Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
TIA TAHNIA
P031915401035
Judul Laporan Kasus : Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny.H Dengan Keluhan
NIM : P031915401035
Laporan Kasus ini telah disetujui, diperiksa dan sudah dipertahankan dihadapan
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUUJAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................3
D. Waktu dan tempat pengambilan kasus..........................................................4
E. Gambaran kasus……………………………………………………………..5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan......................................................................................................6
1. Pengertian kehamilan......................................................................6
2. Perubahan fisiologis kehamilan trimester 2....................................6
3. Perubahan psikologi pada kehamilan trimester 2............................9
4. Berat badan dan indeks masa tubuh..............................................10
5. Tanda bahaya kehamilan..............................................................12
B. Antenatal Care (ANC)...................................................................................14
1. Tujuan ANC..................................................................................14
2. Kebijakan program asuhan ANC..................................................14
3. Indikator kunjungan ANC.............................................................15
4. Standar asuhan pelayanan ANC....................................................16
C. Konsep dasar konstipasi……………………………………………….……21
1. Pengertian konstipasi……………………………………….…….22
2. Sebab dan akibat konstipasi………………………………….…..23
3. Dampak konstipasi…………………………………………….…23
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi konstipasi……………………24
5. Penatalaksanaan konstipasi………………………………………25
BAB III PENDOKUMENTASIAN KASUS…………………………………….32
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………….……..39
BAB V PENUTUP
A. Penutup.........................................................................................................40
B. Saran ………………………………………………………………………..41
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................42
iii
DAFTAR TABEL
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya sehingga dapat
terselesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny. H
G3P2A0H2 dengan Konstipasi”.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
Akhir kata penulis berharap semoga laporan studi kasus ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan di
lanjutkan dengan proses nidasi atau implantasi. Bila dihitung dimulai pada saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan. (Prawirohardjo, 2018). Pada saat kehamilan mempunyai efek
pada metabolisme, karena itu wanita yang sedang hamil perlu mendapatkan makanan
yang bergizi dan dalam keadaan yang sehat. Kehamilan akan menyebabkan
meningkatnya kebutuhan energi dan zat gizi lainnya sebagai pertumbuhan dan
perkembangan janin. Oleh karena itu, jika seorang wanita kekurangan gizi pada saat
Gizi pada wanita hamil haruslah seimbang bila tidak ibu akan mengalami
beberapa penyakit yang sering di alami pada wanita hamil seperti Anemia,
Hipertensi, hipotensi, diabetes militus bila tidak di cegah mulai dari kehamilan
efeknya akan beresiko pada saat persalinan yang akan menyebabkan angka kematian
ibu dan bayi menjadi meningkat. (Rismalinda, 2015). Menurut definisi WHO (world
Health Organizatiom) kematian maternal ialah kematian seorang wanita hamil atau
dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebeb apapun, terlepas dari
tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Angka
1
kematian maternal adalah angka jumlah kematian maternal di perhitungkan
menurunkan angka kematian ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama
masa kehamilan, persalinan, dan nifas yang di sebabkan oleh kehamilan, persalinan,
dan nifas taupun pengelolaan, bukan karena sebab- sebab lain seperti kecelakan di
setiap 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesi, 2017). Menurut Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, angka kematian ibu (AKI)
mengalami penurunan dari 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012, dan
309 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Sedangkan Angka Kematian
Bayi (AKB) hasil SDKI 2017 menunjukan penurunan yaitu 32 per 1.000 kelahiran
hidup menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sidah mencapai target
MDGs 2015 sebesar 23 per 1.000 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2017).
Sedangkan target SDGs pada 2030 mengurangi anhka kematian ibu sehingga di
bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2017 dan Profil Kesehatan Indonesia,
2016).
Menurut data profil kesehatan Provinsi Riau tahun 2019 jumlah kematian ibu
tahun 2019 meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebanyak 125 kematian ibu,
dengan rincian kematian ibu hamil sebanyak 31. (Profil Kesehatan Provinsi Riau
2019). Pada proses kehamilan ibu sering mengalami keluhan dan masalah salah
satunya adalah konstipasi atau sembelit. Secara global pada tahun 2015 di
2
perkirakan 11-38% wanita hamil trimester II mengalami konstipasi. Di Indonesia
lebih dari 2,5 juta penduduk mempunyai keluhan sering konstipasi, sehingga
konstipasi yang di derita ibu hamil sekitar 4-30% ternyata wanita hamil mengeluh
temukan dan terdapat 2 dari 10 ibu hamil trimester 2 yang menderita konstipasi
kehamilan pada Ny “H” ibu hamil dengan konstipasi di Klinik Taman Sari 2.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang ingin dijawab
pada penelitian ini adalah “Bagaimana asuhan pada ibu hamil dengan menggunakan
pendekatan menejmen kebidanan pada Ny. H ibu hamil dengan konstipasi di Klinik
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
dengan menejmen 7 langkah verney dan soap pada Ny. H di Klinik Taman
Sari 2.
