Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

REKAYASA PELABUHAN

Disusun Oleh :

INDRIANI MANGIRI (D11115711)


ANNISA AHMAD (D11115712)
TRI PEBRIANNA ESI EDDY (D11115713)
YUNI (D11115714)
MUH. RIDWAN (D11115715)

JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis

untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha

yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Hal ini

membawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhan tersebut

agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan profesional

sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya

yang terjangkau.

Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan adalah

pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan (barang dan

penumpang). Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut,

fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan (interface) dua moda angkutan atau

lebih serta interface berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang yang

diangkut dengan kapal akan dibongkar dan dipindahkan ke moda lain seperti

moda darat (truk atau kereta api). Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk

atau kereta api ke pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal.

Oleh sebab itu berbagai kepentingan saling bertemu di pelabuhan seperti

perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan

pusat kegiatan lainnya. Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan

2
sebagai salah satu infrastruktur transportasi, dapat membangkitkan kegiatan

perekonomian suatu wilayah karena merupakan bagian dari mata rantai dari

sistem transportasi maupun logistik. Namun jika kita melihat kenyatan yang ada,

harus kita akui bahwa memang pelabuhan – pelabuhan yang ada di Indonesia

masih belum dikelola dengan baik.

Sebagaimana yang kita telah ketahui bersama, dua pertiga wilayah

Indonesia berupa perairan. Ribuan pulau berjajar dari Sabang sampai Merauke.

Posisi negeri ini sangat strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

dunia. Ironisnya, Indonesia tak mampu memanfaatkan peluang emas itu. Sebagai

negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam perekonomian

Indonesia. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang

mobilitas barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan menjadi sarana paling

penting untuk menghubungkan antarpulau maupun antarnegara.

Oleh karena itu, melalui makalah kami ini, kami ingin mengidentifikasi

pengertian pelabuan, jenis pelabuhan, jenis dermaga dan fungsinya, dan peran

penting pelabuhan dalam peningkatan ekonomi pada suatu Negara.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pelabuhan

Pelabuhan merupakan suatu daerah atau tempat perairan yang dirancang

khusus sehingga terlindung terhadap gelombang ataupun arus, sehingga kapal

bebas untuk berputar, bersandar dan melakukan bongkar muat barang dan

penumpang. Selain pengertian yang sudah dijelaskan diatas banyak referensi

tentang pelabuhan antara lain sebagai berikut :

1. Pelabuhan merupakan suatu wilayah yang terdiri atas daratan, perairan dengan

batas tertentu sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pemerintah dan

kegiatan ekonomi yang digunakan sebagai tempat untuk bersandar kapal,

berlabuhnya kapal, naik atau turunnya penumpang dan bongkar muat barang

yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan

penunjang serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda (PP Nomor

69 Tahun 2001).

2. Pelabuhan atau port merupakan tempat atau daerah perairan yang terlindungi

terhadap gelombang yang sudah dilengkapi dengan fasilitas terminal laut yan

meliputi dermaga yang merupakan tempat kapal untuk bertambat melakukan

bongkar muat barang, gudang laut (transito) dan tempat penyimpanan barang-

barang dan dapat disimpan dalam jangka waktu lebih lama selama menunggu

pengiriman ke daerah tujuan (Triatmojo 1996).

4
3. Pelabuhan adalah sebagai tempat terlindung dari berbagai gerakan gelombang

laut, sehingga dalam melakukan bongkar muat dapat dilaksanakan dengan

aman (Kramadibrata, 1935).

4. Pelabuhan yaitu area perairan yang tertutup dan dapat melindungi serta

memberi keamanan bagi kapal yang bertambat dari angin kencang, dan

merupakan tempat untuk mengambil bahan makanan ataupun bahan bakar

reparasi atau transfer muatan.

5. Pelabuhan merupakan pintu gerbang dan dapat memperlancar hubungan

antara daerah dan pulau atau bahkan benua dan bangsa untuk dapat

memajukan daerah belakangnya atau hinterland. Dan daerah belakang ini

merupakan daerah yang memiliki kepentingan hubungan ekonomi, sosial, dan

sebagainya untuk pelabuhan tersebut.

