DAFTAR ISI
1. Jenis dan Format SOP AP sesuai Regulasi yang harus dipedomani ........ 36
2. Dokumentasi dan tata cara pengisian komponen dalam SOP AP ............ 41
3. Simbol-simbol yang digunakan dalam SOP AP ........................................ 47
4. Tatacara penyusunan/ penulisan SOP AP yang benar ............................. 48
B. Keterampilan yang diperlukan dalam mencapai elemen kompetensi ............ 50
C. Sikap Kerja Dalam mencapai elemen kompetensi ......................................... 50
BAB V Kompetensi untuk melaksanakan tahapan pengesahan, penerapan,
monitoring dan evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan...............................................................................................52
A.Pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai elemen kompetensi ................ 53
1. Kewenangan dan prosedur pengesahan SOP AP. ........................................ 53
2. Tujuan dan strategi penerapan SOP AP ....................................................... 53
3. Proses dan metode monitoring SOP AP ...................................................... 56
4. Evaluasi SOP AP .......................................................................................... 58
B. Keterampilan yang diperlukan dalam mencapai elemen kompetensi .............. 60
C. Sikap Kerja Dalam mencapai elemen kompetensi ........................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................62
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN ............................................... 64
DAFTAR PENYUSUN MODUL................................................................... 65
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan memperlajari unit kompetensi melalui buku informasi Penyusunan
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini untuk memfasilitasi Peserta Pelatihan
sehingga pada akhir Pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan bahan, data, informasi, dan konsep rencana aksi yang berkaitan
dengan persiapan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan yang meliputi kegiatan pembentukan Tim,
pembekalan Tim, penyusunan rencana aksi dan sosialisasi rencana penyusunan
SOP.
2. Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan pengembangan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan yang akan
menghasilkan Judul Standar Operasional Prosedur (SOP) pada masing-masing
Instansi/ Unit Kerja secara lengkap dan komprehensif dan menyusun
inventarisasi Judul Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai dasar
pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP).
3. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) secara tepat dan benar baik
secara format sesuai dengan regulasi yang ada dan secara substansi telah
sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang baik dan benar.
Modul
Modul Penyusunan
Penyusunan Standar
Standar Operasional
Operasional Prosedur
Prosedur (SOP)
(SOP)
6
Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar
BAB II
KOMPETENSI UNTUK MELAKSANAKAN
TAHAPAN PERSIAPAN PENYUSUNAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP) ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
d. Suatu panduan yang dikemukakan secara jelas tentang apa yang diharapkan
dan diisyaratkan dari semua karyawan dalam menjalankan kegiatan sehari-
hari. (Developing, 2003)
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Sasaran
4) Mengikat
5) Seluruh unsur memiliki peran penting
6) Terdokumentasi dengan baik
Persiapan
Penilaian
Kebutuhan SOP
Monitoring Pengembangan
Dan Evaluasi SOP
Integrasi (Penerapan)
SOP Dalam Manajemen
Gambar 1
Siklus Penyusunan SOP AP
4. Mambangun kerjasama
Keterampilan membangun kerjasama dalam sebuah Tim sangat diperlukan
karena penyusunan SOP bukan pekerjaan yang ringan dan terkait dengan
banyak pihak sehingga kerjasama mutlak diperlukan untuk menyusun SOP
secara tepat dan komprehensip.
C. SIKAP KERJA
Harus bersikap secara:
1. Berpikir konseptual, kritis dan komprehensif dalam menyikapi teori dan regulasi
yang terkait dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan.
4. Kerjasama dalam membangun Tim yang solid untuk menyusun SOP yang tepat
dan baik.
BAB III
KOMPETENSI UNTUK MELAKSANAKAN
TAHAPAN PENILAIAN KEBUTUHAN DAN
PENGEMBANGAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
a. Lingkungan Operasional
b. Kebijakan Pemerintah
Jenis Tugas
Level Satuan Kerja Lini Pendukung
Organisasi
Eselon I
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
Eselon V
Klasifikasi juga dapat lebih dirinci dengan memisahkan tugas lini dan
pendukung berdasarkan siklus proses manajemen, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluas.
