Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
mimpinan kepala sekolah. Selain itu, mem- si (X2), dan kepemimpinan kepala sekolah
berikan pengetahuan bagi pemangku ke- (X3) sebagai variabel bebas dan kinerja
pentingan, yaitu guru dan kepala sekolah guru (Y) sebagai variabel terikat.
di sekolah tingkat SMA Kabupaten Maluku Definisi operasional komunikasi or-
Tenggara mengenai perbaikan pengelolaan ganisasi ialah proses penyampaian infor-
komunikasi organisasi, iklim organisasi masi/pesan dari pengirim ke penerima
serta gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam rangka pengaliran informasi verbal
yang pada akhirnya mampu mempenga- dan non verbal di dalam organisasi baik
ruhi kinerja guru. secara vertikal, horizontal, dan diagonal
dimana informasi tersebut dapat dipahami
Metode Penelitian bersama serta mempengaruhi perilaku me-
Jenis, Waktu, dan Tempat Penelitian reka. Dimensi komunikasi organisasi yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu
Penelitian ini merupakan penelitian
pada teori aliran komunikasi oleh Robbins
yang bersifat ex-post facto. Tidak ada per-
dan Ivancevich yang mengalir secara
lakuan apapun terhadap variabel oleh pe-
vertikal, horizontal, dan diagonal.
neliti. Penelitian menggunakan pendekatan
Definisi operasioanal iklim organisasi
kuantitatif yang bersifat korelasional untuk
ialah persepsi perasaan anggota organisasi
menjelaskan hubungan asosiatif antara va-
terhadap berbagai aspek sosial dan psi-
riabel bebas dengan variabel terikat. Pene-
kologis organisasi yang mempengaruhi
litian dilaksanakan pada SMA di Kabu-
karakteristik anggota untuk berperilaku
paten Maluku Tenggara dan dilaksanakan
tertentu. Dimensi iklim organisasi yang di-
selama dua bulan yaitu bulan Maret sam-
gunakan di dalam penelitian ini dikem-
pai April 2014.
bangkan dari dimensi iklim organisasi Hoy
Populasi dan Sampel Penelitian & Miskel serta Wirawan, yakni keterbuka-
Populasi penelitian ialah semua guru an, kesehatan, dan kewarganegaraan, serta
SMA di Kabupaten Maluku Tenggara de- lingkungan fisik.
ngan jumlah 12 SMA dengan 6 Kecamatan. Kepemimpinan adalah kemampuan
Jumlah populasi guru SMA di Kabupaten yang dimiliki pemimpin untuk mempenga-
Maluku Tenggara yaitu 276 guru. Teknik ruhi, menggerakan, dan mengarahkan
pengambilan sampel dengan mengguna- yang dipimpin agar mereka mau dan dapat
kan Cluster Sampling (area sampling/sampling melaksanakan tugas-tugas yang dibeban-
daerah). Area/daerah terbagi menjadi dua kan kepadanya untuk mencapai tujuan.
yaitu daerah (pulau) Kei Kecil dan daerah Kepemimpinan transformasional kepala
(pulau) Kei Besar. Kei Besar terdapat tiga sekolah ialah kepemimpinan kepala seko-
kecamatan, dan setiap kecamatan masing- lah yang mampu memotivasi guru, mam-
masing diambil satu sekolah kemudian pu menstimulus guru agar kreatif, mem-
diambil sampel (guru) dari masing-masing pertimbangkan kebutuhan guru, dan tam-
sekolah tersebut. Kei Kecil terdiri dari tiga pil sebagai pribadi yang berkarisma.
kecamatan dan terdapat enam SMA. Untuk mengukur variabel kepemim-
Sampel diambil dari semua SMA yang ada. pinan kepala sekolah, peneliti mengguna-
Alasannya bahwa jumlah guru SMA di Kei kan gaya kepemimpinan transformasional
Kecil banyak, sedangkan jumlah guru SMA dengan lima komponen yang dikembang-
di Kei Besar sangat sedikit. Sampel pene- kan oleh Bass dan Avolio seperti yang di-
litian adalah 140 guru. Penentuan sampel kutip oleh Hoy & Miskel, yaitu: (1) Charis-
ini dengan menggunakan tabel Kretjcie dan ma (2) idealized influence, (3) intellectual
Morgan dengan taraf signifikansi 5%. stimulation, (4) individualized consideration,
dan (5) inspirationan motivation.
