Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERBANDINGAN HUKUM
OLEH :
AUDIFIRDHA MEILYTIA
B10018404
ILMU HUKUM
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Hukum menurut E. Utrecht dalam bukunya “Pengantar Hukum
Indonesia” adalah himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata tertib
dalam suatu masyarakat dan seharusnya di taati oleh anggota masyarakat
yang bersangkutan, oleh karenanya pelanggaran terhadap petunjuk hidup
itu dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah masyarakat itu.
Sedangkan menurut E. Meyers dalam bukunya De Algemenen begrippen
van het Burgerlijk Recht mengungkapkan bahwa hukum adalah semua
aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada
tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman bagi
penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
Diantara berbagai sistem hukum yang ada di dunia dikenal 2 (dua)
sistem hukum yang besar, yaitu sistem hukum Anglo-Saxon atau juga
disebut Common Law System dan Eropa Kontinental atau juga disebut
sistem hukum Romawi atau Civil Law System. Sistem hukum Anglo-
Saxon adalah sistem hukum dimana yang diutamakan adalah hukum tidak
tertulis yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan
digunakan oleh hakim dalam menyelesaikan perkaraperkara yang
ditujukan kepadanya, sedangkan dalam sistem hukum Eropa Kontinental
adalah sistem hukum dimana hukum dibuat dalam bentuk tertulis dan
terkodifikasi.
Perbedaan sistem hukum ini membawa pengaruh bagi sistem
pembuktian dalam peradilan negara-negara yang menganut sistem-sistem
hukum tersebut. Di negara-negara yang menganut sistem hukum Anglo-
Saxon, seperti Amerika dan Inggris, menggunakan sistem juri pada
peradilannya dan pembuktian diutamakan pada adanya saksi dan bukti
tertulis hanya merupakan penunjang dari keterangan saksi, sedangkan di
negara-negara yang menganut sistem hukum Eropa Kontinental, seperti
Belanda dan Perancis, pembuktian diutamakan pada bukti tertulis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem hukum
2. Bagaimana sistem hukum di Indonesia
C. Manfaat Penulisan
Untuk mengetahui sistem hukum yang berlaku di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
B. sistem
hukum
adalah
suatu
kesatuan
hukum dari
unsur
hukum
yang saling
C. berhubun
gan dan
bekerjasama
sebagai
suatu
kesatuan
untuk
mencapai
tujuan
tertentu
D. sistem
hukum
adalah
suatu
kesatuan
hukum dari
unsur
hukum
yang saling
E. berhubun
gan dan
bekerjasama
sebagai
suatu
kesatuan
untuk
mencapai
tujuan
tertentu
F. sistem
hukum
adalah
suatu
kesatuan
hukum dari
unsur
hukum
yang saling
G. berhubun
gan dan
bekerjasama
sebagai
suatu
kesatuan
untuk
mencapai
tujuan
tertentu
H. sistem
hukum
adalah
suatu
kesatuan
hukum dari
unsur
hukum
yang saling
I. berhubung
an dan
bekerjasama
sebagai
suatu
kesatuan
untuk
mencapai
tujuan
tertentuSistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang dapat
diartikan sebagai keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian.
Prof. Subekti, SH menyebutkan sistem adalah suatu susunan atau
tatanan yang teratur, suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian
yang berkaitan satu sama lain, tersusun menurut suatu rencana atau
pola, hasil dari suatu penulisan untul mencapai suatu tujuan”.
Dapat dikatakan bahwa suatu sistem tidak terlepas dari asas- asas
yang mendukungnya. Untuk itu hukum adalah suatu sistem artinya suatu
susunan atau tatanan teratur dari aturan-aturan hidup, keseluruhannya
terdiri bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain. Dapat disimpulkan
bahwa sistem hukum adalah kesatuan utuh dari tatanan-tatanan yang
terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang satu sama lain saling
berhubungan dan berkaitan secara erat. Untuk mencapai suatu tujuan
kesatuan tersebut perlu kerja sma antara bagian-bagian atau unsur-unsur
tersebut menurut rencana dan pola tertentu.
Pembagian Hukum itu sendiri di golongkan dalam beberapa
jenis :
1. Berdasarkan Wujudnya
Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk
tulisan dan dicantumkan dalam berbagai peraturan negara, Sifatnya
kaku, tegas Lebih menjamin kepastian hukum Sangsi pasti karena
jelas tertulis
Contoh: UUD, UU, Perda.
Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh
dalam keyakinan masyarakat tertentu (hukum adat). Alam praktik
ketatanegaraan hukum tidak tertulis disebut konvensi Contoh:
pidato kenegaraan presiden setiap tanggal 16 Agustus.
2. Berdasarkan Ruang atau Wilayah Berlakunya
Hukum lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu
saja (hukum adat Manggarai-Flores, hukum adat Ende Lio-Flores,
Batak, Jawa Minangkabau, dan sebagainya.
Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu
(hukum Indonesia, Malaysia, Mesir dan sebagainya).
Penganut sistem Civil Law memberi keleluasaan yang besar bagi hakim
untuk memutus perkara tanpa perlu meneladani putusan-putusan hakim terdahulu.
Yang menjadi pegangan hakim adalah aturan yang dibuat oleh parlemen, yaitu
undang-undang. Bentuk-bentuk sumber hukum dalam arti formal dalam sistem
hukum Civil Law berupa peraturan perundang-undangan, kebiasaan- kebiasaan,
dan yurisprudensi. Dalam rangka menemukan keadilan, para yuris dan lembaga-
lembaga yudisial maupun quasi-judisial merujuk kepada sumber-sumber tersebut.
Dari sumber-sumber itu, yang menjadi rujukan pertama dalam tradisi sistem
hukum Civil Law adalah peraturan perundang-undangan. Negara-negara penganut
civil law menempatkan konstitusi pada urutan tertinggi dalam hirarki peraturan
perundang-undangan. Semua negara penganut civil law mempunyai konstitusi
tertulis.