Anda di halaman 1dari 1

2.

2 Sejarah Irigasi

A. Sejarah dan Konteks Reformasi Irigasi di Indonesia.

Pada tahun 1999, perubahan besar terjadi di sektor sumberdaya air di Indonesia,
dengan munculnya kebijakan untuk melakukan reformasi sektor sumberdaya air di
Indonesia yang didukung oleh Bank Dunia melalui WATSAL. Seperti sudah
diungkapkan di atas, ada dua aspek terkait yaitu manajemen sumberdaya air dan
manajemen layanan. Kedua aspek tersebut menjadi bagian dari reformasi sumberdaya
air di Indonesia. Salah satu bagian dari dua aspek tersebut adalah reformasi di sektor
irigasi. Jika dilihat lebih dalam, reformasi sektor irigasi sudah dilakukan sudah
dilakukan sejak tahun 1987. Dengan alasan keterbatasan dana, pemerintah pada tahun
1987 melakukan reformasi kebijakan di sektor irigasi yang dikenal dengan Irrigation
Operation and Maintenance Policy (IOMP). Kebijakan tersebut merupakan hasil dari
dialog kebijakan (policy dialogue) antara pemerintah Indonesia dan Bank Dunia serta
ADB yang tidak lain adalah prakondisi untuk memperoleh dana pinjaman baru di
sektor irigasi (Ardi, 2013).

Reformasi kebijakan sektor irigasi yang dibiayai oleh Bank Dunia melalui The First
Irrigation Subsector Project (ISS I), ISSP II, dan Java Irrigation and Water Resources
Management Project (JIWMP), pada intinya memperkenalkan kebijakan baru di
sektor irigasi yaitu turnover management, irrigation service fee dan efficient
operational dan pemeliharaan . Sebagai bagian dari reformasi pengelolaan irigasi,
petani dalam hal ini P3A diharapkan dapat berperan aktif untuk ikut dalam
pengelolaan irigasi. P3A merupakan sebuah organisasi pengelola irigasi dibentuk
oleh pemerintah sebagai pengganti organisai pengelola irigasi tradisional seperti Ulu-
Ulu, Raksa Bumi, Tudung Sipulung dan sebagainya (Ardi, 2013).

Dalam perjalanannya IOMP dianggap gagal, salah satu persoalannya adalah masalah
kelemahan manajemen, yang disebabkan fokus pembangunan irigasi lebih
berorientasi pada hal-hal yang bersifat teknis dan fisik bangunan irigasi, sedangkan
faktor-faktor sosial dan institusional yang bersifat spesifik lokal luput dari perhatian.

47 | I r i g a s i

Anda mungkin juga menyukai