Variabel Penelitian Definisi operasional kinerja guru
Variabel dalam penelitian ini ialah ialah deskripsi perilaku yang menunjukan
komunikasi organisasi (X1), iklim organisa- unjuk kerja dari kemampuan untuk me-
Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 3, No 2, September 2015
178 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
lakukan tugas atau profesi guru dan ber- maka instrumennya dapat dipakai untuk
bagai perilaku dan sifat pribadi yang di- melakukan pengukuran. Pengujian reliabi-
perluhkan untuk menunjang profesinya litas intrumen dengan menggunakan ban-
sebagai guru. Kinerja guru yang dimaksud tuan SPSS 16.0.
dalam penelitian ini yaitu bentuk aktua-
Teknik Analisis Data
lisasi dari kompetensi-kompetensi guru.
Dimensi kerja guru yang digunakan dalam Penyeleksian dan Pengklarifikasian Data
penelitian ini yaitu empat kompetensi guru Lembar angket yang diisi responden
yaitu, kompetensi kepribadian, kompetensi diperiksa kelengkapan pengisiannya ke-
pedagogik, kompetensi profesional, dan mudian disortir, kemudian diinputkan dan
kompetensi sosial. diklarifikasikan ke dalam tabulasi data.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Analisis Deskripsi Karakteristik Responden dan
Variabel
Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan metode angket/kuesioner Data yang telah ditabulasi kemudian
sebagai data primer, sedangkan wawanca- dianalisis sehingga didapatkan deskripsi
ra dan pengamatan sebagai data sekunder umum baik dari karakteristik responden
atau data pendukung. Instrumen penelitian penelitian maupun variabel penelitian.
(angket) dikembangkan berdasarkan di- Analisis karakteristik responden dan vari-
mensi-dimensi variabel penelitian dan in- abel dilakukan secara deskriptif kuantitatif
dikator-indikatornya. bertujuan untuk memberikan gambaran
awal mengenai karakteristik responden
Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang terlibat dan variabel-variabel yang
Instrumen disebut valid jika meng- dihipotesiskan.
ukur apa yang seharusnya diukur. Dalam Analisis deskripsi variabel dilakukan
penelitian ini bentuk instrumen yang dengan cara menghitung, menyajikan ka-
digunakan yaitu bentuk instrumen angket rakteristik kuantitatif tiap variabel yakni
sebagai data primer/utama. Angket diuji- ukuran tendensi, standar deviasi, rerata
cobakan pada guru yang tidak termasuk (Mean), maksimum, dan minumum, per-
dalam sampel penelitian. Uji coba validitas sentase ketercapaian dan juga kategori.
dilaksanakan pada SMA Negeri 1 Kei Kecil Kategori dihitung dan dikelompok-
dengan jumlah responden sebanyak 40 kan menggunakan rumus Azwar (2007,
guru. Uji validitas instrumen mengguna- 109) sebagai berikut.
kan koefisien korelasi produk momen dari X < (µ-1,5∂) kategori rendah
Karl Pearson. Pengujian validitas instru- (µ-1,5∂) ≤ X < (µ+1,5∂) kategori sedang
men dengan menggunakan bantuan SPSS (µ+1,5∂) ≤ X kategori tinggi
16.0. dengan taraf signifikansi 0,05. Apabila Keterangan:
nilai sig. kurang dari 0,05 maka butir ter- µ = rata-rata ideal yaitu 0,5 x (nilai
sebut dikatakan valid. Jika nilai sig. lebih terendah + nilai tertinggi)
dari 0,05 maka butir instrumen tersebut di- ∂ = 1/6 (nilai tertinggi – nilai terendah)
katakan tidak valid dan dibuang/diganti.
“Reliabilitas menunjuk pada suatu Uji persyaratan Analisis
pengertian bahwa sesuatu instrumen cu-
Uji normalitas
kup dapat dipercaya untuk digunakan se-
bagai alat pengumpul data karena instru- Uji ini digunakan untuk mengetahui
men tersebut sudah cukup baik” (Ari- apakah data yang diperoleh berdistribusi
kunto, 2006, p.178). Instrumen dikatakan normal atau tidak normal. Dalam peneliti-
reliabel jika memberikan hasil yang sama an ini, uji normalitas yang digunakan ada-
jika digunakan untuk mengukur hal yang lah uji K smigorof dengan taraf signifikansi
sama pada waktu dan tempat yang ber- 5%. Analisis data dilakukan dengan bantu-
beda. Biasanya jika indeks reliabilitas ≥ 0,7 an SPSS 16.0. Data berdistribusi normal
jika nilai Asymp.sig. lebih dari 0,05. Hasil dastisitas yang tidak diinginkan dalam
uji menunjukkan data berdistribusi normal. model regresi linear. Model regresi yang
baik mensyaratkan adanya keseragaman
Uji linearitas
variansi residu variabel bebas pada model
Uji linearitas digunakan untuk me- regresi yang disebut kondisi homoskedas-
ngetahui data yang diperoleh linear atau tisitas, sedangkan bila variansi residu vari-
tidak. Analisis uji Linearitas dengan meng- abel bebas tidak seragam maka kondisi ini
gunakan bantuan SPSS 16.0. Hasil uji linea- disebut heteroskedastisitas.
