NIM : B10018176
KELAS :D
MATA KULIAH : VIKTIMOLOGI
DOSEN PENGAMPU : YULIA MONITA, S.H., M.H.
TUGAS 1
1. Jelaskan Tiga definisi tentang korban kejahatan!
Jawab :
Yang dinamakan korban tindak pidana kejahatan antara lain:
1) Korban langsung (Direct victim) yaitu korban yang langsung mengalami dan
merasakan penderitaan dengan adanya tindak pidana kejahatan. Dimana korban
langsung ini mempunyai karakteristik antara lain :
a. Korban adalah orang, baik secara individu atau secara kolektif
b. Menderita kerugian (menurut Arief Gosita “menderita jasmaniah dan
rohaniah) termasuk luka-luka fisik; luka-luka ringan; kehilangan
pendapatan; penindasan terhadap hak-hak dasar manusia”
c. Disebabkan oleh adanya perbuatan atau kelalaian yang terumuskan dalam
hukum pidana
d. atau disebabkan oleh adanya penyalahgunaan kekuasaan
2) Korban tidak langsung (indirect victims) yaitu timbulnya korban akibat dari turut
campurnya seseorang dalam membantu korban langsung atau turut melakukan
pencegahan timbulnya korban atau mereka yang menggantungkan hidupnya
kepada korban langsung, seperti istri/suami, anak dan keluarga terdekat.
Pada kasus-kasus tertentu, seperti pencemaran lingkungan hidup, perzinahan,
perjudian, pornografi, prostitusi dan narkoba, sering kali korban tidak langsung
dinyatakan sebagai bukan korban tindak pidana kejahatan atau dengan kata lain
tindak pidana kejahatan tersebut merupakan tindak pidana yang tidak
menimbulkan korban.
Secara etimologi WJ.S. Poerwadarminta dalam "Kamus Umum Bahasa Indonesia"
menyebutkan bahwa korban adalah "orang yang menderita karena perbuatan (hawa nafsu
dsb) sendiri atau orang lain."
Menurut Richard Quinney, pengertian korban adalah individu, masyarakat dan
struktur sosial yang menderita kerugian sosial sebagai akibat dari kejahatan.
Menurut Arif Gosita, bahwa yang dimaksud dengan korban kejahatan adalah "Mereka
yang menderita jasmaniah dan rohaniah sebagal akibat tindakan orang lain yang mencari
pemenuhan kepentingan diri sendiri atau orang lain yang bertentangan dengan
kepentingan dan hak asasi yang menderita. Mereka di sini dapat berarti: individu atau
kelompok, baik swasta maupun pemerintah.”
Menurut Mulyana Kusuma "Korban adalah sebuah konsepsi mengenai realitas
sebagaimana juga halnya objek peristiwa-peristiwa. Konstruksi sosial hukum sendiri
menyatakan bahwa semua kejahatan mempunyai korban. Adanya korban yang secara
resmi dirumuskan oleh hukum, yaitu indikasi bahwa ketertiban sosial yang ada
terganggu."
Korban menurut Undang-Undang No.31 Tahun 2014, adalah: “Orang yang
mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh
suatu tindak pidana.”