KREDENSIAL
TAHUN2019
TENT ANG
Mengingat : 1. Undang-undang:
a. No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
b. No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
c. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
d. No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
e. No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 289, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
2. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16
Tahun 2014 ten tang Statuta Universitas Sumatera
Utara;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia:
a. Nomor 1438 tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran;
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 755 Tahun 2011 ten tang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perijinan Rumah Sakit;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 69/Menkes/per/X/2014 tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah
Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia:
a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 983/MENKES/SK/XI/ 1992 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum;
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 133
Tahun 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Medan,
Pada Tanggal : 0 1 APR 2019
' Direkt Utama,
Medan,
Bab I Pendahuluan 1
1.1 La tar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
Bab VI Penutup 7
Lampiran 1 8
Lampi ran 2 9
11
DEFINISI
1. Brevet : pengakuan tentang keahlian seorang dokter oleh kolegium suatu cabang ilmu
kedokteran tertentu.
2. Proses Kredensial (Credentialing) : proses evaluasi oleh suatu rumah sakit terhadap
seseorang untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi kewenangan klinis
(clinical privilege) menjalankan tindakan medis tertentu dalam lingkungan rumah sakit
tersebut untuk suatu periode tertentu.
3. Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing) : proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit
terhadap dokter yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis (clinical privilege) di
rumah sakit tersebut untuk menentukan apakah yang bersangkutan masih layak diberi
kewenangan klinis tersebut untuk suatu periode waktu tertentu.
4. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege) : kewenangan klinis untuk melakukan tindakan
medis tertentu dalam lingkungan sebuah rumah sakit tertentu berdasarkan penugasan yang
diberikan Kepala Rumah Sakit.
5. Surat Penugasan (Clinical Appointment) : surat yang diterbitkan oleh Kepala Rumah Sakit
kepada seorang dokter atau dokter gigi untuk melakukan tindakan medis di rumah sakit
tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang ditetapkan baginya.
6. Tenaga Medis: dokter dan dokter gigi termasuk dokter spesialis, dokter subspesialis, dan
dokter gigi spesialis.
lll
BABI
PENDAHULUAN
Undang-undang tentang Rumah Sakit yang baru ditetapkan menuntut rumah sakit
untuk melindungi keselamatan pasien, antara lain dengan melaksanakan clinical governance
bagi para klinisinya. Setiap dokter di rumah sakit hams bekerja dalam koridor kewenangan
klinis (clinical privilege) yang ditetapkan oleh Direktur Utama rumah sakit.
Walaupun frekuensi kecelakaan yang berkaitan dengan tindakan medis dokter di rumah
sakit belurn diketahui dengan pasti jumlahnya di Indonesia, namun diduga jumlah tersebut
tidak kecil.
Salah satu faktor krusial dalam keselamatan pasien adalah kewenangan dokter untuk
melakukan tindakan medis yang saat ini tidak dikendalikan dengan adekuat oleh komite medik
rumah sakit. Dalam hal seorang dokter kurang kompeten dalam melakukan tindakan medis
tertentu karena sebab apapun, belum ada mekanisme yang mencegah dokter untuk melakukan
tindakan medis tersebut di rumah sakit. Pada gilirannya kondisi ini dapat menimbulkan
kecelakaan pada pasien.
Demi menjaga keselamatan pasien dari tindakan medis yang dilakukan oleh dokter
yang kurang kompeten, rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah pengamanan dengan
cara pemberian kewenangan klinis melalui mekanisme kredensial yang dilaksanakan oleh
komite medik. Beberapa pihak yang terkait dengan upaya ini adalah Kolegium Kedokteran
Indonesia dan komite rnedik rurnah sakit. Kolegium Kedokteran Indonesia dapat menjadi
acuan untuk menentukan lingkup dan jenis-jenis kewenangan klinis bagi setiap cabang ilmu
kedokteran. Komite medik akan menentukan jenis-jenis kewenangan klinis bagi setiap dokter
yang bekerja di rumah sakit berdasarkan kompetensinya melalui mekanisme kredensial.
Dengan terkendalinya tindakan medis di setiap rumah sakit, maka pasien lebih terlindungi dari
tindakan medis yang dilakukan oleh dokter yang tidak kompeten.
