Anda di halaman 1dari 22

E-PUBLIC SERVICE

YANG DITERAPKAN DI DKI JAKARTA

MAKALAH MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK


Dr.Ir.A.H.Rahadian,M.Si

Disusun Oleh:
YULIA RACHMAWATI
NPM: CA116111065
SITI FATHIMAH
NPM : CA116111
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja puji syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang bertemakan tentang E-Public Service.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang E-Public Service ini dapat
memberitakan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta , April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Ruang Lingkup Penulisan 2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 3
Bab II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Pelayanan Publik 4
B. Teori E-Service dan E-Public Service 4
C. Contoh-contoh E-Public Service 6
D. Manfaat E-Public Service 7
E. Contoh Penerapan E-Public Service di Jakarta 13
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan 17
B. Kritik dan Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan dengan tujuan untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dimana, terkandung makna bahwa negara berkewajiban melayani setiap
warganegara untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya atas barang
publik, jasa publik dan pelayanan administrasi. Pemenuhan hak dasar dan
kebutuhan masyarakat oleh pemerintah, juga termuat dalam sila-sila yang
terkandung dalam Pancasila terutama sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan
beradab dan sila ke-5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Konstitusi dan ideologi tersebut menjadi pedoman bagi pemerintah sebagai
upaya mendukung terciptanya pelayanan publik yang prima dalam sistem
pemerintahan. Lahirnya UU No. 32 Tahun 2004 yang merupakan revisidari
UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,diharapkan dapat
memberikan dampak secara nyata yang luas dan bertanggungjawab dalam
penyelenggaran pemerintahan yang efektif dan efisien guna meningkatkan
pemberian layanan kepada masyarakat. Dengan adanya pelimpahan
wewenang dari Pemerintah Pusat ke Daerah melalui kebijakan desentralisasi,
dekosentrasi dan tugas pembantuan memungkinkan terjadinya pelayanan
dengan jalur birokrasiyang lebih mudah. Berlakunya otonomi daerah juga
dapat memberikan peluang bagi pemerintah daerah untuk melakukan inovasi
dalam pemberian pelayanan.

Menurut Kotler (Sinambela, 2006: 4), pelayanan adalah setiap kegiatan


yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan
kepuasaan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.

1
B. Ruang Lingkup Penulisan
Berdasarkan Kepmen PAN No. 58 tahun 2002 (Pasolong, 2007:129),
bentuk pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat dibedakan dalam
beberapa jenis pelayanan, yaitu :
1. Pelayanan administrative
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa pencatatan,
penelitian, dokumentasi dan kegiatantata usaha lainnya. Misalnya
sertifikat tanah, IMB, pelayanan administrasi kependudukan (KTP,
aktekelahiran), dan lain sebagainya.
2.  Pelayanan barang
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa kegiatan
penyediaan dan atau pengolahan bahan berwujud fisik. Contoh pelayanan
ini, antara lain:Listrik, pelayanan air bersih, pelayanan telepon, dan lain
sebagianya.
3. Pelayanan Jasa.
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa
sarana dan prasarana serta penunjangnya. Contoh pelayanan ini, antara
lain : Pelayanan angkutan darat/air/udara, pelayanan kesehatan,
perbankan, pos,dan lain sebagainya.

Saat ini, penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia dapat


dikategorikan “buruk”. Hal ini didasarkan oleh banyaknya keluhan dan
pengaduan masyarakat terkait pelayanan, yang seringkali kita dengar dan
baca diberbagai media cetak maupun media elektronik. Pelayanan yang
terkesan berbelit-belit, lambat, mahal, melelahkan, rawan akan korupsi,
kolusi, nepotisme (KKN) serta kemampuan aparatur yang minim merupakan
deretan keluhan yang mengambarkan pelayanan publik yang kian
memprihatinkan (adaptasi dari Surjadi : 2009).

