Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

N
DENGAN HIPERTENSI

DISUSUN OLEH :

DIAN SAFITRI
NIM. 20181400
3B/5

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS


TAHUN AJARAN 2020/2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I TINJAUAN TEORI
KONSEP KELUARGA
KONSEP DASAR MEDIK HIPERTENSI
BAB II TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
F. EVALUASI
BAB I
TINJAUAN TEORI
KONSEP KELUARGA
A. DEFINISI
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak,
bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota
keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. (BKKBN, 1999)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk
saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta
mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.(Friedman, 1998)
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan ( Departemen Kesehatan RI,1988).
 
B. STRUKTUR
1. Dominasi struktur keluarga
a. Dominasi jalur hubungan darah
1)      Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah,suku-
suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.
2)      Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau di susun melalui jalur garis ibu.Suku-suku
padang salah satu suku yang menggunakan struktur keluarga matrilineal.
b.      Dominasi keberadaan tempat tinggal
1)      Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga
sedarah dari pihak suami.
2)      Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga
sedarah dari pihak istri.
c.       Dominasi pengambilan keputusan
1)      Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
2)      Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri
( Setiawati & Dermawan,2008 ).
2.      Ciri – ciri struktur keluarga
a.       Terorganisasi
Saling berhubungan,saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b.      Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan,tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c.       Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
3.      Elemen struktur keluarga ( Friedman )
a.       Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik di dalam
keluarganya sendiri maupun peran di lingkungan masyarakat.
b.      Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini dalam keluarga.
c.       Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara orang tua,orangtua
dan anak,diantara anggota keluarga atau dalam keluarga.
d.      Struktur kekuatan keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan atau
mempengaruhi orang lain dalam perubahan perilaku kearah positif.

C. MACAM-MACAM STRUKTUR/TIPE/BENTUK KELUARGA


1. Tradisional
a. The nuclear family ( keluarga inti )
Keluarga yang terdiri dari suami,istri dan anak.
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri ( tanpa anak ) yang hidup bersama
dalam satu rumah.
c. Keluarga usila
Kelurga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri.
d. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
terlambat waktunya,yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yang
terjadi pada wanita.
e. The extended family ( keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari 3 generasi yang hidup bersama dalam satu rumah
seperti nuclear family disertai paman,tante,orang tua ( kakek-
nenek),keponakan,dll.
f. The single parent family ( keluarga duda/janda )
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua ( ayah atau ibu ) dengan anak.Hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian,kematian dan ditinggalkan ( menyalahi
hukum pernikahan.
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja dikota yang berbeda,tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul
pada anggota keluarga pada saat akhir pecan ( weekend).
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama
dalam satu rumah.
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan
saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama.Misalnya: kamar
mandi,dapur,televise,telepon.
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone/single- adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
atau perpisahan ( separasi ),seperti : perceraian,atau ditinggal mati.

2. Non-tradisional
a. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua ( terutama ibu ) dengan anak tanpa hubungan
nikah.
b. The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga ( dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara,yang hidup bersama dalam satu rumah,sumber dan fasilitas yang
sama,pengalaman yang sama,sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok/membesarkan anak bersama.
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama,berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
e. Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
pasangan suami istri ( marital patners ).
f. Cohabiting couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan,karena beberapa alas
an tertentu.
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,yang
merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,berbagi sesuatu,termasuk
sexual dan membesarkan anaknya.
h. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan atau nilai-nilai,hidup berdekatan satu
sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga
bersama,pelayanan dan bertanggungjawab membesarkan anaknya.
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara dalam
waktu sementara,pada saar orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan
untuk menyatukan kembali keluarga aslinya.
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif,dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,tetapi berkembang
dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.

D. PERANAN KELUARGA
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat, perilaku interpersonal, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan individu
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,kelompok dan
masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung
dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan ibu
Sebagi istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkingannya, disamping itu juga dapat berperan sebagi pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial dengan tingkat perkembangannya,
baik fisik, mental, social dan spiritual.

E.     FUNGSI KELUARGA


1.      Fungsi biologis
a.       Meneruskan keturunan
b.      Memelihara dan membesarkan anak
c.       Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
2.      Fungsi psikologis
a.       Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b.      Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c.       Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
3.      Fungsi sosialisasi
a.       Membina sosialisasi pada anak
b.      Membentu norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkrmbangan
anak.
c.       Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4.      Fungsi ekonomi
a.       Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b.      Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
c.       Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang
5.      Fungsi pendidikan
a.       Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
b.      Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c.       mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

F.     TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1.      Pasangan Baru ( Keluarga Baru )
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan ( psikologis )
keluarga masing-masing.
2.      Keluarga Ghild-Bearing ( Kelahiran Anak Pertama )
Keluarga yang menantikan kelahiranmdimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
3.      Keluarga Dengan Anak Pra-Sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan ) dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun.
4.      Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia
12 tahun.Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
maximal,sehingga keluarga sanagt sibuk.
5.      Keluarga Dengan Anak Remaja
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir 6-7 tahun
kemudian,yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.Tujuan keluarga
ini adalah melepas anak remaja dan memeberi tanggungjawab serta kebebasan yang
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
6.      Keluarga Dengan Anak Dewasa
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat anak terakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah
anak dalam keluarga,atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua.
7.      Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
saat pension atau salah satu pasangan meninggal.
8.      Keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan
pension,berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.
KONSEP DASAR MEDIK HIPERTENSI

A.    DEFINISI
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg ( Smith
Tom,1995 ).
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama
dengan 100 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim
Nasrin,2003 ).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic
90 mmHg( Smeltzer,2001 ).

B.     KLASIFIKASI
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
a.       Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau
tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b.      Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg
dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg ( Darmojo,1999).
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari “
The Sixth Report of The Join National Comitee,Prevention,Detection and Treatment of
High Blood Pressure “( JNC-VI,1997 ) sebagai berikut :
No Kategori Sistolik ( mmHg ) Diastolik ( mmHg )
.
1. Optimal < 120 < 80
2. Normal 120 – 129 80 – 84
3. High normal 130 – 139 85 – 89
4. Hipertensi
Grade 1 ( ringan ) 140 -159 90-99
Grade 2 ( sedang ) 160 -179 100-109
Grade 3 ( berat ) 180-209 100-119
Grade 4 ( sangat berat ) >210 >120

Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya :


a.       Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya.
b.      Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain ( Lany
Gunawan,2001 ).