Pedoman ini disusun oleh Komite Medik dan Subkomite Kredensial Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara dengan mengacu pada Pedoman Kredensial dan Kewenangan
Klinis (Clinical Privilege) di Rumah Sakit yang diterbitkan oleh PERSI tahun 2009.
Pedoman ini dimaksudkan agar menjadi panduan bagi Rumah Sakit Universitas
Sumatera Utara dalam melakukan penerimaan dan kredensial staf medis dengan baik, benar,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
1.2 TUJUAN
Tujuan umum :
Melindungi keselamatan pasien melalui mekanisme kredensial dokter di Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara.
Tujuan khusus :
• Memberikan panduan mekanisme kredensial dan rekredensial bagi para dokter di
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
• Memberikan panduan kepada komite medik untuk menyusun jenis-jenis
kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap dokter yang melakukan tindakan
medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu kedokteran yang ditetapkan oleh
Kolegium Kedokteran Indonesia
• Memberikan panduan bagi Direktur Utama rumah sakit untuk menerbitkan
kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap dokter untuk melakukan tindakan
medis di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
• Meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitas medis di Rumah Sakit Universitas
Sumatera Utara
• Meningkatkan reputasi dan kredibilitas para dokter di Rumah Sakit Universitas
Sumatera Utara di hadapan pasien.
BAB II
PENGORGANISASIAN, WEWENANG DAN TANGGUNG JA
WAB
2.1 PENGORGANISASIAN
BAB 111
PERSY ARA TAN CALON ST AF MED
IS
2
3.4 Dokter Konsulen
• Telah ditentukan oleh institusi sebagai konsulen
• Bersedia untuk oncall
• Waktu kerja :
;,, -- Minimal 2 jam/minggu
);;>- Minimal 1 kali/minggu atau hanya oncall saja
3.5 Dokter Visiting
• Memiliki keahlian spesifik
• Hanya menerima konsultasi atau rawat bersama dengan dokter Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ALUR PENERIMAAN STAF
MEDIS
Alur Penerimaan :
• Pelamar mengajukan permohonan kepada Direktur Utama Rumah Sakit Universitas
Sumatera Utara. Setiap berkas lamaran sekurang-kurangnya memuat :
);;>- Surat lamaran
);;>- Daftar Riwayat Hidup
);;>- Fotocopy ijazah sesuai dengan bidangnya
Y Surat Tanda Registrasi dari Konsil Kedokteran Indonesia sesuai profesi yang
disandang
, Scrtifikat yang dimiliki
• Oleh Direktur Utarna berkas larnaran diteruskan kepada Ketua Kornite Medik, untuk
selanjutnya diolah dan dikaji oleh SubKomite Kredensial.
• SubKomite Kredensial bertugas melaksanakan seleksi dan kredensial serta melaksanakan
koordinasi dengan kelompok terkait.
• Hasil seleksi dan rekomendasi dari SubKomite Kredensial diserahkan kepada Ketua
Komite Medik, untuk selanjutnya diteruskan kepada Direktur Utarna.
• Sistem Wawancara
Waktu : 1-2jam
Materi Wawancara
);;>- Bagaimana pendidikannya: SMU, FK dr. Umum, Spesialis,& Subspesialis, S2, S3
);;,, Penelitian mengenai apa (bila ada)
);;,, Sertifikat yang dimiliki
);;,, Pengalaman kerja
);;>- Latar belakang keluarga:
o Pekerjaan ayah&ibu, suami I istri
o Merniliki anak I tidak
o Tempat tinggal dimana dan status tempat tinggal
o Bagaimana transportasinya
);;,, Organisasi yang pernah diikuti
• Berdasarkan rekomendasi Ketua Komite Medik, Direktur Utama menetapkan bahwa
pelamar diterima atau ditolak, dengan memberikan surat kepada yang bersangkutan.
3
Skema (Alur) Penerimaan Staf Medis
DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT
4
BABV
MEKANISME KREDENSIAL DAN PEMBERIAN KEWENANGAN KLINIS
BAGI STAF MEDIS DI RUMAH SAKIT
Mekanisme kredensial dan rekredensial di rumah sakit adalah tanggung jawab komite
medik yang dilaksanakan oleh subkomite kredensial.Pada akhir proses kredensial, komite
medic menerbitkan rekomendasi kepada Direktur Utama rumah sakit tentang lingkup
k wenangan klinis s orang staf med is secara rinci (delineation of clinical privilege).
