Anda di halaman 1dari 18

LECTURE NOTES

MGMT6159

Operational Management

Week 1

Operasi, Produktivitas, dan Strategi


Operasi Lingkungan Global

MGMT6159-Operational Management-R1
LEARNING OUTCOMES

On successful completion of this Course, students will be able to:

• LO 1: Identify principles of Operations Management

• LO 2: Describe how products and services are designed by Operations Management.

• LO 3: Interpret how products and services are managed by Operations Management

OUTLINE MATERI

1.1. Apakah itu Manajemen Operasi (MO)?


1.2. Mengatur Produksi Barang dan Jasa.
1.3. Rantai Pasokan
1.4. Mengapa Belajar MO?
1.5. Apakah yang Manajer Operasi Lakukan?
1.6. Operasi untuk Barang dan Jasa
1.7. Tantangan Produktivitas
1.8. Tantangan Saat Ini dalam Manajemen Operasi

1.9. Tanggung Jawab Sosial, dan Keberlanjutan


1.10. Pandangan Global Operasi dan Rantai Pasokan

1.11. Mengembangkan Misi dan Strategi


1.12. Mencapai Keunggulan Kompetitif Melalui Operasi
1.13. Isu-isu dalam Strategi Operasi
1.14. Pengembangan Strategi dan Implementasi
1.15. Perencanaan Strategis, Kompetensi Inti, dan Outsourcing
1.16. Opsi Strategi Operasi Global

MGMT6159-Operational Management-R1
ISI MATERI

1.1. Apakah itu Manajemen Operasi (MO)?

Apa itu Manajemen Operasi?

Manajemen operasi adalah suatu usaha pengelolaan secara maksimal penggunaan


semua faktor produksi produksi yang ada baik itu tenaga kerja (SDM), mesin,
peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses transportasi untuk menjadi
berbagai macam produk baik itu barang atau jasa.

Produksi adalah penciptaan barang dan jasa. Manajemen Operasi adalah serangkaian
aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
output. Kegiatan menciptakan barang dan jasa terjadi di semua organisasi. Di perusahaan
manufaktur, kegiatan produksi yang menciptakan barang biasanya cukup jelas. Di dalamnya,
kita bisa melihat kreasi produk nyata seperti Sony TV atau sepeda motor Harley-Davidson.
Dalam sebuah organisasi yang tidak menciptakan sebuah barang berwujud fungsi
produksinya mungkin menjadi kurang jelas. kita mungkin menyebut hal ini sebagai aktivitas
jasa. Jasa mungkin tersembunyi dari publik atau pelanggannya.terlepas dari apakah produk
akhir itu berupa barang ataupun jasa aktivitas produksi yang berlangsung dalam organisasi
sering kali merujuk sebagai operasi, atau manajemen operasi.

1. 2. Pengorganisasian untuk menghasilkan barang dan jasa

Untuk menciptakan barang dan jasa, semua organisasi memerlukan fungsi fungsi
sebagai berikut:

a. Pemasaran, yang menghasilkan permintaan atau paling tidak menerima pesanan


untuk sebuah produk atau jasa (tidak akan terjadi apa apa hingga terjadinya
penjualan).
b. Produksi/operasi yang menciptakan produk.
c. Financial/akuntansi. yang melacak seberapa baik kinerja organisasi, pembayaran
tagihan dan pengumpulan uang.

MGMT6159-Operational Management-R1
1.3. Rantai Pasokan

Melalui tiga fungsi pemasaran, operasi dan financial nilai bagi pelanggan diciptakan namun
perusahaan jarang sekali menciptakan nilai ini, malah mereka bergantung pada beragam
pemasok yang menyediakan hal mulai dari bahan mentah hingga jasa akuntansi. Pemasok ini,
ketika diambil bersama-sama, dapat dianggap sebagai rantai pasokan. Rantai pasokan adalah
jaringan global organisasi dan kegiatan yang memasok perusahaan dengan barang dan jasa.
Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai
yang dihasilkan secara keseluruhan. Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan
keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.