Keterangan:
Kolom 1 Nama satuan kerja tempat Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan akan diterapkan
Kolom 2 Klasifikasi/pengelompokan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan pada bidang tugas/proses tertentu
(misalnya perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, atau
kepegawaian, keuangan, pembuatan kebijakan, dan lainnya)
Kolom 3 Nama prosedur yang akan distrandarkan yang menjadi bagian dari
bidang klasifikasi/pengelompokannya
Kolom 4 Alasan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Sebagai sebuah tahap akhir dari penilaian kebutuhan SOP AP, tim harus
membuat sebuah laporan atau dokumen penilaian kebutuhan SOP AP.
Dokumen memuat hasil kesimpulan semua temuan dan rekomendasi yang
didapatkan dari proses penilaian kebutuhan ini.
Satuan Kerja :
Bidang Prosedur Aktivitas Prsyrt/Klkp Waktu Output
1 2 3 4 5 6
1. 1.1.
1.2.
2. 2.1.
2.2.
… …
Satuan kerja Diisi dengan nama satuan kerja dimana informasi diperoleh dan SOP
AP akan dikembangkan
Kolom 1 Klasifikasi/pengelompokan SOP AP pada bidang tugas/proses
tertentu (misalnya perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi, atau kepegawaian, keuangan, pembuatan kebijakan, dan
lainnya)
Kolom 2 Nama prosedur yang di-SOP AP-kan (Misalnya dalam bidang
perencanaan, nama prosedur yang akan di-SOP-kan adalah SOP
Penyusunan Renstra, dan Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan, dan
lainnya);
Kolom 3 Proses sejak dari mulai sampai dihasilkannya sebuah output untuk
setiap SOP AP (misalnya untuk SOP Penyusunan Renstra, kegiatan
akan menjabarkan proses dimulai sampai dengan dihasilkan sebuah
output yaitu dokumen Renstra);
Kolom 4, 5, 6 Diisi dengan persyaratan/kelengkapan apa yang diperlukan, waktu
yang diperlukan serta output pada setiap kegiatan yang dilakukan.
Tabel 5 dapat dibuat untuk mengidentifikasi beberapa alternatif yang diajukan oleh tim
Sebagai alternatif cara untuk mengidentifikasi kebutuhan SOP AP dapat
dipergunakan cara identifikasi judul-judul SOP AP dengan melakukan analisis tugas
dan fungsi yang dimiliki organisasi sesuai dengan peraturan pembentukan organisasi
yang bersangkutan. Cara identifikasi ini dilakukan berdasarkan asumsi-asumsi
sebagai berikut:
1) Bahwa setiap organisasi pemerintah dapat dipastikan selalu memiliki peraturan
mengenai struktur organisasi dan tata kerja sebagai dasar pembagian struktur
organisasi serta pembagian tugas dan fungsi organisasinya
2) Bahwa tugas dan fungsi organisasi pemerintah terbagi habis seiring dengan
pembagian struktur organisasi dari tingkatan tertinggi sampai dengan tingkatan
terendah
3) Bahwa setiap tugas (dan fungsi) struktur terendah dalam organisasi pemerintah
dapat dipastikan mencerminkan fungsi dari tugas dan fungsi struktur tingkat
atasnya sampai struktur yang paling tinggi. Atau dengan kata lain bahwa tugas
(dan fungsi) yang ada di dalam struktur terendah merupakan operasionalisasi
tugas (dan fungsi) seluruh tingkatan yang ada dalam struktur organisasi yang
bersangkutan.
4) Bahwa tugas dan fungsi organisasi pemerintah tercerminkan dari output final
atau end product (keluaran akhir) yang dihasilkan oleh seluruh tingkatan struktur
organisasi yang bersangkutan baik yang berupa barang/benda (dokumen) yang
berdimensi produk maupun berupa jasa/kegiatan yang berdimensi proses.
5) Bahwa judul-judul SOP AP dirumuskan berdasarkan output final yang didahului
aspek kegiatan (aspek prosedur) secara keseluruhan (makro) maupun secara
parsial (mikro), yaitu: saat awal (pra), pada saat (in) dan setelahnya (pasca);
Keseluruhan judul SOP AP inilah merupakan kebutuhan riil SOP AP yang harus
disusun.
