Chapter II
Chapter II
dua jurnal tentang orbit biner ketika beliau baru berumur 16 tahun. Dua tahun setelah
berkuliah di Universitas Strasbourg, ia melanjutkan studinya di Universitas Munich
pada tahun 1893, serta mendapatkan gelar PhD pada tahun 1896. Beliau bekerja di
Observator Kuffner di Vienna mulai tahun 1896 sampai 1899 dan setelah beberapa
periode menjadi dosen dan banyak menulis maka pada tahun 1901 beliau mendapatkan
gelar Profesor Asosiasi, serta Guru Besar di Universitas Göttingen dan menjadi
direktur di Observator di Universitas tersebut. Pada tahun 1909 Beliau diangkat
menjadi direktur Observator Astrofisika di Potsdam. Beliau juga menjadi relawan
dinas militer pada tahun 1914 ketika permulaan perang dunia I, dan beliau dipulangkan
karena sakit pada tahun 1916. Beliau menderita penyakit kulit aneh dan dari penyakit
inilah beliau kemudian meninggal dunia.
Keterampilan praktis Schwarzschild telah ditunjukkan oleh instrumen-
instrumen yang dirancangnya, teknik pengukuran telah ia lakukan, dan pengamatan
yang ia perbuat. Pada tahun 1890, ketika penggunaan fotografi untuk tujuan ilmiah
masih dalam masa pertumbuhan, ia telah mengembangkan metode-metode untuk
mengukur magnitudo tampak, yaitu mengamati kecerahan dari bintang-bintang yang
bisa diukur secara akurat dari pelat fotografi. Pada waktu itu, magnitudo bintang
biasanya ditentukan hanya dengan mata. Ia kemudian mampu membuat fotografi
magnitudo dari 3.500 bintang yang magnitudonya lebih besar dari 7,5 dan terletak di
antara 0 ° sampai 20 ° di atas equator. Ia juga telah menentukan magnitudo pada
bintang yang sama secara visual, mendemonstrasikan bahwa kedua metode tidak
menghasilkan hasil yang identik. Perbedaan antara magnitudo visual dan magnitudo
fotografi dari suatu bintang, diukur pada panjang gelombang tertentu, sekarang dikenal
sebagai indeks warna.
Schwarzschild juga telah membuat kontribusi-kontribusi besar terhadap
astronomi teoritis, subjek-subjeknya meliputi ilmu mekanika orbit, kurva ruang, dan
struktur permukaan matahari. Pada tahun 1906 beliau mempublikasikan sebuah
naskah jurnal yang menjelaskan bahwa bintang tidak hanya terdiri dari gas yang
tertahan secara bersamaan oleh gravitasi milik bintang tersebut. Pertanyaan-
pertanyaan tentang termodinamika kemudian bermunculan, dengan memperhatikan
perpindahan panas dalam bintang secara radiasi dan konveksi, yang membutuhkan
perlakuan matematis secara keseluruhan.Teori Einstein tentang relativitas umum telah
dan bahwa hal tersebut bebohong tentang kekuatannya. Hal ini sangat radikal. Oleh
karenanya ruang dengan dirinya sendiri, dan waktu pula dengan dirinya sendiri, adalah
hal terbodoh yang harus dibuang jauh kedalam bayang-bayang, dan hanya beberapa
kesatuan dari yang “dua” akan memberikan sebuah kenyataan yang hakiki.
(Tsamparlis M, 2010)
Ruang-waktu Minkowski adalah gagasan matematika Minkowski dengan
menggunakan vektor yang memungkinkan orang mengukur jarak dalam ruang-waktu,
dua hal yang sudah mengkristal menjadi satu kesatuan. Tahun 1907, Minkowski
mengungkapkan bahwa karya Lorenz dan Einstein akan lebih mudah dipahami lewat
konsep ruang non-Euclidian. Menggagas ruang dan waktu, yang awalnya disangka
dapat dipisahkan, ternyata menjadi “pasangan abadi” dalam dimensi keempat dari
‘kontinuum ruang-waktu’. Temuan ini digunakan sebagai kerangka acuan dalam
elektrodinamika. Karya-karya ini dituang dalam Raum und Zeit (1907) dan Zwei
Abhandlungen uber die grundgleichungen der Elektrodynamik (1909).