Karena sekarang komunikasi yang sangat instan, dan transportasi yang murah mendorong
spesialisasi dan rantai pasokan di seluruh dunia. Kita dapat mengefisiensikan waktu dan
memperbesar keuntungan.

Gambar 1.1. Rantai Pasokan Minuman Ringan

Rantai pasokan untuk botol Coke membutuhkan petani bit atau tebu, produsen sirup,
pembotolan, distributor, dan pengecer, masing-masing menambahkan nilai untuk memuaskan
pelanggan. Hanya dengan kolaborasi antara semua anggota rantai suplai dapat efisiensi dan
kepuasan pelanggan dimaksimalkan. Rantai pasokan secara umum dimulai dengan penyedia
bahan baku dasar dan terus turun ke konsumen di toko retail.

1.4. Mengapa Belajar MO?


Ada empat alasan mengapa belajar MO.

1. OM adalah salah satu dari tiga fungsi utama dari setiap organisasi, dan itu adalah
integral terkait dengan semua fungsi bisnis lainnya.

MGMT6159-Operational Management-R1
Semua pasar organisasi (penjualan), Keuangan (akun), dan Operasi (beroperasi), dan itu
penting untuk mengetahui bagaimana fungsi aktivitas OM. Oleh karena itu, kita
mempelajari bagaimana orang-orang mengorganisir diri untuk usaha produktif.

2. Kita mempelajari OM karena kita ingin tahu bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan.
Fungsi produksi adalah segmen untuk masyarakat kita yang menciptakan produk dan
layanan yang kita gunakan.

3. Kita belajar OM untuk memahami apa yang manajer operasi lakukan. Terlepas dari
pekerjaan anda dalam sebuah organisasi, Anda dapat melakukan lebih baik jika anda
memahami apa yang manajer operasi lakukan. Selain itu, pemahaman OM akan
membantu anda menjelajahi banyak peluang menguntungkan berkarir di lapangan.

4. Karena OM merupakan bagian penting dari sebuah organisasi. Sebagian besar dari
pendapatan dari kebanyakan perusahaan dihabiskan dalam fungsi OM. Memang, OM
memberikan kesempatan besar bagi sebuah organisasi untuk meningkatkan profitabilitas
dan meningkatkan layanan kepada masyarakat. Misalnya saya mempertimbangkan
bagaimana perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas melalui fungsi produksi.

1.5. Apakah yang Manajer Operasi Lakukan?


Semua manajer yang baik melaksanakan fungsi-fungsi dasar proses manajemen. Proses
manajemen terdiri atas perencanaan, perorganisasian, pengaturan pekerja, pengarahan, dan
pengendalian. Manajer Operasi menerapkan proses manajemen ini pada pengambilan
keputusan dalam fungsi MO. Sepuluh keputusan penting MO membutuhkan perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan pekerja, pengarahan, dan pengendalian.

10 Keputusan Manajemen Operasi Strategik


1. Merancang produk dan jasa.
2. Mengatur Kualitas.
3. Strategi proses dan kapasitas.
4. Stategi lokasi.
5. Strategi tata letak.
6. Desain sumber daya manusia dan pekerjaan.
7. Manajemen rantai pasokan.

MGMT6159-Operational Management-R1
8. Manajemen persediaan.
9. Penjadwalan.
10. Perawatan.

1.6. Operasi untuk Barang dan Jasa


Manufaktur produk biasanya adalah produk yang berwujud sedangkan untuk produk
jasa merupakan produk yang tidak berwujud. Jasa didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi
yang biasanya menghasilkan produk tidak berwujud (seperti pendidikan, hiburan,
penginapan, pemerintahan, keuangan, dan layanan kesehatan).

