Anda di halaman 1dari 6

1.

Memiliki visi hidup yang jelas

Tidak diam atau terus melakukan sesuatu memang penting, namun adakalanya kita butuh
untuk berhenti sejenak. Untuk menjadi seorang perawat sukses, kita perlu memiliki visi hidup
yang jelas.
Ambil waktu sejenak untuk berpikir dan menyusun rencana, tujuan, serta impian yang
ingin kita wujudkan. Visi inilah yang akan membantu kita dalam melalui setiap tahapan hidup
serta karir kita.
Pribadi : Dalam kehidupan kita harus mempunyai tujuam hidup seperti, Ingin menjadi orang
yang berhasil, Lulus tepat waktu. Menukar jeri lelah orang tua dengan keberhasilan saya,

Perawat : Kompeten dalam bidang sebagai perawat, memuliakan Tuhan melalui pelayanan
kepada pasien, professional dalam berkerja, terampil, perawat yang memiliki seni.

2. Fokus dalam mengejar impian

Setelah mengetahui apa yang kita inginkan, fokuslah untuk mewujudkannya. Kejar apa
yang menjadi impian kita, alih-alih hanya berkutat terhadap hal yang tidak kita suka dan
mengeluhkannya setiap hari.
Ini akan membantu kita menggeluti serta menikmati bidang keperawatan yang paling
sesuai untuk kita, yang berarti pula kita akan lebih menikmati hidup dan kehidupan ini.
Pribadi : Semangat belajar, tidak malas-malasan, mengesampingkan hal-hal yang tidak
berdampak baik, dan berdoa
Perawat : Semangat terus menginvestasikan ilmu-ilmu keperawatan, melayani pasien dengan
lemah lembut, rendah hati, dan penuh kasih, melatih keterampilan dengan rutin, terus beraltih.

3. Kenali potensi diri

Kesuksesan berawal dari bagaimana kita bisa mengenali potensi unik diri kita dan
mengembangkannya. Kenalilah kepribadian, bakat, kemampuan khusus, atau keahlian unik yang
kita miliki.
Setelah kita menemukan potensi unik tersebut, temukan pula cara untuk mengembangkan
dan membawa serta ke dalam dunia keperawatan yang kita geluti
Pribadi : Mengenal potensi talenta yang dianugerahkan Tuhan, selalu bisa buat orang sekitar
happy dengan kehadiran kita dan berdampak juga dalam dunia pekerjaan saat merawat pasien.
Perawat : Membuat pasien tidak murung, memberi semangat, dan memotivasi pasien, bersikap
ramah, mentransfer kebahagiaan pada pasien dan keluarga.

4. Lebih banyak mendengar

Dunia kesehatan pada umumnya memang cukup keras, begitu pula dengan keperawatan.
Adakalanya kita akan mempertanyakan diri sendiri mengapa kita terjun ke dalam profesi ini.
Setiap hari, untuk mengatasi hal tersebut, temukan sesuatu yang positif dan menurut kita
berharga di tempat kerja. Semakin kita bersyukur atas banyak hal yang kita dapat, akan membuat
hidup kita menjadi bahagia.
Pribadi : Tidak membantah apa yang orang tua atau siapa pun yang memberi nasihat.
Perawat : Selalu siap mendengar apa yang dikeluhkan pasien dan keluarga, menghargai pasien
maupun keluarga pasien.

5. Berpikir positif

Dunia kesehatan pada umumnya memang cukup keras, begitu pula dengan keperawatan.
Adakalanya kita akan mempertanyakan diri sendiri mengapa kita terjun ke dalam profesi ini.
Setiap hari, untuk mengatasi hal tersebut, temukan sesuatu yang positif dan menurut kita
berharga di tempat kerja. Semakin kita bersyukur atas banyak hal yang kita dapat, akan membuat
hidup kita menjadi bahagia.
Pribadi : Tidak menyalahkan dan meremehkan diri sendiri, tidak berburuk sangka pada diri
sendiri dan orang lain, bersyukur
Perawat : Percaya bahwa pekerjaan yang diberikan adalah rencana dari Tuhan semua terjadi atas
ijin Tuhan dan Tuhan mempercayakan kita untuk merawat pasien merupakan anugerah,
menjadikan atau melayani pasien sebagai tempat kita mentransfer kasih Tuhan, bersyukur karena
di percayakan merawat pasien sebagai seorang perawat.