6. Menurut SK Menteri Hubungan RI No. KM 25/2002 dan KM 35/2007

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari dari daratan dan perairan di

sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah

dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan untuk kapal bersandar, berlabuh,

naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan

fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan, serta

sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

2.2 Jenis – Jenis Pelabuhan

Berikut jenis – jenis pelabuhan dengan kategori yang berbeda :

5
1. Pelabuhan Menurut Alamnya

Pelabuhan Menurut Alamnya ada dua yaitu:

a. Pelabuhan terbuka adalah pelabuhan di mana kapal-kapal bisa masuk dan

langsung merapat ke dermaga.

b. Pelabuhan tertutup adalah pelabuhan di mana kapal-kapal yang masuk

melalui beberapa pintu air , pelabuhan tertutup ini di buat pada pantai di

mana terdapat perbedaan pasang surut yang besar dan waktu pasang

surutnya berdekatan.

2. Pelabuhan Menurut Pelayanannya

Pelabuhan menurut pelayanannya ada dua yaitu:

a. Pelabuhan umum adalah pelabuhan yang di selenggarakan untuk

kepentingan umum. Penyelenggara pelabuhan umum adalah teknis /

satuan kerja pelabuhan , atau badan usaha pelabuhan. Pelabuhan umum di

lengkapi fasilitas seperti , dermaga untuk kapal bersandar dan kegiatan

bongkar muat barang, lapangan penumpukan dan gudang.

b. Pelabuhan khusus adalah pelabuhan yang di kelola oleh pemerintah

seperti provinsi, kabupaten/ kota atau badan hukum yang memiliki izin

mengelolah dan pelabuhan khusus minyak (pertamina).

Sebagai contoh pelabuhan khusus adalah sebagai berikut :

 Pelabuhan LNG Arun di aceh yang digunakan untuk mengirimkan

hasil produksi gas alam cair ke daerah atau Negara lain

6
 Pelabuhan Pabrik Aluminium Asahan di Kuala Tanjung Sumatra Utara

digunakan untuk melayani import bahan baku bouksit dan expor t

aluminium ke daerah lain.

 Pelabuhan Petrokimia Gresik

 Pelabuhan khusus semen

3. Ligkup Pelayaran Yang Dilayani

Menurut lingkup pelayaran yang dilayani, sesuai PP NO. 69 Tahun 2001

tentang kepelabuhan pasal 5 dan 6, peran dan fungsi pelabuhan dibagi menjadi

pelabuhan Internasional hub, pelabuhan Internasional , pelabuhan Nasional,

pelabuhan Ragional, dan pelabuhan Lokal.

a. Pelabuhan Internasional hub adalah pelabuhan utama primer yang

berfungsi melayani kegiatan dan alih muatan angkutan laut nasional dan

internasional dalam jumlah besar dan jangkauan pelayaran yang sangat

luas serta simpul dalam jaringan trnsportasi laut internasional.

b. Pelabuhan Internasional adalah pelabuhan utama sekunder yang berfungsi

melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dan internasional

dalam jumlah besar dan jangkauan pelayanan serta merupakan simpul

dalam jaringan transportasi laut internasional.

c. Pelabuhan Nasional adalah pelabuhan utama tersier yang berfungsi

melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dan internasional

dalam jumlah menengah serta merupakan simpul dalam jaringan

transportasi tingkat provinsi.

7
d. Pelabuhan Regional adalah pelabuhan pengumpan primer yang berfungsi

melayani kegiatan dan alih muatan angkutan laut nasional dalam jumlah

yang relatif kecil serta merupakan pengumpan dari pelabuhan utama.

e. Pelabuhan Lokal adalah pelabuhan pengumpan sekunder yang berfungsi

melayani kegiatan angkutan laut regional dalam jumlah kecil serta

merupakan pengumpan pada pelabuhan utma dan/atau pelabuhan

regional.

4. Kegiatan Perdagangan Luar Negeri

Menurut kegiatan perdagangan luar negeri yang dilayani, jenis pelabuhan bisa

di bagi menjadi pelabuhan impor dan pelabuhan ekspor.

a. Pelabuhan impor adalah pelabuhan yang melayani masuknya barang-

barang dari luar negeri.

b. Pelabuhan Ekspor adalah pelabuhan yang melayani penjualan barang-

barang ke luar negeri.