3
2. Tujuan Khusus
Taman Sari 2.
dari data subejektif, objektif, analisis dan penatalaksanaan kasus pada Ny.
pengambilan kasus
4
E. Gambaran Kasus
pada Ny.H berusia 29 tahun, beragama islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan
ibu sebagai ibu rumah tangga. Menikah dengan Tn. H, usia 29 tahun, agama
islam, pendidikan terakhir S1, bekerja sebagai wiraswasta. Ibu menegeluh susah
buang air besar sejak seminggu yang lalu. Bila dihitung dari hari pertama haid
terakhir, usia kehamilan ibu adalah dan ibu mengatakan hamil anak ke-3.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Kehamilan.
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila di hitung saat fertilisasi
sehingga lahirnya bayi kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
a. Uterus
mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama
kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah
persalinan.
dapat di mengerti karna oksigenisasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut
6
peningkatan sensitivitas yang menyolok. Peningkatan sensitivitas dapat
uteus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva.Edema dan
c. Ovarium
d. Serviks Uteri
e. Payudara / mammae
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih disebut colostrum. Colostrum ini berasal dari asinus yang
plasenta pada masa hamil meningkat proliferrasi ductus laktiferus dan jaringan
fibrosa berlebihan yang menompang payudara dapat dicegah dengan mengenakan bra
7
Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada
pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen meburun,
d. Sistem pencernaan
meningkat.Selain itu perut berkembung juga terjadi karna adanya tekanan uterus
yang membesar dalam rongga perut mendesak organ- organ dalam perut khususnya
saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.Wasir (hemorrhoid) cukup
sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-
vena di bawah uterus termasuk vena hemorrhoid.Panas perut (heart burn) terjadi
karna terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian bawah.
e. Sistem respirasi
f. Sistem kardiovaskuler
hemodulusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, pada
trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul kea rah
abdomen.
8
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada
daerah siku dan pergelangan tangan dan meningkatnya retensi cairan pada jaringan
i. Sistem integument
Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun
meningkat.
j. Sistem endokrin
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi.
e. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
f. Hubungan social meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
9
4. Berat Badan Dan Indeks Masa Tubuh
badan nyak dibandingkan pada saat trimester I, karena pada trimester II ini
pertumbuhan janin juga semakin besar. Berikut adalah beberapa hal yang yang
a.Jika sebelum berat badan seorang wanita sudah normal, maka kenaikan
c.Jika berat badan sebelum hamil kurang, sebaiknya penambahan berat badan
12-12 kg.
wanita dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan
Penambahan berat badan selama kehamilan rata-rata mencapai 12,5 kg. Oleh
karena tubuh seorang wanita yang sedang hamil membutuhkan 70.000 – 80.000
kalori saat hamil.( Rismalinda, 2015). Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri
tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks massa
tubuh (IMT) adalah hubungan antara tinggi badan dan berat badan. Ada rumus
10
berat badan berdasarkan indeks masa tubuh :
IMT =
𝐵𝐵²
𝑇𝐵
Keterangan :
Tabel 2.1
Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
Obesitas >29 ≥7
Gemeli 16 – 20,5
11
5. Tanda Bahaya Kehamilan
a. Perdarahan Pervaginam
Pendarahan lewat jalan lahir dapat berupa warna merah segar atau
kehitaman, banyak dan berulang, disertai atau tidak disertai nyeri perut. Perdarahan
ini bisa berarti plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir) atau solusio
plasenta (terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari tempat perlekatannya pada
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan
masalah masalah serius adalah sakit kepala yang hebat yang menetap, dan tidak
hilang setelah beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut
ibu mungkin merasa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala
c. Penglihatan kabur
mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan yang
kabur atau berbayang secara mendadak. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai
dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklampsi.
12
d. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat
dengan meninggikan kaki. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau
pre- eklampsi.