Ruang waktu dapat dianggap sebagai sistem koordinat empat dimensi di mana
sumbu diberikan oleh (x, y, z, ct). Sumbu tersebut dapat dinotasikan ulang sebagai (x1,
x2, x3, x4). Dimana x4 mewakili ct. Alasan untuk mengukur waktu dalam satuan
kecepatan cahaya pada koordinat waktu adalah agar satuan waktu sama dengan satuan
ruang. Ruang waktu memiliki perbedaan panjang busur yang diberikan oleh
𝑑𝑠 2 = −𝑐 2 𝑑𝑡 2 + 𝑑𝑥 2 + 𝑑𝑦 2 + 𝑑𝑧 2 (2.2)
Ini berarti ruangwaktu memiliki tensor metrik yang diberikan oleh
−1 0 0 0
0 1 0 0
𝑔𝑢𝑣 =[ ]
0 0 1 0
0 0 0 1
Hermann Minkowski memperkenalkan metode tertentu untuk sistem koordinat
grafik di ruang minkowski. Seperti yang terlihat pada gambar, sistem koordinat yang
berbeda tidak dapat dipergunakan pada orientasi dan posisi spasial suatu objek pada
waktunya. Seperti yang dapat dilihat dari diagram, hanya ada satu sumbu spasial
(sumbu x) dan satu sumbu waktu (sumbu ct). Jika perlu, seseorang dapat
memperkenalkan dimensi ruang ekstra, (sumbu y); Sayangnya, ini adalah batas jumlah
dimensi: grafik dalam empat dimensi tidaklah memungkinkan. Aturan untuk grafik di
ruangwaktu Minkowski berjalan sebagai berikut:
𝑣
1. Sudut antara sumbu x dan x’ adalah 𝑡𝑎𝑛𝜃 = dimana v adalah kelajuan objek
𝑐
peristiwa bekerja pada alam sebagai alat untuk melakukan persepsi bahwa kita
mengidentifikasi kejadian dengan “lokasi dalam ruang dan waktu”, kita harus
menentukan cara pengamat untuk menyelesaikannya agar dianggap “dapat diterima”.
(Naber G L, 2010)
Menjelang musim gugur tahun 1908, Minkowski telah berbicara secara terbuka
tentang pandangannya mengenai relativitas pada beberapa kesempatan, namun tidak
pernah berada di luar Gottingen. Pertemuan tahunan Asosiasi Jerman merupakan
kesempatan pertama Minkowski untuk berbicara tentang relativitas sebelum
pertemuan internasional elit fisikawan, matematikawan, astronom, ahli kimia dan
insinyur. Tidak ada pertemuan lain yang bisa dilakukan ilmuwan di Jerman untuk
berinteraksi dengan ilmuan lain yang bekerja pada disiplin ilmu di luar negerinya
sendiri.
Organisasi dari berbagai bagian disiplin dalam pertemuan tahunan Asosiasi
Jerman dikelola oleh perhimpunan ilmuan yang sesuai. Sebagai contoh, Perhimpunan
Fisikawan Jerman mengatur bagian fisika dan Perhimpunan Matematikawan Jerman
mengelola bagian matematika. Untuk bagian yang terakhir yaitu tentang tema diskusi
diumumkan pada akhir April oleh presiden perhimpunan yang bernama Felix Klein.