5. Kapal Yang diperbolehkan Singgah

Menurut kapal yang diperbolehkan singgah, berdasarkan indische

scheepvaart-wet (staatblad 1963 no. 700) jenis pelabuhan dibagi menjadi

pelabuhan laut dan pelabuhan pantai.

a. Pelabuhan Laut adalah pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar

negeri dan dapat disinggahi oleh kapal-kapal dari negara sahabat.

8
b. Pelabuhan Pantai adalah pelabuhan yang tidak terbuka untuk perdagangan

dengan luar negeri dan hanya dapat dipergunakan oleh kapal-kapal dari

Indonesia.

6. Wilayah Pengawasan Bea Cukai

Dari segi pembagian bea cukai, jenis pelabuhan dibagi menjadi custom port

dan free port.

a. Custom port adalah pelabuhan yang ada dibawah pengawasan bea cukai.

b. Free port (pelabuhan bebas) adalah pelabuhan yang berada diluar

pengawasan bea cukai.

7. Kegiatan Pelayarannya

Dilihat dari segi pelayarannya, pelabuhan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu

pelabuhan samudera, pelabuhan nusantara (pelabuhan interinsuler), dan

pelabuhan pelayaran rakyat. Contoh pelabuhan samudera adalah pelabuhan

tanjung priok di Jakarta Tanjung Perak di Surabaya. Contoh pelabuhan

nusantara adalah pelabuhan Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Sedangkan

contoh pelabuhan rakyat adalah pelabuhan Sunda Kelapa di pasar ikan,

Jakarta.

8. Perannya Dalam Pelayaran

Menurut perannya dalam pelayaran, pelabuhan dibagi menjadi dua jenis, yaitu

pelabuhan transito pelabuhan dan pelabuhan ferry.

a. Pelabuhan transito adalah pelabuhan yang mengerjakan transshipment

cargo. Contohnya adalah pelabuhan Singapura.

9
b. Pelabuhan Ferry adalah pelabuhan penyeberangan. Pelayanan dilakukan

oleh kapal ferry yang menghubungkan dua tempat dengan sistem roll on

dan roll of dengan membawa penumpang dan kendaraan. Contoh

pelabuhan ferry adalah pelabuhan Banyuwangi Gilimanuk atau Merak.

9. Di tinjau dari segi Pengusahaannya

a. Pelabuhan yang diusahakan

Pelabuhan ini sengaja diusahakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas

yang diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan

kegiatan bongkat muat barang, menaik turunkan penumpang serta

kegiatan lainnya. Pemakaian pelabuhan ini dikenakan biaya-biaya seperti

biaya jasa labuh, jasa tambat, jasa pemandua, jasa penundaan, dan jasa

pelayanan air bersih, jasa dermaga, jasa penumpukan, bongkar muat dan

sebagainya. Contoh pelabuhan ini sebagai berikut :

 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta

 Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

b. Pelabuhan yang tidak diusahakan

Pelabuhan ini hanya merupakan tempat singgahan kapal tanpa fasilitas

bongkar muat, bea cukai dan sebagainya. Pelabuhan ini merupakan

pelabuhan kecil yang disubsidi oleh pemerintah, dan dkelola oleh Unit

Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan laut. Pelabuhan ini

terdiri dari :

10
 Pelabuhan Nusa Barung

 Pelabuhan sindang Biru

 Pelabuhan sepekan

10. Di tinjau dari segi Pengusahaannya

a. Pelabuhan Ikan

Pelabuhan ikan menyediakan tempat bagi kapal-kapal ikan untuk

melakukan kegiatan penangkapan ikan dan memberikan pelayanan yang

diperlukan. Berbeda dengan pelabuhan umum dimana semua kegiatan

seperti bongkar muat barang, pengisian perbekalan, perawatan dan

perbaikan ringan yang dilakukan di dermaga sama, pada pelabuhan ikan

sarana dermaga disediakan secara terpisah untuk berbagai kegiatan. Hal

ini mengingat bahwa hasil tangkapan ikan adalah produk yang mudah

busuk sehingga perlu penangan secara cepat. Di samping itu jumlah kapal

yang berlabuh di pelabuhan bisa cukup banyak sehingga penggunaan

fasilitas pelabuhan, terutama dermaga harus dilakukan seefisien mungkin.