C.    ETIOLOGI
Penyebab hipertensi pada lansia adalah terjadinya perubahan pada :
1.      Elastisitas dinding aorta menurun
2.      Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3.      Kemampuan jantung memompa darah menurun.
1 % setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4.      Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi.
5.      Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer ( Lany Gunawan,2001 ).
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi,antara lain :
a.       Faktor keturunan
Dari data stasistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi.
b.      Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan hipertensi adalah :
1.      konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr per hari )
2.      kegemukan atau makan berlebihan
3.      stress
4.      merokok
5.      minum alcohol
6.      minum obat-obatan ( ephedrine,prednison,epineprin ).
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
1.      glomerulonefritis
2.      tumor
3.      atherosclerosis
4.      diabetes mellitus
5.      stroke
6.      kontrasepsi
7.      kortikosteroid.

D.    TANDA & GEJALA


Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
1.      Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapt dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah,selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan artei tidak teratur.
2.      Gejala yang lazim
Meliputi nyeri kepala dan kelelahan.Dalam kenyataannya ini merupakan gejala
lazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis ( Edward
K.Chung,1995 ).

E.     PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras syaraf
sympatis yang berlanjut kebawah kekorda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
spinalis ganglia simpatis ditoraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak kebawah melalui system syaraf simpatis
ke ganglia sympatis ( Brunner & Suddarth,2002)

F.     PEMERIKSAAN PENUNJANG


1.      riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2.      pemeriksaan retina
3.      pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan
jantung.
4.      EKG untuk mengetahui hipertrofi ventrikel kiri
5.      urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin,darah,dan glukosa.
6.      foto dada & CT Scan.
G.    PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
1.      Terapi tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai
tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.Terapi tanpa obat ini meliputi :
a.       Diet
b.      latihan fisik
c.       edukasi psikologis
2.      Terapi dengan obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja,tetapi
juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat.
3.      Follow up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi
yang baik antara pasien dan petugas kesehatan dengan cara pemberian pendidikan
kesehatan.

H.    PENGKAJIAN KELUARGA


1. Fokus Pengkajian
Format pengkajian keluarga model Friedman (2010) yang diaplikasikan ke kasus
dengan masalah utama hipertensi meliputi:
a. Data umum
Menurut Friedman (2010), data umum yang perlu dikaji adalah :
1) Nama kepala keluarga dan anggota keluarga, alamat, jenis kelamin,umur,
pekerjaan dan pendidikan.
2) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau masalah-
masalah yang terjadi dengan jenis/tipe keluarga
3) Status sosial ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu social ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga
serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
b. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga ini.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan
mengenai tugas perkembangan keluaruarga yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala-kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian
keluarga terhadap pencegaha penyakit termasuk status imunisasi, sumber
pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga dan pengalaman
terhadapa pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian lingkungan
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat tipe rumah,jumlah ruangan,
jenis ruang, jumlah jendela, jarak septic tankdengan sumber air, sumber air minum
yang digunakan, tanda catyang sudah mengelupas, serta dilengkapi dengan denah
rumah (Friedman, 2010).
d. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji seberapa jauh keluarga saling asuh dan saling
mendukung, hubungan baik dengan orang lain, menunjukkan rasa empati,
perhatian terhadap perasaan (Friedman, 2010).
2) Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana
anggota keluarga belajar disiplin, penghargaan, hukuman, serta memberi dan
menerima cinta (Friedman, 2010).
3) Fungsi keperawatan
a) Keyakinan, nilai, dan prilaku kesehatan : menjelaskan nilai yang dianut
keluarga, pencegahan, promosi kesehatan yang dilakukan dan tujuan
kesehatan keluarga (Friedman, 2010).
b) Status kesehatan keluarga dan keretanan terhadap sakit yang dirasa :
keluarga mengkaji status kesehatan, masalah kesehatan yang membuat
kelurga rentan terkena sakit dan jumlah kontrol kesehatan (Friedman,
2010).
c) Praktik diet keluarga : keluarga mengetahui sumber makanan yang
dikonsumsi, cara menyiapkan makanan, banyak makanan yang dikonsumsi
perhari dan kebiasaan mengkonsumsi makanan kudapan (Friedman, 2010).
d) Peran keluarga dalam praktik keperawatan diri : tindakan yang dilakukan
dalam memperbaiki status kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan
keluarga dirumah dan keyakinan keluarga dalam perawatan dirumah
(Friedman, 2010).
e) Tindakan pencegahan secara medis : status imunisasi anak, kebersihan gigi
setelah makan, dan pola keluarga dalam mengkonsumsi makanan
(Friedman, 2010).
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah : berapa
jumlah anak, apa rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota keluarga,
metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga (Padila, 2012).
5) Fungsi ekonomi
Data ini menjelaskan mengenai kemampuan keluarga dalam memenuhi
sandang, pangan, papan, menabung, kemampuan peningkatan status
kesehatan.
e. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode yang
digunakan sama dengan pemeriksaan fisik klinik head to toe.

2. Fokus Diagnosa keperawatan Keluarga


a. Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diagnosis ke system
keluarga dan subsitemnya serta merupakan hasil pengkajian keperawatan.
Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah kesehatan aktual dan potensial
dengan perawat keluarga yang memiliki kemampuan dan mendapatkan lisensi
untuk menanganinya berdasarkan pendidikan dan pengalaman ( Friedman, 2010).
Tipologi dari diagnose keperawatan adalah:
1) Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan).
2) Diagnosa keperwatan keluarga resiko (ancaman) dirumuskan apabila sudah
ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.
3) Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial) merupakan suatu kedaan
dimana keluarga dalam kondisi sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan. Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga
dengan masalah hipertensi adalah (NANDA NIC-NOC 2013) :
a) Penurunan curah jantung
b) Intoleransi aktivitas
c) Nyeri (sakit kepala)
d) Kelebihan volume cairan
e) Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
f) Ketidakefektifan koping
g) Defisiensi pengetahuan
h) Ansietas
i) Resiko cidera
b. Skala Prioritas Masalah
Table 2.3 Skala Prioritas Masalah Keluarga
Kriteria Skor Bobot
1) Sifat masalah :
a) Aktual (tidak/kurang sehat) 3
b) Ancaman kesehatan 2 1
c) Keadaan sejahtera 1
2) Kemungkinan masalah dapat diubah
a) Mudah 2
b) Sebagian 1 2
c) Tidak dapat 0
3) Potensi masalah untuk dicegah :
a) Tinggi 3
b) Cukup 2 1
c) Rendah 1
4) Menonjolnya masalah:
a. Masalah dirasakan dan perlu 2
segera ditangani 1 1
b. Masalah dirasakan tapi tidak perlu 0
segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
Total Skor

Sumber : Baylon & Maglaya (1978) dalam Padila (2012)


Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan: Skor (total nilai kriteria) x Bobot =Nilai
Angka tertinggi dalam skor
Cara melakukan Skoring adalah :
1) Tentukan skor untuk setiap criteria
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3) Jumlah skor untuk semua criteria
4) Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnosa
keperawatan keluarga.

