin 24.03 mg/dL <1.2
Analisa gas darah
PH 7.32 7.37-7.45
PCO2 32.0 mmHg 35.0-48.0
PO2 60.0 mmHg 80-100
Base axcess -8.8 mmol/L (+2)-(+3)
HCO3 Actual 26.6 mmol/L 22-26
Saturasi O2 89.0 % 94-98
Imunoserologi
Anti SARS COV 2 Non. Reaktif, COI: Reaktif, COI>=1,0
ECLIA 0,087 Non. Reaktif
COI<1,0
b. Radiologi
- Foto Thorax
2. Ds :
- Pasien mengatakan bengkak Gagal Ginjal Kronis Hipervolemia
pada kaki pada bagian kanan dan (Gangguan mekanisme
kiri regulasi)
- Pasien mengatakan badanya
lemas Retensi Na
- Pasien mengatakan sesak nafas
- Pasien mengatakan badanya Tekanan kapiler naik
terasa meriang
- Pasien mengatakan BAK 2x/hari Volum interstisial naik
Do:
- Tampak pucat pada kaki Edema
- Tampak edema pada kedua kaki
(pitting edema) Kelebihan volume
- - cairan (hipervolemia)
+ +
- Turgor kulit >2 detik
- Ureum : 252 mg/dl (n: 10-20)
- Kreatinin : 24.03 mg/dl (n: <12)
- TD: 200/110 mmhg
- N : 81 x/menit
- S : 37,4 º c
- RR: 24 x/menit
- Cairan masuk 1.500 ml/3 botol
infus/hari
- Minum 3 gelas/hari
- Pasien tampak lemah
- Foto Thorax
NO SDKI
1. Pola nafas tidak efektif b.d sindrom hipoventilasi d.d dispnea, pola nafas abnormal
(D.0005)
2. Hipervolemia b.d Gangguan mekanisme regulasi d.d edema kaki dan dispnea
(D.0022)
3. Risiko perfusi renal tidak efektif d.d disfungsi ginjal (D.0016)
INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)
Hari/ Intervensi Keperawatan (SIKI)
Waktu
Tanggal SLKI SIKI
Rabu, 20 Januari Tujuan : Manajemen Jalan Nafas 19.00 WIB
2021 Observasi
Setelah dilakukan tindakan
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalam, usaha nafas)
keperawatan selama 2 x 24
DX 2 - Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
diharapkan Pola nafas membaik
(Pola Nafas Tidak kering)
dengan,
Efektif) Terapeutik
KH:
- Dispnea menurun (2—5) - Posisikan semi-fowler atau fowler
- Penggunaan otot bantu - Berikan minum hangat
nafas menurun (2—5) - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Pemanjangan fase - Berikan oksigen jika perlu
ekspirasi menurun (2—5) Edukasi
- Frekuensi nafas membaik - Ajarkan teknik batuk efektif
(2—5) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik jika perlu.
Pemantauan Respirasi
Observasi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
- Monitor pola nafas (mis. Bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kusmaul,
cheyne-stokes, biot, ataksik)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Auskultasi bunyi nafas
- Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik jika perlu.
Rabu, 20 Januari Tujuan : Manajemen Hipervolemia 19.05 WIB
2021 Observasi
Setelah dilakukan tindakan
- Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis. dispnea, edema, suara nafas
keperawatan selama 2 x 24
DX 2 tambahan
diharapkan Keseimbangan
(Hipervolemia) - identifikasi penyebab hipervolemia
cairan meningkat dengan,
- monitor status hemodinamik (mis. frekuensi jantung, tekanan darah, MAP,
KH:
CVP, PAP, POMP, CO, CI), jika tersedia.
- Edema menurun (2—5)
- Monitor intake dan output cairan
- Tekanan darah Membaik
- Monitor tanda hemokonsentrasi
(2—5)
- Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis. Kadar protein dan
- Turgor kulit Membaik (2
albumin meningkat)
—5)
- Monitor kecapatan infus secara ketat
- Monitor efek samping diuretik (mis. Hipovolemia, hipokalemia dll)
Terapeutik
- Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan garam
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 o
Edukasi
- Anjurkan melapor jika heluaran urin <0,5 ml/kg/jam dalam 6 jam
- Anjurkan melapor jika BB bertambah >1kg dalam sehari
- Anjurkan vara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran cairan
- Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretik
- Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretik
- Kolaborasi pemberian Continous renal replacement therapy (CRRT), jika
perlu.