Perbedaan Barang dan Jasa:

Jasa biasanya tidak berwujud

Jasa biasanya diproduksi dan di konsumsi secara simultan, tidak ada gudang untuk
menyimpan jasa

Jasa biasanya lebih unik

Jasa memiliki intereaksi dengan konsumen yang tinggi

Jasa memiliki definisi produk yang tidak konsisten

Jasa biasanya berdasarkan ilmu pengetahuan

Jasa biasanya lebih tersebar

Aktivitas dari fungsi operasi biasanya sangat mirip antara barang dan jasa, misalnya untuk
barang dan jasa memiliki standar kualitas yang harus dilakukan dan keduanya harus didesign
dan diproses sesuai dengan jadwal di dalam fasilitas dimana sumber daya manusia
dipekerjakan.

1.7. Tantangan Produktivitas


Penciptaan barang dan jasa membutuhkan mengubah sumber daya menjadi barang dan
jasa. Semakin efisien kita melakukan perubahan ini, semakin produktif kita dan semakin
banyak nilai tambah untuk barang atau jasa yang disediakan. Produktivitas adalah rasio dari

MGMT6159-Operational Management-R1
output (barang dan jasa) dibagi satu atau lebih input (seperti tenaga kerja, modal atau
manajemen).
Pekerjaan manajer operasi adalah untuk meningkatkan rasio output ini ke input. Meningkatkan
produktivitas berarti meningkatkan efisiensi.

• Pengukuran Produktivitas

Produktivitas = (unit yang diproduksi/input yang digunakan).

Produktivitas Faktor Tunggal: menunjukkan rasio barang dan jasa yang dihasilkan (output) ke
satu sumber daya (input).

Contoh, jika unit yang diproduksi = 1000, dan jam-kerja yang digunakan 250, maka:
Produktivitas faktor tunggal = (unit yang diproduksi/jam-kerja yang digunakan)
= 1000/250 = 4 unit per jam-kerja.

Produktivitas Multifaktor

Menunjukkan rasio barang dan jasa yang dihasilkan (output) ke banyak atau semua sumber
daya (input).

Produktivitas Multifaktor = { Output / (tenaga kerja + material + energi + modal +

miscellaneous)}

Contoh: Collins Insuransce Ltd. ingin mengevaluasi produktivitas tenaga kerja dan
multifaktornya dengan sistem pencarian judul terkomputerisasi yang baru. perusahaannya
memiliki empat staf, masing-masing bekerja 8 jam per hari (dengan biaya penggajian
$640/hari) dan biaya overhead $ 400 per hari. Collins memproses dan menyelesaikan 8 kasus
setiap hari. Sistem baru yang terkomputerisasi akan memungkinkan pemrosesan 14 kasus per
hari. Meskipun staf, jam kerja, dan bayarannya sama, biaya overhead sistem yang baru $ 800
per hari.

Solusi:

• Produktivitas tenaga kerja dengan sistem lama = 8 kasus per hari/ 32 jam-kerja = 0.25
kasus per-jam.

MGMT6159-Operational Management-R1
• Produktivitas tenaga kerja dengan sistem baru = 14 kasus per hari/ 32 jam-kerja =
0,4375 kasus per jam.
• Produktivitas Multifaktor dengan sistem lama = 8 kasus per hari/ ($640+$400) = 0,0077
kasus per dollar
• Produktivitas Multifaktor dengan sistem baru = 14 kasus per hari/ ($640+$800) =
0,0097 kasus per dollar.

Kedua pengukuran produktivitas (single dan multifaktor) menunjukkan peningkatan


produktivitas. Tetap multifaktor memberikan gambara penigkatan yang lebih baik karena
mencakup semua biaya yang meningkat pada outputnya.

Ada beberapa masalah dalam pengukuran, seperti:

1. Kualitas bias berubah saat kuantitas input dan output terus konstan.

2. Elemen eksternal bisa menyebabkan peningkatan atau penurunan dalam produktivitas


yang mana sistem yang dipelajari tidak langsung bertanggung jawab.

3. Pengukuran unit yang tepat bisa jadi kurang tepat.

Variabel-variabel produktivitas:

1. Tenaga kerja, dengan kontribusi sekitar 10% dari peningkatan tahunan.

2. Modal, dengan kontribusi sekitar 38% dari peningkatan tahunan.

3. Management, dengan kontribusi sekitar 52% dari peningkatan tahunan.

Ketiga faktor tsb sangat penting untuk meningkatkan produktivitas.