Dalam sebuah panggilan untuk makalah, Klein mendorong penulis untuk
menyerahkan karya terutama di bidang mekanika. Namun, sebelum pengumuman
tersebut, Klein pasti sudah mengatur setidaknya satu kontribusi mengenai mekanika,
karena dia menambahkan sebuah penggoda, menjanjikan "aspek ahli" dari
penyelidikan baru-baru ini di bidang mekanika. Dorongan ini sangat menggoda
Minkowski untuk memberikan ceramah, draf yang dikirimkan sebelumnya kepada
Klein menjadi referensi awal untuk mengawali pertemuan ini. Ceramahnya adalah
ceramah pertama dari tujuh di bagian matematika pada pertemuan Perhimpunan
Matematikawan Jerman. (Walter S, 1999)
𝑖
𝑅𝑗𝑘 = 𝑅𝑗𝑘𝑖 =0 (2.3)
yang merupakan persamaan medan, sehingga berdasarkan persamaan tersebut dapat
ditemukan di sini. Dalam kasus ini, bagaimanapun, tensor Riemann-Christoffel
memiliki sifat simetri tertentu, dan sebagai hasil persamaan ini mewakili sepuluh
persamaan skalar. Hal tersebut merupakan jumlah yang tepat untuk menentukan
sepuluh koefisien metrik. Solusi yang paling terkenal dari persamaan ini dan solusi
pertama yang ditemukan adalah berdasarkan simetri bola. Bentuk simetris pada solusi
simetris statis berbentuk bulat / bola tidak bisa lebih umum daripada :
𝑑𝑠 2 = 𝑒 2𝜆 𝑑𝑡 2 − 𝑒 2𝜇 𝑑𝑟 2 − 𝑟 2 𝑒 2𝜈 (𝑑𝜃 2 + 𝑠𝑖𝑛 2 𝜃 𝑑𝜙 2 ) (2.4)
di mana 𝜆, 𝜇, 𝜈 adalah fungsi dari r. Namun, kita harus ingat bahwa kita diperbolehkan
melakukan berbagai transformasi koordinat, dan oleh karena itu mungkin untuk
menggantikan vektor radius oleh r yang lain sedemikian rupa untuk memastikan v = 0
(setidaknya ini adalah apa yang diasumsikan pada awal teori, meskipun sekarang
menyadari bahwa ada satu kasus yang luar biasa di mana hal ini tidak mungkin, yaitu
ketika v = - log r). Oleh karena itu koefisien bukan nol dari metrik adalah
𝑔44 = 𝑒 2𝜆 , 𝑔11 = −𝑒 2𝜇 , 𝑔22 = −𝑟 2 , 𝑔33 = −𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 (2.5)
dan sesuai simbol dengan akhiran yang diangkat
1 1
𝑔 44 = 𝑒 −2𝜆 , 𝑔11 = −𝑒 −2𝜇 , 𝑔 22 = − , 𝑔 33 = − (2.6)
𝑟2 𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
di mana bilangan prima menunjukkan diferensiasi terhadap r, dan melihat rumus untuk
koefisien persamaan koneksi menunjukkan bahwa hanya yang bukan nol yang dapat
timbul yang merupakan turunan dari
2𝜆
[1,44] = −𝜆′𝑒 ,
2𝜆
[4,14] = 𝜆′𝑒 ,
2𝜇
[1,11] = −𝜇 ′𝑒 ,
[1,22] = 𝑟,
[2,12] = −𝑟,
[1,33] = 𝑟 𝑠𝑖𝑛2 𝜃,
[3,13] = −𝑟 𝑠𝑖𝑛 2 𝜃,
[2,33] = 𝑟 2 sin 𝜃 cos 𝜃 ,
[3,23] = −𝑟 2 sin 𝜃 cos 𝜃.
Sehingga kemudian menghasilkan sembilan nilai
1 2(𝜆−𝜇)
{ } = 𝜆′𝑒 ,
44
4
{ } = 𝜆′ ,
14
1
{ } = 𝜇′,
11
1
{ } = −𝑟𝑒 −2𝜇 ,
22
2 1
{ }= ,
12 𝑟
1
{ } = −𝑒 2𝜇 𝑟 𝑠𝑖𝑛2 𝜃,
33
3 1
{ }= ,
13 𝑟
2
{ } = − sin 𝜃 cos 𝜃 ,
33
3
{ } = cot 𝜃.
23
Langkah selanjutnya adalah menghitung kelengkungan tensor yang
terkontraksi atau tensor Ricci seperti yang telah dikenal. Rumus untuk ini dapat ditulis
sedikit berbeda dalam bentuk
𝑘 𝑘 𝑝 𝑝
𝑅𝑖𝑗 = 𝜙,𝑖𝑗 − Γ𝑖𝑗,𝑘 + Γ𝑗𝑝 Γ𝑖𝑘 − Γ𝑖𝑗 𝜙,𝑝 , (2.7)
Dalam ungkapan ini dua suku pertama adalah anti-simetris di k dan l dan tidak
memberikan apa-apa ketika dijumlahkan dengan gkl. Hubungan yang tersisa adalah
1 𝑘𝑙 1 𝑔,𝑝
𝑔 𝑔𝑘𝑙,𝑝 = ,
2 2 𝑔
dimana g sekarang ditulis untuk penentu gij}. Karena, dengan nilai g negatif (dalam
sistem lokal Cartesian itu - 1) ini adalah yang terbaik yang ditulis dalam bentuk ф,p.