Pelabuhan ikan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung

kegiatan penangkapan ikan dan kegiatan-kegiatan pendukungnya, seperti

pemecah gelombang, kantor pelabuhan, dermaga, tempat pelelangan ikan

(TPI), tangki air, tangki BBM, pabrik es, ruang pendingin, tempat

pelayanan/perbaikan kapal, dan tempat penjemuran jala.

11
Untuk bisa memberikan pelayanan hasil penangkapan ikan dengan cepat,

maka dermaga pada pelabuhan ikan dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

1. Dermaga ikan

2. Dermaga tambat

3. Dermaga perbekan

Contoh pelabuhan ikan adalah pelabuhan ikan cilacap. Pelabuhan ikan

cilacap berada di pantai teluk penyu dan menghadap ke samudara

Indonesia dengan gelombang cukup besar. pelabuhan tersebut merupakan

pelabuhan dalam yang dibuat dengan mengeruk daerah daratan untuk

digunakan sebagai perairan pelabuhan. Dengan membuat kola pelabuhan

di derah darat, akan dapat mengurangi panjang pemecah gelombang.

Tetapi dengan demikan dibutuhkan pengerukan yang lebih besar.

b. Pelabuhan Minyak

Untuk keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari

keperluan umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan dermaga

atau pangkalan yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar,

melainkan cukup membuat jembatan perancah atau tambatan yang dibuat

menjorok ke laut untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup besar.

Bongkar muat dilakukan dengan pipa-pipa dan pompa - pompa.

Perkembangan ukuran kapal tangker yang cukup pesat mempunyai

konsekuensi draft kapal melampaui kedalaman air didepan dermaga

12
sehingga kipal tidak bisa berlabuh. Untuk itu kapal tanker besar

ditambatkan pada sarana tambat yang spesifik yaitu SPM (single point

mooring) yaitu suatu tambatan berupa pelampung yang berada dilepas

pantai, yang berfungsi sebagai sarana bongkar muat. Melalui SPM ini

minyak yang ada di tanker di bongkar serta dialirkan ke tangki minyak

yang berada di darat melalui pipa bawah laut.

c. Pelabuhan Barang

Di pelabuhan ini terjadi perpindahan moda transportasi, yaitu dari

angkatan laut ke angkutan darat dan sebaliknya. Barang di bongkar dari

kapal dan diturunkan di dermaga. Selanjutnya barang tersebut diangkut

langsung dengan menggunakan truk atau kereta api ke tempat tujuan, atau

disimpan di gudang atau lapangan penumpukan terbuka sebelum di kirim

ke tempat tujuan. Demikian pula sebalinya barang-barang dari

pengiriman ditempatkan di gudang atau lapangan penumpukan sebelum

dimuat ke kapal dan diangkut ke pelabuhan tujuan.

d. Pelabuhan Penumpang

Pelabuhan/terminal penumpang digunakan oleh orang-orang yang

bepergian dengan menggunakan kapal penumpang. Terminal penumpang

dilengkapi dengan statiun penumpang yang melayani segala kegiatan

yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang berpergian, seperti

ruang tunggu, kantor maskapai pelayaran, tempat penjualan tiket,

mushala, toilet, kantor imigrasi, kantor bea cukai, keamanan, direksi

13
pelabuhan, dan sebagainya. Barang-barang yang perlu dibongkar muat

tidak begitu banyak, sehingga gudang barang tidak perlu besar. Untuk

kelancaran masuk keluarnya penumpang barang, sebaiknya jalan

masuk/keluar dipisahkan. Penumpang melalui lantai atas dengan

menggunakan jembatan langsung ke kapal, sedang barang-barang melalui

dermaga. Pada pelabuhan dengan tinggi pasang surut besar, dibuat

jembatan apung yang digunakan oleh penumpang untuk masuk ke kapal

dan sebaliknya.

e. Pelabuhan Militer

Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk

memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal perang dan agar letak

bangunan cukup terpisah. Konstruksi tambatan maupun dermaga hamper

sama dengan pelabuhan barang, hanya saja situasi dan perlengkapannya

agak lain. Pada pelabuhan barang letak / kegunaan barang bangunan harus

seifisien mungkin, sedang pada pelabuhan militer bangunanbangunan

pelabuhan harus dipisah-pisah y ang letaknya agak berjauhan.