Dalam bukunya Reformasi Pelayanan Publik, Lijan Poltak Sinambela


mengatakan upaya perbaikan pelayanan yang dilakukan pemerintah selama
ini cenderung berjalan ditempat sementara disisi lain, implikasinya sangatlah
luas mempengaruhi kehidupan ekonomi, politik, sosial, budaya dan lainnya.
Dalam kehidupan politik, buruknya pelayanan public mendorong munculnya

2
krisis kepercayaan masyarakat pada pemerintah yang teraktualisasi dalam
bentuk dan demonstrasi yang tak terkontrol.

Sementara itu dalam bidang sosial, Sinambela menuturkan pelayanan


publik yang buruk ternyata dapat menganggu psikologi masyarakat yang kian
apatis terhadap pemerintah dan sesama. Akibatnya dapat terlihat melalui
berbagai kerusuhan dan tindakan anarkisme diberbagai daerah.

Oleh karena itulah, perbaikan sistem pelayanan public


secara berkesinambungan dan terintegrasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan sangat mutlak dilakukan untuk mencapai tujuan
pelayanan yang efektif.

Dan di era yang modern ini pemerintah Indonesia selaku badan yang
bertanggung jawwab atas pelayanan public terus membuat inovasi baru.
Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan teknologi dan menciptakan E-
Government. Didalam E-Government banyak sekali aspek yang diperbaharui
oleh pemerintah khususnya dalam bidang pelayanan public. Dan itu lebih
dikenal dengan nama E-Public Service.

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja E-Publlic Service di DKI Jakarta
2. Untuk mengetahui bagaimana pelayanan publik di wilayah DKI
Jakarta selama ini.

 Manfaat Penulisan
1. Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bahan kajian
sebagai suatu usaha mengembangkan konsep pemikiran yang
lebih sistematis dan logis khususnya yang berhubungan dengan
inovasi pelayanan publik untuk mendukung daya saing daerah.
2.  Manfaat secara praktis dalam penulisan ini adalah diharapkan
dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Pelayanan Publik


Definisi Pelayanan Publik

 Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi no. 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Penilaian Unit
Pelayanan Publik . Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Pada hakekatnya, pelayanan publik adalah pemberian
pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban
aparatur negarasebagai abdi masyarakat.
 Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah,
dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Jadi dapat disimpulkan bahwa Pelayanan publik adalah proses/ kegiatan


pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara
pelayanan public (dalam hal ini yang dimaksud adalah negara/pemerintah).
Dimana kebutuhan masyarakat merupakan kebutuhan yang sesungguhnya
diharapkan oleh seluruh lapisan masyarakat, dan bukan hanya bersifat
individu.

B. E-Public Service

Pengertian E-Public Service


Segala bentuk jasa pelayanan, baik yang berbentuk barang/jasa yang
pada prakteknya dilaksanakan atau diberikan oleh instansi pemerintah (pusat
maupun daerah) dan juga didalam lingkungan Badan Usaha Milik Negara

4
serta Badan Usaha Milik Daerah dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat dan sebagai pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Penyelenggara pelayanan public dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Pelayanan public yang diselenggarakan oleh organisasi privat (swasta)
seperti : perguruan tinggi swasta, rumah sakit swasta , dan angkutan
umum swasta.
2. Pelayanan public yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah
sebagai organisasi public, hal ini dibedakan men jadi dua bagian :
- Pelayanan yang bersifat primer dimana pemerintah menjadi
penyelenggara tunggal sehingga masyarakat tidak punya pilihan lain
selain menggunakan pelayanan tersebut.
Contoh : Pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM),
pelayanan keimigrasian dan pelayanan lainnya.
- Pelayanan yang bersifat sekunder, adalah segala bentuk pelayanan
yang selain diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan
BUMN/BUMD terdapat pula penyelenggara laun yang melakukannya,
yaitu pihak swasta.
Contoh : Pelayanan didunia perbankan yang tidak hanya didominasi
oleh institusi pemerintah saja, namun pihak swasta juga turut serta
dalam penyelenggaraannya.

