Anda di halaman 1dari 4

MENGANALISA DATA HASIL PENGKAJIAN PADA PASIEN SESAK

NAFAS
Eva Romayani Hrp /181101109

romayanisakti@gmail.com

ABSTRAK
Jantung sebagai sistem kardiovaskular berfumgsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme.
Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup
sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat. Gangguan aliran darah tentu
sangat berdampak pada suplai nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Sistem kardiovaskular
berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh
aktivitas tubuh. Metode dari rancangan penugasan kajian ini menggunakan buku teks, buku referensi,
jurnal, e-journal (10 tahun terakhir) dengan menganalis, eksplorasi dan kajian bebas. Pendekatan
proses keperawatan yang dilakukan peneliti meliputi tahapan pengkajian, diagnose, intervensi,
implementasi dan evalusi keperawatan kepada pasien. Sedangkan pada kasus kedua pasien sudah
teratasi pada hari ke 3 dibuktikan dengan klien tampak tenang. Kesimpulan yang di dapatkan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigenasi adalah mengalami peningkatan dalam mengatasi kebutuhan oksigen
dengan teknik relaksasi nafas dalam. Saran dilanjutkan kepada klien dan keluarga agar sewlalu
memperhatikan program pengobatan.

Kata kunci: Jantung, fisioterapi dada, pernapasan

PENDAHULUAN pernafasan secara maksimal. Salah satu


penyakit yang menimbulkan dampak pada
Latar Belakang
penurunan elastisitas dan compliance paru
Latihan pernapasan merupakan
yaitu penyakit Tuberkulosis paru.
tindakan keperawatan dalam
penatalaksanaan pasien dengan masalah Kondisi tersebut berdampak pada
gangguan sistem pernafasan. Termasuk di peningkatan kerja otot pernafasan dan
dalamnya adalah latihan pernafasan active penurunan kemampuan ekspirasi
cycle of breathing. Latihan pernapasan maksimum. Latihan nafas diafragmatik
avcive cycle of breathing merupakan salah adalah tindakan non farmakologi pada
satu latihan pernapasan yang selain pasien gagal jantung yang dapat
berfungsi untuk membersihkan sekret juga meningkatkan saturasi oksigen dan
dapat mempertahankan fungsi paru. menurunkan dispnea. Latihan nafas
Latihan pernapasan ini dapat diafragmatik ini dilakukan 30 menit per
mengkoordinasikan dan dapat melatih hari selama 14 hari. Hasil dari latihan
pengembangan dan pengempisan paru nafas diafragmatik menunjukkan adanya
secara optimal, setra pengaliran udara dari penurunan pada dispnea dengan hasil
dalam paru menuju keluar saluran p=0,000, alfa=0,05.
Tujuan pada kelompok kontrol didapatkan nilai
p=0,317 yang berarti tidak ada perbedaan
Pemberian teknik relaksasinafas
pre post keluhan sesak pada kelompok
dalam akan meningkatkan suplai oksigen
kontrol. Sedangkan menurut penelitian lain
ke jaringan sehingga menurunkan tingkat
hasil pengkajian Sign and Symptoms:
nyeri yang di alami individu. Selain itu
pasien mengalami batuk berdahak, nyeri
pengkajian ini bertujuan untuk
dada, dan sesak napas ketika pasien tidur
memperoleh gambaran terhadap penerapan
dengan posisi telentang, dan saat pasien
prosedur batuk efektif dan fisioterapi dada
beraktivitas berat. Airway : bebas
untuk meningkatkan pengeluaran sekret.
sumbatan jalan napas, suara napas kanan
Sehingga masalah-masalah kebutuhan
vesikuler, kiri vesikuler yang menurun di
oksigenasi pada pasien tentang asuhan
ICS II, III, ICS V, VI. Keluhan utama
keperawatan dapat terpaparkan dengan
yang dirasakan pasien yaitu sesak napas
jelas.
dan batuk berdahak.

METODE
PEMBAHASAN
Rancangan penugasan kajian ini
Pada pembahasan ini, peneliti
menggunakan buku teks, buku referensi,
menjelaskan dua pasien efusi pleura
jurnal, e-journal (10 tahun terakhir) dengan
dengan gangguan pola nafas tidak efektif
menganalis, eksplorasi dan kajian bebas.
saat belum diberi tindakan dan sesudah

