Anda di halaman 1dari 6

Nama : Elsi Yolanda Siahaan

NIM : PO7224219 1920


Kelas : 2B Kebidanan
Mata Kuliah : Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dan Basic Life
Support

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENOLONG DISTOSIA BAHU

Persalinan macet atau bisa juga disebut partus macet (distosia) adalah kondisi
ketika ada hambatan selama proses melahirkan berlangsung sehingga memakan
waktu yang lebih lama. Dalam istilah medis, persalinan macet dikenal dengan
nama distosia. Sebutan distosia ini juga biasanya dikenal sebagai failure to
progress atau prolonged labor.
Persalinan dapat dikatakan macet atau distosia ketika berlangsung sekitar 20
jam atau bahkan lebih. Kondisi ini biasanya berlaku bagi yang baru pertama kali
melahirkan, seperti dijelaskan oleh American Pregnancy Association. Sementara
jika sudah pernah melahirkan sebelumnya, distosia berlangsung kurang lebih 14
jam lamanya. Padahal normalnya, ibu yang baru pertama kali melahirkan biasanya
butuh waktu sekitar 12-18 jam sampai bayi keluar. Total waktu tersebut bisa jauh
lebih cepat menjadi 6-9 jam bila sudah pernah melahirkan sebelumnya.
Meski terlihat cukup berbahaya, tidak semua kasus distosia selalu mengarah
pada komplikasi persalinan. Kondisi distosia atau dystocia di fase awal (laten)
yakni pada pembukaan serviks awal, tidak serta-merta menyebabkan komplikasi.
Akan tetapi, distosia (dystocia) yang terjadi fase melahirkan aktif bisa berujung
pada komplikasi yang butuh tindakan medis segera. Jika persalinan macet
(distosia) terjadi di fase awal melahirkan dan tidak berisiko menimbulkan
komplikasi, Anda biasanya dianjurkan untuk melakukan beberapa kegiatan.
Memperbanyak berjalan kaki, tidur, atau mandi air hangat jadi hal-hal yang
biasanya direkomendasikan.

Persiapan Alat :
Dalam Bak Partus :
 2 pasang handscoon
 2 buah klem kocher
 1 buah ½ kocher
 1 buah gunting tali pusat
 Penjepit tali pusat
 Kassa steril
 Kateter
 Gunting episiotomy
 Spuit

Diluar Bak Partus :


 Celemek
 Handuk
 Duk
 Korentang
 Nierbeken
 Linec/Doppler
 Tempat sampah
 Larutan DTT
 Larutan klorin
 Oksitosin
 Pakaian ibu dan bayi
Langkah-Langkah:

1. Memakai APD (celemek, masker, penutup kepala, kacamata, dan sepatu


tertutup)
2. Memperkenalkan diri dan melakukan informed consent
3. Mendengar dan melihat adanya gejala kala II
a. Ibu merasa adanya dorongan kuat untuk meneran
b. Tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
c. Perineum menonjol
d. Vulva dan sfingter ani membuka
4. Memastikan kelengkapan alat dan mematahkan ampul
5. Mencuci tangan dengan 6 langkah dibawah air mengalir dan sabun
kemudian keringkan dengan tissue atau handuk kering
6. Memakai handscoon untuk melakukan pemeriksaan dalam
7. Memasukkan oksitosin ke dalam spuit
8. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas DTT
9. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
10. Celupkan tangan yang memakai handscoon ke dalam larutan klorin dan
melepaskannya secara terbalik
11. Memeriksa DJJ
12. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
13. Meminta bantuan keluarga/petugas untuk membantu ibu mengambil posisi
yang nyaman bila ibu belum merasa adanya dorongan untuk meneran
14. Melakukan pimpinan meneran
15. Letakkan handuk bersih di atas perut ibu dan dilipat menjadi 1/3 dibagian
bawah bokong ibu
16. Membuka tutup partus set
17. Memakai handscoon pada kedua tangan
18. Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, tangan kanan
melindungi perineum dengan dialasi kain dibawah bokong ibu, sementara
tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak defleksi.
19. Jika kepala sulit lahir lakukan episiotomy
20. Segera setelah kepala, mulut, dan hidung lahir bersihkan muka bayi
dengan menggunakan kassa
21. Memeriksan adanya lilitan tali pusat pada leher bayi
22. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
23. Setelah janin menghadap ke paha ibu, pegang kepala bayi secara
biparietal. Tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior lahir.
Kemudian tarik secara hati-hati keatas sampai bahu posterior lahir
24. Jika bahu sulit lahir berarti suspek bayi besar, untuk membantu bahu lahir
dilakukan beberapa teknik
25. Berikan dukungan emosional agar ibu percaya diri
26. Minta bantuan tenaga kesehatan lain untuk menolong persalinan.
Bersiaplah juga untuk kemungkinan perdarahan pasca persalinan atau
robekan perineum setelah tata laksana