6. Belajar dan kesalahan

Di bangku kuliah keperawatan, kita diajarkan untuk menjadi sempurna. Hal ini tentu
bukan tanpa alasan, karena yang kita hadapi nantinya akan menyangkut kesehatan serta
keselamatan manusia lain. Berbagai macam tugas kuliah dan ujian terkadang membuat kita
seolah mendapat beban yang cukup besar. Di kehidupan nyata pun kita akan menemukan
berbagai macam masalah serta gangguan.
Oleh karenanya, luangkan waktu serta biarkan diri belajar dari kesalahan yang mungkin
kita perbuat dari berbagai tantangan yang kita hadapi.
Pribadi : Tidak terpuruk saat gagal, bangkit lagi, tidak menarik diri, menyerah dan berhenti
Perawatan ; Jangaan kecewa saat buat kesalahan lalu ditegur oleh atasan, jangan menarik diri,
tidak boleh berhenti memberikan asuhan keperawatan, terus belajar dari kesalahan dengan
memperbaiki diri.
7. Nikmati hidup

Sebagai seorang perawat, pekerjaan memang penting. Namun keluarga, teman, hobi, dan
komunitas juga merupakan bagian kehidupan kita yang tidak boleh diabaikan.
Cari hal yang disuka dan ingin kita lakukan selain pekerjaan. Buatlah jadwal untuk
menekuni hobi, rekreasi bersama keluarga, atau sekedar meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Nikmati hidup dan kehidupan yang kita jalani, niscaya ini akan berpengaruh positif pada
diri dan lingkungan sekitar.
Pribadi & Perawat : Olahraga, kumpul dengan keluarga, teman-teman, sebagai perawat
menikmati waktu libur dengan berolahraga, istirahat, kuality time bersama orang-orang terkasih,
melakukan hobi.

8. Percaya naluri

Naluri sering disebut sebagai ‘otak kedua’ kita. Sehingga beralasan saat kita merasa tidak
nyaman ketika tahu ada sesuatu yang buruk terjadi. Ikuti naluri kita, karena naluri seorang
perawat biasanya nyata.
Bila angka atau data tidak menunjukkan sesuatu yang aneh, dengarkan apa yang mungkin
disampaikan pasien serta ikuti naluri kita.
Pribadi : menempatkan naluri sebaik mungkin

Perawat : ketika berhadapan dengan pasien mengkaji pasien kita, merawat pasien/memberikan
asuhan keperawatan kita tidak hanya focus pada satu sisi contoh dari data tanpa melihat respon
pasien apa yang dikeluhkan tapi justru memperhatikan respon pasien yang dikeluhkan pasien dan
mengikuti naluri.

9. Ingatlah untuk tetap bernapas

Pada hari kerja yang sibuk dan kacau, terkadang rasa lelah dan lapar dapat memicu
amarah kita. Bila mengemuka diri dalam kondisi demikian, ada baiknya kita luangkan waktu
untuk berhenti sejenak dan bernapas.
Tarik napas dalam dan hembuskan secara perlahan untuk memberikan oksigen segar
kepada otak kita. Semakin dapat melakukan dengan baik teknik relaksasi ini, kita akan merasa
lebih jernih dalam berpikir dan bertindak.
Pribadi dan perawat : sesibuk-sibuknya kita dalam berkerja bisa membuat kita jadi lupa akan
kebutuhan kita sendiri baik fisik maupun psikis yang akan berdampak pada pekerjaan kita, dan
juga kehidupan kita jadi perlu untuk mempedulikan kebutuhan kita juga dan tetaplah bernapas
sehingga bisa mentransfer hal positif keepada orang lain atau pasien kita di RS.

10. Merawat diri sendiri sebelum orang lain


Ketika kita sedang kacau atau tidak bersemangat, maka pasien pun akan ikut
merasakannya bahkan turut menderita karenanya.
Bila kita ingin menjadi perawat lebih produktif dan memberikan asuhan keperawatan
yang terbaik, hal pertama yang harus dilakukan adalah merawat serta memperhatikan kebutuhan
diri kita terlebih dahulu.
Ini bukanlah tidakan egois, justru bila kondisi kita prima maka perawatan yang akan kita
berikan pada pasien pun menjadi lebih efisien serta berkualitas.

Pribadi dan perawat : harus menyiapkan diri kita, fisik dan psikis sebelum berhadapan dengan
pasien sebelum merawat pasien, sebelum memenuhi kebutuhan keperawatan pasien penting bagi
kita untuk memenuhi kebutuhan kita kerena dapat mempengaruhi kinerja kita dalam pemberian
asuhan keperawatan

Enterpreuner

1. Action oriented (berorientasi tindakan)

Seorang wirausaha mempunyai karakteristik selalu ingin segera bertindak, sekalipun situasinya
tidak niscaya (uncertain). Mereka berprinsip see and do (lihat & kerjakan). Bagi mereka, resiko
bukan untk dihindari, melainkan dihadapi & ditaklukkan dengan tindakan & kelihaian.

