● Klasifikasi
● First line
! Efektivitas tinggi, toksisitas masih dpt
diterima
● Second line
! Kurang efektif, pertimbangan resistensi &
kontraindikasi penderita
Antituberkulosis
First Line Drug Second Line Drug
● Efek samping:
● kerusakan syaraf kedelapan yang berkaitan dengan
keseimbangan dan pendengaran: Ototoksisitas
● Nefrotoksisitas
Kapreomisin
● Dihasilkan oleh Streptomyces sp.
● Digunakan untuk M. tuberculosis yang resisten
terhadap antituberkulosis primer
● Bakteriostatik
● Dapat digunakan untuk kuman yang telah
resisten terhadap streptomisin
● ES:
● Nefrotoksisitas
● Merusak saraf otak VIII
● Hipokalemia
● Leukopenia
● trombositopenia
Etionamid
● Zat warna kuning, tidak larut dalam air
● Hambat pertumbuhan M. tuberculosis
● Basil yang sudah resisten terhadap
tuberkulostatik lain, masih sensitif terhadap
etionamid
● Farmakokinetika :
● Absorpsi per oral mudah
● Distribusi cepat, luas dan merata
● Ekskresi di ginjal, dalam bentuk metabolitnya
● Efek samping : anoreksia, mual, muntah,
hipotensi postural, depresi mental, rasa kecap
metalik
PAS (Asam Paraamino Salisilat)
● Bakteristatik
● Efektivitas < streptomisin, INH, rifampisin
● Farmakokinetik :
● Absorpsi di saluran cerna baik
● Ekskresi di ginjal : 80%
● ES : mual, gangguan saluran cerna lain,
kelainan darah, reaksi hipersensitifitas
● PAS+Rifampisin: menghambat absorpsi
rifampisin
Kanamisin dan Amikasin
● Antituberkulosis lini kedua
● Bakterisidal
● Hambat sintesis protein bakteri
● Untuk mikobakteria yang multi drug
resistant
Rifabutin
● Antibiotik derivat rifamisin, seperti
rifampisin dan rifapentin
● M. tuberkulosis, M. avium-intraseluler dan
M. fortuitum
● Aktifitas mirip rifampisin
● Terjadi resistensi silang dengan rifampisin
Regimen Pengobatan
o kode standar yang menunjukkan tahap dan lama
pengobatan, jenis OAT, cara pemberian (harian atau
selang) dan kombinasi OAT dengan dosis tetap.
Contoh : 2HRZE/4H3R3 atau 2HRZES/5HRE
o Kode huruf tersebut adalah akronim dari nama obat
yang dipakai, yakni : H = Isoniazid;R = Rifampisin;Z
= Pirazinamid;E = Etambutol;S = Streptomisin
o Sedangkan angka yang ada dalam kode menunjukkan
waktu atau frekwensi. Angka 2 didepan seperti pada
“2HRZE”, artinya digunakan selama 2 bulan, tiap hari
satu kombinasi tersebut, sedangkan untuk angka
dibelakang huruf, seperti pada “4H3R3” artinya
dipakai 3 kali seminggu ( selama 4 bulan).
Paduan OAT Yang Digunakan Di
Indonesia
o Paduan pengobatan yang digunakan oleh
Program Nasional Penanggulangan TB oleh
Pemerintah Indonesia :
o • Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3.
o • Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3.
o • Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3.
o • Disamping ketiga kategori ini, disediakan
paduan obat sisipan (HRZE)
KATEGORI-1 (2HRZE/4H3R3)
o Tahap intensif terdiri dari HRZE diberikan
setiap hari selama 2 bulan. Kemudian
diteruskan dengan tahap lanjutan yang
terdiri dari HR diberikan tiga kali dalam
seminggu selama 4 bulan.
o Obat ini diberikan untuk:
o Penderita baru TB Paru, BTA Positif.
o Penderita baru TB Paru, BTA negatif
Rontgen Positif sakit berat
o Penderita TB Ekstra Paru berat
KATEGORI -2 (2HRZES/HRZE/
5H3R3E3)
o Tahap intensif diberikan selama 3 bulan, yang terdiri
dari 2 bulan dengan HRZES setiap hari. Dilanjutkan 1
bulan dengan HRZE setiap hari. Setelah itu diteruskan
dengan tahap lanjutan selama 5 bulan dengan HRE
yang diberikan tiga kali dalam seminggu.