ritas menunjukan bahwa hubungan antara
masing-masing variabel bebas (X1, X2, X3) Uji Hipotesis
dengn variabel terikat (Y) semuanya linear. Pengujian hipotesis dengan meng-
Uji multikolinearitas gunakan analisis regresi linear sederhana
Uji multikolinearitas dilakukan untuk dan analisis regresi linear ganda. Analisis
mengetahui apakah terjadi korelasi antar- regresi linear sederhana digunakan untuk
variabel bebas atau tidak. Model regresi menguji ada tidaknya pengaruh antar satu
linear ganda yang baik mensyaratkan tidak variabel bebas dan variabel terikat. Sedang-
terjadi korelasi yang tinggi antara variabel- kan analisis regresi linear ganda digunakan
variabel bebas. Pendekatan multikolineari- untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh
tas dilakukan dengan melakukan colinearty antar dua atau lebih variabel secara ber-
diagnostics dengan bantuan SPSS 16.0. kri- sama-sama terhadap satu variabel terikat.
teria yang digunakan adalah jika nilai VIF Proses analisis data dilakukan dengan ban-
< 10 pada output SPSS 16.0 maka dinyata- tuan software SPSS 16.0. Apabila output pa-
kan tidak terjadi multikolinearitas. da SPSS 16.0 menunjukan signifikan < 0,05
(sesuai dengan taraf signifikansi yang di-
Uji heteroskedastisitas gunakan dalam uji hipotesis) maka simpul-
Uji heteroskedastisitas dilakukan un- annya terdapat pengaruh yang signifikan.
tuk mengetahui apakah terjadi heteroske-
70%
70% 62,14%
60%
65,71%
60%
50%
50%
40%
40% 37,86%
34,29% 30%
30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
0%
0%
rendah sedang tinggi
Rendah Sedang Tinggi
Gambar 1. Persentase Kategori Komunikasi
Gambar 2. Persentase Kategori Iklim
Organisasi (X1)
Organisasi (X2)
60%
60%
50% 51,42%
50% 50,71% 49,29% 48,58%
40%
40%
30% 30%
20% 20%
10%
0% 10%
0%
0%
Rendah Sedang Tinggi 0%
Rendah Sedang Tinggi
Gambar 3. Persentase Kategori Gaya
Kepemimpinan Gambar 4. Persentase Kategori Kinerja
Transformasional Kepala Guru (Y)
Sekolah (X3)
Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 3, No 2, September 2015
182 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Hasil analisis regresi menemukan organisasi, iklim organisasi, dan gaya ke-
koefisien korelasi (R) sebesar 0,706. Hal ini pemimpinan transformasional kepala seko-
menunjukan bahwa terdapat hubungan lah menyumbang 56,1% terhadap kinerja
yang positif dan kuat antara gaya kepe- guru. Hasil analisis regresi juga menemu-
mimpinan transformasional kepala sekolah kan bahwa F = 60,115 dan signifikan p(sig)
terhadap kinerja guru. Koefisien adjusted < 0,05. Hal ini berarti H1 diterima, jadi
R2 sebesar 49,4%. Hal ini menunjukan bah- dapat disimpulkan bahwa komunikasi
wa kepemimpinan kepala sekolah me- organisasi, iklim organisasi, dan gaya ke-
nyumbang 49,4% terhadap kinerja guru. pemimpinan transformasional kepala seko-
Hasil analisis regresi juga menemukan lah secara bersama-sama mempengaruhi
bahwa F = 136,925 dan signifikan p(sig) < kinerja guru.
0,05. Hal ini berarti H1 diterima, jadi dapat Hasil analisis regresi dengan SPSS
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan 16.0 juga memperoleh koefisien dalam
transformasional kepala sekolah mempe- persamaan garis regresi sebagai berikut.
ngaruhi kinerja guru.