E-Service dalam Organisasi Publik


Konsep E-Service merupakan suatu aplikasi terkemuka dengan
memanfaatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di
daerah yang berbeda. Meskipum peneliti memiliki pengertian yang berbeda,
namun mereka setuju bahwa teknologi memiliki peranan dalam memfasilitasi
pengiriman suatu service.
Menurut Rowley (2006) layanan elektronik didefinisikan sebagai:
“perbuatan, usaha atau pertunjukan yang pengirimannya dimediasi oleh
teknologi informasi. Layanan elektronik tersebut meliputi unsur layanan E-
Tailing, dukungan pelanggan, dan pelayanan”.
Definisi ini mencerminkan tiga komponen utama yaitu layanan,
penerima layanan dan saluran pelayanan (teknologi). Misalnya, sebagai yang
5
bersangkutan untuk layanan elektronik public, badan public adalah penyedia
layanan dan warga negara serta bisnis penerima layanan. Saluran pelayanan
adalah persyaratan ketiga dari layanan elektronik. Internet adalah saluran
utama dari layanan elektronik pengiriman sementara saluran klasik lainnya
juga dipertimbangkan (misalnya teleponn, call centre, kios public, telepon
genggam, televisi).

C. Manfaat E-Public Service


Tantangan dan Manfaat E-Service Beberapa tantangan E-Service seperti
yang diidentifikasikan oleh Sheith dan Sharma (2007):
1. Rendahnya penetrasi ICT terutama di negara-negara berkembang. Di
beberapa negara berkembang, akses internet terbatas dan kecepatan
juga terbatas. Dalam kasus ini perusahaan dan pelanggan akan terus
menggunakan platform tradisional karena dampak sering terjadinya
kesalahan teknis dalam penggunan teknologi khsusnya internet.
2. Penipuan di ruang internet yang diperkirakan sekitar USD 2.8 Milyar.
Kemungkinan penipuan akan terus mengurangi pemanfaatan dari internet
itu sendiri.
3. Privasi karena muncunya berbagai jenis spywaredan security holes. Ada
kekhawatiran bahwa transaksi yang konsumen lakukan memiliki
keterbatasan privasi, misalnya dengan diam-diam mengikuti aktivitas
online, perusahaan dapat mengembangkan deskripsi yang cukup akurat
dari profil pelanggan. Kemungkinan pelanggaran privasi akan mengurangi
pemanfaatan internet.
4. Karakteristik menggangu layanan sebagai pelanggan tidak ingin dihubungi
dengan penyedia layanan setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat
menghubungi orang melalui perangkat mobile setiap saat di setiap tempat.
5. Mengakses basis pelanggan yang lebih besar
6. Memperluas jangkauan pasar
7. Menurunkan penghalang masuk ke pasar baru dan biaya mendapatkan
pelanggan baru
8. Alternatif saluran komunikasi ke pelanggan
9. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
10. Meningkatkan citra perusahaan
6
11. Mendapatkan keunggulan kompetitif
12. Potensi peningkatan pengetahuan pelanggan

D. Beberapa Contoh Layanan E-Service


1. E-Government
Pengertian e-government dan contohnya dilengkapi dengan jenis-
jenisnya .
E-government adalah pemakaian atau penggunaan teknologi informasi
yang meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain.
Atau definisi e-government yang lainnya adalah merupakan kependekan
dari “elektronik pemerintah”, dapat dikenal e-gov, pemerintah digital,
online pemerintah ataupun pemerintah transformasi.
Fungsi dan tujuannya antara lain yaitu untuk meningkatkan mutu
layanan publik, dengan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan juga
komunikasi dalam proses penyelenggaraan pemerintah daerah supaya
dapat terbentuk kepemerintahan yang bersih, transparan,  dan juga
supaya dapat menjawab tuntutan perubahan secara efektif.
Manfaat E-Government, diantaranya sebagai berikut:
 Yang pertama untuk memperbaiki kualitas layanan dari pemerintah
kepada para stakeholder, terutama yaitu dalam hal-hal kinerja
efektivitas serta efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
 Yang kedua untuk meningkatkan transparansi kontrol serta
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, yaitu dalam rangka
penerapan konsep Good Corporate Governance.
 Dan yang ketiga untuk mengurangi secara signifikan total biaya
administrasi, relasi dan juga interaksi yang di kelurkan oleh
pemerintah untuk kepentingan aktivitas sehari-hari.

