Disusun Oleh:
Kelompok 4
Mr. Arifkan Esakarn (1175010089)
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt, karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang berjudul “NEGARA DAN MEMBINA
KESADARAN BERKONSTITUSI”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Dan penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen beserta asisten dosen mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah
kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca
pada umumnya.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan Penelitian.........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Definisi Negara............................................................................3
B. Bentuk-Bentuk Negara................................................................4
C. Hubungan Agama dan Negara di Indonesia................................5
D. Sejarah Lahirnya Konstitusi........................................................7
E. Perubahan Konstitusi di Indonesia..............................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Negara secara umum alat sebagai wadah untuk berdiri nya suatu
pemerintahan yang mengaatur atau mengendalikan suatu persoalan persoalan
bersama, jadi negara tersebut hanyalah sebagai tempat pemerintah untuk mengatur
wilayah nya.Pada nyatanya negara di dunia mempunyai banyak bentuk yang sangat
berbeda beda dan hampir setiap negara mempunyai bentuk sendiri walaupun
terpacu pada bentuk umum yang sama.Dikarenakan setiap negara berbeda beda
bentuk negara nya di jadikan 2 bentuk umum yaitu kesatuan dan federasi atau
serikat, maka dari itu butuh pemahaman kenapa bisa di umumkan menjadi 2 bentuk
negara padahal sebenar nya negara-negara tersebut mempunya dasar negara nya
sendiri yang lahir dari sejarah wilayah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1
2
C. Tujuan Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Negara
1. Pengertian Negara
Secara terminologi, negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu
kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam
daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini
mengandung nilai konstitutif dari sebuah negara yang meniscayakan adanya unsur
dalam sabuah negara, yaitu masyarakat (rakyat), wilayah (daerah), dan pemerintah
yang berdaulat.
Roger H. Soltau mendefinisikan negara sebagai alat atau wewenang yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.
Adapun menurut Harold J, Laski, negara merupakan masyarakat yang
diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang
secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian
dari masyarakat tersebut.
Dari beberapa pendapat tentang negara tersebut, dapat dipahami bahwa negara
adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat yang
berhak menuntut dari warga negaranya untuk taat pada peraturan perundang-
undangan melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang sah.
a) Tujuan Negara
Sebagai organisasi kekuasaan dari kumpulan orang yang mendiaminya, negara
harus memiliki tujuan yang disepakati bersama. Tujuan sebuah negara, antara lain:
a. Memperluas kekuasaan semata-mata;
b. Menyelenggarakan ketertiban hukum;
c. Mencapai kesejahteraan umum.
4
Dalam konsep dan ajaran Plato, tujuan negara adalah memajukan kesusilaan
manusia, sebagai perseorangan dan sebagai makhluk sosial.
Dalam Islam, seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Arabi, tujuan negara adalah
manusia menjalankan kehidupannya dengan baik, jauh dari sengketa dan menjaga
intervensi pihak-pihak asing. Menurut Ibnu Khaldun, tujuan negara adalah
mengusahakan kemaslahatan agama dan dunia yang bermuara pada kepentingan
akhirat.
Dalam konteks negara Indonesia, tujuan negara (sesuai dengan pembukaan
UUD 1945) adalah memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan dalam penjelasan UUD 1945, Indonesia
ditetapkan sebagai negara hukum dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka. Dari
penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan suatu negara
hukum yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mebentuk suatu
masyarakat adil dan makmur.
1. Bentuk-bentuk negara
B. Bentuk-Bentuk Negara
Bentuk negara dalam konsep dan teori modern saat ini terbagi dalam dua
bentuk negara, yaitu negara kesatuan (unitarisme) dan negara serikat (federasi).
a) Negara Kesatuan
Negara kesatuan merupakan bentuk negara yang merdeka dan
berdaulat, dengan satu pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur
seluruh daerah. Negara kesatuan juga terbagi kedalam dua macam, yaitu:
Persoalan hubungan Islam dan negara di Indonesia sudah banyak terlihat di media
sosial untuk menolak namanya gerakan kholifah atau bisa di sebut juga mendirikan
negara berdasarkan syariat Islam yang sekarang ini marak di bicarakan karena terjadi
nya kenaikan bahan pokok yang ahir ahir ini menetap naik. nah untuk persoalan ini kita
6
bisa membagi menjadi 2 bagian, yaitu hubungan yang bersifat antagonistik dan
hubungan yang bersifat akomodatif.
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) - constitutie (Bhs. Belanda)
-constituer (Bhs. Perancis), yang berarti membentuk, menyusun, menyatakan. Dalam
bahasa Indonesia, konstitusi diterjemahkan atau disamakan artinya dengan UUD.
Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik yang
disebut negara. Konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu
negara, yaitu berupa kumpulan peraturan untuk membentuk, mengatur, atau memerintah
negara. Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang
berwenang, dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi. Dalam konsep dasar konstitusi,
pengertian konstitusi:
1. Kontitusi itu berasal dari bahasa parancis yakni constituer yang berarti
membentuk.
2. Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu “Cume”
berarti bersama dengan dan “Statuere” berarti membuat sesuatu agar berdiri atau
mendirikan, menetapkan sesuatu, sehingga menjadi “constitution”.
3. Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi memiliki makna yang lebih
luas dan undang-undang dasar. Yakni konstitusi adalah keseluruhan dari
peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan
dalam suatu masyarakat.
4. Dalam terminilogi hukum islam (Fiqh Siyasah) konstitusi dikenal dengan
sebutan DUSTUS yang berarti kumpulan faedah yang mengatur dasar dan kerja
sama antar sesama anggota masyarakat dalam sebuah Negara.
5. Menurut pendapat James Bryce, mendefinisikan konstitusi sebagai suatu
kerangka masyarakat politik (Negara yang diorganisir dengan dan melalui
hukum. Dengan kata lain konstitusi dikatakan sebagai kumpulan prinsip-prinsip
yang mengatur kekuasaan pemerintahan, hak-hak rakyat dan hubungan diantara
keduanya.
8
a) Tujuan Konstitusi
Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk membatasi tindakan sewenang-
wenang pemerintah, menjamin hak-hak pihak yang diperintah (rakyat) dan menetapkan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Sehingga pada hakekatnya tujuan konstitusi
merupakan perwujudan paham tentang konstitusionalisme yang berpembatasan terhadap
kekuasaan pemerintah di satu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga Negara
maupun setiap penduduk di pihak lain.
Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wanang pemerintah dan
menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasan yang
berdaulat. Menurut Bagir Manan, hakekat dari konstitusi merupakan perwujudan paham
tentang konstitusi atau konstitusionalisme, yaitu pembatasan terhadap kekuasaan
pemerintah di satu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga negara maupun setiap
penduduk di pihak lain.
A. Simpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Drs.H. Mahpudin Noor, M. d. (2016). Pancasila. Dalam M. Dr. Beni Ahmad Sabaeni
(Penyunt.). Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
12