Untuk mempermudah identifikasi SOP AP dapat mempergunakan Formulir
Identifikasi seperti pada Tabel berikut:
Tabel
Formulir Identifikasi SOP AP
berdasarkan Tugas dan Fungsi
Keterangan:
Kolom 1 Nomor diisi dengan nomor urut tugas (sebaiknya dengan Huruf Kapital
A);
Kolom 2 Tugas diisi dengan Tugas berdasarkan Peraturan yang ada (sebaiknya
diisi sesuai dengan peraturan yang ada dengan diberi nomor angka
Arab, misal: 1,2,3,…);
Kolom 3 Fungsi diisi dengan Fungsi berdasarkan Peraturan yang ada (sebaiknya
diisi sesuai dengan peraturan yang ada dengan diberi nomor huruf
abjad kecil, misal: a, b, c,…);
Kolom 4 Uraian Tugas diisi dengan Uraian Tugas yang merupakan bagian dari
Fungsi yang ada dengan diberi angka Arab berkurung satu misal: 1), 2),
3), … (Uraian tugas atau rincian tugas ini umumnya telah ada
berdasarkan peraturan pimpinan instansi yang bersangkutan);
Kolom 5 Kegiatan diisi dengan Nama Kegiatan yang merupakan perwujudan riil
dari Uraian Tugas yang ada dengan diberi huruf kecil berkurung satu
misal: a), b), c), …;
Kolom 6 Output diisi dengan Output Final yang dihasilkan dari penelusuran end-
product sesuai struktur organisasi dan diberi nomor angka arab dalam
kurung, misal: (1), (2), (3), …;
Kolom 7 Aspek Kegiatan diisi dengan Aspek kegiatan yang terkait dengan Output
yang bersangkutan baik aspek keseluruhan (makro) maupun aspek
parsial (mikro). Aspek ini biasanya berupa fungsi manajemen, misal:
penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan, publikasi, distribusi);
Kolom 8 Judul SOP diisi judul SOP yang terdiri dari unsur Output final dan Aspek
kegiatan, Misalnya: SOP Penyusunan Renstra (Penyusunan→ aspek,
Renstra→ Output Final). Untuk memudahkan dalam menghitung
jumlahnya maka sebaiknya diberi angka berurutan dengan angka Arab
dari SOP nomor urut pertama (1) s.d. terakhir.
besar telah diuraikan di atas, akan sangat membantu pimpinan puncak dalam
memahami hasil rumusan sebelum melakukan pengesahan.
C. SIKAP KERJA
Dalam melakukan penilaian kebutuhan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan harus bersikap secara:
e. Harus taat asas dalam menilai kebutuhan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan karena semua ada pedomannya.
Modul Penyusunan
Modul Penyusunan Standar
Standar Operasional
Operasional Prosedur
Prosedur (SOP)
(SOP) 35
Modul Pelatihan Teknis Administrasi Dasar
BAB IV
KOMPETENSI UNTUK MELAKSANAKAN
TAHAPAN PENYUSUNAN RANCANGAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP) ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
1. Jenis dan Format SOP Administrasi Pemerintahan sesuai Regulasi yang harus
dipedomani
a. Jenis
a) Berdasarkan kegiatan
1) SOP Teknis
2) SOP Administratif
1) SOP Makro
2) SOP Makro
1) SOP Final
2) SOP Parsial
b. Format
2) berapa banyak langkah dan sub langkah yang diperlukan dalam suatu
prosedur;
2) Simbol Flowcharts
Secara umum dokumen SOP selalu dikaitkan dengan format SOP. Format SOP
sesuai konsep umum yang berlaku dinyatakan bahwa tidak ada format SOP
yang baku (standar), yang mempengaruhi format SOP adalah tujuan dibuatnya
SOP tersebut. Dengan demikian maka apabila tujuan penyusunan SOP berbeda
maka format SOPnya pun akan berbeda.
Namun demikian pada umumnya dokumen SOP memiliki 2 (dua) unsur utama
sesuai anatominya, yaitu: Unsur SOP dan Unsur Dokumentasi (Assessories).
