Anda di halaman 1dari 7

Jurnal KESMAS, Vol. 8, No.

7, November 2019 221

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP IBU SERTA DUKUNGAN


PETUGAS KESEHATAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI
PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO
Arine Mamalanggo*, Adisti A. Rumayar*, F. R. Raymond Maramis*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Kunjungan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan selama hamil pertama sampai memasuki masa
persalinan yang di lakukan oleh tenaga professional dokter/tenaga kesehatan bertujuan untuk
mempersiapkan kelahiran bayi dan kemungkinan gawat daruratan, pemeriksaan fisik secara terfokus,
dan deteksi dini komplikasi selama masa kehamilan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Waktu penelitian pada bulan September-
November 2019. Sampel dalam penelitian ini ibu yang datang berkunjung di Puskesmas Ranotana Weru
Kota Manado dengan 81 ibu. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
koesioner. Hasil uji penelitian Chi-square di dapati hasil bahwa ada hubungan pengetahuan dengan
kunjungan Antenatal Care nilai p Value = (0,011<0,05) dan ada hubungan sikap dengan kunjungan
Antenatal Care nilai p Value = (0,006<0,05) serta ada hubungan dukungan petugas kesehatan dengan
kunjungan Antenatal Care dengan nilai p Value = (0,003<0,05).

Kata Kunci : Kunjungan antenatal care, pengetahuan, sikap, dukungan petugas kesehatan

ABSTRACK
An antenatal care (ANC) visit is an examination during the first pregnancy until labor is carried out by a
professional doctor / health professional aiming to prepare for the birth of a baby and possible
emergencies, focused physical examination, and early detection of complications during the period
pregnancy. This research is a quantitative study with analytic survey design with cross sectional study
approach. The time of the study was in September –November 2019. The sample in this study was the
mother who came to visit the Ranotana Weru Public Health Center in Manado with 81 mothers.This study
used a questionnaire as instrument. Chi-square research test results found that there is a relationship of
knowledge with Antenatal Care visit p value = (0.011 <0.05) and there is a relationship between attitude
and Antenatal Care visit p value = (0.006 <0.05) and there is a relationship support of health workers
with Antenatal Care visit with p value = (0.003 <0.05).

Keywords: Antenatal care visits, knowledge, attitudes, support of health workers

PENDAHULUAN tidaknya gangguan kesehatan atau


Kunjungan Antenatal Care (ANC) penting komplikasi kehamilan yang mungkin dapat
dilakukan sedini mungkin untuk mengganggu kualitas kehamilan serta untuk
memeriksakan kesehatan fisik dan mental deteksi dini. Pelayanan antenatal care dapat
ibu sehingga mampu menghadapi diperoleh pada pelaksanaan posyandu oleh
persalinan, pemeriksaan kehamilan sangat bidan, ditempat dokter atau bidan praktek
penting dilakukan untuk mengetahui swasta, poliklinik KIA dan rumah sakit
pertumbuhan janin dan kesehatan ibu, (Kemenkes RI, 2013).
pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga Penilaian pelaksanaan pelayanan
professional dokter spesialis kandungan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan
atau bidan dan tenaga perawat di pelayanan dengan melihat minimal empat kali selama
kesehatan untuk memastikan ada atau kehamilan yaitu satu kali trimester pertama
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 222