Y = a0 + a1X1 + a2X2 + a3X3
Pengujian Hipotesis Keempat Y = 57,103+0,180X1+0,221X2 + 0,501 X3
dimana :
Uji hipotesis keempat menggunakan
Y : Kinerja guru SMA di Kab. Maluku Tenggara
uji regresi linear ganda antara variabel X1 : Komunikasi Organisasi
independen komunikasi organisasi (X1), X2 : Iklim Organisasi
iklim organisasi (X2), dan gaya kepemim- X3 : Gaya kepemimpinan trans. Kepala Sekolah
pinan transformasional kepala sekolah
organisasi (X3) dengan variabel dependen Persamaan garis regresi di atas dapat
kinerja guru (Y). Hipotesisnya (H1) ialah diinterprestasikan sebagai berikut: kon-
komunikasi organisasi, iklim organisasi, stanta sebesar 57,103 artinya jika komuni-
dan gaya kepemimpinan transformasional kasi organisasi (X1), iklim organisasi (X2),
kepala sekolah secara bersama-sama berpe- dan gaya kepemimpinan transformasional
ngaruh terhadap kinerja guru. Kriteria kepala sekolah (X3) nilainya 0, maka
yang digunakan ialah H1 diterima jika nilai kinerja guru bernilai 57,103. Besarnya
sign < 0,05. Hasil uji regresi dengan meng- konstanta 57,103 ini jika dibandingkan
gunakan program SPSS 16.0 disajikan pada dengan skor total kinerja guru (Y) yang
Tabel 13. diperoleh yaitu 28258, diperoleh persentase
sebesar 0,2%. Ini berarti kinerja guru tanpa
Tabel 13. Hasil Analisi Regresi Ganda X1,
adanya variabel X1, X2, dan X3 (seandai-
X2, dan X3 terhadap Y
nya ketiganya bernilai nol) bernilai sangat
R Adjusted Std. Error of kecil yaitu sebesar 57,103 atau 0,2%.
Model R Square R Square the Estimate Koefisien regresi variabel komunikasi
organisasi (X1) sebesar 0,180 artinya jika
1 .706a .498 .494 13.559
variabel independen lainnya (iklim organi-
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Kepala sasi dan gaya kepemimpinan transforma-
Sekolah sional kepala sekolah) nilainya tetap, dan
komunikasi organisasi mengalami kenaik-
Hasil analisis regresi ganda di atas an 1%, maka kinerja guru akan mengalami
menemukan koefisien korelasi ganda (R) kenaikan sebesar 0,180. Hubungan yang
sebesar 0,755. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi adalah hubungan positif, artinya se-
terdapat hubungan yang positif dan kuat makin naik komunikasi organisasi semakin
antara komunikasi organisasi, iklim orga- naik pula kinerja guru.
nisasi dan gaya kepemimpinan transfor- Koefisien regresi variabel iklim
masional kepala sekolah terhadap kinerja organisasi (X2) sebesar 0,221 artinya jika
guru. Koefisien adjusted R2 sebesar 56,1%. variabel independen lainnya (komunikasi
Hal ini menunjukan bahwa komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan trans-
Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 3, No 2, September 2015
184 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
formasional kepala sekolah) nilainya tetap, baik. Hal tersebut juga didukung dengan
dan iklim organisasi mengalami kenaikan hasil wawancara dan pengamatan kinerja
1%, maka kinerja guru akan mengalami guru, dimana dalam proses pembelajaran
kenaikan sebesar 0,221. Hubungan yang guru mengelolah kelas dengan baik, guru
terjadi adalah hubungan positif, artinya se- menguasai strategi pembelajaran, dan me-
makin naik iklim organisasi semakin naik laksanakan evaluasi pembelajaran. Walau
pula kinerja guru. pun demikian, persentase ketercapaian
Koefisien regresi variabel gaya kep- kinerja guru belumlah mencapai 100%. Ber-
emimpinan transformasional kepala seko- dasarkan hasil wawancara hal ini mungkin
lah (X3) sebesar 0,501 artinya jika variabel disebabkan karena kurang tersedianya me-
independen lainnya (komunikasi organi- dia pembelajaran yang mendukung seperti
sasi dan iklim organisasi) nilainya tetap, OHP, M-fokus dan sebagainya. Selain itu
dan gaya kepemimpinan transformasional masih kurangnya perhatian dari pemerin-
kepala sekolah mengalami kenaikan 1%, tah daerah dalam hal ini dinas pendidikan
maka kinerja guru akan mengalami kenaik- setempat untuk mengadakan seminar atau
an sebesar 0,501. Hubungan yang terjadi pelatihan kepada guru. Selanjutnya, dari
adalah hubungan positif, artinya semakin masing-masing variabel, akan diuraikan
naik gaya kepemimpinan transformasional pengaruh dari masing-masing variabel
kepala sekolah semakin naik pula kinerja independen (X1, X2, dan X3) terhadap
guru. Dengan demikian dapat dilihat bah- variabel dependen (Y) baik secara sendiri-
wa hubungan ketiga variabel independen sendiri maupun secara bersama-sama.
