Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN

PENDOKUMENTASIAN ASKEB GADAR

(BAYI DENGAN HISPRUNG)

Dosen Pembimbing:

Tria Wahyuningrum,.S.SiT,.M.Keb

Disusun oleh:

Kelompok 14

1. BilgisTrisna (201802017)

2. Ima Sakinah (201802029)

3. Riska Fitria Mufida (201802032)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

TAHUN 2020/2021

Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto (0321) 390203


ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN

PENDOKUMENTASIAN ASKEB GADAR

(BAYI DENGAN HISPRUNG)

Kasus

Seorang ibu M datang ketempat bidan S bersama dengan bayinya K pada tanggal 19 oktober
2019. ibu mengatakan usia bayinya 3 hari, bayinya rewel, belum BAB, perutnya membuncit,
belum minum ASI, muntah berwarna hijau. Ibu mengatakan tanggal 16 oktober 2019 ia
melahirkan.

Asuhan SOAP

S:

1. Identitas Bayi
Nama bayi : Untuk mengenal bayi
Tanggal lahir : Untuk mengetahui usia bayi
BB/TB : Untuk mengetaui berat dan tinggi badan bayi
Umur : Untuk menegtahui umur bayi saat melakukan kunjungan
Jenis kelamin : Untuk memberikan informasi pada ibu dan keluarga serta guna
menunjang pemeriksaan genetalia, jenis kelamin laki-laki beresiko lebih besar terhadap
hysprung
Anak : Untuk mengkaji adanya kemungkinan sibling rivalry
2. Identitas Orangtua
Nama Ayah/Ibu: Untuk mengetahui dan mengenal nama orangtua
Umur : Usia orangtua mempengaruhi kemampuannya dalam mengasuh dan
merawat bayinya, terutama bayi yang memiliki komplikasi (hysprung), Sebagian besar
responden dengan penyakit hirschsprung pada kelompok umur ibu reproduksi sehat yaitu
usia >20 th - <35 th
Agama : Untuk mengetahui keyakinan orangtua sehingga dapat menuntun
anaknya sesuai keyakinannya sejak lahir
Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat intelektual orangtua yang dapat
mempengaruhi kemampuan dan kebiasaan orangtua dalam mengasuh, merawat dan
memenuhi kebutuhan bayinya
Pekerjaan : Status ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pencapaian status gizi.
Hal ini dapat dikaitkan dengan pemenuhan nutrisi bagi bayinya. Orangtua dengan tingkat
sosial ekonomi yang tinggi cenderung akan memberikan susu formula pada bayinya
Suku/Bangsa : Seorang wanita berpengaruh terhadap pola pikir mengenai tenaga
kesehatan, pola nutrisi dan adat istiadat yang dianut
Alamat : Untuk mempermudah tenaga kesehatan dalam melakukan follow up
terhadap perkembangan ibu
3. Keluhan utama : Permasalahan pada bayi yang saat ini apakah memang mengalami
hysprung atau tidak, Keluhan orangtua pada bayinya dapat berupa muntah-muntah
4. Riwayat Antenatal : Bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya komplikasi
kehamilan yang menjadi penyebab hysprung
Kesehatan ibu : Untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu selama hamil,
baik fisik maupun psikis karena jika ibu mengalami psikis syndrome maka akan sangat
berpengaruh pada pertumbuhan janin
Penambahan BB selama hamil : Untuk mengetahui penambahan BB ibu pada masa
hamil, normal penambahan BB pada ibu hamil 11,5-16 kg
Obat-obatan yang diminum selama hamil : Untuk mengetahui ada tidaknya obat yang
dapat menjadi penyebab komplikasi pada kehamilan
5. Riwayat Persalinan : Bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya jejas persalinan yg
menjadi penyebab hysprung
Komplikasi : Untuk mengetahui komplikasi yang diderita ibu selama hamil)
Kondisi saat lahir : Untuk mengetahui kondisi bayi saat lahir, biasanya bayi dengan
hysprung tidak dapat mengeluarkan meconium dan tidak dapat melakukan pengosongan
usus sampai 48 jam sejak lahir, diare encer
6. Riwayat Penyakit : Bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya faktor genetik yang
menjadi penyebab hysprung
Sekarang : Untuk mengetahui riwayat penyakit sekarang, biasanya ditandai dengan bayi
rewel, belum BAB, perutnya membuncit, belum minum ASI, muntah berwarna hijau
Keluarga : Untuk mengetahui adanya riwayat penyakit hysprung pada keluarga, karena
hysprung dapat terjadi karena adanya factor genetik
7. Pola kebutuhan sehari-hari : Memperkuat adanya informasi mengenai penentuan
Permasalahan pada bayi yang saat ini apakah memang mengalami hysprung atau tidak
Nutrisi : Untuk mengetahui pola nutrisi pada bayi, biasanya bayi dengan hysprung tidak
mau minum ASI
Eliminasi : Untuk mengetahui pola eliminasi pada bayi, biasanya bayi dengan hisprung
tidak bisa melakukan eliminasi fekal/konstipasi
Istirahat dan tidur : Untuk mengetahui pola istirahat pada bayi, biasanya bayi susah untuk
tidur, rewel disebebkan ketidaknyamanan pada ususnya atau adanya konstipasi
Personal hygien : Untuk mengetahui personal hygiene pada bayi, bayi dengan hysprung
lebih sedikit ganti popok akibat konstipasi dan kesulitan BAK yang dialami

O:

1. Pemeriksaan umum : Penunjang informasi mengenai penentuan Permasalahan pada bayi


yang saat ini apakah memang mengalami hysprung atau tidak
 Tanda-tanda vital : Untuk mengetahui suhu bayi, TTV biasanya didapatkan
hipertermi dan takikardi dimana menandakan terjadinya iskemia usus dan gejala
terjadinya perforasi. Tanda dehidrasi dan demam bisa didapatkan pada kondisi syok
atau sepsis.
2. Pemeriksaan fisik : Penunjang informasi mengenai penentuan Permasalahan pada bayi
yang saat ini apakah memang mengalami hysprung atau tidak
Pada pemeriksaan fisik fokus pada area abdomen, lipat paha dan rektum akan
didapatkan :
a. Inspeksi : tanda khas didapatkan adanya distensi abdominal. Pemeriksaan rektum dan
fases akan didapatkan adanya perubahan fases seperti pita dan berbau busuk.
b. Auskultasi : pada fase awal didapatkan penurunan bising usu, berlanjut dengan
hilangnya bising usus.
c. Perkusi : timoani akibat abdominal mengalami kembung.
d. Palpasi : teraba dilatasi kolon pada abdominal
3. Data penunjang : Penunjang informasi mengenai penentuan Permasalahan pada bayi yang
saat ini apakah memang mengalami hysprung atau tidak dengan alat yang lebih canggih
Pengkajian diagnostik yang dapat membantu, meliputi
a. pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi adanya leukositosis dan gangguan
elektrolit atau metabolik.
b. Foto polos abdomen dengan dua posisi, yaitu posisi tegak dan posisi berbaring untuk
mendeteksi obstruksi intestinal pola gas usus.
c. USG untuk mendeteksi kelainan intraabdominal

Anda mungkin juga menyukai