(K1), satu kali trimester ke dua (K2) dan KB, pencegahan komplikasi, perawatan
dua kali trimester ketiga (K3 dan K4). bayi dan aktifitas fisik atau senam ibu
Keteraturan pelayanan antenatal dilakukan hamil. (Kemenkes RI, 2018).
untuk mencegah dampak kelainan-kelainan Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
pada ibu dan janin yang tidak di ketahui, Kabupaten Kota Manado Cakupan
mendeteksi secaraa dini penyakit pada masa Puskesmas Ranotana Weru pada tahun
kehamilan (Kemeskes RI, 2015). 2017 K1 (100,1%), K4 (78%) dan terjadi
Dikatakan bahwa salah satu program peningkatan pada tahun 2018 Cakupan K1
Puskesmas yaitu upayah kesehatan ibu dan (105%), K4 (101%) (Dinkes Kota Manado,
anak (KIA). Berdasarkan program SDGs 2019). Berdasarkan 5 kelurahan yang ada di
(Sustainable Development Goals) yang Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru,
merupakan agenda pembangunan Karombasan Utarah merupakan Kelurahan
berkelanjutan dari MDGs yaitu yang memiliki Cakupan Kunjungan K1 dan
mewujudkan target yang belum K4 terendah yaitu K1 93,8% dan K4 93,8%
terselesaikan salah satunya menurunkan (Profil Puskesmas Ranotana Weru, 2018).
angka kematian ibu dan anak (AKI dan Hal masih belum mencapai target nasional
AKB) ) kurang dari 70 per 100.000 yang ditetapkan yaitu untuk Cakupan K1
kelahiran hidup, dengan tidak ada negara (100 %) dan K4 (95 %) (Permenkes RI,
yang memiliki angka kematian ibu lebih 2014).
dari dua kali rata-rata. (WHO, 2016) Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan
Tingginya angka kematian ibu di hal ini terjadi setelah seseorang melakukan
Indonesia disebabkan karena rendahnya penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
kepedulian terhadap program dalam upaya Tanpa pengetahuan seseorang tidak
penurunan AKI. Adapun upayah yang mempunyai dasar untuk mengambil
ditetapkan oleh Kementrian kesehatan keputusan dan menentukan tindakan
untuk menurunkan AKI yaitu menjamin terhadap masalah yang di hadapi contohnya
agar setiap ibu bisa mendapatkan pelayanan berkaitan dengan tindakan atau kegiatan
yang baik dan berkualitas, fasilitas yang seseorang dalam memilih dan
memadai seperti tenaga kesehatan yang meningkatkan kesehatan termasuk juga
terlatih yaitu dokter spesialis kandungan, tindakan untuk mencegah penyakit
bidan yang professional, perawatan nifas (Achmadi, 2016). Sikap merupakan reaksi
bagi ibu dan bayi, program perencanaan atau respon yang masih tertutup dari
bersalin, pencegahan komplikasi (P4K) seseorang, kesiapan atau kesediaan untuk
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan bertindak. (Allport, 1954 dalam Waryana,
ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas, 2016).
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 223

Dukungan petugas kesehatan merupakan HASIL DAN PEMBAHASAN


hal yang tidak kalah penting karena tenaga Analisis Univariat.
kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri di bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan tentang kesehatan
serta kewenangan untuk meninggkatkan
upayah kesehatan (Kemeskes RI, 2015).
Penelitian dari Patel dkk (2016) tentang
Berdasarkan tabel 1 penelitian ini umur ibu
Study tentang pengetahuan dan praktek
yang terbanyak yaitu 38,3|% dan yang
perawatan Antenatal Care (ANC) di antara
paling sedikit umur dengan persentase
wanita hamil yang menghadiri Klinik
24,7%
Antenatal di perawatan tersier Rumah Sakit
.
Pune, Maharashtra, terdapat hbugnan
antaraa tingkat pengetahuan dan praktek
perawatan antenatal care..
Berdasarkan data di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Hubungan antara pengetahuan
sikap ibu serta dukungan petugas kesehatan Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa

dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) jumlah ibu yang memiliki pendidikan

di Puskesmas Ranotana Weru Kota terakhir terbanyak dengan persentase 76,5%


Manado”. tamat SMA/SMK dan paling sedikit dengan
persentase 3,7% tamat SD
METODE
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan desain survei analitik dengan
pendekatan cross sectional study. Waktu
penelitian pada bulan September-November
2019. Sampel dalam penelitian ini ibu yang Berdasarkan tabel 3. jumlah ibu yang
datang berkunjung di Puskesmas Ranotana memiliki pekerjaan terbanyak dengan
Weru Kota Manado dengan 81 ibu persentase yaitu 82,7% ibu IRT dan paling
sedikit dengan persentase 4,9% ibu PNS
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 224

Tabel 7. menunjukkan bahwa paling


banyak ibu memiliki dukungan petugas
kesehatan baik yaitu 56,8% sedangkan ibu
yang memiliki dukungan petugas kesehatan
yang kurang baik yaitu 43,2%

Data tabel 4. di atas menunjukkan jumlah


ibu yang memiliki kehamilan terbanyak
yaitu 28,4% dengan 1 kali kehamilan,
sedangkan kehamilan paling sedikit yaitu
11,1% 5 kali kehamilan
Tabel 8. menunjukkan bahwa paling
banyak ibu memiliki kunjungan antenatal
care (ANC) teratur yaitu sebanyak 51,9%
sedangkan sedangkan ibu yang memiliki
kunjungan antenatal care (ANC) kurang
Pada tabel 5. menunjukkan bahwa paling teratur yaitu 48,1%.
banyak ibu memiliki pengetahuan baik
yaitu sebanyak 59,3%.ibu sedangkan ibu Analisis Bivariat
dengan pengetahuan yang kurang baik
sebanyak 40,7%