3. Fokus Intervensi Keperawatan Keluarga


Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis
keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga, dengan merumuskan
tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan sumber, serta menentukan
prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak, atau standar, tetapi dirancang bagi
keluarga tertentu dengan siapa perawat keluarga sedang bekerja (Friedman, 2010).
1.      Diagnose keperawatan keluarga
a.     Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
b.     Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan
tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang
manfaat berobat kesarana kesehatan
c.     Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
d.    Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
kesehatan keluarga berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan tidak
dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta
ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi
e.     Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna
memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan
keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti BPJS, dana sehat dan tidak
memahami manfaatnya
f.      Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab
terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara
pengaturan diet yang benar
g.     Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan
makanan dalam jumlah yang benar
h.     Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang
mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam
2.      Intervensi
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang
ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan
dan keperawatan yang telah diidentifikasikan ( Nasrul Effendi, 2008 : 54 )
a.       Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab
terjadinya hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara
pengaturan diet yang benar
Tujuan :
Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi
Kriteria hasil :
1)      Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batasan pengaturan diet
bagi anggota keluarga yang menderita hipertensi
Intervensi :
1)      Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi
penderita hipertensi
2)      Beri penjelasan kepada klien dan keluarga bagaimana caranya
menyediakan makanan-makanan rendah garam bagi penderita hipertensi.
b.      Ketidakmampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet terhadap
anggota keluarga yang menderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang manfaat dari pengaturan diet
Tujuan :
Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien
hipertensi
Kriteria hasil :
a)      Keluarga mamapu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi klien
hipertensi
b)      Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien hipertensi
Intervensi :
a)      Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk
klien hipertensi
b)      Beri penjelasan kepada keluarga jenis makanan untuk hipertensi
c.       Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita
hipetensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan
makanan dalam jumlah yang benar
Tujuan :
Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi
Kriteria hasil :
1)      Klien dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita
hipertensi
2)      Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat bagi
klien hipertensi
Intervensi :
1)      Berikan pernjelasan pada klien dan keluarga cara pengolahan makana
untuk klien hipertensi
2)      Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang di
konsumsi oleh klien hipertensi
3)      Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk membuat
makanan dengan jumlah yang tepat
d.      Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari
yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
Tujuan :
Seluruh keluarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi makanan yang
rendah garam.
Kriteria hasil :
1)      Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang rendah
garam
2)      Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang dapat
mengandung garam
3)      Klien dan keluarga mampu merubah kebiasaan dari mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung garam
Intervensi
1)      Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh garam
terhadap klien hipertensi
2)      Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makanan yang banyak
mengandung garam
3)      Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwa mereka mampu untuk
merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut yang didasari pada niat dan
keinginan untuk merubah
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
1. Data Umum
Nama kk : Tn.M Alamat : Ds. Bulung Cangkring
Pekerjaan KK : Petani Tanggal pengkajian : 23 Januari
Pendidikan KK : SD 2021
Agama : Islam Komposisi Anggota Keluarga
2. Tabel 3.1 Komposisi Anggota Keluarga
Nama umur jk Pndkn Status nutrisi
BCG DPT folio Hts cmpk
Tn. M 33 thn L SD √ √ √ √ √
Ny. U 29 thn P SMP √ √ √ √ √
An. M 12 thn L SD √ √ √ √ √
An. M 10 thn P √ √ √ √ √
Ny. A 54 thn P SD √ √ √ √ √

3. Riwayat kesehatan sekarang


a. Keluhan utama keluarga : Saat dilakukan pengkajian Ny.A mengeluh kepala
terasa sakit.
Riwayat keluhan :
P: Ny.A mengatakan timbulnya keluhan karena tekanan darahnya yang kembali
naik.
Q: Ny.A mengatakan keluhan yang dirasakan seperti tertekan benda berat
R: Ny.A mengatakan keluhan dirasakan pada daerah kepala dan leher
S: Skala nyeri 6 (sedang)
T: Ny.A mengatakan keluhan timbul secara tiba-tiba, sakit kepala yang dirasakan
hilang timbul
b. Keluhan yang menyertai : Ny.A mengatakan kepala terasa sakit disertai pusing,
nyeri pada leher dan terasa berat.
Hasil pemeriksaan : Ny.A tampak meringis, Ny.A tampak gelisah.
c. Tipe keluarga : Keluarga besar terdiri dari ayah, ibu, anak dan nenek
d. Suku bangsa: semua anggota keluarga Tn.M bersuku tolaki.
e. Agama: Semua anggota keluarga beragama islam
f. Status sosial ekonomi: Tn. M bekerja sebagai petani, Ny.U sebagai ibu rumah
tangga dan Ny.A berjualan (warung sembako). Penghasilan keluarga dalam
sebulan ± 2.000.000.
g. Aktivitas rekreasi keluarga: Keluarga Tn.M hanya sekali setahun untuk pergi
rekreasi, dan keluarga mendapatkan sarana hiburan dari menonton TV.

4. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah anak sekolah (families with
shoolchildren)
b. Tugas perkembangan keluarga
1) Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi :
Mendorong anak mereka yang sedang berkembang untuk lebih mandiri serta
menciptakan lingkungan yang sehat.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Semua tugas
perkembangan keluarga sudah terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
Keluarga mengatakan tidak anggota keluarga inti yang menderita penyakit
keturunan atau mengidap penyakit tertentu.
d. Riwayat keluarga sebelumya
Tn.M mengatakan hanya Ny.A yang menderita penyakit hipertensi, keluarga
sebelumnya baik dari pihak suami maupun istri belum pernah ada yang
mengalami keluhan/masalah kesehatan yang sama seperti Ny.A

5. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Jenis rumah yaitu semi permanen, status kepemilikin rumah adalah milik pribadi
Tn.M dengan jumlah kamar 4, kamar mandi 1, dapur 1, atap seng lantai ruang
tamu dan tengah dari keramik. Rumah mempunyai ventilasi yang cukup dan
sirlukasi udara yang bagus serta pencahayaan yang baik. Sumber air keluarga
yaitu sumur, dengan kondisi bersih dan tidak berbau. Jarak kamar mandi dengan
sumur ± 10 meter.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RT/RW


