Pentingnya Program Pencahayaan Pada Ayam Petelur
Pentingnya Program Pencahayaan Pada Ayam Petelur
Ketentuan Pencahayaan
Setelah mengetahui fungsi dari cahaya, kita tahu ada begitu banyak manfaat bagi ayam petelur jika
cahaya bisa diprogram dengan baik. Nah, terkait program pencahayaan ini, dasarnya ada pada lama
dan besarnya intensitas cahaya yang diberikan. Selanjutnya, faktor lain seperti jumlah lampu, jarak
dan distribusi lampu, warna gelombang serta jenis lampu yang digunakan sebaiknya juga ikut
diperhatikan.
a) Lama dan intensitas pencahayaan
Pada ayam petelur, lama pencahayaan dan intensitas cahaya sangat dipengaruhi oleh periode atau
umur ayam.
Masa starter (0-6 minggu): ayam diberikan pencahayaan dengan intensitas paling tinggi (20-40 lux)
dan waktu paling lama, khususnya saat brooding (21-24 jam). Tujuannya untuk mempermudah ayam
mengenali tempat ransum dan air minum sehingga merangsang aktivitas makan serta memacu
pertumbuhan.
Masa grower (7-18 minggu): cahaya diberikan dalam waktu paling singkat (12 jam atau hanya dari
cahaya matahari) dengan intensitas terendah (5-10 lux). Hal ini dimaksudkan untuk mengontrol
perkembangan saluran reproduksi dan pencapaian berat badan yang optimal saat mulai berproduksi.
Jika pada masa ini ayam diberi cahaya berlebihan, maka ada dua kemungkinan yang akan terjadi.
Pertama, ayam akan bertelur dini. Kedua, berat badan ayam akan melebihi standar sehingga akan
memperbesar kemungkinan kasus prolapsus.
Masa layer (> 18-80 minggu): cahaya diberikan maksimal 16 jam dengan intensitas 10-20 lux.
Adapun ketentuan terkait penambahan cahaya pada masa ini, antara lain:
Penambahan lama pencahayaan harus segera dilakukan saat ayam pertama kali bertelur.
Penambahan lama pencahayaan berikutnya dilakukan secara ber-tahap yaitu bertambah ½ jam di tiap
minggunya terhitung saat ayam pertama kali bertelur, hingga akhir-nya mencapai 16 jam.
Jangan mengurangi lama pencahaya-an saat ayam berproduksi telur, terlebih lagi saat masa kritis
(masa awal produksi sampai produksi puncak), yaitu di umur 18-28 minggu.
Pada fase layer ini, adanya pencahayaan akan membantu proses pembentukan telur, pertumbuhan
berat badan dan membantu metabolisme Ca serta P yang sangat diperlukan untuk pembentukan
kerabang telur dan tulang.
b) Jumlah lampu
Jumlah lampu yang diperlukan untuk memperoleh intensitas cahaya yang dikehendaki bisa dihitung
dengan rumus:
N : jumlah lampu
Lumen : lumen lampu/nilai luminous flux (biasanya tertera pada kemasan lampu)
F-utilisasi : faktor pemanfaatan (0,65)
F-depresi : faktor penyusutan cahaya (0,9)
Misalnya dalam sebuah kandang berukuran panjang 30 m dan lebar 5 m, ingin dipasang lampu
dengan daya 15 watt dan intensitas 40 lux. Dalam kemasan lampu tertera nilai luminous flux-nya 1030
lm. Berapakah jumlah lampu yang harus dipasang dalam kandang tersebut?
Jawab:
Incandescent lamps adalah lampu pijar berbentuk bohlam yang menghasilkan cahaya dengan
menyalurkan arus listrik melalui filamen yang ada di dalamnya. Lampu jenis ini umumnya berwarna
oranye-merah, meskipun ada pula yang berwarna biru-putih. Harganya yang murah menjadikan
lampu jenis ini banyak digunakan peternak. Meski demikian, lampu ini termasuk boros energi listrik.
Fluorescent lamps atau yang biasa kita kenal dengan istilah lampu neon adalah lampu listrik yang
memanfaatkan gas neon dan lapisan fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus
listrik. Meski harganya lebih mahal, namun lampu jenis ini mampu menghasilkan cahaya per watt
lebih tinggi daripada lampu bohlam biasa (incandescent lamps). Jika peternak ingin menggunakan
lampu ini untuk menerangi kandang ayam produksi, sebaiknya pilih lampu neon yang memancarkan
warna oranye-merah (bisa disesuaikan dengan spesifikasi yang tertera pada kemasan lampu).