Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL EFEK RADIASI SINAR-X PADA SISTEM DIGESTIF

Dengan Judul Penelitian :


“ Pengaruh Pajanan Radiasi Sinar-X
dari Radiografi Panoramik Terhadap pH Saliva”

ALDIENANNISA DEVIN SALSABILA


P1337430219147
2C/D.IV TEKNIK RADIOLOGI
Mata Kuliah : Radiobiologi
Dosen Pengampu : Bagus Dwi Handoko, S.ST, M.Kes

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN


RADIOTERAPI SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN SEMARANG
2020
( Cover jurnal,
sumber:
https://jurnal.un
ej.ac.id/index.ph
p/JPK/article/vie
w/3993)
Judul Penelitian : Pengaruh Pajanan Radiasi Sinar-X dari Radiografi Panoramik Terhadap pH Saliva
Jurnal : E-Journal Pustaka Kesehatan
Volume dan Halaman: Vol. 04, No.02, 352-357
Tahun : 2016
Sumber Jurnal (link jurnal) : https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengaruh+pajanan+radiasi+sinar-
x+dari+radiografi+panoramik+terhadap+pH+saliva&btnG=
Nama Penulis : Nungky Tias Susanti, Swasthi Prasetyarini, dan Amandia Dewi Permana Shita.
Institusi Penulis : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember.
Reviewer: Aldienannisa Devin Salsabila
Tanggal : 5 Oktober 2020
Latar Belakang Penelitian :
Radiografi panoramik merupakan dental radiodiagnosis yang sering digunakan untuk membantu
menegakkan diagnosa dan menentukan rencana perawatan dengan menggunakan pajanan radiasi sinar-x
dosis rendah. Prinsip dasar kerja radiografi panoramik menggunakan radiasi pengion yang dapat
menyebabkan reaksi ionisasi pada objek yang dikenainya. Area radiasi pada pasien yang melakukan
radiografi panoramik melibatkan kelenjar saliva, sehingga dapat berdampak pada kuantitas maupun
kualitas saliva yang dihasilkan.
Metode penelitian :
Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimental dengan pre and post test only
control group design. Sampel sebanyak 8 orang dipilih berdasarkan kriteria inklusi maupun eksklusi.
Sampel yang telah terpilih kemudian dilakukan pengambilan saliva sebelum dan setelah dipajan radiasi
sinar-x dari radiografi panoramik. Data hasil penelitian dilakukan uji statistik parametrik paired t-test.
Sampel penelitian :
Sampel berjumlah 8 orang yang menerima 2 kali pengukuran (pre dan post perlakuan).Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik
penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan kriteria yang dikehendaki
peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi. Adapun kriteria sampel pada
penelitian ini adalah pasien yang pertama kali melakukan foto radiografi panoramik dan sudah terdaftar
menjalani perawatan ortodontik di Klinik Ortodontik Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jember,
tidak memiliki penyakit sistemik, tidak mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi volume
saliva, dan bersedia mengisi informed consent.
Hasil yang didapat :
Pada jurnal ini peneliti telah melakukan uji coba dan pengamatan terhadap pH saliva manusia sebelum
dan sesudah terkena radiasi. Berdasarkan data yang diperoleh uji normalitas menggunakan Kolmogorov-
Smirnov menunjukkan bahwa pH saliva setelah dilakukan radiasi sinar-x dari radiografi panoramik
menunjukkan terjadinya penurunan pH saliva setelah ada pajanan radiasi sinar-x dari radiografi. Uji
Normalitas Kolmogorov-Smirnov panoramic ini digunakan untuk mengetahui apakah pada masing-
masing kelompok terdistribusi normal. Kemudian dilanjutkan uji homogenitas menggunakan uji Levene
untuk mengetahui apakah setiap varian kelompok populasi penelitian ini sama atau homogen. Hasil uji
homogenitas menunjukkan bahwa hasil data tersebut adalah homogen dan telah memenuhi syarat untuk
uji statistik parametrik. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pH saliva pada pasien
sebelum dan setelah dipajan radiasi sinar-x dari radiografi panoramik maka dilakukan uji parametrik
paired t-test. Uji paired t-test tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara pH
sebelum dan setelah dilakukan pajanan radiasi sinar-x dari radiografi panoramic. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajanan radiasi sinar-x dari radiografi panoramik
menyebabkan penurunan pH saliva.
Kesimpulan :
Penurunan pH saliva merupakan salah satu efek negatif yang dapat dialami oleh pasien radiografi
panoramik. Hal tersebut disebabkan area radiasi yang melibatkan beberapa kelenjar saliva baik mayor
maupun minor. Kelenjar saliva yang paling besar terkena dampak dari radiasi adalah kelenjar parotis
(terdiri dari sel asini serus) dan kelenjar submandibularis (terdiri dari sel asini serus dan mukus). Hal ini
disebabkan sel-sel asini serus bersifat lebih radiosensitif dibandingkan sel-sel asini mukus . Sel-sel asini
serus disebut radiosensitif karena sel tersebut memiliki kandungan air yang lebih tinggi dibanding sel-sel
asini mucus. Setelah penelitian dilakukan, diharapkan hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi dokter
atau dokter gigi dalam melakukan diagnosis atau pengobatan menggunakan sinar-x.
Kelebihan jurnal :
Jurnal ini sudah lengkap dalam memaparkan materi yang ingin disampaikan mulai dari latar belakang,
pendahuluan, dan tentunya tujuan mengenai dibuatnya jurnal ini. Penulisan dan isi abstrak sudah baik
karena penulis mampu menggambarkan secara umum mengenai kegiatan penelitian dan isi jurnal. Serta
penulis mampu mencantumkan referensi sebagai bukti bahwa data dan informasi yang digunakan cukup
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kekurangan jurnal :
Kekurangan pada penelitian ini yaitu terlalu sempit kriteria sampel penelitian. Karena pada dasarnya
penurunan pH saliva juga bisa disebabkan oleh faktor usia, maka alangkah lebih baiknya jika usia pasien
dimasukkan ke dalam kriteria sampel penelitian.

Anda mungkin juga menyukai