2. Kamis DX - Mengkaji pasien mengenai tanda dan gejala yang terjadi pada hipervolemia
21-01-2021 2 - Mengkaji edema pada pasien (pasien mengalami edema pada kedua kaki
Hipervolemia - Mengukur tanda-tanda vital pasien (status hemodinamik/ pasien mengalami tekanan
Pukul 10.00
darah tinggi)
WIB
- Memonitor intake dan output cairan
- Memberikan edukasi untuk tetap menjaga intake cairan (minum) 3 gelas/hari sesuai
anjuran dokter
- Memberikan edukasi pasien untuk mengkonsumsi makanan sesuai yang diberikan dari
rs
- Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga untuk mengurangi makanan yang
mengandung protein tinggi (kuning telur, ikan dll), mengurangi makanan yang tinggi
fosfor (keju, yogurt, sarden dll), mengurangi makanan yang tinggi garam, mengurangi
maknaan yang tinggi kalium (pisang, alpukat dll)
- Memonitor kecepatan infus sesuai anjuran dokter
- Berkolaborasi pemberian obat diuretik sesuai dengan anjuran dokter
3. Kamis DX - Memonitor status kardiopulmonal seperti frekuensi nafas, kekuatan nadi dan frekuensi,
21-01-2021 2 tekanan darah (dicantumkan dalam evaluasi)
Risiko - Mengukur saturasi oksigen untuk mengetahui kebutuhan oksigenasi pada pasien
Pukul 10.10 perfusi renal
- Memonitor status intake dan output cairan
WIB tidak efektif
- Menganjurkan untuk membatasi konsumsi cairan sesuai yang dianjurkan oleh dokter
(3 gelas/hari)
- Memberikan bantuan oksigenasi sesuai hasil saturasi oksigen (pasien dipasang oksigen
NRBM dengan 10 lpm)
- Menganjurkan keluarga untuk segera melaporkan jika terjadi keluhan seperti bengkak-
bengkak pada wajah, jarang berkemih (bahkan tidak berkemih sama sekali), sesak nafas,
bahkan sampai jika terjadi penurunan kesadaran
- Melakukan transfusi darah sesuai anjuran dari dokter
EVALUASI
2. Kamis DX S:
21– 01- 2021 2 - Pasien mengatakan badanya masih lemas
Hipervolemia - Pasien mengatakan kakinya masih odeme /bengkak
- Pasien mengatakan badanya terasa meriang
- Pasien mengatakan kepalanya pusing
O:
- Tampak kaki masih odeme (2—2)
- Tekanan darah/TD: 190/100 mmhg (2—2)
- Turgor kulit >2 detik (2—2)
- Adanya pitting edema (+ pada kaki)
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi (Monitor intake dan output cairan)
3. Kamis DX S:
21– 01- 2021 2 - Pasien mengatakan badanya masih lemas
Risiko - Pasien mengatakan kakinya masih odeme /bengkak
perfusi renal - Pasien mengatakan badanya terasa meriang
tidak efektif - Pasien mengatakan kepalanya pusing
O:
- Tampak kaki masih odeme
- Jumlah urin sedang (3—3)
- Kadar ureum sedang 252---114 mg/dL (10-20) (2—3)
- Kadar kreatinin plasma membaik 24,03 --- 11,4 (<12) mg/dL(2—5)
- Tekanan darah cukup memburuk 190/100 mmHg
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
3. Jumat DX S:
22 Januari 2021 3 - Pasien mengatakan badanya masih lemas
Risiko O:
perfusi renal - Tampak kaki masih odeme
tidak efektif - -
+ +
- Jumlah urin sedang (3—3)
- Kadar ureum sedang 252---114 mg/dL (10-20) (2—3)
- Kadar kreatinin plasma membaik 24,03 --- 11,4 (<12) mg/dL(2—5)
- Tekanan darah 170/90 mmHg
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Hentikan intervensi (pasien pulang)
REVISI (PEMBIMBING KLINIK)
1. Tambahkan data intake dan output cairan (cairan masuk seperti sehari minum berapa kali, seberapa banyak dan yang dikeluarkan seperti BAK
berapa kali)
2. Ditambahkan pemeriksaan pitting odeme pada data obyektif
3. Menjelaskan ureum dan kreatinin kenapa kok dimasukkan di gangguan pola nafas
4. Tambahkan edukasi mengenai nutrisi, input cairan pada implementasi diagnosa hipervolemia