Unsur SOP merupakan unsur inti dari SOP yang terdiri dari Identitas SOP dan
Prosedur SOP. Identitas SOP berisi data-data yang menyangkut identitas SOP,
sedangkan Prosedur SOP berisi kegiatan, pelaksana, mutu baku dan
keterangan.
a. Unsur Dokumentasi
1) Halaman Judul
c. Judul SOP;
Contoh:
PEMERINTAH DAERAH
SKPD
Judul SOP
b. Unsur Prosedur
Unsur prosedur merupakan bagian inti dari dokumen SOP AP. Unsur ini
dibagi dalam dua bagian, yaitu Bagian Identitas dan Bagian Flowchart.
1) Bagian Identitas
Nomor SOP
................
Logo SATUAN KERJA Tgl Pembuatan
Pemerintah ................
Daerah PERANGKAT DAERAH
Tgl Revisi
................
Tgl Pengesahan
................
Disahkan Oleh
................
Nama SOP ................
Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan
………………... 1. ......................
2. ......................
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
1. .........................
2. .........................
Cara Pengisian:
1) Nomor Standar Diisi dengan nomor Standar
Operasional Prosedur Operasional Prosedur, yaitu (No
Komponen, Unit Kerja, Bagian, No
Standar Operasional Prosedur)
2) Tanggal Pembuatan Diisi dengan tanggal pengesahan
Standar Operasional Prosedur
3) Tanggal revisi Diisi dengan tanggal Standar
Operasional Prosedur di revisi
4) Tanggal pengesahan Diisi dengan tanggal mulai berlaku
5) Disahkan oleh Diisi dengan jabatan yang
berkompeten yang mengesahkan
6) Nama Standar Diisi dengan nama prosedur yang akan
Operasional Prosedur distandarkan
7) Dasar hukum Diisi dengan peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar
disusunnya Standar Operasional
Prosedur
8) Kualifikasi pelaksana Diisi dengan penjelasan mengenai
kualifikasi pegawai yang dibutuhkan
dalam melaksanakan perannya pada
prosedur yang distandarkan
9) Keterkaitan Diisi dengan penjelasan mengenai
keterkaitan prosedur yang
distandarkan dengan prosedur lain
yang distandarkan
10) Peralatan/perlengkapan Diisi dengan penjelasan mengenai
daftar peralatan dan perlengkapan
yang dibutuhkan
11) Peringatan Diisi dengan:
• Penjelasan mengenai
kemungkinan kemungkinan resiko
yang akan timbul ketika prosedur
dilaksanakan atau tidak
dilaksanakan.
Kepala....
Ttd
NAMA
Cara Pengisian:
1) Uraian Prosedur Diisi dengan proses sejak dari kegiatan
mulai dilakukan sampai dengan
kegiatan selesai dan keluaran dihasilkan
untuk setiap STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi kegiatan masing-masing unit
organisasi yang bersangkutan
2) Pelaksana Diisi dengan pelaksana kegiatan yang
bersangkutan, mulai dari jabatan
tertinggi sampai dengan jabatan
terendah (fungsional umum/staf).
3) Mutu Baku Diisi dengan persyaratan dan
kelengkapan yang diperlukan, waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan dan output pada setiap
aktivitas yang dilakukan.
a. Halaman Judul
n. Tanggal revisi apabila belum ada revisi diisikan 2 tahun setelah tanggal
pengesahan, setelah direvisi ditambahkan dengan tanggal, bulan dan
tahun revisi dengan pemisah tanda koma.
o. Tanggal Pengesahan diisi tanggal mulai berlakunya SOP (bisa sama
dengan tanggal pengesahan atau diberikan jeda waktu untuk masa
penyiapan).
p. Disahkan oleh diisi dengan Jabatan yang memiliki kewenangan untuk
mengesahkan (Pimpinan Lembaga/Instansi/SKPD atau pejabat
dibawahnya yang diberi mandat yang ditetapkan dengan keputusan
Pejabat yang berwenang sebelumnya).
q. Nama SOP diisikan sama dengan judul SOP.
r. Dasar hukum diisi dengan peraturan perundang-undangan yang menjadi
dasar disusunnya Standar Operasional Prosedur mulai dari yang paling
tinggi sampai dengan yang paling rendah/ teknis.