Sekarang masalah sedikit membosankan, tetapi langsung untuk menghitung semua
komponen yang mungkin bukan nol:
2𝜇 ′
𝑅11 = 𝜆′′ − 𝜇 ′ 𝜆′ + 𝜆′2 − ,
𝑟
𝑅22 = 𝑒 −2𝜇 (1 + 𝑟(𝜆′ − 𝜇 ′ )) − 1 ,
𝑅33 = 𝑅22 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 ,
2(𝜇−𝜆) ′′
2𝜆′
′ ′ ′2
𝑅11 = 𝑒 (−𝜆 + 𝜆 𝜇 − 𝜆 − ),
𝑟
Dan 𝑅12 yang secara fakta kemudian menjadi bernilai nol.
Persamaan medan yang sekarang adalah 𝑅𝑖𝑗 = 0. Di dapat dari :
2(𝜇 ′ +𝜆′)
𝑅11 + 𝑒 2(𝜇−𝜆) 𝑅44 = − , (2.9)
𝑟
Sehingga :
2𝑚
𝑒 2𝜆 ≈ 1 − , (2.14)
𝑟
dimana konstan integral tertentu telah disebut -2m, untuk alasan yang akan menjadi
jelas segera. Solusi yang kita temukan merupakan penemuan Schwarzschild (1916),
maka memiliki bentuk
2𝑚 𝑑𝑡 2
𝑑𝑠 2 = (1 − ) 𝑑𝑡 2 − 2𝑚 − 𝑟 2 (𝑑𝜃 2 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃𝑑𝜙 2 ). (2.15)
𝑟 1−( )
𝑟
Kita dapat langsung menggunakan solusi ini tanpa perhitungan lebih lanjut jika
kita mempertimbangkan bidang statis lemah, gerakan lambat, dengan melakukan
pendekatan teori.(Kilmister CW, 1973)
2
2𝐺𝑀 2
2𝐺𝑀 −1 2
𝑑𝑠 = − (1 − ) 𝑑𝑡 + (1 − ) 𝑑𝑟 + 𝑟 2 (𝑑𝜃 2 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃𝑑𝜑2 )
𝑟 𝑟
(2.16)
Bentuk metrik ini pertama kali diturunkan oleh Karl Schwarzschild pada tahun
1916. Karena itu, metrik ini sering disebut metrik Schwarzschild. Bentuk metrik
tersebut masih mengisikan nilai c = 1. Apabila nilai c diisikan, bentuk metrik
Schwarzschild menjadi
2𝐺𝑀 2 2 2𝐺𝑀 −1 2
𝑑𝑠 = − (1 − 2 ) 𝑐 𝑑𝑡 + (1 − 2 ) 𝑑𝑟 + 𝑟 2 (𝑑𝜃 2 + 𝑠𝑖𝑛 2𝜃𝑑𝜑2 )
2
𝑐 𝑟 𝑐 𝑟
(2.17)
Bentuk 2GM/c2 sering disingkat menjadi m (bersatuan panjang), sehingga
metrik di atas menjadi
2𝑚 2 2 2𝑚 −1 2
𝑑𝑠 2 = − (1 − ) 𝑐 𝑑𝑡 + (1 − ) 𝑑𝑟 + 𝑟 2 (𝑑𝜃 2 + 𝑠𝑖𝑛 2 𝜃𝑑𝜑2 )
𝑟 𝑟
(2.18)
Metrik Schwarzschild ini bersifat simetri bola dan merepresentasikan medan
gravitasi di luar suatu partikel bersimetri bola dengan pusat partikel terletak pada pusat
koordinat bola (𝑟, 𝜃, 𝜓) .
Dari pers. (2.17) tampak bahwa metrik tersebut tidak valid untuk
2𝐺𝑀
𝑟 = 2𝑚 = (2.19)
𝑐2
dari gas panas seperti pada sebuah bintang bersinar. Hal itu berasal dari prinsip
pengecualian Pauli.