2.3 Dermaga

Dermaga merupakan bangunan yang dirancang khusus pada suatu

pelabuhan yang digunakan atau tempat kapal untuk merapat untuk melakukan

kegiatan bongkar muat barang dan penumpang kapal. Di dermaga juga dilakukan

kegiatan untuk mengisi bahan bakar untuk kapal, air minum, air bersih, saluran

14
untuk air kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan. Hal yang

perlu diingat bahwa dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal

yang merapat dan bertambat pada dermaga tersebut.

Jenis – jenis dermaga berdasarkan jenis barang yang dilayani :

1. Dermaga Barang Umum, adalah dermaga yang diperuntukkan untuk bongkar

muat barang umum/general cargo keatas kapal. Barang potongan terdiri dari

barang satuan seperti mobil; mesin - mesin; material yang ditempatkan dalam

bungkus, koper, karung, atau peti. Barang - barang tersebut memerlukan

perlakuan khusus dalam pengangkatannya untuk menghindari kerusakan.

2. Dermaga Peti Kemas, dermaga yang khusus diperuntukkan untuk bongkar

muat peti kemas. Bongkar muat peti kemas biasanya menggunakan crane.

3. Dermaga Curah, adalah dermaga yang kusus digunakan untuk bongkar muat

barang curah yang biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt).

Barang curah terdiri dari barang lepas dan tidak dibungkus/kemas, yang dapat

dituangkan atau dipompa ke dalam kapal. Barang ini dapat berupa bahan

pokok makanan (beras, jagung, gandum, dsb.) dan batu bara. Karena angkutan

barang curah dapat dilakukan lebih cepat dan biaya lebih murah daripada

dalam bentuk kemasan, maka beberapa barang yang dulunya dalam bentuk

kemasan sekarang diangkut dalam bentuk lepas. Sebagai contoh adalah

pengangkutan semen, gula, ber as, dan sebagainya.

15
4. Dermaga Khusus, adalah dermaga yang khusus digunakan untuk

mengangkutan barang khusus, seperti bahan bakar minyak, bahan bakar gas

dan lain sebagainya.

5. Dermaga Marina, adalah dermaga yang digunakan untuk kapal pesiar, speed

boat.

6. Demaga Kapal Ikan, adalah dermaga yang digunakan oleh kapal ikan.

Menurut Wikipedia (2012), ada beberapa jenis dermaga yang biasanya

digunakan yaitu :

1. Dermaga ‘Quay Wall’

Dermaga quay wall ini terdiri dari struktur yang sejajar pantai, berupa tembok

yang berdiri di atas pantai, dan dapat dibangun dengan beberapa pendekatan

konstruksi diantaranya sheet pile baja/beton, caisson beton atau open filled

structure. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam

pembangunan quay wall, yaitu :

 Dermaga quay wall adalah dermaga yang dibuat sejajar pantai dan relatif

berhimpit dengan pantai (kemiringan pantai curam).

 Konstruksi dermaga biasanya dibangun langsung berhimpit dengan areal

darat.

 Kedalaman perairan cukup memadai dan memungkinkan bagi kapal

merapat dekat sisi darat (pantai). Kedalaman perairan tergantung kepada

ukuran kapal yang akan berlabuh pada dermaga tersebut.

16
 Kondisi tanah cukup keras

 Pasang surut tidak mempengaruhi pada pemilihan tipe struktur tetapi

berpengaruh pada detail dimensi struktur yang dibutuhkan.

2. Dermaga ‘Dolphin’ (Trestel)

Dermaga dolphin merupakan tempat sandar kapal berupa dolphin diatas tiang

pancang. Biasanya dilokasi dengan pantai yang landai, diperlukan jembatan

trestel sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan. Beberapa pertimbangan

yang digunakan dalam pembangunan dermaga dolphin:

• Dermaga dolphin adalah sarana tambat kapal yang fasilitas bongkar

muatnya ada di haluan atau buritan.

