Anda di halaman 1dari 6

TUGAS EKOLOGI HUTAN

EKOSISTEM SEKITAR

Nama : Elvira Indah Sari


NIM : 20/464044/SV/18363

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER
SEKOLAH VOKASI UGM
2020
PENGAMATAN EKOSISTEM SEKITAR

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Hutan dipandang sebagai suatu ekosistem karena hubungan antara
masyarakat tumbuh tumbuhan pembentuk hutan dengan binatang liar dan alam
lingkungannya yang sangat erat. Hutan dipandang sebagai suatu ekosistem adalah
sangat tepat, mengingat hutan itu dibentuk atau disusun oleh banyak komponen
yang masing-masing komponen tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa
dipisah- pisahkan, bahkan saling memengaruhi dan saling bergantung. Berkaitan
dengan hal tersebut, perlu diperhatikan beberapa definisi tentang hutan sebagai
berikut :
1) Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,
yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
2) Hutan adalah lapangan yang ditumbuhi pepohonan yang secara keseluruhan
merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya atau
ekosistem.
3) Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai atau didominasi
oleh pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan
keadaan diluar hutan. 
4) Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup dalam
lapisan dan di permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk
suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis.
Didalam hutan juga pasti terdapar ekosistem. Secara umum ekosistem
tersebut berarti tatanan secara utuh dari seluruh unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi. Berdasarkan sejarah terbentuknya, ekosistem dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu yang pertama ekosistem alami, yakni ekosistem
yang terbentuk secara alami tanpa adanya pengaruh atau campur tangan manusia.
Misalnya, ekosistem gurun pasir, ekosistem hutan tropis, dan ekosistem hutan
gugur. Setiap ekosistem mempunyai ciri khas. Ciri itu sangat ditentukan oleh
faktor suhu, curah hujan, iklim, dan lain-lain. Yang kedua ekosistem buatan, yaitu
ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya, kolam, waduk, sawah,
ladang, dan taman. Dari beberapa penjabaran diatas, maka diperlukan sebuah
pengamatan secara langsung untuk mengetahui ekosistem yang sebenarnya.

2. Tujuan
Pengamatan ini bertujuan untuk memperdalam dan memperjelas maksud dari
ekosistem yang telah dipelajari, terutama ekosistem hutan.

3. Manfaat
Pengamatan ini bermaanfaat untuk menambah wawasan mengenai ekosistem
hutam beserta komponen didalamnya.

B. Metode
Waktu Pengamatan : Kamis, 15 Oktober 2020
Lokasi Pengamatan : Dongkeran, Ngargoyoso,Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah

C. Tinjauan Pustaka
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain
suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk
hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
Istilah ekosistem pertama diusulkan oleh ahli ekologi dari Inggris yaitu A.G
Tansley pada tahun 1935. Ekosistem adalah satuan fungsional dasar dalam ekologi,
karena organisme (komunitas-komunitas) biotik maupun abiotik (Odum, 1993: 10-
11). Menurut (Safitri, 2016: 234) Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dan lingkungannya, serta interaksi-interaksi yang terjadi di dalamnya.
Supriatna (2008: 110) mengungkapkan bahwa ekosistem adalah sebagai suatu unit
ekologi dimana komunitas organisme dan lingkungan fisiknya saling berinteraksi
secara timbal balik. Ada berbagai macam ekosistem, seperti ekosistem hutan,
ekosistem sawah, ekosistem danau, dan ekosistem rawa-rawa.
Setiap ekosistem dicirikan oleh adanya kombinasi yang unik antara organisme
dan sumber-sumber abiotik yang berfungsi memelihara kesinambungan aliran energy
dan nutrisi (hara) bagi organisme tersebut (Hanafiah, dkk, 2007: 17-18). Komponen
ekosistem dibagi menjadi dua yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik
adalah terdiri dari makhluk hidup yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen
(hewan/manusia), dan detritifor. Setiap komponen tersebut saling berinteraksi untuk
memenuhi kebutuhannya (Mufid, 2010: 165). Sedangkan komponen abiotik adalah
komponen-komponen ekosistem berupa benda tak hidup yang ada di lingkungan
makhluk hidup (Lianah, 2015: 36).

D. Hasil Pengamatan
 Komponen dalam ekosistem yang diamati
Komponen biotik :
a. Berbagai jenis pohon ( Pohon pucuk merah, pohon murbei, pohon
pinus, tumbuhan paku, dan lain sebagainya)
b. Burung
c. Kupu-kupu
Komponen abiotik :
a) Tanah
b) Air
c) Udara
d) Sinar Matahari
 Interaksi kedua komponen dalam ekosistem
Dalam ekosistem hutan yang saya amati, kedua komponen diatas sangat erat
kaitannya. Komponen abiotik membantu pohon untuk hidup. Seperti tanah sebagai
pemyedia unsur hara dan tempat suatu tumbuhan berdiri. Air, udara dan sinar
matahari berperan dalam membantu proses fotosintesis tumbuhan. Sehingga
tumbuhan tersebut memiliki cadangan makanan bagi dirinya. Selain itu, aiŕ dan
udara berperan dalam kehidupan satwa seperti kupu-kupu dan burung. Apabila
kedua satwa itu hidup dengan baik, maka kedua hewan tersebut dapat membantu
penyerbukan bunga suatu pohon.
 Permasalahan sekitar
Kurangan perhatian dan pemantauan secara rutin dari pìhak yang terkait. Sehingga
banyak pohon besar yang tumbang daan membuat pohon lainnya rusak. Apabila
dibiarkan seperti itu, sedangka didaerah hutan tersebut juga dijadikan tempat
wisata, maka tidak memungkinkan akan merugikan pengunjung bahkan
membahayakan nyawa orang lain.

 Solusi
Untuk meenghindari masalah tersebut, mungkin dari pihak setempat bisa lebih
memperhatikan hutan tersebut. Bisa juga dengan melakukan penjadwalan petugas
untuk melakukan pemantauan secara rutin.

E. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan ini, dapat diambil kesimpulan, bahwa seluruh komponeen baik
biotik maupun abiotik dalam suatu ekosistem sangat berperan penting. Selain itu, jika
suatu ekosistem dapat dijaga dengan baik, maka akan memberikan dampak yang baik
pula untuk kehidupan sekitar hutan atau ekosistem tersebut.

F. Daftar Pustaka
Hanafiah, Kemas Ali. Dkk. 2007. Biologi Tanah: Ekologi dan Makrobiologi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Lianah. 2015. Pengantar Ekologi Unity Of Sciences. Semarang: CV. Karya Abadi
Jaya
Mufid, Sofyan Anwar. 2010. Ekologi Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Odum, Eugene. P . 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada Press
Safitri, ririn. 2016. Buku Siswa Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Surakarta : Mediatama
Supriatna, Jatna. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai