Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA Tn.A

A. Pengkajian
1. Data Keluarga
a) Identias Keluarga
1) Nama kepala keluarga (KK) : Tn. A
2) Jenis Kelamin : Laki-laki
3) Umur : 50 tahun
4) Pendidikan : SMP
5) Agama : Islam
6) Pekerjaan : Swasta
7) Alamat : Plosomalang Rt/Rw 01/03
8) Suku : Jawa
9) Jumlah anggota keluarga : 3 orang
b) Daftar Anggota Keluarga
No. Nama J.K Hubungan dgn Keluarga Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket.

1 Tn. A L Bapak 50 SMP Lengkap DM

2 Ny. Y P Ibu 40 SD Lengkap Sehat

3 An. T P Anak 17 pelajar Lengkap Sehat

c) Type Keluarga
Type keluarga Tn. A termasuk The Nuclear Family (Keluarga Inti) karena keluarga
Tn.A terdiri atas suami, istri, dan anak.
d) Genogram

4 5
0 0

1
7

Keterangan :
: laki – laki
: perempuann
: abortus
: menikah
: satu rumah
: anak kembar
: meninggal
: keluarga sakit
e) Suku Bangsa
Keluarga ini berbudaya suku jawa karena bahasa yang digunakan dalam keseharian
adalah Bahasa Jawa, keluarga ini mempunyai anggapan tidak boleh makan berprotein
jika dari keluarga ada yang sakit dengan luka jahitan, sehingga akan memperlambat
proses penyembuhan luka.
f) Agama
Keluarga ini menganut agama islam, mereka mempercayai kalau sakit dan sehat itu
datangnya dari Allah. Jika salah satu dari keluarga ada yang sakit mereka berikhtiyar
(mencari pengbatan/pergi ke dokter) dan berdoa.
g) Status Sosial Ekonomi
Penghasilan Tn.A ± 2.000.000/bulan, istrinya bekerja sebagai penjual dengan
penghasilan ± 1.000.000/bulan. Hubungan Hubungan dengan tetangga baik, anggota
keluarga aktif dalam kegiatan di masyarakat maupun di masjid. Anak-anak akrab
dengan tetangga sekitar.
h) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga berekreasi ke tempat pariwisata saat anggota keluarga tidak sibuk,
setiap malam nonton TV bersama dan berinteraksi selama acara.
2. Riwayat Perkembangan dan Tahap Keluarga
a) Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga ini mempunyai 2 orang anak, anak yang pertama berusia 31 tahun
sudah menikah dan mempunyai 2 anak laki – laki mereka tinggal dirumahnya
sendiri, an.Ny.Y meninggalkan rumah atau tinggal dirumahnya sendiri pada
usia 22 tahun. Sedangkan anak ke 2 berusia 17 tahun dan masih menduduki
bangku SMA. Jadi pada saat ini keluarga memasuki tahap pelepasan keluarga
dengan anak remaja.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada tahap perkembangan keluarga dengan tahapan pelepasan, keluarga
mempunyai tugas-tugas yang harus dipenuhi yaitu:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Membantu orang tua yang sedang sakit atau memasuki masa tua.
3) Membantu anak untuk mandiri dimasyarakat.
4) Memperhatikan kepuasaan anggota keluarga dan pasangan sistem
komunikasi keluarga.
Keluarga telah terpenuhi semua tugas perkembangan tersebut.
Pada tahap perkembangan keluarga dengan tahapan keluarga dengan anak
dewasa, keluarga mempunyai tugas-tugas yang harus dipenuhi yaitu:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggungjawab mengingat
remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
Keluarga telah terpenuhi semua tugas perkembangan tersebut.

c) Riwayat Penyakit Keluarga


1) Riwayat penyakit keturunan
a) Tn.A
Tn.A mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai riwayat
penyakit turunan seperti hipertensi, DM, asma, dan penyakit menurun
lainnya.
b) Ny. Y
Ny.Y mengatakan bahwa keluarganya ada yang memiliki riwayat
penyakit menurun yaitu penyakit hipertensi yang diderita oleh
bapaknya Ny.Y, ia menderita hipertensi sejak 20 tahun yang lalu dan
masih sampai sekarang.
c) An.T
An.T mengatakan bahwa ayahnya menderita DM.
2) Riwayat kesehatan masing – masing keluarga
a) Tn.A
Tn.A mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah rendah dan DM,
Ia sering merasa pusing dan sering BAK pada malam hari, cepat
kenyang setelah makan dan cepat lapar, cepat lelah,berat badan turun 6
kg saat diperiksakan TD 110/90 mmHg, GDS 365 mg/dl.
b) Ny.Y
Ny.Y mengatakan bahwa ia sering merasa pusing dan saat diperiksa ke
dokter Ny.Y menderita hipotensi dengan TD 90/70 mmHg.
c) An.T
Ny.Y mengatakan selama ini An.T hanya menderita sakit ringan seperti
batuk, flu, dan panas.
3) Status Imunisasi anak
Ny.Y mengatakan ketika anak – anaknya masih kecil ia memberikan imunisasi
secara rutin ke puskesmas terdekat. Klien sudah mendapat imunisasi
lengkap : BCG, Polio I, II, III, ; DPT I, II, III ; dan campak.

4) Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan


Keluarga menganggap pelayanan kesehatan sangat menguntungkan
keluarga karena bila sakit bisa langsung berobat ke sana, ke pelayanan
kesehatan yang diterima selalu baik.
3. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan + 75 M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur,
2 ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi
untuk tempat menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini
sudah baik karena setiap ruangan memiliki vetilasi, lantai rumah bersih, tetapi
rumahnya sering berdebu karena rumahnya dekat dengan jalan raya. Setiap
pagi dan sore rumahnya selalu dibersihkan. Air minum yang digunakan oleh
keluarga ini adalah air AQUA isi ulang. Dalam keluarga ini membuang
sampah pada tempat sampah yang disediakan di rumahnya kalau sudah penuh
di bakar di belakang rumah.
Denah rumah

5 1
4
a.

f.
e. b. c.

d.
g.

i.
h.

Keterangan:
1) Kamar tidur.
2) Ruang tamu.
3) Ruang keluarga.
4) Dapur.
5) Kamar mandi.
2) karakteristik tetangga dan komunitas RW
Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga yang
sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban
keluarga yang sakit.
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Dalam keluarga sehari-hari menggunakan bahasa jawa. Keluarga berkumpul dengan
aak dan cucunya pada saat lebaran hari raya/ Pada saat perkumpulan keluarga,
keluarga saling canda tawa. Keluarga berinteraksi baik dengan masyarakat
disekitar.
4) Sistem pendukung keluarga
Ny.Y mengatakan ia mempunyai 3 saudara. 2 saudaranya sehat dan sudah
berkeluarga mereka tinggal dekat dengan rumahnya, saudaranya yang 1 tingal
diluar jawa dan sudah berkeluarga mereka dalam keadaan sehat. Ketika ada
yang sakit dalam keluarganya ia dibantu oleh keluarganya yang sehat (suami
atau 2 anaknya), atau 2 saudaranya yang dekat dg rumahnya. Keluarga
menggunakan mobil/motor saat memeriksakan anggota keluarga yang sakit.

4. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi
Dalam berkomunikasi keluarga ini sehari-hari menggunakan bahasa jawa.
Pola komunikasi dalam keluarga ini bersifat terbuka saling mengemukakan
pendapat. keluarga yang paling dominan dalam membuat keputusan adalah
ibu.
2) Struktur kekuatan
Keluarga dalam mengambil keputusan didiskusikan terlebih dahulu dengan
anggota keluarga yang lain dan memikirkan dampak apa yang akan terjadi.
Ketika anggota keluarga ada yang perilakunya berubah ditegur oleh ibu
(Ny.Y) kemudian Ny.Y memberikan motivasi serta saran yang baik.
3) Struktur peran
- Tn.A. Formal: Pencari nafkah, kepala keluarga. Informal: mampu
berperan sebagai pendidik dan pelindung.
- Ny. Y. Formal: Ibu rumah tangga, pengasuh anak, mengurus keperluan
rumah tangga, membantu suami mencari nafkah. Informal: mampu
memberikan kasih sayang pada anak dan suami.
- An.T : sebagai anak berusia 17 tahun yang duduk di bagku SMA. Jarak
antara sekolah dan rumah 2 Km ketika berangkat ke sekolah
menggunakan montor.
4) Nilai dan norma keluarga
Keluarga menerapkan sopan santun dan saling hormat antar keluarga dan
terhadap masyarakat. Keluarga menerapkan nilai dan budaya jawa seperti
melakukan ‘
syukuran pada hari tertentu supaya keluarga diberi keselamatan dan kesehatan.
Anggota keluarga sudah berada di rumah sebelum magrib, anggota keluarga
tidak boleh keluar malam lebih dari jam 9 malam.
5. Fungsi Keluarga
a) Fungsi efektif
Dalam keluarga ini tercipta keluarga yang bahagia karena anggota keluarga
memiliki perasaan saling memiliki, Ny.Y mengatakan ia takut kalau
kehilangan anak dan suami, An.T juga takut jika kehilangan ayah dan ibunya,
saat An.T ditinggal kerja oleh bapaknya ia tidak mau makan sebelum
bapaknya pulang, Tn.A mengatakan takut kehilangan anak dan istrinya, ia
bekerja keras supaya anak dan istrinya bisa hidup bahagia dan kebutuhannya
terpenuhi. Tn.Y mengatakan ingin meningkatkan kebahagiaan keluarga.
b) Fungsi social
Keluarga ini berhubungan baik dengan keluarga lainnya, jika ada tetangga
yang meminta bantuan/pertolongan keluarga dengan baik membantu tetangga
tersebut. Keluarga menerapkan perilaku sopan santun pada keluarganya
seperti seperti mengajarkan anaknnya untuk menghormati yang lebih tua.
c) Fungsi perawatan keluarga
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
Ny.Y mengatakan dari dulu sudah mengenal masalah kesehatan tetapi
dengan masalah kesehatan yang ringan seperti panas, batuk, dan flu hanya
diobati dengan obat warung dan obat herbal, sejak anaknya sakit dan
berobat kesana ke sini saat itulah Ny.Y mengenal masalah kesehatan yang
berhubungan dengan medis. Sekarang Ny.Y sudah mengetahui tentang
masalah kesehatan. Ny.Y mengetahui apa itu penyakit DM, Ny.Y
menyebutkan kalau DM adalah penyakit dengan kadar gula tinggi, yang
ditandai dengan, sering BAK pada malah hari, nafsu makan meningkat,
sering makan/minum terlalu manis, faktor usia. Pendapat keluarga
terhadap masalah kesehatan ia harus berobat ke dokter dan mengurangi
makan/minun yang mengandung gula, mengatur pola makan.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat
Ny.Y mengatakan ketika mengambil keputusan dalam keluargannya, ia
mendiskusikan masalah tersebut bersama keluarga dan mendahulukan
masalah kesehatan dan masalah yang terpenting. Ny.Y tidak merasa takut
dengan tindakan yang dilakukan dalam masalah kesehatan, ia percaya
dengan adanya tenaga kesehatan, jika ada keluarganya yang sakit ia
langsung membawanya ke dokter/pelayanan kesehatan terdekat. Ny.Y
tidak pernah menyerah untuk masalah kesehatan pada keluarganya karena
ia menganggap kesehata adalah hal utama.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny.Y mengatakan kalau keluarganya ada yang sakit dia merasa cemas dan
sigap untuk mencari pengobatan, mengontrol pola makan dan istirahat.
Ny.Y selalu menyediakan obat dirumahnya. Saat ini ia sering mengontrol
pola makan suaminya untuk tidak mengkonsumsi zat gula berlebih karena
kadar gula suaminya naik. Jika Ny.Y sakit ia dirawat oleh suami dan
anaknya. jika ada anggota keluarganya yang sakit ia diperiksakan ke
dokter menggunakan motor/mobil. Ny.Y selalu menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk masalah yang mendesak seperti masalah kesehan
atau masalah lainnya.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Ny.Y selalu memastikan kalau lingkungannya bersih, meskipun rumahnya
dekat dengan jalan raya, supaya tidak ada kuman dan menjadi sarang