1.8. Tantangan Saat Ini dalam Manajemen Operasi

◆ Globalisasi: Kemerosotan pesat dalam biaya komunikasi dan transportasi telah membentuk
pasar global. Demikian pula, sumber daya dalam bentuk modal, bahan, bakat, dan tenaga
kerja sekarang juga global. Akibatnya, negara-negara di seluruh dunia berkontribusi
terhadap globalisasi karena mereka bersaing untuk pertumbuhan ekonomi. Manajer
operasi dengan cepat mencari desain yang kreatif, produksi yang efisien, dan barang
berkualitas tinggi melalui kerjasama internasional.

MGMT6159-Operational Management-R1
◆ Mitra rantai pasokan: Siklus hidup produk yang lebih singkat, pelanggan yang menuntut,
dan perubahan cepat dalam teknologi, bahan, dan proses membutuhkan mitra rantai suplai
untuk selaras kebutuhan pengguna akhir. Dan karena pemasok mungkin dapat
menyumbangkan keahlian unik, manajer operasi outsourcing dan membangun kemitraan
jangka panjang dengan pelaku penting dalam rantai pasokan.

◆ Keberlanjutan: Persaingan manajer operasi berlangsung untuk meningkatkan produktivitas


ditunjukkan dengan merancang produk dan proses yang berkelanjutan secara ekologis. Ini
berarti merancang produk dan kemasan ‘hijau’ yang meminimalkan penggunaan sumber
daya, dapat didaur ulang atau digunakan kembali, dan umumnya ramah lingkungan.

◆ Pengembangan produk yang cepat: Teknologi dikombinasikan dengan komunikasi


internasional yang cepat dari berita, hiburan, dan gaya hidup secara dramatis memotong
rentang kehidupan produk. OM menjawab dengan struktur manajemen baru, kolaborasi
yang ditingkatkan, teknologi digital, dan aliansi kreatif yang lebih responsif dan efektif.

◆ Kustomisasi massal: Setelah manajer mengenali dunia sebagai pasar, budaya dan
perbedaan individual menjadi sangat jelas. Di dunia di mana konsumen semakin banyak
menyadari inovasi dan pilihan, tekanan besar ditempatkan pada perusahaan untuk
merespon cara yang kreatif. Dan OM harus cepat menanggapi dengan desain produk dan
produksi fleksibel

proses yang memenuhi keinginan individu konsumen. Tujuannya adalah untuk menghasilkan
disesuaikan produk, kapanpun dan dimanapun dibutuhkan.

◆ Lean operations: Lean adalah model manajemen yang “menyapu” dunia dan menyediakan

standar terhadap manajer operasi mana yang harus bersaing. Lean dapat dianggap sebagai

kekuatan pendorong dalam operasi yang dijalankan dengan baik, di mana pelanggan puas,
karyawan dihormati, dan pemborosan tidak ada. Tujuan dari lean operations ini adalah untuk
membangun organisasi menjadi lebih efisien, di mana manajemen menciptakan pekerjaan
yang diperkaya yang membantu karyawan terlibat peningkatan berkelanjutan, dan di mana
barang dan jasa diproduksi dan dikirim kapan dan di mana pelanggan menginginkan mereka.

MGMT6159-Operational Management-R1
1.9. Etika, Tanggung Jawab Sosial, dan Keberlanjutan

Sistem yang dibuat oleh manajer operasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan
jasa

Menjadi kompleks. Dan mereka berfungsi di dunia di mana lingkungan fisik dan sosial
berkembang, seperti hukum dan nilai-nilai. Dinamika ini menghadirkan berbagai tantangan
yang datang dari konflik perspektif pemangku kepentingan, seperti pelanggan, distributor,
pemasok, pemilik, pemberi pinjaman, karyawan, dan komunitas. Stakeholder, serta lembaga
pemerintah di berbagai tingkatan, membutuhkan pemantauan yang konstan dan respons yang
bijaksana. Mengidentifikasi respons yang bertanggung jawab secara etis dan sosial sambil
mengembangkan proses yang berkelanjutan sistem produktif yang efektif dan efisien juga
tidak mudah. Manajer juga ditantang untuk:

◆ Kembangkan dan hasilkan produk hijau yang aman dan berkualitas tinggi

◆ Melatih, mempertahankan, dan memotivasi karyawan di tempat kerja yang aman

◆ Hormati komitmen pemangku kepentingan.

