Modul 2 DDL
Modul 2 DDL
Data Definition Language (DDL) adalah bahasa dalam DBMS yang digunakan untuk membuat
atau mendefinisikan obyek-obyek di dalam database. Secara umum digunakan untuk membuat
obyek table dan view.
Membuat trigger
Sebutkan dan jelaskan objek basis data yang termasuk DDL (minimal 3)! Masing-
masing beri contoh!
Tabel
Tabel terdiri dari field-field atau kolom-kolom dengan tipe data tertentu dan baris-baris yang
digunakan sebagai penyimpan data.
Contoh : tabel Mahasiswa yang terdiri dari field-field : NRP (primary key), Nama, Alamat,
JenisKel, NIPDosen (foreign key dari field NIP pada tabel Dosen).
Sintaks DDLnya :
View
View adalah tabel bayangan. Tidak menyimpan data secara fisik. Biasanya berupa hasil query
dari tabel-tabel dalam sebuahdatabase.
Contoh : view MahasiswaPria yang diambil dari tabel Mahasiswa di mana field JenisKel = “L”.
Sintaks DDLnya :
Trigger
Trigger adalah sebuah obyek dalam database yang berupa prosedur yang merespon setiap kali
terdapat proses modifikasi (insert,update, dan delete) pada tabel.
Contoh : trigger tLogUbahNilai melakukan penambahan data pada tabel LogHistoris untuk setiap
penambahan / update data pada tabel PesertaKul.
Sintaks DDLnya :
Dengan menggunakan sintaks SQL, buatlah DDL untuk rancangan berikut ini :
Keterangan :
Buatlah sebuah tabel barang yang atributnya kode barang, dan nama barang. Tulislah
syntax DDL-nya, lalu dengan syntax alter table, tambahkan primary key pada kode
barang. Dan tambahkan atribut jumlah barang pada tabel barang. Lalu, buatlah tabel
pembelian dengan atribut id pembelian, id barang (merupakan foreign key dari tabel
barang), jumlah barang barang transaksi, dan tanggal!
Membuat tabel barang dengan atribut kode barang dan nama barang :
CREATE TABLE BARANG(
KODE_BARANG CHAR(8),
NAMA_BARANG VARCHAR2(25)
);
Referential Integrity Constraint digunakan untuk menjaga konsistensi baris-baris data antara dua
buah tabel. Pada umumnya, aturan ini mengharuskan sebuah baris pada sebuah tabel yang
terelasikan pada tabel lain harus mengacu pada sebuah baris di dalam tabel tersebut.
Aturan untuk Referential Integrity biasanya digunakan jika terjadi proses modifikasi data
(update, delete, dan insert).
Aturan untuk proses update : berlaku pada proses pengubahan data di parent table.
Update cascade : pembaruan sebuah baris data diikuti dengan pembaruan baris data
pada child table yang terelasikan
Update restrict : mencegah proses pembaruan data jika terdapat baris data di child table yang
terelasikan
Update ignore : mengabaikan referensi. Boleh memperbarui data pada parent, tapi tidak
memperbarui data yang berelasi pada child table.
Delete restrict : mencegah penghapusan jika terdapat baris data yang berelasi pada child
table
Delete ignore : mengabaikan referensi. Boleh menghapus data, dan tidak ada efeknya
bagi child table.
Aturan untuk insert : berlaku pada proses penambahan data padachild table.
Insert restrict : tidak boleh menambah data pada child table, jika nilai yang dimasukkan pada
kolom yang berelasi tidak terdapat pada parent tablenya.
Insert ignore : mengabaikan referensi. Boleh menambah data padachild, walaupun nilai yang
dimasukkan pada kolom yang berelasi tidak terdapat pada parent table.
Index bisa dibuat secara otomatis (saat pembuatan primary keydan unique constraint) atau bisa
secara manual.
Satu / lebih kolom yang sering dipakai pada operasi WHERE atau JOIN
Jumlah row (baris) sangat besar dan sering retrieval cuma menghasilkan 2-4% data
Index tidak disarankan untuk dicreate pada kasus-kasus berikut :
o Jika jumlah row sedikit