HASIL diberi tindakan. Kemudian peneliti


membandingkan hasil evaluasi dari
Terdapat perbedaan hasil post latihan masing-masing pasien setelah dilakukan
nafas active cycle of breathing yang tindakan keperawatan yang didukung oleh
signifikan terhadap keluhan sesak nafas teori dan jurnal. Pengkajian didapatkan
antara kelompok perlakuan dan kelompok data pasien mengatakan sesak napas, batuk
kontrol dengan hasil uji statistik Mann berdahak putih kental. Pasien mengatakan
Whitney U-Test (p=0,010). Pada masing- sesak napas dirasakan semakin memberat
masing kelompok menunjukkan rerata ketika pasien tidur dengan posisi
penurunan nilai dari 3,00 menjadi 2,14. terlentang. Pasien tampak lemah, bernapas
Terdapat perbedaan pre post yang menggunakan otot bantu pernapasan.
signifikan pada kelompok perlakuan
Latihan active cycle breathing dapat
dengan hasil analisis statistik Wilcoxen
mengmbalikan kepada nafas yang normal
Signed Rank Test (p=0.014), sedangkan
serta memperbaikki ventilasi dan compliance paru yang pada akhirnya
oksigenasi. Selain itu latihan pernapasan meningkat.
dapat meningkatkan inflasi alveolar
Saran
maksimal serta merelaksasikan otot,
menghilangkan ansietas, menyingkirkan Teknik pernapasan active cycle of
pola aktivitas otot pernafasan yang tidak breathing harusnya dilakukan secara rutin
terkoordinasi, melambatkan frekuensi dan agar penyembuhan sesak nafas dapat
mengurangi kerja bernafas. berjalan dengan lancar dan meningkat.

Keluhan sesak ini terjadi sebagai DAFTAR PUSTAKA


akibat kurang terpenuhinya sirkulasi paru
karena terhambatnya compliance dan A, Mutaqin. (2008). Asuhan Keperawatan

elastisitas paru serta terdapatnya sekret Klien Dengan Gangguan Sistem

yang menutupi saluran pernafasan. Pernapasan. Jakarta: Salemba

Pemberian latihan pernafasan active cycle Medika

of breathing dapat meningkatkan sirkulasi Alsagaff & Mukty. (1995). Dasar-dasar


paru pada tahap breathing control dengan Ilmu Penyakit Paru. Surabaya:
mengontrol pernafasan seperti orang Airlangga University Press,
normal. Pada tahap thoracic expansion hlm.7,11,13-15,73-92
exercise dapat mengembangkan jaringan
paru dan meningkatkan volume paru. Bickley, L. S. (2013). Pemeriksaan Fisik
dan Riwayat Kesehatan. Jakarta:
PENUTUP EGC

Kesimpulan Brunner & Suddart. (2002). Buku Ajar


Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3,
Teknik pernafasan active cycle of
Edisi 8. Jakarta: Penerbit EGC
breathing mampu menurunkan sesak nafas
pada pasien sehingga proses pertukaran Brunner & Suddart. (2002). Buku Ajar
gas dalam tubuh, atau yang disebut juga Keperawatan Medikal Bedah, Vol 1,
respirasi dapat menjadi normal seperti Edisi 8. Alih Bahasa oleh Agung
orang normal. Dengan begitu sesak nafas Waluyo. Jakarta: Penerbit EGC, hal.
yang dirasakan pasien akan menurun dan 584-589, 671
mengakibatkan peningkatan elastisitas dan
Brunner & Suddart. (2008). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddart edisi 8. Jakarta: Perawat Pelaksana Dalam
EGC. Peningkatan Kualitas Asuhan
Keperawatan. IKESMA
Brunner & Suddart. (2010). Textbook of
Medical-Surgical Nursing. Vol 2. Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
11th ed. New York : Muttaqin Proses Keperawatan. Jember.
Lippincott Williams & Wilkians University Press

Doengoes, M. E. (2012). Rencana Asuhan Simamora, R. H. (2010). Komunikasi


Keperawatan. Jakarta: EGC Dalam Keperawatan. Jember:
University Press
Elyn, C. P. (2007). Anatomi dan Fisiologi
Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Sitorus, E. D. (2018). Penerapan Batuk
Gramedia Efektif dan Fisioterapi Pada Pasien
TB Paru Yang Mengalami
Nurhidayah, R. E & Nurbaiti. (2016).
Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Kebutuhan Dasar Oksigenasi.
Napas di RSUD Kota Jakarta Utara.
Medan: USU press
JAKHKJ Vol. 4, No.2
Purba, L. dkk. (2016). Studi Kasus
Soemantri, I. (2008). Keperawatan
Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
Medikal Bedah: Asuhan
Dengan Teknik Relaksasi Nafas
Keperawatan Pasien Dengan
Dalam Pada Pasien Pasien
Gangguan Sistem Pernapasan.
Congestive Heart Failure di Rumah
Jakarta: Salemba Medika
Sakit TK II Putri Hijau. Jurnal Riset
Hesti Medan, Vol.1, No.2

Silalahi, K. L & Siregar, T. H. (2019).


Pengaruh Pulsed Lip Breathing
Exercise Terhadap Penurunan Sesak
Napas Pada Pasien Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK) di RSU
Royal Prima Medan. Jurnal
Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1

Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer


Perawat Dalam Pembinaan Etika

Anda mungkin juga menyukai