Manajer harus melakukan semua ini sambil memenuhi tuntutan dunia yang sangat kompetitif
dan pasar yang dinamis. Jika manajer operasi memiliki kesadaran moral dan fokus pada
peningkatan produktivitas dalam sistem ini, banyak tantangan etika akan berhasil diatasi.
Organisasi akan menggunakan lebih sedikit sumber daya, karyawan akan berkomitmen, pasar
akan puas, dan iklim etika akan ditingkatkan. Di sepanjang teks ini, kami mencatat cara-cara
operasi manajer dapat mengambil tindakan yang etis dan bertanggung jawab secara sosial
sambil berhasil mengatasinya tantangan pasar.

MGMT6159-Operational Management-R1
1.10 Pandangan Global Operasi dan Rantai Pasokan

Globalisasi berarti pelanggan, bakat, dan pemasok di seluruh dunia. Standar baru daya saing
global berdampak pada kualitas, variasi, penyesuaian, kenyamanan, ketepatan waktu, dan

biaya. Strategi globalisasi memberikan kontribusi efisiensi, menambah nilai pada produk dan
layanan, tetapi mereka juga mempersulit pekerjaan manajer operasi. Kompleksitas, risiko,
dan persaingan diintensifkan, memaksa perusahaan untuk menyesuaikan dunia yang semakin
menyusut.

Terdapat enam alasan operasi bisnis domestik memutuskan untuk berubah ke beberapa
bentuk operasi internasional.

• Meningkatkan rantai pasokan.


• Mengurangi biaya dan risiko nilai tukar.
• Meningkatkan operasi.
• Memahami pasar.
• Meningkatkan produk.
• Menarik dan mempertahankan bakat global.

1.11. Mengembangkan Misi dan Strategi

Upaya manajemen operasi yang efektif harus memiliki misi sehingga ia tahu ke mana ia pergi

dan strategi sehingga tahu cara menuju ke sana. Ini adalah kasus untuk organisasi domestik
kecil serta organisasi internasional yang besar.

Misi

Keberhasilan ekonomi, dan juga kelangsungan hidup, adalah hasil dari mengidentifikasi misi
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Misi organisasi didefiniskan sesuai
dengan tujuannya — yaitu apa kontribusinya kepada masyarakat. Pernyataan misi
memberikan batasan dan fokus untuk organisasi dan konsep di mana perusahaan dapat
berlangsung. Misi tersebut menyatakan alasan untuk eksistensi organisasi. Mengembangkan
strategi yang baik memang sulit, tetapi jauh lebih mudah jika misi yang telah berjalan
didefinisikan dengan baik.

MGMT6159-Operational Management-R1
Setelah misi organisasi diputuskan, setiap area fungsional dalam perusahaan
menentukan misi pendukungnya. Area fungsional yang dimaksud adalah disiplin utama yang
diperlukan oleh perusahaan, seperti pemasaran, keuangan / akuntansi, dan produksi / operasi.
Misi untuk setiap fungsi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan misi perusahaan.
Kemudian dalam fungsi itu misi pendukung tingkat rendah ditetapkan untuk fungsi-fungsi
OM.

Strategi

Dengan misi yang ditetapkan, strategi dan implementasinya dapat dimulai. Strategi adalah
organisasi rencana aksi untuk mencapai misi. Setiap area fungsional memiliki strategi untuk
mencapai misinya dan untuk membantu organisasi mencapai misi keseluruhan. Strategi ini
mengeksploitasi peluang dan kekuatan, menetralisir ancaman, dan menghindari kelemahan.

