Anda di halaman 1dari 4

Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka

Tunggal Ika

D i era reformasi ini, kemajemukan masyarakat cenderung

menjadi beban daripada modal bangsa Indonesia. Hal ini terlihat


dari munculnya berbagai masalah yang sumbernya berbau
kemajemukan. Saat ini pula bangsa Indonesia masih mengalami
krisis multidimensi yang mengguncang kehidupan kita. Sebagai
salah satu masalah utama dari krisis besar itu adalah ancaman
disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda.
Kesadaran akan pentingnya kerukunan antaragama, suku, ras, dan
budaya
harus selalu diwujudkan melalui pemahaman integrasi nasional.
Anda sebagai generasi muda penerus bangsa harus menjadi pioner
dalam mewujudkan integrasi nasional demi kedamaian dan
kerukunan seluruh warga negara Indonesia.

1. Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan
perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara, sehingga
terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang Anda ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar, baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi, hal ini
membawa dampak positif bagi bangsa, karena Anda sebagai warga
negara Indonesia bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
secara bijak atau mengelola budaya-budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, tetapi selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
Anda ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan
menghasilkan karakter atau manusia-manusia yang berbeda pula,
sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

2. Syarat Integrasi
Ada pula beberapa syarat keberhasilan integrasi di dalam suatu
negara, di antaranya sebagai berikut.

Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka semua


berhasil untuk saling mengisi kebutuhan-kebutuhan yang satu
dengan yang lainnya. 
Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan
nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan menjadi suatu
pedoman. 
Norma-norma dan nilai sosial dijadikan aturan yang baku dalam
melangsungkan proses integrasi sosial. 

3. Faktor-Faktor Pendorong,
Pendukung, dan Penghambat
Integrasi Nasional 
Anda semua wajib untuk mengikutsertakan diri dalam
menjaga integrasi nasional dari berbagai macam ancaman,
gangguan, dan hambatan yang datang dari mana saja baik dari luar
maupun dalam.

a. Faktor Pendorong Integrasi Nasional

Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut.

Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan. 


Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. 
Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana
dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi
kemerdekaan. 
Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara,
sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur
di medan perjuangan. 
Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi
Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, serta bahasa kesatuan bahasa
Indonesia. 
Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 

b. Faktor Pendukung Integrasi Nasional 

Faktor pendukung terjadinya integrasi nasional, antara lain sebagai


berikut.

Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh


faktor-faktor sejarah. 
Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yakni
Garuda Pancasila dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 
Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam
kalangan bangsa Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam
Sumpah Pemuda. 
Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanya persatuan
dan munculnya semangat nasionalisme dalam kalangan bangsa
Indonesia. 

c. Faktor Penghambat Integrasi Nasional 


Faktor-faktor penghambat integrasi nasional, antara lain sebagai
berikut.

Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam


faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan
daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras, dan
sebagainya. 
Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas. 
Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan, dan persatuan
bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. 
Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak
puas dan keputusasaan di masalah SARA (suku, agama, ras, dan
antargolongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi,
dan unjuk rasa. 
Adanya paham "etnosentrisme" di antara beberapa suku bangsa
yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap
rendah budaya suku bangsa lain. 
Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik
melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung. 
Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata,
sedangkan kontak tidak langsung, antara lain melalui media cetak
(majalah dan tabloid) atau media cetak elektronik (televisi, radio,
film, internet, dan telepon seluler yang mempunyai fitur atau
fasilitas lengkap). 

Anda mungkin juga menyukai