penyakit. Ny.Y mengatakan ingin meningkatkan kebersihan pada
keluarganya. Dalam keluarga ini mandi 2x/hari pada pagi dan sore dan
gosok gigi, keramas 3hari sekali menggunakan sampo, mencuci baju 3 hari
sekali. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum makan. Setiap pagi Ny.Y
mencuci piring dan dibantu oleh anaknya.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan yang
ada di masyarakat
Ny.Y mengatakan karena dia sibuk bekerja ia tidak begitu memperhatikan
lingkungan kesehatan di sekitarnya seperti donor darah, penyuluhan di
balai desa, dll. Kalau keluarganya sakit langsung di bawa ke dokter
terdekat/dokter biasanya ia diperiksa. Keluarga mengetahui fasilitas
kesehatan di sekitar nya, seperti puskesmas, apotek, klinik. Biasanya
Ny.Y ke apotek membeli obat penurun panas dan batuk,pilek untuk
menyediakan di rumahnya ketika keluarganya ada yang sakit panas atau
batuk pilek.
d) Fungsi reproduksi
Keluarga ini mempunya 3 orang anak, 2 perempuan dan abortus. Mempunyai
2 orang cucu laki – laki dari anak pertamanya. Ny.Y mengatakan cukup 2
anak dan tidak mau tambah anak lagi. Saat ini Ny.y menggunakan KB implan
sejak 1 th yang lalu.
e) Fungsi ekonomi
Dalam keluarga ini kebutuhan pokoknya sudah terpenuhi. Kebutuhan tersier
juga terpenuhi.
6. Stress dan Kopping Keluarga
1) Stressor jangka panjang dan pendek serta kekuatan keluarga
Stressor jangka panjang : saat ini suami Ny.Y menderita DM saat mengetahui
kadar gulanya tinggi ia langsung mengontrol pola makan suaminya supaya
tidak makan yang tinggi kadar gulanya, tidak makan pada malam hari,
menngontrol minum obat.
Stresor jangka pendek : sebelum suami Ny.Y menderita DM ia sering makan
pada malam hari menjelang tidur, sering makan dan minum yang manis –
manis, sering BAK pada malam hari, cepat lapar setelah makan, badannya
sedikit kurus.
2) Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap stressor.
Keluarga mampu merespon stressor dengan cara memotivasi anggota keluarga
yang sakit atau mempunyai masalah, supaya menerima masalah itu dengan
lapang dada dan tidak terlalu memikirkannya agar ia tidak sakit.
3) Strategi koping yang digunakan
Ketika ada masalah dalam keluarga baik berupa perekonomian atau urusan
rumah tangga Ny.Y menyelesaikannya dengan suaminya tanpa diketahui oleh
anaknya begitupun sebaliknya jika suaminya memiliki masalah. Ketika An.T
mempunyai masalah, ia menjadi pendiam dikamar dan telat makan. Ia tidak
pernah bercerita dengan bapak atau ibuknya. An.T takut dimarahi jika
menceritakan masalahnya dengan keluarganya, sehingga An.T
menyembunyikan masalahnya dan menyelesaikannya sendiri. An.T
mengatakan kalau ibunya agresif.
7. Pemeriksaan Fisik
1) Tn.A
a) Kepala
- Inspeksi : simetris, rambut bersih, terdapat uban, tidak ada lesi, bentuk
Meshocepal, tidak ada jahitan
- Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
b) Mata
- Inspeksi : Konjungtiva baik, sclera berwarna putih, kornea jernih, iris
gelap, pupil isokor, lensa mata jernih, lapang pandang normal
- Palpasi : Tidak ada nyeri pada sekitar mata, tidak ada benjolan pada
sekitar mata.
c) Hidung
- Inspeksi : hidung simetris, tidak terdapat pembekakan pada hidung,
bersih dapat membedakan bau – bauan
- Palpai : tidak ada nyeri tekan
d) Telinga
- Inpeksi : simestris tidak ada lesi, dapat mendengar dengan jelas, tidak
ada
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e) Mulut
- Inspeksi : bibir simetris, gigi bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada
sianosis, mukosa bibir lembab
f) Leher
- Inspeksi : tidak ada benjolan,tidak dapat jaringan parut
- Palpasi : Tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar tiroid dan
trakea, tidak ada nyeri tekan
g) Paru-paru
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada peradangan
- Perkusi : Bunyi sonor
- Auskultasi :vesikuler, tidak ada suara tambahan
h) Jantung
- Inspeksi : Frekuensi jantung klien normal, ictus cordis tampak
- Palpasi :Ictus cordis teraba pada midclavicula sinistra ke 4 - 5
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2 normal tidak ada bunyi
tambahan
i) Abdomen
- Inspeksi :Bentuk perut simetris, tidak terdapat luka
- Auskultasi :Terdengar bunyi peristaltik usus 15x/menit
- Perkusi : Bunyi tympani
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
j) Ekstremitas
- Atas : tidak ada edema, tidak ada luka maupun masa, CRT kembali
sebelum 3 detik, kedua tangan bisa digerakkan
- Bawah : tidak ada edema, kedua kaki bisa digerakkan
k) Keadaan umum  : sehat
l) Kesadaran              : Composmentis
m) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,80C
Nadi : 80x/menit
Tekanan darah : 130/80 mmHg
RR : 20x/menit
GDS : 365 mg/dl
2) Ny. Y
a) Kepala
- Inspeksi : simetris, rambut bersih, terdapat uban, tidak ada lesi, bentuk
Meshocepal, tidak ada jahitan
- Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
b) Mata
- Inspeksi : Konjungtiva baik, sclera berwarna putih, kornea jernih, iris
gelap, pupil isokor, lensa mata jernih, lapang pandang normal, plus +1
- Palpasi : Tidak ada nyeri pada sekitar mata, tidak ada benjolan pada
sekitar mata.
c) Hidung
- Inspeksi : hidung simetris, tidak terdapat pembekakan pada hidung,
bersih dapat membedakan bau – bauan
- Palpai : tidak ada nyeri tekan
d) Telinga
- Inpeksi : simestris tidak ada lesi, dapat mendengar dengan jelas, tidak
ada cairan yang keluar dari telinga
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e) Mulut
- Inspeksi : bibir simetris, gigi bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada
sianosis, mukosa bibir lembab
f) Leher
- Inspeksi : tidak ada benjolan,tidak dapat jaringan parut
- Palpasi : Tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar tiroid dan
trakea, tidak ada nyeri tekan
g) Paru-paru
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada peradangan
- Perkusi : Bunyi sonor
- Auskultasi :vesikuler, tidak ada suara tambahan
h) Jantung
- Inspeksi : Frekuensi jantung klien normal, ictus cordis tampak
- Palpasi :Ictus cordis teraba pada midclavicula sinistra ke 4 - 5
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2 normal tidak ada bunyi
tambahan
i) Abdomen
- Inspeksi :Bentuk perut simetris, tidak terdapat luka
- Auskultasi :Terdengar bunyi peristaltik usus 15x/menit
- Perkusi : Bunyi tympani
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
j) Ekstremitas
- Atas : tidak ada edema, tidak ada luka maupun masa, CRT kembali
sebelum 3 detik, kedua tangan bisa digerakkan
- Bawah : tidak ada edema, kedua kaki bisa digerakkan
k) Keadaan umum  : sehat
l) Kesadaran              : Composmentis
m) Tanda-tanda vital
Suhu : 360C
Nadi : 88x/menit
Tekanan darah : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
3) An.T
a) Kepala
- Inspeksi : simetris, rambut bersih, tidak ada lesi, bentuk, Meshocepal,
tidak ada jahitan
- Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
b) Mata
- Inspeksi : Konjungtiva baik, sclera berwarna putih, kornea jernih, iris
gelap, pupil isokor, lensa mata jernih, lapang pandang normal
- Palpasi : Tidak ada nyeri pada sekitar mata, tidak ada benjolan pada
sekitar mata.
c) Hidung
- Inspeksi : hidung simetris, tidak terdapat pembekakan pada hidung,
bersih dapat membedakan bau – bauan, cuping hidung
- Palpai : tidak ada nyeri tekan
d) Telinga
- Inpeksi : simestris tidak ada lesi, dapat mendengar dengan jelas, tidak
ada
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e) Mulut
- Inspeksi : bibir simetris, gigi bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada
sianosis, mukosa bibir lembab
f) Leher
- Inspeksi : tidak ada benjolan,tidak dapat jaringan parut
- Palpasi : Tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar tiroid dan
trakea, tidak ada nyeri tekan
g) Paru-paru
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada peradangan, retraksi
dinding dada sama kanan dan kiri, terdapat vocal fomitus kanan kiri
- Perkusi : Bunyi sonor
- Auskultasi : vesikuler tidak terdapat bunyi tambahan.
h) Jantung
- Inspeksi : Frekuensi jantung klien normal, ictus cordis tampak
- Palpasi :Ictus cordis teraba pada midclavicula sinistra ke 4 - 5
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2 normal tidak ada bunyi
tambahan
i) Abdomen
- Inspeksi :Bentuk perut simetris, tidak terdapat luka
- Auskultasi :Terdengar bunyi peristaltik usus 20 x/menit
- Perkusi : Bunyi tympani
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
j) Ekstremitas
- Atas : tidak ada edema, tidak ada luka maupun masa, CRT kembali
sebelum 3 detik, kedua tangan bisa digerakkan
- Bawah : tidak ada edema, kedua kaki bisa digerakkan
k) Keadaan umum  : baik
l) Kesadaran              : Composmentis
m) Tanda-tanda vital
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5 ˚C
RR : 20 x/menit
8. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Keluarga selalu berharap kepada petugas kesehatan supaya memberikan
pelayanan dan penanganan yang baik kepada anggota keluarganya yang sakit.

9. Analisa Data
Data Masalah Kemungkinan Tipologi
keperawatan penyebab masalah
Data Subyektif : Risiko Harapan tidak Risiko
1. An.T mengatakan ketidakefektifan realistis d.d
kalau mempunyai hubungan An.T takut
masalah tidak (00052:301) dimarahi
pernah keluarganya
menceritakan
kepada
keluarganya
2. An.T merasa
cemas ketika mau
bercerita dengan
keluarga
3. An.T takut kalau
dimarahi orang
tuanya
Data Objektive:
Ketika ada
masalah An.T
tidak keluar dari
kamarnya dan
telat makan.
Data Subyektif Ansietas Ancaman pada Aktual
1. Ny.Y mengatakan (00146:324) status terkini d.d

bahwa ia cemas Ny. Y mengatakan


takut terjadi
ketika ada
sesuatu lebih
keluarganya yang
parah terhadap
sakit.
kesehatan
2. Ny. Y mengatakan
keluarga.
takut terjadi sesuatu
lebih parah terhadap
kesehatan keluarga.
Data Objektive
1. Ny.Y tampak
gelisah ketika di
wawancara.
2. Ny. Y menunjukan
perhatian yang lebih
pada anggota
keluarga yang sakit,
seperti mengontrol
pola makan suami.
Data Subjektive: Ketidakseimba Faktor biologis Aktual
1. Tn.T mengatakan ngan nutrisi : d.d GDS 365
cepat kenyang setelah kurang dari mg/dl.
makan, dan mudah kebutuhan
lapar. tubuh
2. Tn.T mengatakan (00002:153)
cepat lelah ketika
beraktivitas.
3. Tn.T mengatakan
berat badan menurun.
4. Tn.T mengatakan
sering BAK pada
malam hari
Data Objektive:
1. BB turun 6 kg
2. GDS : 365 mg/dl.
Data Subjektive : Kesiapan Meningkatkan Potensial
1. Tn.Y mengatakan meningkatkan kebahagiaan
ingin proses keluarga keluarga
meningkatkan (00159:294)
kebahagiaan
keluarga
2. Ny.Y mengatakan
ingin
meningkatkan
kebersihan pada
keluarganya.
3. Keluarga
meningkatkan
keselamatan
anggota keluarga
Data Objektive :
1. Jika salah satu
anggota keluarga
sakit diperiksakan
menggunakan
motor/mobil.
2. Ny. Selalu
memastikan kalau
lingkungan
keluarganya
bersih.
3. Terpenuhi
kebutuhan pokok
dan sebagian
kebutuhan tersier.

10. Skala Prioritas Masalah


A. Diagnosa I (Resiko ketidakefektifan hubungan An.T dengan keluarga b.d
harapan tidak realistis)
No Kriteria Skore Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 An.T menjadi pendiam di kamar dan
telat makan, tidak menceritakan
Skala : tidak/kurang masalahnya dengan orang tuanya
sehat karena takut dimarahi.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 An.T takut menceritakan masalahnya
masalah dapat dengan keluarga. Ny.Y mempunyai
dirubah sifat yang agresif, sehingga An.T tidak
berani mengatakan masalahnya di
Skala : dengan depan orang tuanya.
mudah
3. Potensi masalah 1/3 x 1 = Sebaiknya An.T tidak perlu takut
untuk dicegah 1/3 untuk menceritakan masalahnya
dengan orang tuanya. Orang tua harus
Skala : rendah mendengarkan terlebih dahulu apapun
masalah anaknya, tidak seharusnya
orang tua memarahi anaknya jika
masalahnya diaggap kurang baik.
4. Menonjolnya 0/2 x 1 = 0 Keluarga merasa kalau anaknya baik –
masalah baik saja dan tidak mempunyai
masalah, masalah yang di hadapi
Skala : masalah tidak hanya masalah biasa.
dirasakan
Skore total 1
3
3

B. Diagnosa II
Ansietas Ny.Y saat keluarga sakit b.d ancaman pada status terkini
No Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Ny.Y tampak cemas dan gelisah
Skala : tidak/kurang
sehat
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Ny.Y berusaha mencari pengobatan
masalah dapat untuk keluarga yang sakit dan
dirubah
Skala : dengan mudah mengontrol pola makan suaminya.