Harus dapat dibedakan antara urin dengan air ketuban. Jika keluarnya cairan
ibu tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keruh, berarti yang keluar adalah air
ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan adanya persalinan
adalah 10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya
gangguan janin dalam rahim, misanya asfiksia janin sampai kematian janin.
Seharusnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah bukan his seperti
pada persalinan. Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak
keadaan umum ibu makin lama makin memburuk, dan disertai perdarahan yang tidak
sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus waspada akan kemungkinan terjadinya
solusio plasenta.
13
B. Antenatal Care (Anc)
1. Tujuan ANC
a) Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan
c) Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka
mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk
(Rismalinda, 2015).
14
3. Indikator kunjungan Antenatal Care (Depkes, 2014)
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga
minggu), dan minimal 2 kali pada trimester ke-3 (> 24 minggu sampai
maupun tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil,
mempunyai kompetensi.
15
abortus, malaria, HIV/AIDS, sifilis, TB, hipertensi, diabetesmeliitus, anemia
untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu
16
3) Ukut Tinggi Fundus Uteri.
minggu.
Tabel 2.2
Ukuran TFU menurut Penambahan Per Tiga Jari
17
Tabel 2.3
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama., ibu hamil di skrining
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama.
6) Periksaan Hb.
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan cara
Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama kali, lalu
18
periksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya
untuk mendeteksi Anemia pada ibu hamil. Menurut WHO kadar Hb terdiri
dari :
antara lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang
diambil spesimen darah vena ± 2 cc. Apabila hasil tes dinyatakan postif, ibu
kematian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat
8) Perawatan Payudara.
9) Senam Hamil.
19
dasar panggul, memperoleh relaksasi tubuh dengan latihan-latihan kontraksi
dan relaksasi.
penting dibina dari sejak awal melalui temu wicara dapat ditemukan
urin ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan
pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema.
preeklampsia.
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu
kepada ibu hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil
dan hasil apusan darah yang positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut
20
kepada ibu hamil yakni kehamilan muda dapt terjadi abortus, partus
manusia.
1. Pengertian konstipasi
konstipasi adalah masalah umum yang dialami wanita hamil dan pasca
usus besar melambat. Selain itu, janin yang makin besar akan menekan usus
pencernaan dimana frekuensi buang besar kurang dari tiga kali seminggu,
kehamilan yang sering muncul pada ibu hamil adalah sulit buang air besar
(konstipasi). Konstipasi ini terjadi karnya adanya tekanan pada pembulu darah
21
2. Sebab dan akibat konstipasi
dinding usus, sehingga menyebabkan konstipasi atau susah buang air besar.
yang lebih baik saat hamil. Sembelit akan menghambat pengeluaran dari sisa-
sisa makanan yang berkaitan dengan kesulitan buang air besar akibat tinja yang
keras di sertai dengan nyeri pada perut. Konstipasi pada wanita hamil tidak
masalah ini pada trimester kedua dan ketiga.Konstipasi di duga terjadi akibat
penurunan peristaltik yang di sebabkan relaksasi otot polos pada usus besar
usus akibat pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat menurunkan
3. Dampak konstipasi
22
menjadi sering mengejan ketika buang air besar, otot-otot pembulu darah anus
pada ibu hamil oleh karna itu, sembelit pada ibu hamil harus segera di tangani.
Dampak konstipasi yaitu dapat meningkatkan rasa tidak nyaman pada ibu
hamil akibat gangguan dalam proses eliminasi. Selain itu, konstipasi dapat
Cairan sering kali di anggap sebagai salah satu nutrirn, tetapi air
23
pencernan dengan melarutkan makanan dan membantu transportasi
makanan.
semua makanan nabat. Serat terdiri dari dua golongan yaitu, serat larut air dan
serat tidak larut air. Serat tidak larut air adalah selulosa, hemiselulosa,dan
lignin yang banyak tedapat dalan dedak beras, sayuran dan buah-buahan serat
yang di gunakan ibu hamil yaitu tablet besi yang dapat menyebabkan
konstipasi, karena memiliki efek menciutkan dan kerja yang lebih secara local
akumulasi feses yang lebih lama dalam usus sehingga penyerapan air
24
5. Penatalaksanaan konstipasi
c). Dianjurkan berolahraga, separti jarak dekat, khususnya sebelum makan pagi
d). Berlatih BAB, pergi ke WC pada saat yang khusus, seperti setelah sarapan
pagi
dokter.
