Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Ilmu jiwa pendidikan yang lebih dikenal dengan psikologi
pendidikan  terdiri dari dua kata, yaitu psikologi dan pendidikan. Psikologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa  dan  logos yang
berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau
ilmu jiwa.
Masalah jiwa manusia memang butuh keunikan, sehingga
mengundang banyak ahli untuk menyeledikinya. Banyak ahli yang
mengatakan bahwa jiwa itu adalah suatu misteri, bersifat rahasia (abstrak).
Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan bagi usaha perenungan dan
peneletian untuk sedikit demi sedikit membuka rahasia jiwa manusia
(psikologi).
Manusia adalah mahluk sosial, yang kesehariannya selalu
berintraksi dengan mahluk lainnya. Baik itu sesama manusia atau
lingkungan sekitar nya. Dari sifat sosialnya inilah yang membawa
pengaruh terhadap berbagai aspek dari kehidupannya, disadari ataupun
tidak disadari. Dari pengaruh itulah, kadang tanpa disadari kita telah
mempelajari psikologi. Yang mana psikologi adalah disiplin ilmu yang
didalamnya mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan perilaku.
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses
dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan
pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui
tindakan-tindakan belajar. Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang
sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena
itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan
menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah

1
soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian
pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan tindakan belajar.

B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang makalah ini, maka masalah yang
akan dibahas di dalam makalah ini antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan ?
2. Apa saja objek kajian psikologi pendidikan ?
3. Bagaimana psikologi pendidikan dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan ?
4. Bagaimana ruang lingkup psikologi pendidikan ?
5. Apa saja tujuan dan peranan dari psikologi pendidikan ?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan.
2. Mengetahui apa saja objek kajian psikologi pendidikan.
3. Memahami bagaimana psikologi pendidikan dikatan sebagai ilmu
pengetahuan.
4. Memahami bagaimana ruang lingkup psikologi pendidikan.
5. Mengetahui apa saja tujuan dan peranan psikologi pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Psikologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
segi-segi psikologi dalam situasi pendidikan.1 Psikologi berasal dari
perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya
ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi
artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-
macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut
dengan  ilmu jiwa.2
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat
membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah
yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan
badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar.
Misalnya : insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka
mati pulalah nyawanya.
Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak,
yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan
pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia.
Psikologi berkembang tidak hanya sebagai ilmu yang mempelajari
jiwa, psikologi dapat diartikan ilmu pengetahuan yang mempelajari atau
mengkaji perilaku individu dalam hubungan dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Perilaku yang dimaksud adalah kognitif, motorik, dan
konotatif.3

1
Rangga Nicholas, Psychology. Jakarta : FANATICIM. #NEXT Part 1. March 2020
2

3
Berikut definisi psikologi dari beberapa tokoh:
a. Wilhelm Wundt : Psikologi adalah ilmu yang mempelajari kesaradan
Manusia.
b. Woodworth dan Marquis : Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia, yang terlihat maupun yang tidak telihat meliputi
aktivitas fisik, emosional, dan berpikir.
c. Fieldman : Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
perilaku dan proses mental.
d. Clifford T.  Morgan : Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku manusia dan hewan.4
e. Gardner Murphy : Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang
diberikan oleh makhluk hidup  terhadap lingkungannya.
f. Kamus Psikologi (Chaplin) : Psikologi sebagai suatu ilmu
pengetahuan adalah ilmu mengenai tingkah laku manusia dan binatang;
studi mengenai organisme dalam segala variasi dan kompleksitasnya,
untuk bereaksi terhadap perubahan yang terus menerus dan aliran dari
kejadian-kejadian fisik/ragawi dan peristiwa-peristiwa sosial yang
menyusun lingkungannya.
g. Witherington : Psikologi ialah studi sistematis tentang proses-proses dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.5
pengaruhnya pada prilaku.
h. Ernest Hilgert (1957) : Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia dan hewan lainnya.
i. George A, Miller : Psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan,
meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku.
j. Plato dan Aristoteles : Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hakekat jiwa serta prosesnya.

4
FANATICISM - #NEXT Part 1
5
Rangga Nicholas, Psychology. Jakarta : FANATICISM. March 2020

4
Berdasarkan berbagai pengertian diatas, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
dan membahas gejala-gejala dan aktivitas-aktivitas kejiwaan manusia yang
berwujud tingkah laku, baik itu tingkah laku yang terlihat dan tersembunyi
pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam
hubungannya dengan lingkungan.
Sementara itu education atau pendidikan adalah proses perbuatan
untuk memperoleh pengetahuan. Atau pendidikan juga dapat diartikan
sebagai suatu tahap kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah)
yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu
dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya.
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat
awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan
memberi latihan akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991) : proses
perubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan (Poerbakawatja & Harahap) : Usaha secara sengaja dari
orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan
sebagai kemampuan untuk bertangung jawab terhadap segala
perbuatannya.
Pendidikan tergantung dari masing-masing individu, meski begitu
bisa ditarik kesimpulan bahwa ada kesamaan tujuan dari pendidikan, yaitu
adanya perubahan tingkah laku dari suatu tahapan perkembangan ke
tahapan perkembangan yang lebih maju, atau mengembangkan semua
potensi yang dimiliki oleh individu agar menjadi maksimal.
Pendidikan dapat juga diartikan sebagai usaha yang sadar, sengaja,
dan bertanggung jawab yang dilakukan pendidik ke anak didik agar
meningkat ke taraf yang lebih maju.
Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang
menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan.