• Jarak kedalaman perairan yang disyaratkan dari pantai relatif cukup

panjang.

• Terdapat konstruksi tambahan berupa jembatan dermaga (trestel), tanggul

atau dapat juga keduanya.

• Sarana tambat yang akan direncanakan terdiri dari struktur breasting dan

mooring yang dihubungkan dengan catwalk.

• Posisi breasting berfungsi utama sebagai sarana sandar kapal, tapi juga

dapat berfungsi sebagai sarana tambat kapal jika dipasang bollard,

sedangkan mooring dolphin berfungsi menahan kapal sehingga tetap

berada pada posisi sandar.

17
• Pasang surut tidak mempengaruhi pada pemilihan tipe struktur tetapi

berpengaruh pada detail dimensi struktur yang dibutuhkan.

3. Dermaga Apung/System Jetty (Pier)

Dermaga apung adalah tempat untuk menambatkan kapal pada suatu ponton

yang mengapung diatas air. Digunakannya ponton adalah untuk

mengantisipasi air pasang surut laut, sehingga posisi kapal dengan dermaga

selalu sama, kemudian antara ponton dengan dermaga dihubungkan dengan

suatu landasan/jembatan yang flexible ke darat yang bisa mengakomodasi

pasang surut laut. Biasanya dermaga apung digunakan untuk kapal kecil, yach

atau feri seperti yang digunakan di dermaga penyeberangan yang banayak

ditemukan di sungai-sungai yang mengalami pasang surut. Ada beberapa jenis

bahan yang digunakan untuk membuat dermaga apung seperti :

• Dermaga ponton baja yang mempunyai keunggulan mudah untuk dibuat

tetapi perlu perawatan, khususnya yang digunakan dimuara sungai yang

airnya bersifat lebih korosif.

• Dermaga ponton beton yang mempunyai keunggulan mudah untuk dirawat

sepanjang tidak bocor.

• Dermaga ponton dari kayu gelondongan, yang menggunakan kayu

gelondongan yang berat jenisnya lebih rendah dari air sehingga bisa

mengapungkan dermaga.

2.4 Peran Penting Pelabuhan dalam Peningkatan Ekonomi

18
Pelabuhan merupakan salah satu prasarana transportasi yang cukup

penting bagi sebuah Negara, terutama pada Negara maritim seperti Indonesia

sebab pelabuhan dapat membantu meningkatkan ekonomi Negara. Dengan

adanya pelabuhan maka kegiatan ekonomi suatu Negara dapat menjadi lebih

lancar, karena berdasarkan pada fakta yang ada pada beberapa Negara, barang-

barang ekspor impor sebagian besar dikirim melalui jalur laut (menggunakan

kapal) yang berarti membutuhkan pelabuhan atau tempat untuk bertambat,

meskipun rute perjalanan yang dituju dapat dilalui oleh alat transportasi lain. Hal

tersebut dapat terjadi mengingat jumlah barang yang dapat diangkut oleh kapal

lain lebih banyak dibandingkan dengan jumlah barang yang dapat diangkut oleh

armada lain seperti pesawat (Bambang Triatmojo, 1986).

Dalam pengembangan bidang ekonomi, pelabuhan memiliki beberapa

fungsi yang sama-sama dapat meningkatkan ekonomi suatu Negara. Pelabuhan

bukan hanya di gunakan sebagai tempat merapat bagi sebuah kapal melainkan

juga dapat berfungsi untuk tempat penyimpanan stock barang, seperti contohnya

sebagai tempat penyimpanan cadangan minyak dan peti kemas (container),

karena biasanya selain prasarana transportasi manusia pelabuhan juga kerap

menjadi prasarana transportasi untuk barang – barang. Keutungan lain yang dapat

dirasakan adalah terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, karena

dalam segala bidang kegiatan di pelabuhan tenaga kerja manusia akan sangat

dibutuhkan seperti contohnya tenaga kerja sebagai kuli (untuk mengangkat

barang – barang), pengatur lalu lintas pelabuhan (terutama pengatur lalulintas

19
kendaraan yang akan masuk ke kapal), dan petugas kebersihan pelabuhan (R.