25
BAB III
- Ibu mengatakan usah buang air besar sejak seminggu yang lalu
- Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
2. RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT : 01-08-2020 Perkiraan Partus : 25-03-2021
Siklus : 28 hari Masalah : Tidak ada
3. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan Ke :1 Usia Saat Kawin : 21 Tahun
Lamanya Perkawinan : 8 tahun
26
JK/BB sekarang
Norma Lk/310
2014 Aterm PMB Normal Bidan Sehat
l 0 gr
Sehat
Norma Lk/300
2017 Aterm Pmb Normal Bidan
l 0 gr
H A M I L I N I
27
keturuna maupun penyakit menular
9. GENOGRAM
Keluarga Suami Keluarga Istri
58 s 56 s 55 s 54
s
36 s 32 s 34 s
29 s 25 s
30 s
?
Laki-laki
perempuan
28
E. Sosial Support dari : Ibu mendapatkan support dari suami dan
keluarga.
B. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran: Compesmentis
c. Sikap tubuh: Lordosis
d. BB Sebelum Hamil : 69 kg BB Sekarang : 75
kg
e. TB : 160 cm Imt: 26,95
f. LILA : 24 cm
g. TTV :
- TD : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,5 oC
- P : 16 x/menit
- N : 85 x/menit
h. Rambut/kepala: Kepala tidak ada benjolan, tidak rontok dan tidak
berketombe
i. Mata
- Sklera : Tidak ikterik
- Konjungtiva : Merah muda
- Penglihatan : Jelas
- Alat bantu : Tidak ada
j. Muka : Tidak pucat, tidak ada oedem
k. Hidung : Tidak ada folip
l. Mulut :
- Gigi : Tidak ada caries
- Lidah : Bersih, tidak ada stomatitis
- Gusi: Tidak ada radang gusi
29
m. Telinga : Tidak ada pengeluaran cairan
n. Leher : Tidak ada pembengkakan tyiroid
o. Payudara:
- Puting susu : Menonjol
- Areola mammae : Hyiperpigmentasi
- Pengeluaran ASI: Belum ada
p. Abdomen
- Bekas operasi : Tidak ada
- Striae : Albinican
- Linea : Nigra
q. Palpasi : Tfu Setinggi pusat
- Pada bagian fundus teraba lunak, bundar, tidak melenting, yaitu
bokong janin
- Pada bagian kanan teraba bagian-bagian kecil yaitu ekstrmitas
janin
- Pada bagian kiri teraba bagian yang memanjang yaitu
punggung janin
- Pada bagian baawah janin teraba keras, bulat, melenting yaitu
kepala janin
- Kepala jain belum memasuki PAP
r. TBJ : (25-12)x155= 1835 gram
s. DJJ : 151 x/menit, teratur
t. Ekstremitas : Tidak ada oedem dan tidak ada varises
u. Refleks Patella : Positif kanan dan kiri, gerakan normal
v. Akral : Hangat
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : Tidak diperiksa
Protein urine : Tidak diperiksa
Glukosa urine : Tidak diperiksa
30
D. KESIMPULAN
Diagnosa :
1. Dx Ibu : G3P2A0H2, usia kehamilan 24-25 minggu, dengan resiko
kehamilan rendah, keadaan umum ibu baik
2. Dx Janin : janin hidup, intrauterine, tunggal, presentasi kepala keadaan
umum janin baik
Masalah : Konstipasi 7 hari
E. PENATALAKSANAAN
1. Menjalin hubungan baik dengan ibu
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keadaan ibu baik didapat dari hasil
pemeriksaan
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu mempunyai resiko kehamilan rendah
didapat dari menghitung skor dengan kartu skor poedji rochjati dan skor
yang ibu dapat adalah 2. Oleh karena itu, ibu dapat bersalin di PMB atau
Klinik Pratama.
4. Menjelaskan kepada ibu konstipasi atau sembelit dialami ibu hamil
trimester ke 2 karena adanya peningkatan hormon progesterone yang
menyebabkan berkurangnya pergerakan lambung, bisa disebabkan juga
oleh perubahan besar rahim yang membuat tekanan pada bagian usus dan
rectum sehingga menyulitkan feses untuk keluar, serta dengan
berkurangnya makanan yang kaya serat dan kurang minum air putih juga
dapat menybabkan sulit buang air besar.
5. Memberi tahu ibu cara untuk mengatasi konstipasi, yaitu dengan banyak
mengkonsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayur-sayuran dan buah-
buahan.
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi buah papaya karena buah papaya
sangat membantu mengurangi konstipasi.