Tabel 6. menunjukkan bahwa paling Dapat dilihat dari hasil penelitian pada tabel

banyak ibu memiliki sikap baik yaitu 9. diketahui bahwa ibu memiliki

sebanyak 58,0% ibu sedangkan ibu dengan pengetahuan baik dengan kunjungan

sikap yang kurang baik sebanyak 42,0% ibu antenatal care (ANC) teratur sebanyak
38,4% ibu dan kunjungan kurang teratur
sebanyak 21,0% sedangkan pengetahuan
kurang baik dengan kunjungan antenatal
care (ANC) kurang teratur sebanyak 27,2%
dan kunjungan antrnatal teratur sebanyak
13,6%. Hasil Uji chi square menunjukkan
bahwa nilai p = 0,011 dengan tingkat
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 225

kesalahan 0,05 sehingga Ho ditolak sebanyak 19,8% sedangkan ibu yang


sehingga menyatakan bahwa terdapat memiliki sikap kurang baik dengan
hubungan antara pengetahuan ibu dengan kunjungan kurang teratur sebanyak 28,4%
kunjungan antenatal care (ANC) di dan teratur sebanyak. 13,6%. Hasil uji chi
Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado square menunjukkan bahwa nilai p = 0,006
Hasil Penelitian ini didukung oleh dengan tingkat kesalahan 0,05 sehingga Ho
Lumempouw (2015) yaitu sebanyak 77,1% ditolak sehingga menyatakan bahwa
ibu yang melakukan kunjungan antenatal terdapat hubungan antara sikap ibu dengan
care secara teratur hal ini menunjukkan ada kunjungan antenatal care (ANC) di
hubungan antara pengetahuan ibu dengan Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado
kunjungan antenatal care di Puskesmas Sejalan dengan penelitian yang
Teling Atas Kecamatan Wanea Kota dilakukan oleh Frelestanty dan Sari (2018)
Manado. Hal ini sejalan dengan Hasnita menyatakan bahwa ada hubungan sikap ibu
(2018) didapat sebanyak 58,9% ibu hamil hamil dengan antenatal care (ANC). Sejalan
yang teratur melakukan kunjungan dengan penelitian dari Djonis (2015) di
antenatal care sehingga terdapat hubungan Puskesmas kampung dalam Pontianak
antara tingkat pengetahuan ibu dengan bahwa ada hubungan sikap dengan
keteraturan pemeriksaan antenatal care, pemanfaatan antenatal care Sikap seseorang
dimana seseorang yang memilki terhadap sesuatu hal akan menunjukkan
pengetahuan yang baik tentu akan seberapa baik pengetahuan orang tersebut
mempunyai pemikiran yang lebih rasional dan informasi yang mereka dapatkan akan
dan akan lebih mudah menerima serta mempengaruhi respon untuk menerima
melakukan kunjungan antenatal care secara secara positif (mendukung) begitu juga
teratur sebaliknya pengetahuan yang kurang akan
memberikan respon untuk bersikap negatif
(tidak mendukung).

Berdasarkan penelitian di atas pada tabel


10. diketahui bahwa ibu memiliki sikap Dapat dilihat dari hasil penelitian pada tabel
baik dengan kunjungan antenatal care yang 11, diketahui bahwa ibu yang memiliki
teratur sebanyak 38,3% dan kurang teratur dukungan petugas kesehatan baik dengan
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 226

kunjungan antenatal care teratur sebanyak SARAN


38,3% dan kurang teratur sebanyak 18,5% 1. Bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas
sedangkan ibu yang memiliki dukungan Diharapkan lebih meningkatkan
petugas kesehatan kurang baik dengan penyuluhan bagi ibu di puskesmas
kunjungan kurang teratur sebanyak 29,6% maupun kegiatan posyantu, melakukan
dan teratur sebanyak 13,6%. Hasil uji chi kegiatan door to door di tiap Wilayah
square menunjukkan bahwa nilai p = 0,003 Puskesmas serta memberikan jadwal
dengan tingkat kesalahan 0,05 sehingga Ho pemeriksaan pada ibu agar ibu tahu
ditolak sehingga terdapat hubungan antara kapan harus melakukan pemeriksaan
dukungan petugas kesehatan kehamilan, dan ditingkatkan keramahan
dengankunjungan antenatal care (ANC) di petugas kesehatan terhadap ibu yang
Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado melakukan pemeriksaan kehamilan
Hasil penelitian ini didukung oleh agar setiap keluhan-keluhan dari ibu
penelitian dari Widya, dkk (2018) dengan dapat terjawab.
judul hubungan peran suami dan petugas 2. Bagi Ibu
kesehatan dengan keteraturan antenatal care Diharapkan ibu yang ingin
(ANC) pada ibu hamil trimester III di memeriksaan kehamilan untuk
Puskesmasa Arjasa Jember menyatakan melakukan pemeriksaan secara rutin
bahwa ada hubungan antara peran petugas agar mencegah secara dini risiko yang
kesehatan pada keteraturan kunjungan terjadi selama kehamilan sehingga
antenatal care (ANC. petugas dapat memberikan pelayanan
yang optimal sesuai standar agar ibu
KESIMPULAN dan janin ibu tetap sehat.
1. Terdapat hubungan antara pengetahuan 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
ibu dengan kunjungan antenatal care Diharapkan penelitian ini dapat
(ANC) di Puskesmas Ranotana Weru bermanfaat bagi peneliti lainnya, agar
Kota Manado peneliti selanjutnya dapat menggali
2. Terdapat hubungan antara sikap ibu faktor-faktor lain yang dapat
dengan kunjungan antenatal care mempengaruhi kunjungan antenatal
(ANC) di Puskesmas Ranotana Weru Care (ANC) yaitu berupa faktor
Kota Manado predisposisi, penunjang serta
3. Terdapat hubungan antara dukungan pendukung sehingga dapat membantu
petugas kesehatan dengan kunjungan memberikan motivasi pada ibu yang
antenatal care (ANC) di Puskesmas sedang hamil.
Ranotana Weru Kota Manado
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019 227