Bintarto, 1968).

Selain itu pada PP no. 10 tahun 2012 dibahas peraturan – peraturan

tentang perpajakan dan cukai, yang tentu saja dapat meningkatkan ekonomi

Indonesia karena dengan semakin banyaknya kegiatan ekspor impor yang

melalui pelabuhan maka pajak yang akan diterima oleh Indonesia juga akan

dapat menambah pendapatan Negara. Dengan penambahan pendapatan Negara,

maka Negara ini dapat memenuhi semua kebutuhan – kebutuhannya tanpa harus

meminjam Negara lain. Selain itu dengan semakin banyaknya pajak yang

diterima oleh Negara, pemerintah juga diharapkan dapat mengalokasikan

pendapatan Negara tersebut dengan baik, seperti contohnya menambah subsidi

bahanpangan kepada masyarakat yang kurang mampu, pembangunan daerah

yang tertinggal, dan subsidi pendidikan.

Tinjauan mengenai pengaruh pelabuhan terhadap perkembangan ekonomi

suatu negara dijelaskan juga oleh Abdul Haris (2011) infrastruktur berpengaruh

penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain

peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta

peningkatan kemakmuran masyarakat sekitar. Dengan adanya pelabuhan maka

barang – barang dagang banyak masuk ke sebuah negara, hal ini juga bertujuan

untuk memenuhi keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang tersebut.

Mengingat sekarang ini merupakan jaman pasar global, maka tingkat keinginan

untuk mengkonsumsi barang – barang yang sedang menjadi trend-center pun

20
meningkat, walaupun barang tersebut bukan berasal dari negaranya. Yang sering

kali terjadi juga adalah setelah barang impor datang dan sudah diperjual belikan

di suatu negara, masyarakat negara itu baru sadar bahwa barang yang sedang di

perjual belikan tersebut adalah barang yang sedang menjadi trend-center, oleh

karena itu tidak heran jika tiba – tiba permintaan masyarakat suatu negara

terhadap suatu barang tiba – tiba sangat tinggi, dan hal itu secara tidak langsung

meningkatkan nilai konsumsi masyarakat suatu negara.

Selain sebagai prasarana transportasi pelabuhan juga dapat dimanfaatkan

sebagai tempat pariwisata karena juga dapat membawa keuntungan baik bagi

negara maupun masyarakat sekitar (Indriyanto, 2005). Didalam sejarah Indonesia

selalu disebutkan bahwa para penjajah masuk ke Indonesia melalui pelabuhan. Di

pelabuhan tersebut juga terjadi banyak kegiatan seperti kegiatan ekonomi dan

politik (perang). Apabila kita dapat lebih melihat pelabuhan dari sisi historisnya

juga, maka pelabuhan – pelabuhan jaman sekarang bisa di tambah lagi fungsinya

sebagai tempat wisata yang mengangkat nilai – nilai historis. Apabila

dikembangkan dengan baik maka dari sisi ini pelabuhan juga dapat menambah

kemakmuran bagi masyarakat sekitar dan juga untuk negara.

Contoh salah satu negara yang dapat lebih berkembang dengan adanya

pelabuhan adalah Indonesia. Menurut Soedjono Kramadibrata (1985), Pelabuhan

Tanjung Priok tidak dapat beraktivitas dengan baik akibat fasilitas yang tersedia

pada pelabuhan tersebut tidak sebanding dengan padatnya lalu lintas kapal yang

bongkar muat di pelabuhan itu. Pada waktu itu pelabuhan Tanjung Priok adalah

21
pelabuhan impor utama di Indonesia, dan apabila masalah fasilitas di pelabuhan

tersebut tidak dapat segera diselesaikan dengan baik maka negara ini tentu akan

mengalami banyak kerugian secara ekonomi. Oleh karena itu pembangunan

fasilitas pelabuhan dimulai selama 5 tahun (1970-1985), dan  pada data yang ada

pada saat masih baru dalam proses pembangunan yaitu pada 1970-1980,

perkembangan kegiatan ekonomi (bongkar muat barang – barang impor) naik

sebesar 8,77% per tahun.