Jenis-jenis E-Government, diantaranya sebgai berikut:

 Government to Citizen (G2C) adalah suatu teknologi informasi


yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi
antara pemerintah dengan masyarakat dan juga untuk

7
mempermudah masyarakat dalam mencari berbagai informasi
tentang pemerintahan.
Misal contoh seperti : www.jabarprov.go.id, dan lain-lain. Atau
informasi menganai pajak online, layanan jaminan sosial, mencari
lowongan pekerjaan, dan sebagainya.
 Government to Business (G2B) adalah suatu tipe hubungan
pemerintah dengan bisnis. Karena sangat dibutuhkan relasi yang
sangat baik, antara pemerintah dengan kalangan bisnis. Tujuannya
demi kemudahan berbisnis masyarakat kalangan pembisnis.
Contohnya seperti : www.indotender.com, dan sebagainya. Atau
informasi menganai pajak perseroan, peraturan pemerintah (hukum
bisnis), pendaftaran perusahaan, peluang usaha atau bisnis, dan
sebagainya.
 Government to Government (G2G) adalah berupa Web pemerintah
yang dibuat, bertujuan untuk memenuhi berbagai macam informasi
yang dibutuhkan antara pemerintahan yang satu dengan
pemerintahan yang lainnya, dengan tujuan yaitu untuk
memperlancar & mempermudah kerjasama antara pemerintahan –
pemerintahan yang bersangkutan. Misal contohnya:
www.embassyofindonesia.org dan lain sebagainya. Atau informasi
menganai  blogging untuk kalangan legislative,  konsultasi secara
online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu, pendidikan
secara online, dan sebagainya.
 Government to Employees (G2E) adalau berupa tipe hubungan
yang ditujukan untuk para pegawai pemerintahan atau pegawai
negeri untuk neningkatkan kinerja dan juga untuk kesejahteraan
para pegawai yang bekerja dislahsatu institusi pemerintah.
Misalkan contohnya: www.sdm.depkeu.go.id dan lain-lain.

2. E-Learning
Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic
learning disingkat E-learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk
teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website
yang dapat diakses di mana saja.
8
E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning,
peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di
ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara
langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu
pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan
oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

3. E-Book
Buku elektronik (disingkat Buku-e atau ebook) atau buku digital adalah
versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan
kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik
berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar.
Dewasa ini buku elektronik diminati karena ukurannya yang kecil bila
dibandingkan dengan buku, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian,
sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan
ditemukan. Terdapat berbagai format buku elektronik yang populer, antara
lain adalah teks polos,pdf, jpeg, doc lit dan html. Masing-masing format
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan juga bergantung
dari alat yang digunakan untuk membaca buku elektronik tersebut.

Salah satu usaha untuk melestarikan literatur berbentuk buku yang


banyak jumlahnya dan memerlukan biaya perawatan yang mahal adalah
dengan melakukan transfer dari bentuk buku ke bentuk buku elektronik.
Dalam hal ini akan banyak ruang dan juga upaya yang dihemat untuk
merawat literatur-literatur tersebut.

Amazon Menjadi salah satu perusahaan yang mengembangkan Buku


elektronik ini, mereka menggunakan buku elektronik semakin populer
karena dapat dibaca kapan saja di mana saja dengan Kindle, salah satu
tablet luncuran mereka. Buku elektronik dapat dibuka dengan berbagai
macam software diantaranya Adobe Acrobat, Microsoft Word dan masih
banyak lagi tergantung format yang dimiliki.

9
4. E-Banking
Perbankan Elekronik (bahasa Inggris: E-banking) E-banking yang juga
dikenal dengan istilah internet banking ini adalah melakukan transaksi,
pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik
bank yang dilengkapi sistem keamanan. Dari waktu ke waktu, makin
banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa internet banking yang
diatur melalui Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 Tahun 2007
tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi
Informasi Oleh Bank Umum. Penyelenggaraan internet banking
merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus
berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah
perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan
tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari
mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan
sebagainya.

Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan


efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan
melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank
konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet
banking, maka internet banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh
industri perbankan. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet
banking, bank memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via
portal di internet, memberikan akses kepada para nasabah untuk
bertransaksi dan meng-update data pribadinya.

Adapun persyaratan bisnis dari internet banking antara lain:

a). aplikasi mudah digunakan

b). layanan dapat dijangkau dari mana saja

c). murah

d). dapat dipercaya

e). dapat diandalkan (reliable).

10
Di Indonesia, internet banking telah diperkenalkan pada konsumen
perbankan sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik
BUMN atau swasta Indonesia yang menyediakan layanan tersebut
antara lain BCA, Bank Mandiri, BNI, BII, Lippo Bank, Permata Bank
dan sebagainya.

Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi


Sistem Informasi Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi
dan komunikasi dalam layanan perbankan, atau lebih populer dengan
istilah perbankan elektronik (electronic banking).

5. E-Mail

E-mail (electronic mail) adalah surat dalam bentuk elektronik. E-


mail merupakan salah satu fasilitas atau aplikasi internet yang paling
banyak digunakan dalam hal surat-menyurat. Hal ini dikarenakan e-
mail merupakan alat komunikasi yang murah, cepat, dan efisien.

Coba bayangkan jika saat ini belum ada email, pastinya komunikasi
kita akan sangat lah terganggu, beruntung lah zaman sekarang sudah ada
Electronic Mail sebagai alat komunikasi yang cepat, effisien, hemat dan
mudah di akses dimana pun kita berada.

6. E-Bussines
e-Business atau Electronic business adalah aktivitas yang berkaitan
secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran
barang dan/atau jasa dengan cara memanfaatkan internet sebagai
medium komunikasi dan transaksi,dan salah satu aplikasi teknologi
internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem,
pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan
usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah
sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar
melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi
ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM.

Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon


penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya di dunia nyata
(marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya

11
merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”, dalam
arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas
melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi
pertukaran barang atau jasa.

Seluruh perusahaan, tanpa perduli ukuran dan jenisnya, dapat


menerapkan konsep e-Business, karena dalam proses penciptaan produk
maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya
informasi.

7. E-Commerce
Perdagangan elektronik (bahasa Inggris: electronic commerce atau e-
commerce) adalah penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan
komputerlainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan
sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai


aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan
transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply
chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran
online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction
processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI),
dll.

E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-


business lebih luas, tidak hanya sekadar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan
dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan
teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik (e-
mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem
pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

12
8. E-Library
Perpustakaan digital (Inggris: digital library atau electronic
library atau virtual library) adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi
buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses
dengan komputer. Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis
perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak, film
mikro (microform dan microfiche), ataupun kumpulan kaset audio, video,
dll. Isi dari perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang
bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat
diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer.

Istilah perpustakaan digital pertama kali diperkenalkan lewat


proyek NSF/DARPA/NASA: Digital Libraries Initiative pada tahun 1994.
Perpustakaan digital yang paling banyak dikenal saat ini adalah Proyek
Gutenberg, ibiblio dan Internet Archive, serta proyek yayasan
Wikimedia ini sendiri
(termasuk wikisource, wikipedia, Wiktionary, Wikiquote, Wikibooks, Wikine
ws,Wikispecies, Wikiversity, Commons, Meta-Wiki, MediaWiki, dll).

9. Layanan E-Service Di Institut Stiami


Di Institut Stiami juga telah mennggunakan E-Service, yaitu SSO
(Single Sign On). Dimana layanan ini berguna untuk mahasiswa maupun
dosen dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

E. Contoh Penerapan E-Public Service di Jakarta


Pemerintahan elektronik atau e-government (berasal dari kata Bahasa
Inggris electronics government, juga disebut e-gov, digital government, online
government atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi
dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang
berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada
legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi
internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang
demokratis.

13
Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau
Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta
Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari
e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas
yang lebih baik dari pelayanan publik.