Perusahaan mencapai misi dalam tiga cara konseptual: (1) diferensiasi, (2) kepemimpinan
biaya, dan (3) tanggapan. Ini berarti manajer operasi dipanggil untuk mengirim barang dan
jasa

yang (1) lebih baik, atau setidaknya berbeda, (2) lebih murah, dan (3) lebih responsif.
Manajer operasi terjemahkan konsep strategis ini menjadi tugas nyata untuk diselesaikan.
Setiap satu atau kombinasi dari ketiga konsep strategis ini dapat menghasilkan sistem yang
memiliki keunggulan unik lebih dari pesaing.

1.12. Mencapai Keunggulan Kompetitif Melalui Operasi


Masing-masing dari tiga strategi memberikan kesempatan bagi manajer operasi untuk
mencapai keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif menunjukkan terciptanya suatu
sistem yang memiliki keunikan keunggulan dibandingkan pesaing. Idenya adalah
menciptakan nilai pelanggan secara efisien dan berkelanjutan. Manajer mencapai keunggulan
kompetitif melalui diferensiasi, biaya rendah, dan respons.

Diferensiasi: Membedakan penawaran sebuah organisasi dengan cara persepsi pelanggan


sebagai nilai-tambah.

MGMT6159-Operational Management-R1
Kepemimpinan berbiaya rendah: Mencapai nilai maksimum, sesuai dengan persepsi
pelanggan.

Tanggapan (Response): Satu set nilai yang terkait dengan cepat, kinerja fleksibel, dan dapat
diandalkan.

1.13. Isu-isu dalam Strategi Operasi


Resouces View: seorang manajer menggunakan metode untuk mengevaluasi sumber
daya dibuang dan dikelola atau diubah mereka untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Analisis rantai nilai: suatu cara untuk mengidentifikasi elemen-elemen dalam rantai
produk / layanan untuk menambahkan nilai secara unik.

Model lima kekuatan: Suatu metode menganalisis lima kekuatan dalam lingkungan
kompetitif.

1.14. Pengembangan Strategi dan Implementasi


Analisis SWOT adalah tinjauan formal kekuatan dan kelemahan internal dan peluang
eksternal dan ancaman. Dimulai dengan analisis SWOT, organisasi memposisikan diri,
melalui strategi mereka, untuk memiliki keunggulan kompetitif. Perusahaan mungkin
memiliki keterampilan desain yang bagus atau bakat hebat dalam mengidentifikasi
lokasi yang luar biasa. Namun, ia mungkin mengenali batasan-batasannya proses
manufaktur atau mencari pemasok yang baik. Idenya adalah untuk memaksimalkan
peluang dan meminimalkan ancaman di lingkungan sambil memaksimalkan keuntungan
dari organisasi kekuatan dan meminimalkan kelemahan. Setiap ide yang terbentuk
sebelumnya tentang misi kemudian dievaluasi kembali untuk memastikan mereka
konsisten dengan analisis SWOT. Selanjutnya, strategi untuk mencapai misi
dikembangkan. Strategi ini terus dievaluasi terhadap nilai menyediakan pelanggan dan
realitas kompetitif. Proses ini ditunjukkan pada Gambar 1.2. Dari ini proses, faktor-
faktor kunci keberhasilan diidentifikasi.

MGMT6159-Operational Management-R1
Gambar 1.2. Proses Pengembangan Strategi

1.15. Perencanaan Strategis, Kompetensi Inti, dan Outsourcing


Ketika organisasi mengembangkan misi, tujuan, dan strategi, mereka mengidentifikasi
kekuatan mereka — apa mereka melakukannya sebaik atau lebih baik daripada pesaing
mereka — sebagai kompetensi inti mereka. Sebaliknya, kegiatan non-inti, yang dapat
menjadi bagian besar dari total bisnis organisasi, adalah baik untuk dilakukan secara
outsourcing. Outsourcing adalah mentransfer aktivitas yang secara tradisional dilakukan
pemasok internal ke eksternal. Outsourcing bukanlah konsep baru, tetapi itu menambah
kompleksitas dan risiko pada rantai pasokan.