Tidak ada karakteristik khusus tetangga atau komunitas, hubungan bertetangga
dan komunitas berjalan rukun, tidak ada aturan khusus yang mengikat individu
dalam bermasyarakat selama tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat
lainnya.
c. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas keluarga menggunakan sepeda motor. Ny.A jika ingin ke Puskesmas di
antar oleh anak yaitu Tn.M. Keluarga tidak memiliki kebiasaan berpindah tempat
tinggal
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tidak ada perkumpulan yang diikuti keluarga, interaksi keluarga dengan
masyarakat terjalin baik, interaksi antar warga banyak dilakukan pada saat selesai
sholat bersama di masjid dan sore hari di teras warung.
e. Sistem pendukung keluarga
Jika ada masalah maka keluarga akan menyelesaikan dengan musyawarah.
Keluarga memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia di Desa yaitu Puskesmas

6. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.M selalu berkomunikasi dengan baik dan selalu berkomunikasi
dengan keluarga yang lainnya, bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa
daerah tolaki dan bahasa indonesia. Komunikasi dilakukan dengan cara terbuka,
jika ada masalah maka keluarga akan menyelesaikan dengan musyawarah.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan dengan cara musyawarah
seluruh anggota keluarga. Tn.M selaku kepala keluarga memiliki kekuatan untuk
mengendalikan dan mempengaruhi anggota keluarga untuk merubah prilaku.
c. Struktur peran Peran formal : Tn.M berperan sebagai kepala keluarga dan Ny.U
sebagai wakil kepala keluarga. Peran informal: Tn.M memiliki tanggungjawab
untuk mencari nafkah, Ny.U sebagai ibu rumah tangga dan Ny.A memiliki akdil
yang cukup berpengaruh dalam keluarga, dan Anak-anak Tn.M.
d. Nilai dan norma
Di dalam keluarga Tn.M tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat anggota
keluarga, untuk masalah kesehatan keluarga juga tidak memiliki praktik yang
harus dilakukan. Sistem nilai yang dianut dipengaruhi oleh adat dan agama.
7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hubungan Tn.M dengan istri, ibu beserta anaknya terjalin dengan baik, angota
keluarga saling menghormati, memperhatikan, menyayangi dan menyemangati.
b. Fungsi sosialisasi Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab dan disiplin,
saling mengenal dengan masyarakat lainnya.
c. Fungsi reproduksi
Tn.M memiliki 2 anak, keluarga mengendalikan jumlah anak dengan mengikuti
program keluarga berencana (KB).
d. Fungsi ekonomi
Tn. M bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan. Ny.A juga turut serta membantuh ekonomi keluarga dengan berjualan
(warung sembako). Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada,
keluarga menggunakan kartu KIS untuk berobat.
e. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
a) Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi
b) Ny.A mengatakan masih sering mengosumsi garam yang berlebih
c) Ny.A mengatakan masih sering mengosumsi yang bersantan, ikan asin.
Hasil pengkajian :
- Ny.A dan keluarga kurang dapat mengingat
- Ny.A dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti ketika ditanya
mengenai penyakit hipertensi.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat :
Keluarga sudah mampu mengambil keputusan yang tepat. keluarga
mengantarkan Ny.A ke Puskesmas.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : Keluarga
mengatakan tidak tahu cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan
hipertensi
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan : Keluarga tidak mampu
memodifikasi lingkungan yang baik untuk perawatan hipertensi.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada yaitu Puskesmas.
8. Stres Dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
1) Jangka pendek (<6 bulan)
Keluarga mengatakan sementara tidak mempunyai masalah berat, hanya saja
Ny.A mengalami keluhan sakit kepala.
2) Jangka panjang (>6 bulan)
Keluarga mengatakan stressor jangka panjang yaitu memikirkan masalah
biaya untuk hidup dan tetap menyekolahkan anak-anaknya setingi mungkin
serta meningkatkan taraf hidup keluarganya.
b. Respon keluarga terhadap stresor dan mekanisme koping yang digunakan
1) Respon keluarga terhadap stressor
Keluarga menganggap masalah kesehatan yang dialami Ny.A harus
mendapatkan penanganan segera agar tidak terjadi kondisi lebih buruk lagi.
2) Strategi koping yang digunakan
Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk mengatasi
keluhan Ny.A
c. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn.M tidak pernah melakukan perilaku kasar atau kejam terhadap
anggota keluarganya dan tidak pernah melakukan ancaman dalam menjelaskan
masalah.

9. Harapan Keluarga
Keluarga berharap terhadap petugas kesehatan agar memberikan pengobatan untuk
kesembuhan kepada Ny.A
Pemeriksaan Fisik
Data Tn. M Ny. U An. M An. M Ny. a
Ttv TD : 130/90 TD: 110/80 TD : - TD : - TD:180/110
N : 76 x/m N : 78x/m N : 84x/m N : 94x/m N: 96x/m
RR : 20 x/m RR : 20 x/m RR : 22 x/m RR : 22 x/m RR: 18x/m
S : 36,5 ̊ C S : 37 ̊C S : 36,7 ̊ C S : 36,5 ̊ C S : 37 ̊ C
Kepala Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
bersih, bersih, bersih, bersih, bersih,
rambut rambut rambut rambut rambut
warna hitam warna hitam warna hitam warna hitam warna hitam
dengan
sedikit uban
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
getah getah getah getah getah
bening bening bening bening bening
Aksila Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
lesi dan lesi dan lesi dan lesi dan lesi dan
pembengkak pembengkak pembengkak pembengkak pembengkak
an an an an an
pada pada pada pada pada
axila axila axila axila axila
Dada Dada Dada Dada Dada Dada
tampak tampak tampak tampak tampak
simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
tidak tidak tidak tidak tidak
terdengar terdengar terdengar terdengar terdengar
suara suara suara suara suara
nafas nafas nafas nafas nafas
tambahan, tambahan, tambahan, tambahan, tambahan,
tidak lesi tidak lesi tidak lesi tidak lesi tidak lesi
dan dan dan dan dan
pembengk pembengk pembengk pembengk pembengk
akan berupa akan berupa akan berupa akan berupa akan berupa
benjolan, benjolan, benjolan, benjolan, benjolan,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
retraksi retraksi retraksi retraksi retraksi
dinding dinding dinding dinding dinding
dada dada dada dada dada
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
asietes, asietes, asietes, asietes, asietes,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri
tekan dan tekan dan tekan dan tekan dan tekan dan
nyeri lepas nyeri lepas nyeri lepas nyeri lepas nyeri lepas
disetiap disetiap disetiap disetiap disetiap
kuardran kuardran kuardran kuardran kuardran
Ekstermit Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
oedema, oedema, oedema, oedema, oedema,
as atas
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
baik baik baik baik baik
Ekstermit Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
oedem, oedem, oedem, oedem, oedem,
as bawah
varises tidak varises tidak varises tidak varises tidak varises tidak
ada, turgor ada, turgor ada, turgor ada, turgor ada, turgor
kulit baik. kulit baik. kulit baik. kulit baik. kulit baik.

Data Fokus
Kepala Keluarga : Tn.M Anggota Keluarga Sakit : Ny.A
DO DS
1. Ny.A mengeluh kepala terasa 1. Ny.A tampak meringis
sakit. 2. Ny.A tampak gelisah
P: Ny.A mengatakan timbulnya 3. Ny.A dan keluarga kurang dapat
keluhan karena tekanan darahnya mengingat.
yang kembali naik. 4. Ny.A dan keluarga tampak
Q: Ny.A mengatakan keluhan bingung dan tidak mengerti
yang dirasakan seperti tertekan ketika ditanya mengenai
benda berat penyakit hipertensi.
R: Ny.A mengatakan keluhan 5. TTV: TD:180/110, N: 96x/m,
dirasakan pada daerah kepala dan RR: 18x/m, S : 37 ̊ C.
leher.
S: Skala nyeri 6 (sedang)
T: Ny.A mengatakan keluhan
timbul secara tiba-tiba, sakit
kepala yang dirasakan hilang
timbul
2. Ny.A mengatakan pusing, nyeri
pada leher dan terasa berat.
3. Keluarga mengatakan tidak
mengetahui tentang penyakit
hipertensi.
4. Ny.A mengatakan masih sering
mengosumsi garam yang berlebih
5. Ny.A mengatakan masih sering
mengosumsi yang bersantan, ikan
asin.
6. Keluarga mengatakan tidak tahu
cara merawat anggota keluarga
yang sakit dengan hipertensi

Diagnose Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data
no data penyebab masalah
1. DS : Ketidakmampuan Nyeri Akut
1. Ny.A mengeluh kepala keluarga
terasa sakit. merawat anggota
P: Ny.A mengatakan keluarga sakit
timbulnya keluhan karena
tekanan darahnya yang
kembali naik.
Q: Ny.A mengatakan
keluhan yang dirasakan
seperti tertekan benda berat
R: Ny.A mengatakan
keluhan dirasakan pada
daerah kepala dan leher
S: Skala nyeri 6 (sedang)
T: Ny.A mengatakan
keluhan timbul secara tibatiba,
sakit kepala yang
dirasakan hilang timbul
2. Ny.A mengatakan pusing,
nyeri pada leher dan terasa
berat.
DO:
1. Ny.A tampak meringis
2. Ny.A tampak gelisah.
3. Tanda-tanda vital.
TD:180/110
N: 96x/m
RR: 18x/m
2. DS : Ketidakmampuan Defisiensi
1. Keluarga mengatakan tidak keluarga
pengetahuan
mengetahui tentang mengenal
penyakit hipertensi masalah
2. Keluarga mengatakan tidak
tahu cara merawat anggota
keluarga yang sakit dengan
hipertensi
3. Ny.A mengatakan masih
sering mengosumsi garam
yang berlebih
4. Ny.A mengatakan masih
sering mengosumsi yang
bersantan, ikan asin.
DO :
1. TD : 180/110 mmHg
2. Ny.A dan keluarga kurang
dapat mengingat
3. Ny.A dan keluarga tampak
bingung dan tidak mengerti
ketika ditanya mengenai
penyakit hipertensi.
2. Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga
a. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit
no kriteria perhitungan skor pembenaran
1. Sifat masalah : 3x1/3 1 Masalah nyeri
Aktual : 3 akut pada
Ny.A
dirasakan dan
perlu tindakan
perawatan
2. Kemungkinan 1x2/2 1 Pengetahuan
masalah dapat diubah sumber daya
: Sebagian : 1 dan
fasilitas
kesehatan
tersedia dan
dapat
dijangkau
/dimanfaatkan
3. Potensial masalah 2x1/3 0,6 Nyeri dapat
untuk dicegah bila
dicegah keluarga
cukup : 2 mengetahui
cara
perawatan
yang
benar
4. Menonjol masalah: 2x2/1 1 Masalah
Masalah dirasakan
dirasakan dan oleh Ny.A dan
perlu segera ditangani bisa menjadi
:2 lebih serius
bila
tidak segera
ditanggani
Total skor 3,6
b. Defisiensi pengetahuan b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah
no kriteria perhitungan skor pembenaran
1. Sifat masalah : 3x1/3 1 Keluarga
Aktual : 3 tidak
mengetahui
tentang
penyakit
hipertensi
2. Kemungkinan 1x2/2 1 Dengan
masalah dapat diubah informasi
Sebagian : 1 yang cukup,
akan
menambah
wawasan dan
pengetahuan
keluarga
mengenai
hipertensi
3. Potensial untuk 3x1/3 1 Hipertensi
Dicegah : adalah
Mudah : 3 penyakit yang
dapat
dikendalikan
apabila
keluarga
mengetahui
4. Menonjol masalah 0x1/2 0 Masalah tidak
Masalah tidak dirasakan
dirasakan : 0 oleh Ny.A dan
keluarga
Total skor 3

Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Nyeri Akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat angggota
keluarga sakit yang ditansai dengan :
Data subjektif :
a. Ny.A mengeluh kepala terasa sakit.
P: Ny.A mengatakan timbulnya keluhan karena tekanan darahnya yang kembali
naik.
Q: Ny.A mengatakan keluhan yang dirasakan seperti tertekan benda berat
R: Ny.A mengatakan keluhan dirasakan pada daerah kepala dan leher
S: Skala nyeri 6 (sedang)
T: Ny.A mengatakan keluhan timbul secara tiba-tiba, sakit kepala yang dirasakan
hilang timbul
b. Ny.A mengatakan pusing, nyeri pada leher dan terasa berat.
Data objektif :
1) Ny.A tampak meringis
2) Ny.A tampak gelisah.
3) Tanda-tanda vital.
TD:180/110 . N: 96x/m . RR: 18x/m . S : 37 ̊ C

2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal


masalah yang ditandai dengan :
Data subjektif :
a. Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi
b. Keluarga mengatakan tidak tahu cara merawat anggota keluarga yang sakit
dengan hipertensi
c. Ny.A mengatakan masih sering mengosumsi garam yang berlebih
d. Ny.A mengatakan masih sering mengosumsi yang bersantan, ikan asin.
Data objektif :
a. TD : 180/110 mmHg
b. Ny.A dan keluarga kurang dapat mengingat
c. Ny.A dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti ketika ditanya mengenai
penyakit hipertensi.

Intervensi Keperawatan Keluarga


no Diagnose keperawatan noc nic
1. Nyeri akut berhubungan NOC : NIC
dengan ketidakmampuan Setelah dilakukan Manejemen nyeri
keluarga merawat kunjungan rumah 1. Kaji nyeri secara
anggota keluarga sakit. sebanyak 3 kali komprehensif.
kunjungan rumah 2. Observasi tanda-tanda
diharapkan nyeri teratasi. vital
Kriteria hasil : 3. Ajarkan/demonstrasikan
1. Klien mampu teknik manajemen nyeri
mengontrol nyeri (teknik
(tahu penyebab nyeri, relaksasi)
mampu 4. Ajarkan/demonstrasikan
menggunakan teknik teknik manajemen nyeri
nonfarmakologi untuk (distraksi)
mengurangi nyeri, 5. Anjurkan/demonstrasikan
mencari pada klien dan keluarga
bantuan) kompres hangat pada kepala
2. Melaporkan bahwa bagian belakang.
nyeri 6. Anjurkan klien untuk
berkurang dengan meningkatkan istrahat.
manajemen 7. Beri lingkungan yang
nyeri. nyaman untuk mengurangi
3. Menyatakan rasa nyeri.
nyaman 8. Beri informasi pada klien
setelah nyeri berkurang. dan keluarga tentang nyeri
dan
perawatan yang diberikan.
9. Kolabari pemberian terapi
farmakologi (analgetik)
untuk
megurangi nyeri (katopril 25
mg)
2. Defisiensi pengetahuan NOC : NIC
berhubungan dengan Setelah dilakukan Teaching : disease proses
ketidakmampuan kunjungan rumah 1. Kaji pengetahuan klien
keluarga mengenal sebanyak 3 kali dan keluarga tentang
masalah. kunjungan rumah hipertensi
diharapkan keluarga 2. Diskusikan dengan
mengetahui keluarga tentang hipertensi
proses penyakit. dengan
Kriteria hasil : menggunakan leaflet/lembar
1. Pasien dan keluarga balik meliputi pengertian
menyatakan hipertensi, penyebab, tanda
pemahaman tentang dan gejalah, proses penyakit,
penyakit, kondisi, dan komplikasi, perawatan dan
program pencegahan hipertensi.
pengobatan. 3. Diskusikan dengan
2. Pasien dan keluarga keluarga tentang keputusan
mampu untuk
melaksanakan prosedur merawat anggota kelaurga
yang sakit.
dijelaskan secara benar. 4. Diskusikan dengan
3. Pasien dan keluarga keluarga cara merawat
mampu anggota
menjelaskan kembali apa keluarga yang sakit.
yang 5. Jelaskan makanan yang
dijelaskan perawat. harus dikonsumsi dan
4. Klien dan keluarga dihindari
mengetahui penderita hipertensi.
komplikasi hipertensi 6. Diskusikan dengan
keluarga tentang lingkungan
yang
menunjang kesehatan.
7. Diskusikan bersama
keluarga tentang
pemanfaatan fasilitas
kesehatan.
Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan Keluarga

Diagnose Hari, Implementasi para Hari, Soap para


keperawatan tanggal f tanggal f
, jam , jam
Nyeri akut b.d Sabtu 1. Mengkaji nyeri Sabtu Subjektif :
ketidakmampua 23/1/21 secara 23/1/21 - Klien
n 16.00 komprehensif. 15.55 mengatakan nyeri
keluarga Hasil : masih
merawat P: Ny.A dirasakan namun
anggota mengatakan sudah sedikit
keluarga timbulnya keluhan berkurang (skala
sakit. karena nyeri 4).
tekanan darahnya - Klien
yang mengatakan
kembali naik. mampu
Q: Ny.A mengontrol nyeri
mengatakan dengan teknik
keluhan yang relaksasi dan
dirasakan distraksi (klien
seperti tertekan melakukan teknik
benda berat distraksi nyeri
R: Ny.A dengan membaca
mengatakan Al-Quran).
keluhan dirasakan - Klien
pada menyebutkan
daerah kepala dan penyebab
leher terjadinya dan
S: Skala nyeri 6 nyeri.
(sedang) - Klien
T: Ny.A mengatakan nyeri
mengatakan sedikit
keluhan timbul berkurang setelah
secara tibatiba, melakukan
sakit kepala yang teknik menejeman
dirasakan hilang nyeri yang
timbul diajarkan.
2. Mengobservasi - Klien
tanda-tanda mengatakan
vital. merasa lebih
Hasil : nyaman dan nyeri
TD:180/110 berkurang
N: 96x/m setelah melakukan
RR: 18x/m kompres
keluarga hangat pada kepala
kooperatif. bagian
6. Menganjurkan belakang.
klien untuk Objektif :
meningkatkan - Klien mampu
istrahat. mendemonstrasika
Hasil : n teknik
DS : Klien relaksasi, distraksi
mengatakan dan kompres.
paham dengan hangat pada kepala
instruksi bagian
yang disampaikan. belakang.
DO : Klien - Klien mampu
kooperatif. menyebutkan
Tampak penyebab
menyimak terjadinya nyeri.
dengan baik - Ny.A tidak lagi
instruksi terlihat gelisah
yang disampaikan. dan meringis.
7. Menganjurkan - Tanda-tanda vital
keluarga :
memberi TD : 150/100.
lingkungan yang N : 90 x/m
nyaman untuk RR : 18 x/m
klien untuk S : 36,8 ̊ C
mengurangi nyeri. A : Masalah
Hasil : teratasi sebagian
DS : Keluarga Planning :
mengatakan - Kaji skala nyeri
paham dengan - Observasi TTV
instruksi - Anjurkan
yang disampaikan melakukan teknik
DO : Keluarga relaksasi.
kooperatif. - Anjurkan
8. Memberikan melakukan teknik
informasi pada distraksi.
klien dan keluarga - Anjurkan
tentang memberi kompres
nyeri dan hangat pada kepala
perawatan yang bagian
diberikan. belakang.
Hasil : - Anjurkan klien
DS : Klien meningkatkan
mengatakan istrahat.
bersedia
mendengarkan
informasi.
DO : Tampak
klien dan
keluarga
menyimak
informasi yang
disampaikan.
Defisiensi Sabtu 1. Mengkaji Sabtu Subjektif :
pengetahuan b.d 23/1/21 pengetahuan klien 24/1/21 - Keluarga
ketidakmampua 16.25 dan keluarga 16.05 mengatakan
n tentang paham
keluarga hipertensi. tentang penyakit,
mengenal Hasil : kondisi, dan
masalah DS : Klien program
mengatakan pengobatan yang
hipertensi adalah diberikan pada
darah Ny.A.
tinggi. - Keluarga
DO : Klien dan mengatakan
keluarga melaksanakan
tampak bingung program
ketika pengobatan sesuai
ditanya tentang dengan yang
hipertensi. dijelaskan
2. Mendiskusikan perawat.
dengan - Keluarga
keluarga tentang menyebutkan
hipertensi pengertian
dengan hipertensi,
menggunakan penyebabnya,
leaflet/lembar tanda dan gejalah,
balik meliputi komplikasi,
pengertian perawatan dan
hipertensi, pencegahan
penyebab, tanda penyakit hipertensi
dan gejalah, dengan bahasa
proses penyakit, sendiri.
komplikasi, Objektif :
perawatan dan - Klien dan
pencegahan keluarga mampu
hipertensi. melaksanakan
DS : Keluarga prosedur yang
mengatakan dijelaskan secara
bersedia benar.
mendengarkan - Klien dan
informasi. keluarga mampu
DO : Keluarga menjelaskan
kooperatif. kembali apa yang
3. Mendiskusikan dijelaskan namun
dengan masih sering
keluarga tentang lupa dan tidak
keputusan lancar.
untuk merawat - Klien dan
anggota keluarga
kelurga sakit. mengetahui
DS : Keluarga komplikasi
mengatakan hipertensi
memanfaatkan A : Masalah
Puskesmas untuk teratasi sebagian.
mengobati Ny.A Planning :
DO : Keluarga - kaji pengetahuan
kooperatif keluarga
4. Mendiskusikan tentang hipertensi.
dengan - Diskusikan
keluarga cara dengan keluarga
merawat tentang hipertensi
(program dengan
pengobatan) menggunakan
anggota keluarga leaflet/lembar
yang sakit. balik meliputi
DS : Keluarga pengertian
mengatakan hipertensi,
bersedia diajarkan penyebab, tanda
tentang cara dan
merawat gejalah, proses
Ny.A. penyakit,
DO : Keluarga komplikasi,
kooperatif. perawatan dan
5. Menjelaskan pencegahan
makanan yang hipertensi.
harus dikonsumsi - Diskusikan
dan dengan keluarga
dihindari penderita cara
hipertensi. merawat (program
DS : Klien pengobatan)
menyebutkan diet anggota keluarga
makanan yang sakit.
baik
untuk hipertensi.
DO : Klien mampu
mengulang
informasi
yang disampaikan.
6. Mendiskusikan
dengan
keluarga tentang
lingkungan
yang menunjang
kesehatan.
DS : Keluarga
menyebutkan
lingkungan yang
baik
untuk menunjang
kesehatan.
DO : Keluarga
mampu
mengulang
informasi
yang disampaikan.
7. Mendiskusikan
bersama
keluarga tentang
pemanfaatan
fasilitas
kesehatan.
Hasil :
DS : Keluarga
menyebutkan
manfaat faskes
untuk
kesembuhan
anggota
keluarga sakit.
DO : Keluarga
mampu
mengulang
informasi
yang disampaikan.

Nyeri akut b.d Mingg 1. Mengkaji skala minggu Subjektif :


ketidakmampua u nyeri. 24/1/21 - Ny.A
n 24/1/21 Hasil : Ny.A 16.25 mengatakan nyeri
keluarga 16.15 mengatakan sudah
merawat skala nyeri yang sedikit berkurang
anggota dirasakan daripada
keluarga adalah 4 (nyeri kemarin (skala
sakit. sedang). nyeri 3).
2. Mengobservasi - Klien
tanda-tanda mengatakan
vital. mampu
Hasil : mengontrol nyeri
TD : 150/100. dengan teknik
N : 90 x/m relaksasi dan
RR : 18 x/m distraksi (klien
S : 36,8 ̊ C melakukan teknik
3. Menganjurkan distraksi nyeri
melakukan dengan membaca
teknik manajemen Al-Quran).
nyeri - Klien
(teknik relaksasi). menyebutkan
Hasil : penyebab
Ny.A terjadinya dan
mendemonstrasika nyeri.
n - Klien
teknik relaksasi. mengatakan nyeri
4. Menganjurkan berkurang setelah
klien melakukan teknik
melakukan teknik menejeman nyeri
manajemen nyeri yang
(distraksi) sesuai diajarkan.
kebiasaan - Klien
klien. mengatakan
Hasil : klien merasa lebih
mengatakan nyaman dan nyeri
melakukan teknik berkurang
distraksi setelah melakukan
dengan membaca kompres
kitab suci hangat pada kepala
Al-Quran. bagian
5. Menganjurkan belakang.
pada klien Objektif :
dan keluarga - Ny.A mampu
kompres mendemonstrasika
hangat pada kepala n teknik
bagian relaksasi, distraksi
belakang. dan kompres
Hasil : Klien dan hangat pada kepala
keluarga bagian
kooperatif. belakang.
6. Menganjurkan - Ny.A tidak lagi
klien untuk terlihat gelisah
meningkatkan dan meringis.
istrahat. - Tanda-tanda vital
Hasil : :
DS : Klien TD : 140/90.
mengatakan N : 84 x/m
paham dengan RR : 18 x/m
instruksi yang S : 37 ̊ C
disampaikan. A : Masalah
DO : Klien teratasi sebagian
kooperatif. Planning :
Tampak - Kaji skala nyeri
menyimak - Observasi TTV
dengan baik - Anjurkan
instruksi melakukan teknik
yang disampaikan. relaksasi.
- Anjurkan
melakukan teknik
distraksi.
- Anjurkan
memberi kompres
hangat pada kepala
bagian
belakang.
- Anjurkan klien
meningkatkan
istrahat.