5
Psikologi pendidikan juga meliputi  studi sistematis tentang proses-proses
dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang
tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisienan di dalam
pendidikan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan
adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya
lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak,
baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah
pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar

B. OBJEK PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Objek yang kajian di dalam psikologi terfokus pada siswa dan
guru.6 Adapun Objek Psikologi secara umum dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Objek Material
Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau
diselidiki, atau suatu unsur yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan
sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret
(kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia (Alex
Sobur,2003:41).
2. Objek formal
Objek formal adalah cara memandang, meninjau yang dilakukan
oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang
digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang
satu dengan yang lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain).
Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat
empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi,
menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik
seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya.

6
Rangga Nicholas, Psychology. Jakarta : FANATICISM. March 2020

6
C. PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Psikologi pendidikan dikatakan sebagai ilmu pengetahuan apabila
syarat-syarat ilmu pengetahuan ada pada psikologi pendidikan.Syarat-
syarat ilmu pengetahuan pada umumnya serta persetujuan antara para ahli
ilmu pengetahuan sebagai berikut :7
1. Ilmu itu harus ada objeknya, tiap-tiap ilmu pengetahuan harus mempunyai
objek tertentu, dapat berupa sesuatu yang berwujud atau sesuatu yang
abstrak.
2. Ilmu itu disusun secara sistematis, yaitu secara teratur sehingga bagian-
bagiannya tidak bertentangan satu sama lain.
3. Ilmu itu harus memiliki metodelogi tertentu. Ilmiah tidaknya suatu
penyelidikan tergantung kepada metodeloginya.
Para ahli psikologi dalam mengadakan penyelidikan menggunakan
metode-metode yang biasa dipergunakan dalam lapangan ilmu
pengetahuan lainnya. Dalam psikologi pendidikan metode-metode yang
sering digunakan ada 9 macam, yaitu metode Instropeksi, Observasi,
Eksperimen, Test, Angket, Proyeksi, Case Studi, Klinis dan Statistik.8

D. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus
mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang
terlibat dalam proses pendidikan itu, meliputi tingkah laku belajar (oleh
siswa), tingkah laku mengajar (oleh guru), dan tingkah laku belajar
mengajar (oleh guru dan siswa yang saling berinteraksi).

Inti persoalan psikologis dalam psikologi pendidikan tanpa


mengabaikan persoalan psikologi guru, terletak pada siswa. Golongan
yang ada dalam pembahasan psikologi pendidikan antara lain
7
Rangga Nicholas. Psychology. Jakarta : FANATICISM. March 2020

7
perkembagan dan pertumbuhan individu, masalah belajar, pengukuran dan
penilaian, serta penyuluhan dan bimbingan.9
Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok
bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macam, yaitu:10
1. Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-
prinsip, hakikat, jenis-jenis, aktivitas-aktivitas, teknik, karakteristik,
fanifestasi belajar dan lain sebagainya.
2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan
peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan
lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan
kegiatan belajar siswa.

Teori Pendidikan
Sementara pendidikan sebagai teori yaitu seperangkat pengetahuan
yang telah tersusun secara sistematis yang berfungsi untuk menjelaskan,
menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala dan
peristiwa pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman
pendidikan (empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang
mendalam untuk melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih
luas. Pendidikan memerlukan teori pendidikan, karena teori pendidikan
akan memberikan manfaat sebagai berikut:
 Dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui arah dan tujuan yang
akan dicapai.
 Berfungsi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktik
pendidikan. Dengan begitu kita dapat mengetahui mana yang boleh
dan mana yang tidak boleh dilakukan.
 Dapat dijadikan sebagai tolak ukur sampai dimana kita telah berhasil
dalam melaksanakan tugas dalam pendidikan.

9
FANATICISM - #NEXT PART 1
10
Rangga Nicholas, Psychology. Jakarta : FANATICISM. March 2020

8
Dagobert Runes mengemukakan tiga pengertian teori yaitu :
 Hypothesis, more losely: supossition, whatever is
problemetic verified. Teori ini merupakan suatu hipotesis tentang
segala masalah, dapat diuji tetapi tidak perlu diuji
 As opposed to practice: systematically organized knowlegde of
relatively high generallity merupakan lawan dari praktik, merupakan
pengetahuan yang disusun secara sistematis dari kesimpulan umum
relatif.
 As opposed to low and obeservation:explanition. The deduction of
axsioms and theorems of one system from assertions (not necessarity
verified) from another system of relatively less problematic and
intelligibble.

