PENDAHULUAN
keempat. Dengan demikian sudah menjadi hal wajar jika penegakan keadilan
undangan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk mengabdikan diri
Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. 1
khusus yang memeriksa dan mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh
anggota TNI, yang secara khusus dibentuk untuk melaksanakan tugas negara
1
Mabes TNI Badan Pembina Hukum, Pasal 21 Buku Saku Prajurit, Edisi Maret 2006.
1
2
Kata militer berasal dari kata “miles” dari bahasa Yunani yang berarti
Orang yang bersenjata dan siap untuk bertempur, yaitu orang yang sudah
menindak para anggota TNI yang melakukan tindak pidana dan menjadi salah
satu alat kontrol bagi anggota TNI dalam menjalankan tugasnya. Sehingga
dapat membentuk dan membina TNI yang kuat, professional, dan taat hukum
karena tugas TNI sangat besar untuk mengawal dan menyelamatkan bangsa
dan negara. Dalam hal beracara di peradilan militer diatur dengan ketentuan
khusus, yaitu Hukum Acara Peradilan Militer sebagaimana telah diatur dalam
dan hukum acara pidana militer sebagai hukum formil. Setiap perbuatan yang
oleh prajurit TNI atau yang dipersamakan dengan prajurit TNI, maka
2
Moch. Faisal Salam, 1994, Peradilan Militer Indonesia, Cetakan I, CV. Mandar Maju, Bandung,
hal. 14.
3
Pengadilan Militer.3
yang tidak dilegalkan oleh pemerintah untuk diedarkan secara bebas apalagi
Indonesia beberapa tahun terakhir ini menjadi masalah serius dan telah
nasional serta bahkan disebut extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) yang
harus ditanggulangi secara luar biasa dalam hal ini khususnya oleh aparat
kelamin. Merambah tidak hanya pada masyarakat sipil tetapi sampai pada
perhatian publik yaitu kasus tahun 2016 yang terjadi pada institusi TNI-AD
3
Anwaar Saadi, 2006, Profesionalisme dan Kesadaran Hukum Prajurit TNI, Tabloid Patriot, edisi
Maret.
4
ditangkap Personel Polisi Militer dari satuan Denpom VII/6 saat menggelar
4
pesta Nakoba di Hotel D’Maleo Makassar. Seharusnya seorang yang
baik serta dapat menjadi suri tauladan terhadap anak buahnya dan tidak
contoh kasus di atas. Kejadian kasus tersebut mencoreng nama baik institusi
TNI di mata masyarakat. Selain kasus tersebut juga masih ada banyak lagi
lebih fokus dan terarah pada pokok permasalahan. Penelitian ini akan dibatasi
militer?
4
Berita Satu, (7 April 2016), Dandim Makassar Ditangkap Sedang Pesta Narkoba, diakses dari:
https://www.beritasatu.com/nasional/358775-dandim-makassar-ditangkap-sedang-pesta-
narkoba.html, diakses pada tanggal 25 Maret 2018, pukul: 20. 00 WIB.
5
yang hendak dicapai secara jelas demikian juga dengan penelitian. Tujuan dan
perumusan dan judul dari penelitian ini. Maka tujuan dan manfaat dari
1. Tujuan Penelitian
lingkungan militer.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
khususnya.
b. Manfaat Praktis
lingkungan militer.
D. Kerangka Pemikiran
terjemahan dari istilah bahwa belanda “Straafbaar Feit” yaitu tindakan pada
tempat, waktu dan keadaan tertentu, yang dilarang (atau diharuskan) dan
artinya sangat tidak baik, sangat buruk, sangat jelek yang ditumpukan
terhadap tabiat dan kelakuan orang. Secara khusus, tindak pidana yang
dilakukan oleh subyek militer terdiri dari dua jenis. Pertama, Tindak Pidana
Militer Murni (Zuiver Militaire Delict) yang diartikan sebagai suatu tindak
pidana yang hanya dilakukan oleh seorang militer, karena sifatnya khusus
itu dilakukan oleh seorang yang berstatus sebagai prajurit militer. Oleh karena
itu diatur lagi dalam KUHPM disertai ancaman hukuman yang lebih berat,
145-146 KUHPM).
5
Moeljatno, 1987, Azas-Azas Hukum Pidana, Jakarta; Bina Aksara, hal. 56.
6
BAB III Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1997 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Militer (KUHPM), Tentang Kejahatan-Kejahatan Militer
8
kehidupan sosial (The Operational Sociology of Law) yang selaras satu sama
lain. Di dalam masyarakat yang maju dan kebutuhan hidupnya yang semakin
7
Bambang Poernomo, 1993, Pola Dasar Teori Azas Umum Hukum Acara Pidana dan
Penegakkan Hukum Pidana, Yogyakarta: Liberty, hal. 88.
8
Ibid, Hal. 91.
9
E. Metode Penelitian
dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa
1. Metode Pendekatan
9
Khudzaifah Dimyati dan Kelik Wardiono, 2004, Metode Penelitian Hukum, Surakarta: Fakultas
Hukum Universitas Muhammdiyah Surakarta, hal. 57.
10
2. Jenis Penelitian
3. Lokasi Penelitian
Madiun.
a. Data Primer
10
Beni Ahmad Saebani, 2009, Metode Penelitian Hukum, Bandung: CV Pustaka Setia, hal 57-58.
11
b. Data Sekunder
perundang-perundangan meliputi:
1945;
Militer:
Nomor 4169);
Nasional Indonesia;
11
Amirudin dan Zaenal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, hal. 30.
12
hukum.
a. Studi Kepustakaan
12
Amirudin dan Zaenal Asikin, Op. Cit., hal. 32.
13
Khudzaifah Dimyati, Kelik Wardiono, Op. Cit., hal. 1 & 3.
13
b. Wawancara
14
M. Syamsudin, 2007, Operasionalisasi Penelitian Hukum, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
hal. 108
14
F. Sistematika Skripsi
serta penjabaran isi dari penelitian ini, maka penulis dalam menyusun
lingkungan militer.
serta berisi tentang saran sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil penelitian ini.
15
Amirudin dan Zaenal Asikin, 2004, Op. Cit., hal. 68.