Defisiensi minggu 1. Mengkaji minggu Subjektif :


pengetahuan b.d 24/1/21 pengetahuan klien 24/1/21 - Keluarga
ketidakmampua 16.25 dan keluarga 16.35 mengatakan
n tentang paham
keluarga hipertensi. tentang penyakit,
mengenal Hasil : kondisi, dan
masalah DS : klien dan program
keluarga pengobatan yang
menyebutkan diberikan pada
tentang Ny.A.
hipertensi dengan - Keluarga
bahasa sendiri. menyebutkan
DO : Klien dan pengertian
keluarga hipertensi,
mampu penyebabnya,
menyebutkan tanda dan gejalah,
tentang hipertensi komplikasi,
namun masih perawatan dan
sering pencegahan
lupa dan tidak penyakit hipertensi
lancar. dengan bahasa
2. Mendiskusikan sendiri.
dengan Objektif :
keluarga tentang - Klien dan
hipertensi keluarga mampu
dengan menjelaskan
menggunakan kembali apa yang
leaflet/lembar dijelaskan namun
balik masih sering
meliputi lupa dan tidak
pengertian lancar.
hipertensi, - Klien dan
penyebab, tanda keluarga
dan gejalah, proses mengetahui
penyakit, komplikasi
komplikasi, hipertensi
perawatan dan A : Masalah
pencegahan teratasi sebagian.
hipertensi. Planning :
DS : Keluarga - kaji pengetahuan
mengatakan keluarga
bersedia tentang hipertensi.
mendengarkan - Diskusikan
informasi. dengan keluarga
DO : Keluarga tentang hipertensi
kooperatif. dengan
3. Mendiskusikan menggunakan
dengan leaflet/lembar
keluarga cara balik meliputi
merawat pengertian
(program hipertensi,
pengobatan) penyebab, tanda
anggota keluarga dan
yang sakit. gejalah, proses
DS : Keluarga penyakit,
mengatakan komplikasi,
melaksanakan perawatan dan
program pencegahan
pengobatan sesuai hipertensi.
dengan yang - Diskusikan
dijelaskan dengan keluarga
perawat. cara
DO : Keluarga merawat (program
kooperatif. pengobatan)
anggota keluarga
sakit.
Nyeri akut b.d
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
sakit.
Rabu
30/5/18
16.45
1. Mengkaji skala
nyeri.
Hasil : Ny.A
mengatakan
skala nyeri yang
dirasakan
adalah 3 (nyeri
ringan).
2. Mengobservasi
tanda-tanda
vital.
Hasil :
TD : 140/90.
N : 84 x/m
RR : 18 x/m
S : 37 ̊ C
3. Menganjurkan
melakukan
teknik manajemen
nyeri
(teknik relaksasi).
Hasil :
Ny.A
mendemonstrasika
n
teknik relaksasi.
Kamis
31/5/18
16.10
Subjektif :
-Klien mengatakan
nyeri sudah

Nyeri akut b.d Senin 1. Mengkaji skala Senin Subjektif :


ketidakmampua 25/1/21 nyeri. 25/1/21 - Klien
n 16.45 Hasil : Ny.A 16.10 mengatakan nyeri
keluarga mengatakan sudah
merawat skala nyeri yang tidak dirasakan.
anggota dirasakan - Klien
keluarga adalah 3 (nyeri mengatakan
sakit. ringan). mampu
2. Mengobservasi mengontrol nyeri
tanda-tanda dengan teknik
vital. menejemen nyeri.
Hasil : - Klien
TD : 140/90. mengatakan nyeri
N : 84 x/m berkurang dengan
RR : 18 x/m manajemen
S : 37 ̊ C nyeri.
3. Menganjurkan - Klien
melakukan mengatakan sudah
teknik manajemen merasa
nyeri nyaman karena
(teknik relaksasi). nyeri yang
Hasil : dirasakan sudah
Ny.A hilang.
mendemonstrasika Objektif :
n - Klien
teknik relaksasi. menyatakan rasa
4. Menganjurkan nyaman
klien setelah nyeri
melakukan teknik berkurang.
manajemen nyeri - Klien mampu
(distraksi) sesuai mendemonstrasika
kebiasaan n teknik
klien. relaksasi, distraksi
Hasil : klien dan kompres
mengatakan hangat pada kepala
melakukan teknik bagian
distraksi belakang.
dengan membaca - Klien mampu
kitab suci menyebutkan
Al-Quran. penyebab
5. Menganjurkan terjadinya nyeri.
pada klien - Ny.A tidak
dan keluarga terlihat gelisah dan
kompres meringis.
hangat pada kepala - Tanda-tanda vital
bagian :
belakang. TD : 130/90.
Hasil : Klien dan N : 78 x/m
keluarga RR : 18 x/m
kooperatif. S : 36,6 ̊ C
6. Menganjurkan A : Masalah
klien untuk teratasi
meningkatkan Planning :
istrahat. Intervensi
Hasil : dipertahankan
DS : Klien klien dan
mengatakan keluarga.
paham dengan
instruksi yang
disampaikan.
DO : Klien
kooperatif.
Tampak
menyimak
dengan baik
instruksi
yang disampaikan.

Defisiensi Senin 1. Mengkaji Senin Subjektif :


pengetahuan b.d 25/1/21 pengetahuan klien 25/1/21 - Keluarga
ketidakmampua 16.55 dan keluarga 16.20 mengatakan
n tentang paham
keluarga hipertensi. tentang penyakit,
mengenal Hasil : kondisi, dan
masalah. DS : klien dan program
keluarga pengobatan yang
menyebutkan diberikan pada
tentang Ny.A.
hipertensi dengan - Keluarga
bahasa sendiri. mengatakan
DO : Klien dan melaksanakan
keluarga program
mampu pengobatan sesuai
menyebutkan dengan yang
tentang hipertensi dijelaskan
meski perawat.
masih sering lupa. - Keluarga
2. Mendiskusikan menyebutkan
dengan pengertian
keluarga tentang hipertensi,
hipertensi penyebabnya,
dengan tanda dan gejalah,
menggunakan perawatan dan
leaflet/lembar pencegahan
balik penyakit hipertensi
meliputi dengan
pengertian bahasa sendiri.
hipertensi, - Klien dan
penyebab, tanda keluarga
dan gejalah, proses menyebutkan
penyakit, komplikasi
komplikasi, hipertensi
perawatan dan Objektif :
pencegahan - Klien dan
hipertensi. keluarga mampu
DS : Keluarga melaksanakan
mengatakan prosedur yang
bersedia dijelaskan secara
mendengarkan benar.
informasi. - Klien dan
DO : Keluarga keluarga mampu
kooperatif. menjelaskan
3. Mendiskusikan kembali apa yang
dengan dijelaskan perawat
keluarga cara tentang
merawat (program hipertensi.
pengobatan) - Klien dan
anggota keluarga keluarga
yang sakit. mengetahui
DS : Keluarga komplikasi
mengatakan hipertensi
melaksanakan A : Masalah
program teratasi.
pengobatan sesuai Planning :
dengan yang Intervensi
dijelaskan dipertahankan
perawat. keluarga.
DO : Keluarga
kooperatif.

Anda mungkin juga menyukai