Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN TUGAS MATA KULIAH ARSITEKTUR ARKEOLOGI 3

a. Materi bahasan : Arsitektur Kolonial.


b. Jenis tugas : tugas kelompok.
c. Tipologi tugas : (1) tugas ​paper​; dan (2) tugas presentasi dalam bentuk video.

Rincian tugas:

Masing-masing kelompok membuat tugas berupa ​paper dan tugas presentasi video tentang
gambaran aspek arsitektur-arkeologis dari salah satu objek bangunan bercorak kolonial.

Pengantar:
Pengertian dan penjelasan tentang Arsitektur Kolonial di Indonesia sangat banyak di internet.
Pelajarilah dan deskripsikan dengan menggunakan narasi baru yang didukung contoh dan
ilustrasi gambar.

Pada bagian awal laporan dan video paparkan tentang beberapa pengertian tentang karakteristik
Arsitektur Kolonial dan Arsitektur Jengki yang berkaitan dengannya dengan dilengkapi dengan
(a) gambar penjelas dan (b) aspek yang melatarbelakangi wujud elemen bangunan tersebut
terbentuk. Aspek-aspek yang dimaksud tersebut adalah berkenaan dengan hal-hal sebagai
berikut.
1. Periode berkembangnya Arsitektur Kolonial di Indonesia
2. Ciri khas wujudnya: denah cenderung simetris
3. Ciri khas wujudnya: bangunan berskala megah
4. Ciri khas wujudnya: warna tembok putih
5. Ciri khas wujudnya: tebal tembok tersusun dari lebar 2 bata merah
6. Ciri khas wujudnya: ada tiang di area beranda dengan ​style​ Eropa/Yunani
7. Ciri khas wujudnya: ada bentuk jendela dengan dua bukaan daun
8. Ciri khas wujudnya: bentuk pintu
9. Ciri khas wujudnya: tegel lantai berwarna dan/atau bermotif
10. Ciri khas wujudnya: langit-langit ruangan yang tinggi
11. Ciri khas wujudnya: overstek atap yang [sangat] pendek
12. Ciri khas wujudnya: sudut kemiringan atap yang curam
13. Ciri khas wujudnya: adanya struktur gewel pada atap
14. Ciri khas wujudnya: ada kalanya ada elemen dormer
15. Ciri khas wujudnya: berbagai elemen interior yang ​european style
16. Periode berkembangnya Arsitektur Jengki di Indonesia
17. Karakteristik (ciri khas) wujud Arsitektur Jengki di Indonesia
Setiap kelompok memilih objek bangunan kolonial yang dipresentasikan secara mandiri. Kriteria
objek bangunan kolonial yang dapat diambil:
Objek bangunan yang dapat dijadikan sebagai objek kajian tugas ini adalah bangunan lama yang
bernilai arkeologis dan atau memiliki wujud arsitektural yang memuat sebanyak-banyaknya
karakteristik bangunan kolonial di Indonesia. Akan lebih baik jika objek bangunan yang diambil
adalah bangunan cagar budaya, bernilai sejarah, dan memiliki data yang cukup berkenaan
dengan gambaran suasana ruang dalam (interior) berserta elemen-elemen pembentuk dan
pengisinya.

1. Tugas ​paper​:
Masing-masing kelompok menyusun ​paper tentang bangunan kolonial yang memuat substansi:
(a) lokasi bangunan; (b) latar belakang nama, tahun pendirian, dan sejarah bangunan; (c)
gambaran wujud arsitektural (​lay-out​, denah, tampak bangunan, aspek struktur-konstruksi,
material, dan elemen seni bangunan; (d) fungsi bangunan; dan (e) aspek-aspek khusus yang
ditekankan dalam tugas ini.
Paper ​tersusun dalam halaman sejumlah: 2 x jumlah anggota kelompok, yaitu masing-masing
anggota kelompok menulis sejumlah 2 halaman. Pada halaman depan (sampul) ​paper tertera
tentang judul ​paper​, nama mata kuliah, nama dan anggota kelompok, rincian pembagian
submateri tugas masing-masing, dan nama instansi (program studi, fakultas, dan universitas).