terhadap variabel dependen semuanya me-
Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap
rupakan hubungan positif. Kinerja Guru SMA di Kabupaten Maluku
Pembahasan Tenggara.
tersebut dapat dilihat dari besarnya per- pala sekolah, guru dengan siswa, dan antar
sentase ketercapaian komunikasi organisa- semua warga sekolah sehingga kinerja
si secara keseluruhan yaitu sebesar 78,46%. guru SMA di kabupaten Maluku Tenggara
Hal ini didukung dengan hasil wawancara pun dapat terus ditingkatkan.
yang menyimpulkan bahwa kepala sekolah
Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja
mau mendengar usul dan saran dari guru, Guru SMA di Kabupaten Maluku Tenggara.
guru mau saling berbagi informasi, serta
guru bersedia menerima kritikan yang Hasil penelitian ini secara deskriptif
membangun. mengungkap iklim organisasi SMA di Ma-
Selanjutnya penelitian ini mengung- luku Tenggara, dimana diperoleh bahwa
kap pengaruh komunikasi organisasi (X1) berdasarkan tingkat kecenderungannya,
terhadap kinerja guru SMA di kabupaten persentase responden yang termasuk da-
Maluku Tenggara (Y). Hasil analisis regresi lam kategori tinggi sebesar 37,86%, kate-
linier sederhana X1 terhadap Y menemu- gori sedang sebanyak 62,14%, sedangkan
kan koefisien korelasi R sebesar 0,475. Koe- kategori rendah 0%. Selain itu diperoleh
fisien korelasi sebesar 0,475 menunjukan juga bahwa jumlah skor total iklim organi-
bahwa terdapat hubungan yang positif sasi yang dicapai oleh 140 responden/guru
dengan kategori sedang antara komunikasi sebesar 14357, sedangkan skor maksimal
organisasi dengan kinerja guru. Artinya yang mungkin dicapai oleh 140 responden
bahwa semakin naik komunikasi organi- sebesar 18480. Persentase ketercapaian ik-
sasi, kinerja guru pun naik/meningkat. lim organisasi secara keseluruhan pada
Hasil analisis regresi juga menemukan SMA di Maluku Tenggara adalah sebesar
koefisien adjusted R2 sebesar 0,220. Hal ini 77,69%. Disamping itu skor rata-rata ko-
berarti komunikasi organisasi memberikan munikasi organisasi yang dicapai adalah
sumbangan terhadap kinerja guru sebesar sebesar 102,55, dan termasuk dalam kate-
22%. Sebesar 100% - 22% dipengaruhi oleh gori sedang.
variabel lain. Berdasarkan hasil deskriptif di atas
Hasil penelitian ini menunjukan bah- secara garis besar dapat dikatakan bahwa
wa komunikasi organisasi berpengaruh iklim organisasi pada SMA di kabupaten
terhadap kinerja guru. Komunikasi yang Maluku Tenggara tercipta secara kondusif,
efektif dan terbuka antar guru dan guru, dimana lingkungan fisik yang cukup me-
guru dan kepala sekolah, guru dan siswa, madai, adanya iklim yang terbuka, iklim
serta antar setiap warga sekolah dapat yang sehat dan iklim kewarganegaraan.
mengarahkan anggota organisasi untuk Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya
menjalankan tugas dengan baik sehingga persentase ketercapaian komunikasi orga-
dapat berdampak positif terhadap kinerja nisasi secara keseluruhan yaitu sebesar
warga sekolah dalam hal ini guru. Hasil 77,69%. Hal ini didukung juga dari hasil
penelitian ini sesuai dengan teori yang wawancara yang menyimpulkan bahwa
dipaparkan oleh Ivancevich, et al, (2007, para guru merasa nyaman dalam lingkung-
p.115) yang menyatakan “Komunikasi an fisik, hubungan antar para guru serta
membantu anggota-anggota organisasi guru dan kepala sekolah hangat dan ter-
mencapai tujuan individu dan juga tujuan buka, kepala sekolah terbuka untuk saran
organisasi, merespon dan mengimplemen- guru. Walau pun demikian, masih terdapat
tasikan perubahan organisasi, mengkoor- kekurangan yaitu tenaga guru, perlengkap-
dinasikan aktivitas organisasi, dan ikut an dan bahan ajar kelas, persediaan dan
memainkan peran dalam hampir semua kebersihan MCK, dan pagar sekolah.
tindakan organisasi yang relevan”. Dengan Penelitian ini mengungkap pengaruh
demikian perlu terus diupayakan agar ter- iklim organisasi (X2) terhadap kinerja guru
cipta komunikasi yang efektif, terbuka, SMA di kabupaten Maluku Tenggara (Y).
serta komunikasi yang terarah dengan baik Hasil analisis regresi linier sederhana X2
antara guru dengan guru, guru dengan ke- terhadap Y menemukan koefisien korelasi
R sebesar 0,592. Koefisien korelasi sebesar dah 0% atau tidak ada sama sekali. Selain
0,592 menunjukan terdapat hubungan yang itu diperoleh juga bahwa jumlah skor total
positif dengan kategori sedang antara iklim kepemimpinan kepala sekolah yang di-
organisasi dengan kinerja guru. Artinya, capai oleh 140 responden/guru sebesar
semakin naik iklim organisasi, kinerja guru 14129, sedangkan skor maksimal yang
pun semakin naik/meningkat. Hasil anali- mungkin dicapai oleh 140 responden sebe-
sis regresi juga menemukan koefisien sar 17360. Persentase ketercapaian kepe-
adjusted (R2) sebesar 0,345. Hal ini berarti mimpinan kepala sekolah secara keselu-
iklim organisasi memberi sumbangan ter- ruhan pada SMA di Maluku Tenggara
hadap kinerja guru sebesar 34,5%. adalah sebesar 81,39%. Disamping itu skor
Hasil penelitian ini menunjukan bah- rata-rata komunikasi organisasi yang di-
wa iklim organisasi berpengaruh terhadap capai adalah sebesar 100,92, dimana angka
kinerja guru. Iklim organisasi yang kondu- ini termasuk dalam kategori sedang.
sif, dimana lingkungan fisik yang mema- Berdasarkan hasil deskriptif di atas
dai, iklim yang terbuka, iklim yang sehat secara garis besar dapat dikatakan bahwa
serta iklim kewarganegaraan yang dapat kepemimpinan kepala sekolah SMA di ka-
dirasakan oleh guru mampu membangkit- bupaten Maluku Tenggara dengan gaya
kan/menggerakkan guru untuk mening- kepemimpinan transformasi dapat diteri-
katkan kinerjanya. Hasil penelitian ini ma oleh guru dan mempengaruhi kinerja
sesuai dengan teori yang dikemukan oleh guru. Hal tersebut dapat dilihat dari besar-
Mulyasa (2007, p.23) menyatakan iklim nya persentase ketercapaian kepemimpin-
sekolah yang kondusif, dimana lingkungan an kepala sekolah secara keseluruhan yaitu
yang aman, nyaman dan tertib ditunjang sebesar 81,39%. Angka ini besar, hampir
oleh optimisme dan harapan warga seko- mendekati 100%. Selain itu juga dapat dili-
lah, serta kesehatan sekolah dapat mem- hat dengan besarnya skor rata-rata kepe-
buat guru untuk mengembangkan berba- mimpinan kepala sekolah yang dicapai
gai kompetensinya sehingga kinerja guru yaitu 100,92 dimana angka tersebut hampir
pun dapat meningkat. Seperti halnya iklim mendekati batas minimal kategori tinggi
fisik, suasana kerja yang tenang dan me- yaitu 101.
nyenangkan juga akan membangkitkan ki- Hasil wawancara juga disimpulkan
nerja para tenaga kependidikan (Mulyasa, bahwa kepala sekolah mensosialisaikan
2007, p.120). visi dan misi sekolah, kepala sekolah ber-
Iklim organisasi yang terbuka, sehat, tanggung jawab dalam melaksanakan tu-
dan kewarganegaraan, serta lingkungan gasnya. Selain itu kepala sekolah jujur,
fisik yang memadai perlu terus diupaya- objektif dalam memberikan penilaian ke-
kan, sehingga guru merasa nyaman dan pada guru, serta memberikan kesempatan
aman dalam mengaktualisasikan kompe- kepada guru untuk mengembangkan diri
tensi-kompetensinya. Dengan demikian ki- dan kemampuannya dengan menfasilitasi
nerja guru pun dapat ditingkatkan. guru mengikuti seminar atau pelatihan.