Contoh: tidak berfokus hanya pada berbicara mengenai strategi dan taktik tapi justru lebih ke
tindakan atau eksekusinya. Memiliki tingkat efektifitas tinggi yang memiliki dilandasi dengan
sikap adil, memperioritaskan persamaan, berintegritas, jujur, martabat dan keseimbangan, mau
melayani, sabar, tekun, peduli, hati teguh, dan selalu berpikir positif.

2. Berpikir mudah

Meskipun dunia telah berubah menjadi sangat kompleks, seorang wirausaha selalu berguru
menyederhanakannya & sekalipun akil (berakal) tinggi, mereka bukanlah insan teknis yg ribet &
menghendaki pekerjaan kompleks. Mereka melihat duduk masalah dengan jernih &
menuntaskan kasus sedikit demi sedikit satu per satu.
contoh : Tidak mempersulit segala sesuatu, sekalipun memang sulit mereka menyelesaikan
sedikit demi sedikit dan tidak menjadikan itu beban justru menikmati proses yang ada.

3. Selalu mencari peluang-peluang gres

Peluang yg dimaksud bisa jadi yaitu peluang yg benar-benar baru, atau peluang dr perjuangan yg
sama. untk yg baru, mereka selalu mau berguru , membentuk jaringan dr bawah & menambah
jangkauan atau scope usahanya. Sementara bagi perjuangan yg sama, mereka selalu tekun
mencari sejumlah alternatif baru, misalnya: model, desain, platform, materi baku, energi,
kemasan, maupun struktur biaya produksinya. Keuntungan mereka dapatkan bukan hanya dr
bisnis atau produk baru, melainkan pula melalui cara-cara baru.
Contoh : mencari peluang dari mana dan bentuk apa saja untuk kemajuan usahanya

.
4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi

Dengan pertimbangan bahwa wirausaha melaksanakan investasi & menanggung resiko, maka
seorang wirausaha harus berdisiplin tinggi. Karakteristik wirausaha sukses bukan pemalas atau
penunda-nunda pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya tuntas, & apa yg dipikirkan sanggup
segera dikerjakan. Mereka bertarung dengan waktu alasannya yaitu peluang selalu bekerjasama
dengan waktu. Apa yg merupakan peluang pd suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang
di waktu atau kesempatan lain. Sekali kesempatan hilang, belum tentu akan kembali lagi.
Contoh : Memanfaatkan waktu sebaik mungkin, tidak buang2 waktu percuma

5. Hanya mengambil peluang terbaik

Cara menilai peluang terletak pd nilai-nilai irit yg terkandung didlmnya, masa depan yg lebih
cerah, kemampuan berprestasi, & perubahan yg dihasilkan. Semuanya kerap dihubungkan
dengan "rasa suka" terhadap objek perjuangan atau iktikad bahwa beliau "sanggup"
merealisasikannya. Akhirnya, kesuksesan setiap orang ditentukan oleh keberhasilannya dlm
memilih.
Contoh : memilih dengan teliti, memilah cerdas mana yang benar-benar bisa menjadi peluang
terbaik.

6. Fokus pada sanksi

Fokus pd sanksi dimaksudkan bermakna tidak mau berhenti pd eksploitasi pikiran atau berputar-
putar dlm pikiran penuh kebimbangan. Manusia dengan karakteristik mindset mengeksekusi,
yakni bertindak & merealisasikan yg dipikirkan ketimbang menganalisa ide-ide gres hingga mati
(McGraith & Mac Millan, 2000:3). Mereka juga bersifat adaptif terhadap situasi, yakni gampang
menyesuaikan diri dengan fakta-fakta gres di lapangan.
Contoh: Tidak berhenti berpikir, mampu bertindak dalam merealisasikan atau mewujudnyatakan
apa yang dipikirkan, bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

7. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yg digeluti

Bekerja sendirian bukanlah karakteristk wirausaha. Ia mesti memanfaatkan tangan & pikiran
orang lain, baik dr dlm maupun dr luar perusahaannya. Mereka mengutamakan membangun
jaringan ketimbang mewujudkan harapan sendiri. Ibarat seorang orkestrator atau dirigen musik,
beliau mengumpulkan pemusik-pemusik jago dlm memainkan instrumen berbeda-beda hingga
menghasilkan alunan nada yg disukai penonton. Karena itu, seorang wirausaha harus mempunyai
kemampuan mengumpulkan orang, membangun jaringan, memimpin, menyatukan gerak,
memotivasi, & berkomunikasi dengan baik.
Contoh : Tidak berkerja sendirian tapi merangkul, menjaring orang yang sevisi semisi dalam
bidang bisnis yang sama.

Anda mungkin juga menyukai