Dasar penerimaan staf medis di rumah sakit ditetapkan oleh direksi rumah sakit yang
disesuaikan dengan kebutuhan, dimana kebutuhan ini berdasarkan perbandingan jumlah kasus
yang diamati disesuaikan dengan tenaga yang dibutuhkan.
Subkomite kredensial melakukan rekredensial bagi setiap staf medis yang mengajukan
permohonan pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis (clinical
appointment), dengan rekomendasi berupa:
1) kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan;
2) kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah;
3) kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi;
4) kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk waktu tertentu;
5) kewenangan klinis yang bersangkutan diubah/dimodifikasi;
5
6) kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri
Bagi staf medis yang ingin memulihkan kewenangan klinis yang dikurangi atau
menambah kewenangan klinis yang dimiliki dapat mengajukan permohonan kepada komite
medik melalui kepala/direktur utama rumah sakit. Selanjutnya, komite medik
menyelenggarakan pembinaan profesi antara lain melalui mekanisme pendarnpingan
(proctoring).
K.riteria yang harus dipertimbangkan dalarn memberikan rekornendasi kewenangan klinis:
1) pendidikan:
a) lulus dari sekolah kedokteran yang terakreditasi, atau dari sekolah kedokteran luar
negeri dan sudah diregistrasi;
b) menyelesaikan program pendidikan konsultan.
2) perizinan (lisensi):
a) memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang profesi;
b) memiliki izin praktek dari dinas kesehatan setempat yang masih berlaku.
3) kegiatan penjagaan mutu profesi:
a) menjadi anggota orgamsasi yang melakukan penilaian kompetensi bagi
anggotanya;dan
b) berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis.
4) kualifikasi personal:
a) riwayat disiplin dan etik profesi;
b) keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui;
c) keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak terlibat penggunaan obat
terlarang dan alkohol, yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap
pasien;
d) riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan;
e) memiliki asuransi proteksi profesi (professional indemnity insurance).
5) pengalaman dibidang keprofesian:
a) riwayat tempat pelaksanaan praktik profesi;
b) riwayat tuntutan medis atau klaim oleh pasien selama menjalankan profesi.
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan klinis (clinicalappoinlmenl) habis
masa berlakunya atau dicabut oleh direktur utarna rumah sakit. Surat penugasan klinis untuk
setiap staf medis memiliki masa berlaku untuk periode tertentu. Pada akhir masa berlakunya
surat penugasan tersebut rumah sakit hams melakukan rekredensial terhadap staf medis yang
bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih sederhana dibandingkan dengan proses kredensial
awal sebagaimana diuraikan di atas karena rumah sakit sudah memiliki informasi setiap staf
medis yang melakukan pelayanan medis di rumah sakit tersebut.Penerbitan ulang surat
penugasan (reappointment).
6
BAB VI
PENUTUP
Buku Pedoman Kerja Subkomite Kredensial diharapkan dapat menjadi acuan dalam
melakukan penerimaan staf medis, kredensial, dan rekredensial staf medis di Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara.
Dengan dilakukannya kredensial dan rekredensial ini, diharapkan keselamatan pasien
lebih terjamin dari pelayanan kedokteran yang kurang kompeten; dan terbinanya kompetensi
seluruh staf medis di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara sehingga dapat meningkatkan
reputasi dan kredibilitas para dokter di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara di hadapan
pasien.
Medan,
Ketua Subkomite Kredensial
7
Lampiran 1
BERIT A A CARA
Nama.
Tempat I tgl lahir
Riwayat Pendidikan
Alamat
Medan,
Subkomite
Kredensial
Penilai :
8
REKOMENDAS
I (RAHASIA)
Berdasarkan hasil kredensial hari tanggal dengan ini Ketua Ko mite Medik
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara menerangkan bahwa :
Nama.
Tempat I tgl lahir
Riwayat Pendidikan
Dokter Umum
Dokter Spesialis
Alamat
Medan