Penelitian ini juga mengungkap pe-
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasio-
nal Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru ngaruh gaya kepemimpinan transformasio-
SMA di Kabupaten Maluku Tenggara nal kepala sekolah (X3) terhadap kinerja
guru SMA di kabupaten Maluku Tenggara
Hasil penelitian ini secara deskriptif (Y). Hasil analisis regresi linier sederhana
mengungkap gaya kepemimpinan transfor- X3 terhadap Y menemukan koefisien kore-
masional kepala sekolah SMA di Maluku lasi R sebesar 0,706. Koefisien korelasi sebe-
Tenggara, dimana diperoleh bahwa berda- sar 0,706 menunjukan bahwa terdapat hu-
sarkan tingkat kecenderungannya, persen- bungan yang positif dengan kategori kuat
tase responden yang termasuk dalam kate- antara kepemimpinan kepala sekolah de-
gori tinggi sebesar 49,29%, kategori sedang ngan kinerja guru. Artinya bahwa semakin
sebanyak 50,71%, sedangkan kategori ren- naik kepemimpinan kepala sekolah, kinerja
guru pun semakin naik/meningkat. Hasil nisasi, dan gaya kepemimpinan transfor-
analisis regresi juga menemukan koefisien masional kepala sekolah secara bersama-
adjusted (R2) sebesar 0,494. Hal ini berarti sama terhadap kinerja guru. Seperti yang
kepemimpinan kepala sekolah berpenga- telah diungkapkan dalam hasil penelitian
ruh terhadap kinerja guru sebesar 49,4%. bahwa analisis regresi linier ganda menun-
Hasil penelitian ini menunjukan bah- jukkan ada korelasi yang kuat antara ko-
wa gaya kepemimpinan transformasional munikasi organisasi (X1), iklim organisasi
kepala sekolah berpengaruh terhadap ki- (X2), gaya kepemimpinan transformasional
nerja guru. Kepemimpinan kepala sekolah kepala sekolah (X3) secara bersama-sama
dengan gaya transformasi, dimana kepala dengan kinerja guru, dimana koefisien ko-
sekolah dipercaya dan diterima warga relasi (R) sebesar 0,775. Selain itu, koefisien
sekolah, tegas, mampu mensosialisasikan adjusted (R2) yang diperoleh sebesar 0,561.
visi, misi sekolah. Selain itu kepala sekolah Hal ini menunjukan komunikasi organisasi
yang mampu memotivasi guru, melakukan (X1), iklim organisasi (X2), dan gaya kepe-
supervisi, dan peduli terhadap individu mimpinan kepala sekolah (X3) secara ber-
guru. Dengan demikian maka, guru pun sama-sama berpengaruh terhadap kinerja
akan bersemangat untuk mengaktualisasi- guru (Y) sebesar 56,1%.
kan kompetensi-kompetensinya sehingga Hal ini berarti bahwa variasi variabel
kinerja guru pun dapat meningkat. independen (komunikasi organisasi, iklim
Hasil penelitian ini sesuai dengan sekolah, dan gaya kepemimpinan kepala
teori yang disampaikan oleh Bass & Riggio sekolah) yang digunakan dalam model
(2006, p.3) menyatakan bahwa para pe- regresi mampu menjelaskan sebesar 56,1%
mimpin transformasional merupakan pe- variabel dependen (kinerja guru). Atau
mimpin-pemimpin yang menstimulasi dan dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
menginspirasi para pengikut untuk menca- naik turunnya nilai Y (kinerja guru) dapat
pai tujuan yang lebih besar, dan dalam dijelaskan oleh ketiga variabel independen
proses kepemimpinannya mengembang- (X1, X2, dan (X3) secara bersama-sama de-
kan kemampuan kepemimpinan yang di- ngan persentase 56,1% melalui persamaan
milikinya. Pemimpin-pemimpin transfor- regresi sebagai berikut.
masional membantu pengikutnya untuk Y = 57,103 + 0,180X1 + 0,221X2 + 0,501X3.
tumbuh dan berkembang menjadi pemim- Sisanya sebesar 43,9% dipengaruhi
pin dengan cara menanggapi kebutuhan atau dijelaskan oleh variabel lain yang ti-
pengikut, memberdayakan pengikut dan dak dimasukan dalam penelitian ini. De-
mengarahkan pengikut untuk menggapai ngan demikian, hasil penelitian ini menun-
tujuan individu, pemimpin, kelompok dan jukkan bahwa jika komunikasi organisasi
organisasi. Tujuan individu, pemimpin, ke- sekolah dapat berjalan efektif dengan arah
lompok, dan organisasi sekolah dapat di- komunikasi yang baik, lingkungan organi-
capai jika guru mampu berkinerja baik. sasi sekolah yang mendukung, iklim seko-
Kepemimpinan kepala sekolah de- lah yang terbuka, sehat dan kewarganega-
ngan gaya transformasi perlu terus diupa- raan dapat dirasakan guru, serta kepemim-
yakan oleh kepala sekolah agar guru dapat pinan kepala sekolah dengan gaya kepe-
maksimal mengaktualisasikan kompetensi- mimpinan transformasi, maka 56,1% guru
kompetensinya. Dengan demikian maka tersebut cenderung memiliki kinerja yang
kinerja guru pun dapat terus ditingkatkan. baik.
Pengaruh Komunikasi Organisasi, Iklim Seko-
lah, dan Gaya Kepemimpinan Transformasional Simpulan dan Saran
Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SMA di Simpulan
Kabupaten Maluku Tenggara.
Dari hasil perhitungan analisis data
Penelitian ini mengungkapakan pe- dan pembahasan dalam penelitian ini, da-
ngaruh komunikasi organisasi, iklim orga- pat disimpulkan beberapa hal sebagai beri-
kut: (1) komunikasi organisasi (X1) berpe- sehingga dengan demikian dapat menam-
ngaruh positif terhadap kinerja guru SMA bah pengetahuan guru, serta guru lebih
(Y) di kabupaten Maluku Tenggara sebesar dapat mengembangkan kompetensinya.
22,0%; (2) iklim organisasi (X2) berpenga-
ruh positif terhadap kinerja guru SMA (Y) Daftar Pustaka
di kabupaten Maluku Tenggara sebesar
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian.
34,5%; (3) gaya kepemimpinan transforma-
Yogyakarta: Rineka Cipta
sional kepala sekolah (X3) berpengaruh po-
sitif terhadap kinerja guru SMA (Y) di ka- Azwar, S. (2007). Penyusunan Skala Psiko-
bupaten Maluku Tenggara sebesar 49,4%; logi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(4) komunikasi organisasi (X1), iklim orga- Bass, B.M & R.E. Riggio. (2006). Transforma-
nisasi (X2), dan gaya kepemimpinan trans- sional Leadership. New York: Law-
formasional kepala sekolah (X3) secara ber- rence Erbaum Associates Publisher.
sama-sama berpengaruh positif terhadap Fahmi, I. (2012). Manajemen: Teori, kasus,
kinerja guru SMA (Y) di kabupaten Malu- dan solusi. Bandung: Alfabeta.
ku Tenggara sebesar 56,1%.
Gibson. J.L, et al. (2009). Organizations:
Saran Behavior, structure, processes. 13thed.
New York: Mc Graw-Hill.
Berdasarkan pembahasan dan kesim-
pulan penelitian, dapat disarankan bebe- Hoy, W.K & Miskel, C.G. (2013). Educatio-
rapa hal sebagai berikut. Pertama, bagi nal administration: Theory, Research,
kepala SMA di kabupaten Maluku Teng- and Practice International Eighth Edi-
gara, agar kiranya menggunakan gaya ke- tion. New York: The McGraw-Hill
pemimpinan transformasional dan dapat Companies, Inc.
berkomunikasi secara efektif dengan arah Ivancevich, J. M & Konopaske, R. &
komunikasi yang baik, sehingga guru da- Matteson, M. T. (2007). Perilaku dan
pat mengaktualisasikan berbagai kompe- Manajemen Organisasi. (Terjemahan
tensi yang dimiliki. Dengan demikian ma- Dharma Yuwono). Jakarta: Erlang-
ka kinerja guru pun semakin baik/mening- ga
kat. Mathis, R. L. & Jackson, J. H. (2006). Ma-
Kedua, bagi kepala sekolah SMA di najemen Sumber Daya Manusia. Edisi
kabupaten Maluku Tenggara, agar kiranya 10. (Terjemahan Diana Angelica).
dapat menciptakan iklim organisasi/se- Jakarta: Salemba empat.
kolah yang kondusif, sehingga warga seko-
lah teristimewa para guru dapat merasa Mulyasa. (2013). Uji Kompetensi dan Penilai-
aman dan nyaman, sehingga guru dapat an Guru. Bandung: PT. Remaja
berkinerja dengan baik. Ketiga, bagi para Rosdakarya.
guru SMA di Maluku Tenggara, agar kira- Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang
nya dapat juga berkomunikasi secara efek- Nomor 20, tahun 2003, tentang sistem
tif baik antar guru, mau pun kepada atas- pendidikan nasional.
an, atau pun kepada siswa. Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor
Keempat, bagi para guru SMA di 14, tahun 2005, tentang Guru dan
kabupaten Maluku Tenggara, agar kiranya Dosen.
dapat menciptakan iklim organisasi/seko-
Robbins, S.P. (2006). Perilaku Organisasi.
lah yang kondusif, sehingga warga sekolah
10thed. (Terjemahan Benyamin Mo-
dan para guru sendiri dapat merasa aman
lan). Klaten: PT Intan Sejati.
dan nyaman, sehingga guru dapat berki-
nerja baik. Kelima, bagi Dinas Pendidikan Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim organi-
Kabupaten Maluku Tenggara agar kiranya sasi: Teori, aplikasi, dan penelitian.
dapat membuat program dan melaksana- Jakarta: Salemba empat.
kan pelatihan atau seminar kepada guru,