3. Potensi masalah 1/3 x 1 = Cemas pada ibu dapat dicegah dengan


untuk dicegah 1/3 mem beri penjelasan tentang penyakit
anak nya dan memberikan support
Skala : rendah system pada ibu.
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 2 = 0 Keluarga tidak merasakan cemas yang
di alami oleh Ny.Y.
Skala : tidak
dirasakan
Skore total 1
3
3

C. Diagnosa ke 3
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Tn.A b.d faktor
biologis
No Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Tn.A mengatakan kalau ia cepat
Skala : ancaman kenyang dan mudah lapar, sering
kesehatan
BAB pada malam haari, BB turun 6
kg, GDS : 365 mg/dl.
2. Kemungkinan ½x2=1 Ny. M berusaha mengontrol pola
masalah dapat makan suaminya supaya tidak makan/
dirubah minum yang manis, mencarikan obat
untuk suaminya.
Skala : hanya
sebagian
3. Potensi masalah 2/3 x 1 = Keluarga sangat peduli dengan Tn.A
untuk dicegah 2/3 mereka saling membantu dalam
merawat Tn.A.
Skala : cukup
4. Menonjolnya masalah ½x1=½ Keluarga merasakan masalah yang
dialami oleh Tn.A, dan berlangsung
Skala : ada masalah, selama 1 bulan. Keluarga tidak
tetapi tidak perlu mengetahui kalau Tn.A memiliki
segera ditangani riwayat DM karena dalam keluarganya
tidak ada yang mengalami DM.
Masalah ini tidak perlu penanganan
dengan segera, hanya dengan
mengontrol pola makan agar tidak
makan/ minum yang manis/terlalu
manis.
Skore total 5
2
6
D. Diagnosa ke 4
Kesiapan meningkatkan proses keluarga b.d meningkatkan kebahagiaan
keluarga.
No Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 1/3 x 1 = Keluarga sling takut kehilangan
1/3
Skala : keadaan keluarga yang lain, terpenuhi
sejahtera
kebutuhan pokok, dan sebagian
kebutuhan tersier.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Tn.A menginginkan untuk
masalah dapat meningkatkan kesejahteraan dalam
dirubah keluarganya.
Skala : dengan mudah
3. Potensi masalah 1/3 x 1 =
untuk dicegah 1/3
Skala : rendah
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 2 = 0 Keluarga tidak merasakan masalah
dalam keluarganya karena mereka
Skala : masalah tidak akan meningkatkan keluarganya
dirasakan menjadi keluarga yang bahagia.
Skore total 1
2
3

11. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas

a. Resiko ketidakefektifan hubungan An.T dengan keluarga b.d harapan tidak


realistis
b. Ansietas Ny.Y saat keluarga sakit b.d ancaman pada status terkini
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Tn.A b.d
faktor biologis
d. Kesiapan meningkatkan proses keluarga b.d meningkatkan kebahagiaan
keluarga.

12. Perencanaan

Diagnosa Tujuan Tujuan


No Kriteria Standar Intervensi TTD
Keperawatan Umum Khusus
1. Resiko Setelah dilakukan Setelah dilakukan 2 x Resiko Hubungan, risiko
ketidakefektifan tindakan pertemuan, keluarga ketidakefektifa ketidakefektifan (519)

hubungan b.d keperawatan mampu : n hubungan


1. Meningkatkan
selama 2 minggu adalah rentan
harapan tidak 1. An.T mampu koping dengan
koping keluarga untuk
realistis menceritakan keluarga
meningkat mengalami
masalahnya 2. Mendukung
suatu pola
dengan keluarga untuk
ketidakmampu
keluarga menghargai setiap
an untuk
2. Hubungan masalah anaknya
menciptakan
keluarga 3. Mendukung anak
suatu
menjadi lebih supaya tidak takut
hubungan
baik lagi untuk
(00229)
3. Keluarga menceritakan
tidak marah masalahnya
ketika dengan keluarga.
anaknya
bercerita
tentang
masalahnya

2. Ansietas b.d Setelah dilakukan Setelah dilakukan 2 x Verbal Ansietas Pengurangan

ancaman pada tindakan pertemuan, keluarga adalah kecemasan (5820:319)


keperawatan mampu : perasaan tidak
status terkini 1. Mengkaji tanda
selama 2 minggu nyaman atau
1. Ny.Y tidak verbal dan non
ansietas Ny.Y kekhawatiran
gelisah verbal pada
teratasi yang samar
2. Ny.Y tidak Ny.Y
disertai
panik ketika 2. Melakukan
otonom
keluarga ada pendekatan
(sumber sering
yang sakit yang tenang dan
kali tidak
meyakinkan
spesifik atau
dengan Ny.Y
tidak diketahui
3. Memberikan
oleh individu).
informasi
faktual terkait
diagnosis,
perawatan dan
prognosis
dengan Ny.Y