Karena potensinya, outsourcing terus berkembang. Ekspansi meningkat karena tiga tren
global: (1) peningkatan keahlian teknologi, (2) transportasi yang lebih andal dan lebih
murah, dan (3) perkembangan pesat dan penyebaran kemajuan di bidang
telekomunikasi dan komputer. Kombinasi kemajuan ekonomi yang kaya ini
berkontribusi pada keduanya biaya lebih rendah dan lebih banyak spesialisasi.
Akibatnya lebih banyak perusahaan adalah kandidat untuk outsourcing kegiatan non-
inti.Outsourcing menyiratkan kesepakatan (biasanya kontrak yang mengikat secara
hukum) dengan eksternal organisasi. Keputusan membuat-atau-membeli klasik, tentang
produk mana yang harus dibuat dan yang mana untuk membeli, adalah dasar dari
outsourcing. Ketika perusahaan seperti Apple menemukan bahwa kompetensi inti

MGMT6159-Operational Management-R1
mereka dalam kreativitas, inovasi, dan desain produk, mereka mungkin ingin
melakukan outsourcing manufaktur.

Outsourcing manufacturing adalah perpanjangan dari praktek subkontrak yang telah


lama ada kegiatan produksi, yang bila dilakukan secara berkelanjutan dikenal sebagai
kontrak manufaktur.

Contoh dari kegiatan non-inti outsourcing meliputi:

◆ Layanan hukum DuPont diarahkan ke Filipina

◆ IBM menyerahkan layanan perjalanan dan penggajian serta penyediaan TI oleh


Hewlett-Packard layanan untuk P & G

◆ Produksi konverter Audi A4 dan Mercedes CLK dapat dikonversi oleh Wilheim

Karmann di Osnabruck, Jerman

◆ Blue Cross mengirimkan pasien operasi pelapisan pinggul ke India.

Banyak strategi operasi sekarang membutuhkan dimensi internasional. Bisnis


internasional adalah perusahaan yang terlibat dalam perdagangan atau investasi
internasional. Sebuah perusahaan multinasional (MNC) adalah perusahaan dengan
keterlibatan bisnis internasional yang luas. MNC membeli sumber daya, membuat
barang atau jasa, dan menjual barang atau jasa dalam berbagai negara-negara. Istilah
perusahaan multinasional berlaku untuk sebagian besar dunia, bisnis terkenal. Tentu
saja IBM adalah contoh yang baik dari MNC. Ini mengimpor komponen elektronik ke
AS dari lebih dari 50 negara, mengekspor ke lebih dari 130 negara, memiliki fasilitas
di 45 negara, dan menghasilkan lebih dari setengah penjualan dan laba di luar negeri.
Manajer operasi perusahaan internasional dan multinasional mendekati peluang global
dengan satu dari empat strategi: internasional, multidomestik, global, atau
transnasional (lihat Gambar 1.3). Matriks Gambar 1.3. memiliki sumbu vertikal
pengurangan biaya dan sumbu horizontal

MGMT6159-Operational Management-R1
respons lokal. Respons lokal menyiratkan respons cepat dan / atau diferensiasi
diperlukan untuk pasar lokal. Manajer operasi harus tahu bagaimana memposisikan
perusahaan matriks ini. Mari kita secara singkat memeriksa masing-masing dari empat
strategi.

1.16. Opsi Strategi Operasi Global

Manajer operasi perusahaan internasional dan multinasional mendekati peluang global


dengan satu dari empat strategi: internasional, multidomestik, global, atau
transnasional.