Aspek-aspek khusus yang ditekankan dalam tugas ini:


a. Aspek tata denah bangunan
b. Aspek estetika bangunan
c. Aspek pencahayaan dan penghawaan dalam bangunan
d. Aspek sistem struktur-konstruksi bangunan dan material dinding/tembok (jika data diperoleh).

2. Tugas presentasi video:


Presentasi dalam bentuk video dibuat dalam durasi sekitar 10 menit (dapat dibagi menjadi 2
bagian). Video diupload di akun WA group “ARSITEKTUR ARKEOLOGI” secara berurutan
(jika ada lebih dari 1 video). Mahasiswa lain berhak untuk menanggapinya secara langsung
dengan cara me​reply ​langsung video yang dibahas. Komentar setiap mahasiswa pun dapat
dikomentari lagi oleh mahasiswa lain dan dosen pengampu dengan cara me​reply​nya langsung.
Kualitas dan kuantitas video dan komentar mahasiswa akan menjadi materi penilaian dosen.

Persyaratan lain:
Dalam melakukan penjelasan dalam bentuk ​paper dan video, setiap kelompok menggunakan
istilah arsitektural berikut ini secara tepat.
a. Istilah wajib:
1. Struktur kap
2. Kuda-kuda
3. Gewel
4. Dormer
5. Beranda
6. Balkon
7. Plafon
8. Overstek
9. Pilar
10. Menara
11. Pola sirkulasi udara dalam ruangan
12. Konsep pencahayaan dalam ruangan

Setiap objek bangunan kolonial memiliki karakteristik masing-masing, khususnya yang


berkenaan dengan keberadaan berbagai macam elemen interiornya, seperti gagang pintu, lampu,
tangga, furnitur, jam dinding, lonceng, railing, plafon, kaca mosaik/kaca patri, patung, panel
relief, dan warna. Narasikan juga tentang wujud bangunan kolonial objek yang Anda ambil
secara keseluruhan dengan menggunakan istilah-istilah berikut sebanyak-banyaknya secara tepat
sesuai data keberadaan wujud bangunan yang Anda pilih.

b. Istilah tambahan:
1. Lay-out
2. Tapak/​site
3. Orientasi bangunan
4. Fasade bangunan
5. Ragam hias
6. Ornamen
7. Dekorasi
8. Struktur
9. Konstruksi
10. Material
11. Denah
12. Gambar Potongan
13. Tampak bangunan
14. Zonasi bangunan
15. Estetika
16. Unity
17. Balance
18. Partisi
19. Antropometri
20. Ergonomi
21. Pola aktivitas
22. Ventilasi
23. Kolom bangunan
24. Balok bangunan
25. Pondasi bangunan
26. Aksis bangunan
27. Skala ruang
28. Suasana ruang
29. Langgam
30. Hierarkhi ruang
31. Hubungan ruang
32. Pola ruang
33. Hall
34. Koridor/selasar
35. Balkon
36. Sub struktur
37. Super struktur
38. Upper struktur
39. Railing
40. Bordes

Catatan​:
a. Kedua kelompok yang mendapat bagian presentasi video, diharapkan memilih objek
bangunan kolonial yang lebih representatif dibandingkan dengan 4 kelompok yang tidak
presentasi.
b. Istilah wajib adalah istilah yang harus ada dan tertulis dalam laporan Anda. Meskipun
dalam kenyataannya elemen arsitektural yang mengacu pada istilah tersebut tidak ada
pada bangunan yang Anda pilih. Anda dapat saja menulis dengan kalimat: “​....dormer
adalah elemen arsitektural berupa …. yang lazim ditemukan dalam bangunan kolonial di
Indonesia. Akan tetapi pada bangunan kolonial yang kami deskripsikan objek tersebut
tidak ada.​” (selalu diawali dengan penjelasan dari istilah tersebut, lalu dilanjutkan dengan
menunjukkan gambar/foto penjelas sebagai bukti ada/tidaknya elemen tersebut pada
bangunan Anda).
c. Istilah tambahan digunakan untuk menjelaskan wujud bangunan sesuai data yang Anda
peroleh.

Anda mungkin juga menyukai