3. Ketidakseimba Setelah diberikan Setelah dilakukan 2 x Verbal Ketidakseimba Manajemen nutrisi

ngan nutrisi tindakan pertemuan, keluarga ngan nutrisi (187:


kurang dari keperawatan mampu : dari kebutuhan 1. Anjurkan pasien
selama 2 minggu tubuh adalah terkait dengan
kebutuhan 1. Berat badan
nutrisi Tn.A asupan nutrisi kebutuhan
tubuh pada Tn.A naik
terpenuhi tidak cukup makan tertentu
Tn.A b.d 2. Tn.A menjadi
untuk berdasarkan
tidak cepat
faktor biologis memenuhi perkembangan
lelah
metabolik atau usia
3. Asupan gula
(00002:153) 2. Tentukan status
menurun
gizi pasien dan
4. Gds menjadi
kemampuan
normal
untuk
memenuhi
kebutuhan gizi.

Terapi nutrisi (1120:443)

3. Monitor intruksi
diet yang sesuai
untuk
memenuhi
kebutuhan
nutrisi pasien
per hari.
4. Anjurkan pasien
untuk
menghindari
makanan/minu
man yg
mengandug
gula.

13. Implementasi
No,
Tanggal & Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon Pasien TTD
Waktu

1 Resiko ketidakefektifan hubungan Meningkatkan koping dengan S : perawat memberikan


b.d harapan tidak realistis keluarga peningkatan koping dengan cara
memtivasi An.T supaya tidak
takut mengatakan masalahnya
dengan keluarga
O:-

Mendukung keluarga untuk S : perawat memberi dukungan


menghargai setiap masalah kepada keluarga supaya tidak
anaknya marah kalau anaknya
menceritakan masalahnya, dan
menghargai masalah anaknya

O:-

2. Ansietas b.d ancaman pada Mengkaji tanda verbal dan non S : -


verbal pada Ny.Y
status terkini O : Ny.Y tampak gelisah saat
dikaji, menunjukkan perhatian
lebih pada keluarga yang sakit,
tampak cemas

Melakukan pendekatan yang S : perawat memberikan


tenang dan meyakinkan dengan motivasi kepada Ny.Y sambil
Ny.Y meyakinkan supaya tidak cemas

O:-

Memberikan informasi faktual S:-


terkait diagnosis, perawatan dan
O : Ny.Y tampak seditik lega dan
prognosis dengan Ny.Y
rasa cemasnya berkurang

3. Ketidakseimbangan nutrisi menganjurkan pasien terkait S:-

kurang dari kebutuhan tubuh dengan kebutuhan makan tertentu O : pola makan Tn.A di kontrol
berdasarkan perkembangan atau
pada Tn.A b.d faktor biologis oleh istrinya supaya tidak
usia
makan/ minum yg banyak
mengandung gula

mentukan status gizi pasien dan S:-


kemampuan untuk memenuhi
O : Tn.A mengikuti saran
kebutuhan gizi.
perawat/dokter

Monitor intruksi diet yang sesuai S:-


untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
O : GDS = 200 mg/dl, BB :69 Kg
pasien per hari.

menganjurkan pasien untuk S:-


menghindari makanan/minuman
O:-
yg mengandug gula.
14. Evaluasi

Tanggal &
No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD
Waktu

Resiko ketidakefektifan hubungan b.d S : koping keluarga meningkat


harapan tidak realistis
O : An.T sudah tidak takut lagi
meceritakan masalahnya
dengan keluarga, keluarga
tidak marah

A : masalah teratasi

P : pertahankan itervensi

Ansietas b.d ancaman pada status terkini S : Ny.Y sudah tidak cemas lagi
ketika ada keluarga yang sakit

O : keadaan umum baik, Ny.Y


tidak gelisah

A : masalah teratasi

P : pertahankan intervensi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari S : nutrisi Tn.A belum

kebutuhan tubuh pada Tn.A b.d faktor terpenuhi

biologis O : GDS : 200 mg/dl, BB : 69 kg

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Anjurkan pasien
terkait dengan
kebutuhan makan
tertentu berdasarkan
perkembangan atau
usia
2. Tentukan status gizi
pasien dan
kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan
gizi.
3. Monitor intruksi diet
yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien per hari.
4. Figkkjdfjgitehuhbgfh
vughrhggbfbvmnimbf
cdgjghjvkfkfsc,mfvjdf
rvcAnjurkan pasien
untuk menghindari
makanan/minuman yg
mengandug gula.

Anda mungkin juga menyukai