Meningkatnya tekanan gravitasi di inti sisa akan meremas elektron secara
bersama-sama, membentuk gas elektron yang merosot. Karena, sebagai salah satu
prinsip terkenal Pauli, tidak ada dua elektron yang dapat dipisahkan oleh posisi yang
menempati keadaan kuantum yang sama, kompresi lebih lanjut mendorong elektron-
elektron tersebut ke tingkat energi yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Energi
tingkat tinggi ini, elektron berkecepatan tinggi sangat menolak kompresi. Resistensi
terhadap kompresi ini disebut tekanan degenerasi elektron. Hal ini terjadi dalam segala
materil, tapi hal ini dapat diabaikan pada kepadatan yang biasa.
Ketika bintang-bintang berukuran matahari runtuh, tekanan degenerasi
mengimbangi gaya gravitasi. Hasilnya adalah sebuah objek padat yang disebut bintang
katai putih. Sisa-sisa bintang ini adalah konsekuensi dari gravitasi ekstrim, yang telah
meninggalkan mereka dengan sifat yang luar biasa.
Sebuah Bintang yang berukuran seperti matahasi akan berakhir sebagai bintang
katai putih seukuran Bumi. Kepadatan bintang katai putih yang khas adalah 109
kilogram per meter kubik, satu juta kali kepadatan air. Satu sendok teh bintang katai
putih adalah sebesar dari 5 ton (4.536 kg). Sifat lain dari degenerasi materi adalah
hubungan antara ukuran dan massa. Massa yang berukuran dua kali dari bintang
normal atau gas biasa (atau cair atau padat) pada tekanan tetap dan suhu dan
volumenya akan berlipat ganda. Dua kali lipat massa bintang katai putih dan
volumenya akan berkurang. Ini berarti bahwa bintang yang lebih besar akan
membentuk bintang katai putih yang lebih kecil. Penyebab di balik sifat mengejutkan
ini adalah gravitasi: Semakin besar massa berarti gravitasi yang lebih tinggi. gravitasi
yang lebih tinggi menghasilkan kepadatan yang lebih tinggi pula dan dengan ukuran
yang lebih kecil. (Manning, Philip, 2012)
penggunaan komputer, peranti bergerak seperti pemutar MP3, pemutar media portabel
atau piranti permainan, peralatan rumah tangga, dan peralatan kantor. GUI
menggambarkan informasi dan perintah yang tersedia untuk pengguna menggunakan
ikon grafis. Contoh: Microsoft Windows, MacOS dan Xwin menggunakan jenis GUI
yang berbeda. (https://id.wikipedia.org/wiki/Antarmuka_pengguna_grafis)
Dewasa ini hampir semua software berlomba untuk membuat GUI-nya
menjadi lebih menarik sehingga pengguna juga akan tertarik untuk menggunakan
software tersebut. Hal yang dituntut dari GUI sudah bukan lagi user
friendly melainkan usability, yaitu: a measure of the ease with which a system can be
learned or used, its safety, effectiveness and efficiency, and attitude of its users towards
it. Usablity memiliki 3 aspek yaitu learnability (kemudahan bagi pengguna baru untuk
dapat menggunakan sistem secara efektif dan mencapai kinerja yang paling
optimal), flexibility (variasi cara/model bagi pengguna dan sistem dalam bertukar
informasi), dan effectiveness/robustness (tingkat dukungan yang disediakan bagi
pengguna untuk mencapai tujuannya dengan sukses dan memberikan penilaian tingkah
laku yang diarahkan oleh suatu tujuan). Ketiga aspek ini jika tercapai maka akan
memberikan nilai attitude (kenyamanan bagi pengguna). Evaluasi GUI dilihat dari
prinsip user friendly maupun usability dapat dilakukan dengan melihat bagaimana
perkembangan GUI dari masa ke masa. Kadang kita sangat sulit untuk mendapatkan
informasi perkembangan GUI tersebut karena mungkin kita belum pernah
menggunakannya. Tetapi hal ini sudah tidak menjadi masalah lagi karena di era
Internet ini ada situs-situs yang telah menyediakan fungsi sebagai ‘museum’ GUI,
yaitu GUIdebook dan Graphical User Interface Gallery.Berdasarkan data-data dari
situs-situs ini, misalnya screenshot, maka kita dapat melakukan evaluasi mengenai
GUI tersebut. (https://blogs.uajy.ac.id/sigitpurnomo/2006/06/13/graphical-user-
interface-gui-dari-masa-ke-masa/)
Untuk dapat lebih memahami suatu gejala fisis dan untuk pengembangan ilmu
fisika, perlu dilakukan sesuatu eksperimen. Eksperimen adalah suatu hal yang mutlak
harus dilakukan dalam bidang fisika, karena eksperimen adalah hakim kebenaran
dalam fisika. Eksperimen selalu diperlukan untuk pengujian teori dan pengembangan
teori-teori baru, di samping itu dalam proses belajar mengajar eksperimen juga dapat
membantu untuk lebih memahami hukum-hukum fisika.
