Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH

Nama : Irsyad Dudin, S.Pd.I

Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Ahli Pertama

NIP : 19860703 201902 1 004

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH


1. Gambarkan bagan Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Jelaskan secara ringkas proses penyusunan Raperda APBD.
3. Gambarkan bagan Alur Proses Pelaksanaan, Penatausahaan, Akuntansi dan
Pertanggungjawaban APBD.
1. Bagan Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

2. Proses penyusunan Raperda APBD


A. Penyusunan Surat Edaran Kepala Daerah tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD)
1) Berdasarkan nota kesepakatan KUA dan PPAS, TAPD menyiapkan rancangan
surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD. Pedoman
RKA-SKPD memuat :
a) prioritas pembangunan daerah dan program/kegiatan yang terkait;
b) alokasi plafon anggaran sementara untuk setiap program/kegiatan SKPD;
c) batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD;
d) dokumen sebagai lampiran surat edaran meliputi KUA, PPAS, analisis standar
belanja dan standar harga satuan.
2) Surat edaran kepala daerah perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD diterbitkan
paling lambat awal bulan Agustus tahun anggaran berjalan.
B. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA)
1) RKA merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana
pendapatan, belanja program dan kegiatan menurut fungsi untuk tahun yang
direncanakan dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan, belanja dan
pembiayaan serta perkiraan maju untuk tahun berikutnya.
2) Berdasarkan nota kesepakatan KUA dan PPAS, kepala daerah paling lambat awal
agustus tahun anggaran berjalan mengeluarkan surat edaran tentang pedoman
penyusunan RKA-SKPD yang dibuat oleh TAPD sebagai acuan kepala SKPD
menyusun RKA-SKPD.
3) Pedoman penyusunan RKA memuat :
a) PPAS yang dialokasikan untuk setiap program SKPD termasuk rencana
pendapatan dan pembiayaan.
b) Batas waktu penyampaian RKA kepada SKPD.
c) Dokumen sebagai lampiran, meliputi KUA, PPAS, analisis standar biaya dan
stasndar satuan harga.
4) RKA-SKPD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran
jangka menengah daerah (KPJM), penganggaran terpadu dan penganggaran
berdasarkan prestasi kerja.
5) Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan KPJM dilaksanakan dengan
menyusun prakiraan maju yang berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk
program dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun anggaran berikutnya dari
tahun anggaran yang direncanakan dan merupakan implikasi kebutuhan dana
untuk pelaksanaan program dan kegiatan tersebut pada tahun berikutnya.
6) Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan penganggaran terpadu dilakukan
dengan mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di
lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen RKA.
7) Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan prestasi kerja dilakukan dengan
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang
diharapkan dari kegiatan dan program termasuk efisiensi dalam pencapaian
keluaran dan hasil tersebut.
8) Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan anggaran dan prestasi kerja
dimaksud dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, analisis
standar belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal.
9) Untuk terlaksananya penyusunan RKA-SKPD, kepala SKPD mengevaluasi hasil
pelaksanaan program dan kegiatan 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya sampai
dengan semester pertama tahun anggarn berjalan.
10) Evaluasi bertujuan menilai program dan kegiatan yang belum dapat dilaksanakan
dan/atau diselesaikan pada tahun yang direncanakan atau 1 (satu) tahun
berikutnya dari tahun yang direncanakan disebut dengan pendekatan pengeluaran
jangka menengah. Dalam hal suatu program dan kegiatan merupakan tahun
terakhir untuk pencapaian prestasi kerja yang ditetapkan, kebutuhan dananya
harus dianggarkan pada tahun yang direncanakan.
11) Pada SKPKD disusun RKA-SKPD dan RKA-PPKD.
a) RKA-SKPD memuat program/kegiatan yang dilaksanakan oleh PPKD selaku
SKPD;
b) RKA-PPKD digunakan untuk menampung:
• pendapatan yang berasal dari dana perimbangan dan pendapatan hibah;
• belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial,
belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga;
dan
• penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah.

3. Bagan Alur Proses Pelaksanaan, Penatausahaan, Akuntansi dan Pertanggungjawaban


APBD.

Anda mungkin juga menyukai