Beberapa contoh penerapan e-public service di Jakarta :


 Jakarta.go.id
Jakarta.go.id adalah situs yang dikelola oleh pemerintah DKI Jakarta
untuk memudahkan penduduk Indonesia mengetahui lebih luas sekilas
tentang Jakarta.

Didalam website jakarta.go.id tersedia beberapa layanan,


diantaranya:

1. Pengaduan masyarakat, yang berisikan tentang pelayanan


pengaduan bagi masyarakat kota Jakarta. Dalam menu ini juga
disediakan sms center, email, twitter dan facebook.
2. Layanan perizinan, yang berisikan tentang amdal, pengelolaan
lingkungan, IMB dan lain sebagainya
3. Informasi keuangan, yang berisikan laporan keuangan dan laporan
APBD
4. Aplikasi informasi publik, yang berisikan bank data, ensiklopedia,
fasilitas olahraga dan lain sebagainya.
5. Ststistik Jakarta, yang berisikan eksport dan import, pariwisata,
inflasi, tingakat kemiskinan dan angka pertumbuhan.
6. Retribusi pertumbuhan, yang berisikan tarif-tarif tentang retribusi
7. Layanan publik

 Aplikasi Qlue

sudah tidak asing lagi bagi warga Ibu Kota yang aktif mengaksesnya
untuk melaporkan keluhan mengenai lalu lintas, infrastruktur serta
permasalahan lain di Jakarta. Aplikasi Qlue terhubung langsung

14
dengan Jakarta Smart City (JSC) yang berperan menyampaikan aduan
itu kepada Pemprov.

Program Manager Perkumpulan Prakarsa Maria Laurentia mengatakan


bahwa Qlue telah menjadi e-government yang bekerja dengan baik
melayani publik.

Qlue bisa menjadi contoh bagi provinsi, kota atau bahkan kabupaten
lain di Indonesia. Dengan begitu, masyarakat bisa menyampaikan
aspirasinya kepada pemerintah, dan pemerintah pun dapat
mengetahui hal-hal yang menjadi keresahan warganya.

Laporan disampaikan tidak hanya dalam bentuk tulisan, tetapi juga


foto. Laporan dari masyarakat kemudian dipetakan secara digital dan
terintegrasi dengan laman smartcity.jakarta.go.id dan CROP. Seluruh
aparat Pemprov DKI diwajibkan untuk menginstal aplikasi ini di
smartphone mereka masing-masing, terutama aparat yang
bertanggung jawab terhadap wilayah permukiman, yakni lurah dan
camat.

 E-Musrenbang
Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi DKI Jakarta sedang mengadakan Musyawarah
Perencanaan dan Pembangunan atau yang kerap disebut
Musrenbang. Sistem elektronik telah diterapkan untuk forum
musyawarah tahunan ini. E-Musrenbang diterapkan oleh Pemprov DKI
Jakarta sejak 2015 untuk merumuskan Rencana Pembangunan
Tahunan Daerah yang juga disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) ini.

E-Musrenbang merupakan bentuk transparansi rencana pembangunan


Jakarta. Tak hanya menginformasikan program-program yang
diusulkan melalui rembug RW, e-Musrenbang milik Pemprov DKI
Jakarta juga memungkinkan warga Jakarta untuk mengajukan usulan
langsung. Dengan demikian, setiap orang bisa menyalurkan

15
aspirasinya dan berkesempatan untuk mendapatkan porsi anggaran
dalam RKPD.

Tahun 2018 ini, situs e-Musrenbang memiliki tampilan baru untuk


memudahkan pengaksesnya. Selain itu, tersedia pula aplikasi e-
Musrenbang bernama planJKT yang bisa diunduh gratis melalui
Google Play dan App Store. Usulan dari forum rembug RW maupun
usulan langsung, bisa diakses baik melalui situs maupun aplikasi
tersebut. Kedua platform tersebut juga bisa digunakan jika kita ingin
mengajukan usulan langsung.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang dapat di ambil dari makalah ini adalah bagaimana pentingnya
dari layanan E-Public Service didalam suatu negara, demi tercapainya E-
Government yang baik. Negara tanpa adanya layanan ini sangat sulit untuk
berkembang, bukan tidak bisa berkembang tapi hanya butuh waktu yang lumayan
lama untuk berkembang.