Lebih lanjut lagi dijelaskan mengenai perkembangan ekonomi Indonesia

pada saat ini yang dipengaruhi oleh prasarana transportasinya yaitu pelabuhan.

Berikut ini adalah data – data perkembangan ekspor-impor Indonesia :

Tabel 2.1. Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia

Sumber : BPS 2011

Tabel 2.2 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia

Sumber : BPS 2011

Dari kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa ekspor impor Indonesia

meningkat, dan barang – barang yang dieskpor dan diimpor tersebut merupakan

22
barang – barang yang biasa diangkut dengan kapal karena biasanya pengiriman

barang – barang tersebut dilakukan dengan jumlah yang besar. Dengan data

tersebut dapat diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi

ekspor impor barang akan berkembang bila prasarana pelabuhan juga

dikembangkan.

Gambar 2.1 Pola Pergerakan Kontainer Ekspor-Impor Indonesia 2007

Sumber : Kementerian Perhubungan, 2007

Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa banyak negara  dari seluruh

benua masih membutuhkan ekspor barang dari Indonesia, dan juga sebaliknya

Indonesia juga membutuhkan barang – barang impor dari negara – negara lain.

Menurut data BPS pada tahun 2010 volume impor di Indonesia adalah

110.701,01 ribu ton, sedangkan volume ekspor di Indonesia adalah 476.209,41

ribu ton. Oleh karena itu, pelabuhan – pelabuhan di Indonesia harus dikelola

dengan baik karena fungsinya yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia.

23
Gambar 2. 2 Pola Spasial Pemenuhan Permintaan Antara Lokal, Antar Propinsi dan Impor

Dari gambar tesebut terlihat bahwa angkutan penyeberangan (kapal)

beserta prasarananya yaitu pelabuhan, sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk

memajukkan perekonomiannya. Sebagai negara kepulauan peranan pelabuhan

dalam pergerakan aliran barang di dalam negeri memegang peranan penting tidak

hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, tetapi juga sebagai wahana

untuk mengantarkan hasil produksi pertanian, pertambangan dan industri agar

dapat digunakan dan dipasarkan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dan

dibawah ini adalah grafik perkembangan penggunaan jasa transportasi air di

Indonesia.

Gambar 2.3 Grafik Produksi Penumpang, Barang dan KendaraanYang diangkut oleh
Angkutan Penyeberangan

24
*Direktorat LLASDP, Ditjen Hubdar, Desember 2009

Lalu lintas kontainer melalui pelabuhan yang dikelola oleh PT. Pelabuhan

Indonesia I-IV pada tahun 2007 mencapat 7,6 (tujuh koma enam) juta TEUs.

Jumlah ini meliputi kegiatan kargo internasional dan kargo dalam negeri. Tabel

2.11 berikut menunjukkan tren pertumbuhan se Indonesia hampir 6% (enam

persen) dari volume kontainer yang ditangani oleh PT. Pelabuhan Indonesia dari

tahun 2003–2007. Volume ini akan meningkat karena menurut studi ASEAN

tahun 1999 dalam kurun waktu 15 tahun mendatang, diperkirakan kenaikan lalu

lintas angkutan barang melalui kontainer sebesar 3 (tiga) kali lipat, non kontainer

2 (dua) kali lipat, angkutan udara 5 (lima) kali lipat, dan volume perdagangan

antar negara ASEAN sebesar 20–30% (dua puluh sampai tiga puluh) dalam

kurun waktu 15 tahun mendatang.

Oleh karena itu, berdasarkan data – data yang telah di jelasakan

pelabuhan sangat bermanfaat bagi pekembangan ekonomi suatu negara. Dampak

25
langsungnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar yaitu dengan

terbukanya lapangan pekerjaan bagi mereka sehingga kehidupan mereka bisa

menjadi lebih sejahtera, sedangkan dampak ekonomi yang dirasakan oleh negara

yaitu angka pengangguran menjadi berkurang sehingga produktivitas

masyarakatnya menjadi bertambah (subsidi/pengeluaran negara untuk orang yang

kurang mampu menjadi berkurang) dan pendapatan negara bertambah (pajak,

cukai, dan pariwisata).

26

Anda mungkin juga menyukai