a. Teknik Manouver Mc. Robert


1) Lakukan teknik Manouver Mc. Robert dalam posisi ibu terbaring
telentang.
2) Mintalah pasien untuk menekuk kedua tungkainya dan
mendekatkan lututnya sejauh kearah dadanya
3) Mintalah bantuan pada asisten bidan untuk menekan fleksi kedua
lutut kearah dada
4) Lakukan tekanan secara simultan kearah lateral bawah pada daerah
supra simpisis untuk membantu persalinan bahu
5) Lakukan penarikan yang mantap dan terus menerus kearah aksial
pada kepala bayi untuk menggerakkan bahu dnegan di bawah
simpisis pubis
6) Jika bahu belum dapat dilahirkan letakkan tangan secara biparietal,
tarik curam ke bawah untuk melahirkan bahu anterior dan tarik ke
atas untuk melahikan bahu posterior
7) Jika bahu sulit dilahirkan, selanjutnya dilaksanakan teknik
Manouver Massanti
b. Teknik Manouver Massanti
1) Minta asisten bidan untuk melakukan tekanan secara simutan
kearah bawah pada daerah supra pubis untuk membantu persalinan
bahu
2) Lakukan tekanan ringan pada daerah supra pubis dan secara
bersamaan dilakukan traksi curam ke bawah pada kepala bayi
3) Jika bahu masih belum dapat dilahirkan selanjutnya dilaksanakan
teknik Manouver Rubin

c. Teknik Manouver Rubin


1) Lakukan penekanan pada bahu depan menggunakan tangan
penolong untuk mengecilkan diameter bahu
2) Jika bahu masih belum dapat dilahirkan selanjutnya dilaksanakan
teknik Manouver Woods

d. Teknik Manouver Woods


1) Dengan melakukan rotasi bahu posterior 1800 maka bahu anterior
yang terjepit pada simpisis pubis akan terbebas
2) Tangan kanan penolong di belakang bahu posterior bayi, bahu
kemudian diputar 1800 sehingga bahu anterior terbebas dari tepi
bawah simpisis pubis
3) Jika bahu masih belum dapat dilahirkan selanjutnya dilakukan
teknik Squard and Diction

e. Teknik Squard and Diction


1) Masukkan tangan ke dalam vagina
2) Raih humerus dari lengan belakang dengan menjaga lengan tetap
fleksi pada siku, gerakan lengan kearah dada
3) Setelah kedua bahu lahir lakukan sanggah susur, lahirkan badan
bayi secara keseluruhan

27. Jika plasenta pendek letakkan bayi di depa vulva, jika plasenta panjang
letakkan diatas perut ibu
28. Mengeringkan badan bayi sambil lakukan penilaian sepintas dan
penghisapan lendir pada mulut dan hidung bayi
29. Lanjutkan Manajemen Asuhan Kala III

Anda mungkin juga menyukai