Namun demikian, dalam melakukan suatu eksperimen selalu ditemukan
kendala-kendala, antara lain disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Gejala fisika yang diteliti prosesnya relatif cepat sehingga sukar diukur dan diamati
visualisasinya.
2. Ukuran benda yang akan diteliti relatif kecil (mikro) sehingga sukar diukur.
3. Gejala yang diteliti cenderung berbahaya.
4. Peralatan yang diperlukan untuk analisis suatu gejala relatif mahal atau sukar
dioperasikan.
5. Data hasil eksperimen yang diperoleh cukup besar dan tidak linear sehingga sukar
dianalisis.
Kendala-kendala tersebut menyebabkan karakteristik suatu gejala fisis tidak
dapat terungkap secara tuntas, hal ini menyebabkan ketidaklengkapan informasi dan
akan mengganggu perkembangan ilmu fisika itu sendiri.Dalam hal lain pada
pembahasan fisika teoretis hukum-hukum fisika diformulasikan dalam bentuk bahasa
matematis. Hubungan suatu besaran fisis lainnya dalam suatu sistem pada umumnya
dapat dinyatakan dalam bentuk model matematis. Model matematis tersebut disusun
secara deduktif berdasarkan hukum-hukum alam yang telah teruji kebenarannya.
Berdasarkan model matematis suatu sistem fisis, dapat diketahui karakteristik sistem
fisis tersebut, dan melalui karakteristik sistem fisis dapat diramalkan hal-hal yang akan
terjadi bila sistem diberi suatu perlakuan tertentu. Dalam fisika teori, hukum-hukum
fisika akan diformulasikan dalam bentuk model matematis, dengan prinsip analogi,
linearisasi, simetri dan pendekatan sehingga model matematis tersebut dapat dengan
mudah diselesaikan secara analitis. Akan tetapi, dalam banyak hal model matematis
yang membangun suatu sistem fisis bentuknya sangat kompleks dan rumit sehingga
tidak dapat diselesaikan secara analitis. Bila model matematis suatu sistem fisis tidak
dapat diselesaikan secara tuntas berarti karakteristik sistem fisis yang dinyatakan
Fisika komputasi adalah satu bagian integral dari perkembangan masalah atau
gejala-gejala fisika dan berkemampuan untuk mengantisipasinya dengan
menggunakan perangkat komputer. Pembuatan simulasi gejala-gejala fisika ini dapat
dilakukan dengan algoritma dan program komputer. Penerapan komputer dalam ilmu
fisika banyak terlihat pada pemecahan masalah-masalah analitik yang kompleks dan
pekerjaan-pekerjaan numerikal untuk penyelesaian secara interaktif. Oleh karena itu,
fisika komputasi menawarkan penggabungan tiga disiplin dan ilmu, yakni ilmu fisika,
analisis numerik, dan pemrograman komputer.
perhitungan yang sudah dibuat sedemikian mudah inilah, aplikasi ini memfasilitasi
pengajar maupun peneliti mana pun untuk mengembangkan berbagai kemungkinan
yang bisa dihasilkan tanpa terlalu memusingkan kerumitan perhitungan yang ada di
dalamnya.
Mathematica adalah, aplikasi serbaguna, paket handal untuk melakukan
perhitungan matematika dan penerbitan hasil matematika. Ini berjalan pada sistem
operasi workstation yang paling populer, termasuk Microsoft Windows, Apple
Macintosh OS, Linux, dan sistem berbasis Unix lainnya. Mathematica digunakan oleh
para ilmuwan dan insinyur dalam disiplin ilmu mulai dari astronomi hingga zoologi;
aplikasi khas termasuk teori bilangan komputasi, pemodelan ekosistem, keuangan
harga derivatif, perhitungan kuantum, analisis statistik, dan ratusan lebih.