7. Menganjurkan ibu untuk meminum air putih sekitar 10 gelas per hari atau
lebih dari 2 liter per hari
31
8. Menganjurkan ibu untuk olahraga dengan teratur, seperti jalan kaki di pagi
dan sore hari.
9. Menganjurkan ibu untuk berlatih BAB, pergi ke WC pada saat yang
khusus, seperti setelah sarapan pagi
10. Menganjurkan ibu untuk rutin mengkonsumsi vitamin seperti B6, vitamin
c, kalsium, vitamin D dan menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi
sumplemen zat besi karena akan menyebabkan efek samping yaitu
konstipasi.
11. Menginatkan kembali ibu tanda-tanda bahaya kehamilan, yaitu
pendarahan, nyeri hebat pada abdomen, penglihatan kabur dan pergerakan
janin berkurang.
12. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi.
32
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil anamnesis pada Ny.A (G3 P 2 A0 H 2) usia 29 tahun pada kunjungan
18 Januari 2021, bahwa kehamilan Ny.H sudah memasuki usia kehamilan 25
minggu 4 hari dan tafsiran persalinan Ny.A tanggal : 25-03-2021
1. Data Subyektif
susah BAB. Menurut penulis keluhan susah BAB pada ibu hamil
dengan kesulitan buang air besar dan kurangnya asupan serat, minum
untuk minum banyak air putih, konsumsi berbagai makanan kaya serat
33
konstipasi adalah perubahan hormonal yang drastis yaitu terjadi
fisik yang cukup dan makan 3 kali seharitetapi makan dengan porsi
cemas.
2. Data Obyektif
1) Pemeriksaan fisik
a. Tekanan Darah
34
120/80 mmHg. Menurut penulis tekanan darah pada pasien masih
dalam batas normal pada ibu hamil bagi ibu hamil dan tidak di
yaitu 100/70 – 120/80 mmHg, tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih
2) Berat badan
Berat badan Ny “H” sebelum hamil 69 kg, IMT 26,95 pada hasil
status gizi selama hamil, oleh karna itu perlu di pantau setiap bulan.
Jika terdapat kelambatan dalam penambahan berat badan ibu, ini dapat
awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11,5 -16 kg, normalnya
35
Berdasarkan hal tersebut, tidak di temukan kesenjangan
karna dapat di gunakan untuk melihat status gizi ibu hamil, dari
LILA ada hubungannya dengan gizi yang cukup pada ibu, terbukti ibu
selama hamil makan secara teratur dan tidak pernah tarak makanan.
indikator kuat untuk status gizi ibu kurang atau buruk. Kelebihanya
besar diikuti persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat Kategori
36
hingga persalinan. Hal ini disebabkan karena ibu hamil pada mulanya
a. Pemeriksaan fisik
Perubahan fisik yang terjadi pada Ny. “H” saat hamil trimester
II, yaitu muka tidak odema, sklera putih, konjungtiva merah muda,
untuk mendeteksi dini masalah yang terjadi pada ibu hamil dan
tanda bahaya ibu hamil. Hal ini sesuai dengan pendapat Romauli
37
Berdasarkan hal tersebut, tidak di temukan kesenjangan
2) Abdomen
a) TFU
dengan berat badan normal yaitu >2500 gram. Hal ini sesuai
a. Analisa Data
II adalah fisiologis, tapi jika konstipasi di biarka terus menurus dan tidak
pembuluh darah pada saat proses persalinan kala II. Hal ini sama dengan
38
meningkatkan rasa tidak nyaman pada ibu hamil akibat gangguan dalam
yang beresiko pecahnya pembulu darah vena pada daerah anus pada saat
b. Penatalaksanaan
pada Ny. “H” sebagaimana asuhan pada ibu hamil dengan konstipasi.
hamil.
karena akan baik untuk megurangi konstipasi yang dialami ibu. Buah
menjadi lebih lunak sehingga melancarkan buang air besar. Pepaya juga
39
mengandung karpaina, yaitu suatu alkaloid yang berfungsi untuk
40
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kehamilan pada Ny. A G3P2AOH2, Usia kehamilan
24-25 minggu di Klinik Taman Sari 2 pada tanggal 18 Januari 2020 diperoleh
antara lain :
B. SARAN
1. Bagi penulis
2. Bagi bidan
41
Diharapkan para bidan BPM dapat menerapkan asuhan
3. Bagi klien
42
DAFTAR PUSTAKA
43
Sembiring, l.p., 2015. Mengenal Konstipasi Pada Kehamilan. Jurnal
jik, pp.7-10. Sulistyawati, A., 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa
Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf
44