Praktik Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat
dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan
dan kebijaksanaan. Menurut Redja M. Praktik pendidikan adalah
seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar
mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan. Praktik pendidikan
dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek tujuan, aspek proses kegiatan, dan
aspek dorongan(motivasi).
Tujuan praktik pendidikan adalah membantu pihak lain mengalami
perubahan tingkah laku fundamental yang diharapkan. Proses kegiatan
merupakan seperangkat kegiatan sosial/bersama, usaha menciptakan
peristiwa pendidikan dan mengarahkannya, serta merupakan usaha secara
sadar atau tidak sadar melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan.

9
Hubungan antara teoritis dan praktis
Dalam ilmu mendidik teoritis kita bedakan, ilmu mendidik teoritis
menjadi ilmu mendidik sistematis dan ilmu mendidik historis. Dalam ilmu
mendidik teoritis para cerdik pandai mengatur dan mensistematiskan di
dalam pemikiranya apa yang tersusun sebagai pola pemikiran pedidikan.
Jadi dari praktik-praktik pendidikan disusun pemikiran-pemikiran secara
teoritis. Pemikiran teoritis ini disusun dalam satu sistem pendidikan dan
biasanya disebut ilmu mendidik teoritis. Ilmu mendidik teoritis ini disebut
juga ilmu mendidik sistematis. Jadi sebenarnya kedua istilah itu mempunya
arti yang sama, yaitu teoritis sama saja dengan sistematis.
Ilmu mendidik historis memberikan bantuan dan memperkaya ilmu
mendidik sistematis. Kedua-duanya membantu para pendidik agar berhati –
hati dalam raktik – praktik pendidikan.

Menurut Samuel Smith mengemukakan pendapatnya mengenai


pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan terbagi menjadi 16 macam,
yaitu:
1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan (the science of educational
psychology).
2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity).
3. Lingkungan yang bersifat fisik (physical structure).
4. Perkembangan siswa (growth).
5. Proses-proses tingkah laku (behavior process).
6. Hakikat dan ruang lingkup belajar (nature and scope of learning).
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar (factors that condition learning).
8. Hukum-hukum dan teori-teori belajar (laws and theoris of learning).
9. Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan
pengukuran/evaluasi(measurement: basic principles and definitions).
10. Transfer belajar, meliputi mata pelajaran (transfer of learning subject
matters).

10
11. Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical aspects of
measurement).
12. Ilmu statistik dasar (element of statistics).
13. Kesehatan rohani (mental hygiene).
14. Pendidikan membentuk watak (character educations).
15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah
menengah (psychology of secondary school subjects).
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar (psychology
of elementary school subjects).

Keenam belas pokok bahasan diatas, konon telah dikupas oleh


hampir semua ahli yang telah diselediki smith, walaupun porsi (jumlah
bagian/jatah) yang diberikan dalam pengupasan tersebut tidak sama.
Karena psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan
dirinya pada penemuan dan penerapan prinsip-prinsip dan teknik-teknit
psikologi kedalam pendidikan, maka ruang lingkup psikologi pendidikan
mencakup topik-topik psikologi yang erat hubungannya dengan
pendidikan.

E. TUJUAN DAN PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Ada beberapa tujuan mempelajari psikologi pendidikan, yaitu :

11
Menurut Lindgreen : Tujuan psikologi pendidikan adalah untuk embantu
guru dan perkembangan prospektif para guru dalam memahami proses
pendidikan yang terbaik.
Menurut Bernard : Pada dasarnya tujuan psikologi pendidikan adalah
untuk memahami bagaimana proses belajar mengajar secara lebih efektif
dan tepat sasarannya.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan mempelajari dan dikembangkan
psikologi pendidikan adalah untuk memperbaiki proses belajar mengajar
dan untuk membantu para guru dan calon guru agar betul-betul memahami
proses pendidikan yang baik.
Psikologi pendidikan bertugas atau berperan untuk memberikan
wacana-wacana solusi terbaik bagi keberagaman persoalan yang muncul
dalam suasana proses belajar mengajar. Secara ringkas peranan atau tugas
psikologi pendidikan sebagai berikut :11
1. Berperan dalam mempersiapkan para guru atau calon guru yang
profesional yang bisa berkompetensi dalam belajar mengajar.
2. Dapat mempengaruhi pengembangan perbaikan, dan penyempurnaan
kurikulum sekolah sesuai dengan tuntutan perkembanganpendidikan
sebagai pedoman bagi para guru.
3. Dapat mempengaruhi ide dan pelaksaan administratif dan supervisi
pendidikan yang akan dilaksanakan oleh para pemimpin dan pemilik
sekolah dalam megelola kelancaran proses pendidikan di sekolah.
4. Mencoba mengarahkan guru dan calon guru untuk tahu mengapa
suatu hal tertentu itu terjadi.

11
Rangga Nicholas, FANATICISM. #NEXT Part 1 : Jakarta, March 2020

12

Anda mungkin juga menyukai