s. Kualifikasi pelaksana dengan penjelasan kualifikasi/kompetensi
pelaksana yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada
prosedur yang dijalankan.
t. Keterkaitan diisi dengan Jenis SOP lainnya yang berkaitan langsung
dengan prosedur yang distandarkan.
u. Peralatan/ perlengkapan diisikan daftar peralatan dan perlengkapan
yang dibutuhkan untuk menjalankan SOP.
v. Peringatan diisikan dengan penjelasan kemungkinan resiko yang akan
timbul ketika prosedur dilaksanakan atau tidak dilaksanakan (Peringatan
memberikan indikasi berbagai permasalahan yang mungkin muncul dan
berada diluar kendali pelaksana ketika prosedur dilaksanakan dan
berbagai dampak yang mungkin ditimbulkan, Dalam hal ini, dijelaskan
pula bagaimana cara mengatasinya).
w. Pencatatan dan pendataan diisikan dengan daftar/penjelasan berbagai
hal yang perlu didata, dicatat atau diparaf oleh setiap pegawai yang
berperan dalam pelaksanaan prosedur yang telah distandarkan.
c. Halaman Prosedur
1. Menyusun SOP berdasarkan judul yang telah ditetakan dengan format substansi
yang benar sesuai teori dan amanat regulasi.
C. SIKAP KERJA
Harus bersikap secara:
a. Berpikir konseptual, kritis dan komprehensif dalam menyikapi teori dan regulasi
yang terkait dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan.
d. Taat Asas karena baik format, tata cara pengisian, maupun substansi harus
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
KOMPETENSI UNTUK MELAKSANAKAN
TAHAPAN PENGESAHAN, PENERAPAN,
MONITORING DAN EVALUASI STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
2) Pemberitahuan (Notification)
Langkah selanjutnya dari proses penerapan setelah penyusunan
rencana penerapan adalah proses pemberitahuan/penyebarluasan
informasi perubahan
5) Supervisi
Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan juga memerlukan adanya supervisi sampai Standar
Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan benar-benar
dikuasai oleh para pelaksana. Dalam kaitan dengan hal ini, maka perlu
dibentuk tim yang selalu siap memberikan supervisi secara terus
menerus.
a. Monitoring
Proses ini harus diarahkan untuk membandingkan dan memastikan kinerja
pelaksana sesuai dengan maksud dan tujuan yang tercantum dalam
Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi yang baru,
mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul, dan menentukan cara
untuk meningkatkan hasil penerapan atau menyediakan dukungan
tambahan untuk semua pelaksana. Monitoring Standar Operasional
Prosedur (SOP) Administrasi dilaksanakan secara reguler setiap 6 (enam)
bulan sekali sedangkan pelaksanaan monitoring secara umum melekat
pada saat Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi dilaksanakan
oleh pelaksananya.
Dengan menggunakan instrumen-instrumen tersebut selanjutnya dapat
ditentukan metode-metode monitoring, yang antara lain dapat berupa:
1) Observasi Supervisor.
Metode ini menggunakan supervisor di setiap unit kerja sebagai observer
yang memantau jalannya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan;
Penilaian Tindakan
Catatan Hasil Paraf
No. Prosedur Terhadap yang Harus
Penilaian Penilai
Penerapan Diambil
1 2 3 4 5 6
Berjalan dengan
1.
baik
Tidak berjalan
dengan baik
Berjalan dengan
2.
baik
Tidak berjalan
dengan baik
Berjalan dengan
3.
baik
Tidak berjalan
dengan baik
… … …
Cara pengisian:
Kolom 3 Jika ternyata hasil penilaian berjalan dengan baik, maka diberikan tanda “x”
pada kotak yang tersedia dengan label “Berjalan dengan baik”. Jika ternyata
hasil penilaian menunjukkan bahwa penerapan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan tidak dapat berjalan dengan baik,
maka diberikan tanda “x” pada kotak dengan label “Tidak berjalan dengan
baik
Kolom 4 Diisi dengan catatan hasil penilaian, terutama untuk hasil penilaian “Tidak
berjalan dengan baik”. Catatan antara lain adalah: alasan mengapa prosedur
tidak dapat berjalan dengan baik, hal-hal mana yang dianggap tidak berjalan
dengan baik, apa kemungkinan penyebab”
Kolom 5 Diisi dengan tindakan-tindakan yang harus diambil agar Standar Operasional
Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan dapat diterapkan dengan baik,
misalnya: perlu adanya penyempurnaan, pelatihan bagi pelaksana, perbaikan
sarana yang tidak memadai, dan sebagainya
4. Evaluasi
Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan secara substansial
akan membantu organisasi untuk mewujudkan sebuah komitmen jangka panjang
dalam rangka membangun sebuah organisasi menjadi lebih efektif dan kohesif.