DAFTAR PUSTAKA Pengetahuan, Status Pendidikan,


dan Status Pekerjaan Ibu dengan
Anonim 2018. Profil Puskesmas Ranotana
Kunjungan Antenatal Care di
Weru. Kota Manado
Puskesmas Teling Atas Kecamatan
Dinas Kesehatan Kota Manado. 2018. Wanea Kota Manado. Jurnal
Jumlah Kunjungan Antenatal Care Kesehatan Masyarakat.
(ANC) K1 dan K4.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75
Djonis, 2015. Hubungan pengetahuan dan Tahun 2014 Tentang Pusat
sikap ibu hamil dengan pemanfaatan Kesehatan Masyarakat.
antenatal care di Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 97
kampung dalam Pontiana. Jurnal
Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kebidanan, Vol. 8 No 1, Hal 23-27.
Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Frelestanty, E. Sari, P. L, 2018. Hubungan Masa Hamil, Persalinan, Dan
pengetahuan dengan sikap ibu hamil Masa Sesudah Melahirkan,
tentang antenatal care (ANC) di Penyelenggaraan Pelayanan
Wilayah Kerja Puskesmas Emparu Kontrasepsi, Serta Pelayanan
Kecamatan Dedai Kabupaten Kesehatan Seksual.
Sintang. Jurnal Vokasi Kesehatan,
Patel. B. B, Gurmeet1. P, Sinalkar.D. R,
Vol. 1 No 1, Hal 2620-4894
Pandya. K. H, Mahen. A, Singh. N.
Hasnita 2018. Hubungan tingkat 2016, A study on knowledge and
pengetahuan ibu hamil dengan practices of antenatal care among
keteraturan pemeriksaan antenatal pregnant women attending
care Di Puskesmas Turikale antenatal clinic at a Tertiary Care
Kabupaten Maros. Jurnal Ilmiah Hospital of Pune, Maharashtra,
Kesehatan Diagnosis. Vol. 12 No Jurnal Medical Journal of Dr. D.Y.
4, Hal 2302-2531 Patil University. Vol, 9 No 3, Hal
354-362.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset
Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Waryana, 2016. Promosi Kesehatan,
Badan Penelitian Dan Penyuluhan, dan Pemberdayaan
Pengembangan Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuna
Medika.
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Profil
Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Widya. S, Utami. S, Putri. F. 2018,
Kemenkes RI (Online) Hubungan Peran Suami dan
(http://www.depkes.go.id/resources Petugas Kesehatan dengan
/download/pusdatin/profil- Keteraturan Antenatal Care (ANC)
kesehatan-indonesia/profil- pada Ibu Hamil Trimester III di
kesehatan-indonesia-2014.pdf) Puskesmas Arjasa Jember, Jurnal
Diakses 5 Juli 2019. Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember. Vol, 10
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil No 2, Hal 2476-9614.
Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:
Kemenkes RI (Online) World Health Organization. 2016.
(http://www.depkes.go.id/resources Monitoring Health For The SDGs:
/download/pusdatin/profil- World Health Organization
kesehatan-indonesia/Profil-
Kesehatan-Indonesia-tahun-
2017.pdf) Diakses 29 juni 2019
Lumempouw. G. A, Palealu. J. O, Maramis.
F. R. R. 2014. Hubungan antara

Anda mungkin juga menyukai