Strategi internasional menggunakan ekspor dan lisensi untuk menembus arena


global. Strategi ini adalah yang paling menguntungkan, dengan sedikit respon lokal
dan sedikit keuntungan biaya. Tetapi internasional strategi seringkali paling mudah,
karena ekspor dapat membutuhkan sedikit perubahan dalam operasi yang ada, dan
perjanjian lisensi sering meninggalkan banyak risiko bagi pemegang lisensi. Strategi
multidomestik memiliki otoritas yang terdesentralisasi dengan otonomi substansial di
setiap bisnis. Strategi ini biasanya anak perusahaan, waralaba, atau usaha patungan
dengan kemandirian substansial. Keuntungan dari strategi ini adalah memaksimalkan
respon kompetitif untuk pasar lokal; namun, strategi tersebut memiliki sedikit atau
tanpa biaya keuntungan. Banyak produsen makanan, seperti Heinz, menggunakan
multidomestik strategi untuk mengakomodasi selera lokal karena integrasi global dari
proses produksi tidak kritis. Konsepnya adalah salah satu dari "kami sukses di pasar
dalam negeri; mari ekspor bakat manajemen dan proses, belum tentu produk, untuk
mengakomodasi pasar lain. " Strategi global memiliki tingkat sentralisasi yang tinggi,
dengan markas besar mengoordinasikan organisasi untuk mencari standardisasi dan
pembelajaran antar pabrik, sehingga menghasilkan economies of scale. Strategi ini
tepat ketika fokus strategis adalah pengurangan biaya tetapi tidak banyak yang bisa
direkomendasikan ketika permintaan untuk respon lokal tinggi. Caterpillar, pemimpin
dunia dalam peralatan pemindahan tanah, dan Texas Instruments, pemimpin dunia
dalam semikonduktor, mengejar strategi global. Caterpillar dan Texas Instruments
menemukan strategi ini menguntungkan karena produk akhir serupa di seluruh dunia.

MGMT6159-Operational Management-R1
SIMPULAN
Operasi, pemasaran, dan keuangan / akuntansi adalah tiga fungsi dasar untuk semua
organisasi. Fungsi operasi menciptakan barang dan jasa. Sebagian besar kemajuan
manajemen operasi telah dilakukan pada abad ke-20, tetapi sejak awal waktu, manusia telah
berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan materinya. Manajer operasi adalah pemain kunci
dalam pertempuran untuk meningkatkan produktivitas.

Ketika masyarakat semakin makmur, lebih banyak sumber daya dikhususkan untuk
layanan. Di AS, lebih dari 85% tenaga kerja dipekerjakan di sektor jasa. Peningkatan
produktivitas dan lingkungan yang berkelanjutan sulit untuk dicapai, tetapi manajer operasi
adalah sarana utama untuk melakukan perbaikan.

Operasi global memberikan peningkatan baik tantangan maupun peluang bagi manajer
operasi. Meskipun tugasnya sulit, manajer operasi dapat meningkatkan produktivitas. Mereka
membangun dan mengelola fungsi OM global dan rantai pasokan yang berkontribusi secara
signifikan terhadap daya saing. Organisasi mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya,
kemudian mengembangkan misi dan strategi efektif yang memperhitungkan kekuatan dan
kelemahan ini dan melengkapi peluang dan ancaman di lingkungan. Jika prosedur ini
dilakukan dengan baik, organisasi dapat memiliki keunggulan kompetitif melalui beberapa
kombinasi diferensiasi produk, biaya rendah, dan respons.

Peningkatan spesialisasi memberikan tekanan ekonomi untuk membangun organisasi yang


fokus pada kompetensi inti dan mengalihdayakan kompetensi lainnya. Tetapi ada juga
kebutuhan untuk perencanaan alih daya agar bermanfaat bagi semua peserta. Di dunia yang
semakin global ini, keunggulan kompetitif sering dicapai melalui suatu gerakan ke strategi
internasional, multidomestik, global, atau transnasional. Penggunaan sumber daya yang
efektif, baik domestik maupun internasional, adalah tanggung jawab manajer profesional, dan
manajer profesional adalah beberapa di antara masyarakat kita yang dapat mencapai kinerja
ini. Tantangannya luar biasa, dan imbalan kepada manajer dan masyarakat sangat besar.

MGMT6159-Operational Management-R1
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay., Render, Barry., dan Munson, Chuck. 2017. Operations Management
Sustainability and Supply Chain Management. Twelfth Edition. Pearson Education, Inc.

MGMT6159-Operational Management-R1

Anda mungkin juga menyukai