Layanan E-Service ini banyak sekali macamnya, dari beberapa contoh yang saya
lampirkan itu mampu membuat kita tidak kesusahan dalam mengakses suatu
kebutuhan, menyampaikan aspirasi dan keluhan, serta turut andil langsung dalam
program-program yang akan diselenggarakan pemerintah.

E-Public Service merupakan bagian dari E-Government, dimana e-government


mempunyai manfaat yaitu : peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas
yang lebih baik dari pelayanan publik.

Jadi E-Public Service merupakan upaya pemerintah dalam membangun suatu


negara yang mempunyai pelayanan public yang transparan, efektif, dan efisien.
Yang mengakibatkan masyarakat menjadi lebih mudah dalam mengakses berbagai
hal yang berkaitan dengan pelayanan public, serta hal ini dapat menimbulkan rasa
memiliki bagi masyarakat, karena mereka turut andil langsung dalam mengajukan
aspirasi dan keluhan.

B. Kritik dan Saran


1. Menurut kami, apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam membangun E-
Government melalui E-Public Service sudah cukup baik dan terus
berkembang. Akan tetapi, kami lihat penggunaan E-Public Service tersebut
belum 100% maksimal, artinya masih banyak masyarakat yang tabu atau
bahkan tidak tahu atau tidak mengerti bagaimana mengakses layanan E-
Public Service ini.

17
Saran kami adalah, sebaiknya pemerintah lebih luas dan rutin lagi akan
kegiatan sosialisasi bagi masyarakat (khususnya DKI Jakarta) tentang E-
Public Service yang ada, dan bagaimana cara mengakses serta apa saja
keuntungan yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Sehingga masyarakat
lebih mengerti dan paham akan inovasi yang dibuat oleh pemerintah.
2. Menjaga kualitas inovasi. Dalam hal ini yang kami maksud adalah bagaimana
inovasi yang telah pemerintah buat yaitu berupa E-Public Service akan
terjaga kualitasnya dalam waktu yang cukup lama.
Kami ambil contoh “Aplikasi Qlue”. Aplikasi ini sebenarnya sangat amat
bagus. Aplikasi ini merupakan aplikasi media social untuk melaporkan
permasalahan kota kepada pemerintah, pihak swasta ataupun saling berbagi
informasi sesama warga dilingkungan sekitar demi terciptanya smart city.
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan keluhan dan rasa simpati masyarakat
terhadap keadaan kota Jakarta tersampaikan kepada pihak terkait. Dan kami
lihat hal ini sudah cukup kelihatan bagus dari respon masyarakat.
Akan tetapi, lambat laun kualitas dari aplikasi ini berkurang manfaatnya,
seperti lambatnya tindakan dari instansi yang terkait akan keluhan
masyarakat, dan tidak adanya respon dari pemerintah (dibuktikan dari review
dan ulasan di google play Store).
Saran kami adalah sebaiknya pemerintah terus mendukung aplikasi yang
bagus ini, ditanamkan sistem filter dimana keluhan yang masuk dapat segera
direspon, dan keadaan kota yang seperti apa yang sangat urgent
membutuhkan penindaklanjutan. Jika terus seperti ini, maka inovasi ini akan
menjadi boomerang bagi pemerintah sendiri, yaitu tidak adanya lagi
kepercayaan dari masyarakat.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Mochamad Nur (30 Agustus 2017, 04:55:46 WIB)


https://www.jawapos.com/metro/metropolitan/30/08/2017/dki-jakarta-berhasil-
terapkan-e-goverment-lewat-aplikasi-qlue/
2. Edi kurniawan (Minggu, 23 Juni 2013)
http://ti-cenatcenut.blogspot.com/2013/06/e-goverment.html -
3. Unit Pengelola Jakarta Smart City (10 Januari 2018 15:43 WIB)
(https://kumparan.com/jakarta-smart-city/partisipasi-warga-untuk-jakarta-
lewat-e-musrenbang-1515573649384

19

Anda mungkin juga menyukai