Tidak selamanya sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan berlaku secara permanen, karena perubahan lingkungan organisasi
selalu membawa pengaruh pada Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan yang telah ada. Oleh karena itulah Standar Operasional Prosedur
(SOP) Administrasi Pemerintahan perlu secara terus menerus dievaluasi agar
prosedur-prosedur dalam organisasi selalu merujuk pada akuntabilitas dan kinerja
yang baik. Evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan secara reguler dilaksanakan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun dan
secara insidentil dapat dilakukan sesuai kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
Tahapan evaluasi dalam siklus penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan merupakan sebuah analisis yang sistematis terhadap
serangkaian proses operasi dan aktivitas yang telah dibakukan dalam bentuk
Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan dari sebuah
organisasi dalam rangka menentukan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi
SOP AP (nomor)
No. Penilaian 1 2 3 4 5 ...
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Mampu mendorong peningkatan
kinerja
2. Mudah dipahami
3. Mudah dilaksanakan
4. Semua orang dapat menjalankan
perannya masing-masing
Cara pengisian:
Kolom 1 Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 Kriteria penilaian evaluasi (bisa ditambahkan dan diubah sesuai
kebutuhan evaluasi)
Kolom 3 s.d 8 dan seterusnya diisi jika masih ada SOP AP yang akan dievaluasi.
Setiap SOP AP selalu diberi nomor kode, Nomor ini akan lebih mudah untuk
merepresentasi SOP AP. Setiap SOP AP yang dievaluasi dicantumkan
nomornya pada kolom di atas nomor kolomnya masing-masing. Pada setiap
sel sesuai dengan kriteria penilaiannya, SOP AP dinilai dengan memberikan
tanda “X” jika hasil penerapannya ternyata tidak sesuai dengan pernyataan,
dan tanda “ - ” jika sesuai dengan pernyataan.
Keberhasilan evaluasi tidak hanya terletak pada bagaimana informasi
dikumpulkan sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, namun
demikian juga pada siapa yang melakukan evaluasinya (evaluator). Untuk
menghasilkan evaluasi yang baik, diperlukan tim evaluator yang baik pula.
Oleh karena itu, evaluasi SOP AP setidaknya dilakukan oleh tim yang
menyusun SOP AP tersebut. Tim ini, karena keterlibatannya sejak awal,
dipandang dapat memperhatikan detail-detail yang termuat dalam SOP AP
tersebut, sehingga mampu melihat mana detail yang perlu dirubah,
disempurnakan ataupun dibuatkan yang baru.
Namun demikian, keterlibatan orang lain diluar tim yang sudah ada yang
dianggap memiliki kompetensi untuk melakukan evaluasi tersebut akan
sangat membantu tim evaluasi. Pelibatan orang semacam ini akan
memberikan pandangan lain yang mungkin dapat memberikan pembaruan-
pembaruan yang diperlukan dalam evaluasi.
Salah satu keterampilan yang diharapkan akan dimiliki Peserta adalah mampu
memfasilitasi unit kerja untuk mengesahkan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Administrasi Pemerintahan yang telah disusun secara tepat kewenangan
dan sesuai prosedur yang diamanatkan regulasi.
C. SIKAP KERJA
Harus bersikap secara:
a. Berpikir konseptual, kritis dan komprehensif dalam menyikapi teori dan regulasi
yang terkait dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
B. Buku Referensi
-
D. Referensi lainnya
B. Daftar Bahan
2. Kertas HVS F4
3. Spidol whiteboard
4. Spidol marker
6. Tinta printer
7. ATK Siswa
8. Brosur, leaflet
9. Lembar pendaftaran
1.