Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman ISO 9001: 2000

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Abdurrafi Rayadi (41204720119001)


M Agie Fakhri (41204720119022)
Nur Rahmah Maulina (41204720119042)
Yudhasena Dwi Indraprasta ( 41204720119060)

Dosen Pengampu :

Dian Arrisujaya,..

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Nusa Bangsa Bogor

2020
ISO 9001: 2000
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk (barang/ jasa).
Dengan demikian apabila ada perusahaan yang mengiklankan bahwa
produknya telah memenuhi standar internasional, itu merupakan hal yang
salah/ keliru, seharusnya menyatakan bahwa sistem manajemen mutunya telah
memenuhi standar internasional, bukannya produk berstandar internasional.
 
Yang bertanggung jawab untuk standar- standar sistem mutu adalah ISO/TC
176 (The International Organization for Standarization - Technical
Committee 176). ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima
tahun, guna menjamin standar- standar ISO 9000 akan menjadi up date &
relevan untuk organisasi. Pada ISO 9000 telah dilakukan revisi pada tahun
1994 dan tahun 2000. ISO 9001 versi 2000 mencakup beberapa hal berikut:

 ISO 9001:2000 --> QMS - Fundamentals & vocabulary replacing ISO


8402 and ISO 9001-1.
 ISO 9001:2000--> QMS - Requirements replacing the 1994 versions of
ISO 9001, 9002 and 9003.
 ISO 9004:2000--> QMS-Guidance for performance improvement
replacing ISO 9004 with most parts.
 ISO 19011 --> Guidance for auditing management system replacing
ISO 10011 and 14011

Apakah keuntungan potensial dari implementasi sistem manajemen mutu:

 Untuk pelanggan atau pengguna:

1. Produk/ jasa yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan


2. Produk/ jasa yang dihasilkan handal & dapat diandalkan
3. Kemudahan memperoleh
4. Produk/ jasa yang dihasilkan memuaskan

 Untuk supplier atau rekanan:

1. Stabilitas
2. Terus tumbuh
3. Partnership & mutual understanding

 Untuk masyarakat:

1. Pemenuhan peraturan & perundang-undangan


2. Peningkatan kesehatan & keamanan
3. Mengurangi dampak lingkungan

 Untuk orang- orang dalam organisasi:

1. Kondisi kerja yang lebih baik


2. Peningkatan kepuasan bekerja
3. Peningkatan kesehatan dan keamanan
4. Peningkatan moral dan tanggung jawab
5. Peningkatan stabilitas dan pemberdayaan

 Untuk pemilik dan investor:

1. Return of investment
2. Peningkatan hasil operasional
3. Peningkatan pangsa pasar
4. Peningkatan keuntungan
Model Proses ISO 9001:2000
Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari lima bagian utama yang
menggambarkan sistem manajemen organisasi, yaitu (Gaspersz, 2001, p.3):
1. Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000).
2. Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000).
3. Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000).
4. Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000).
5. Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000).

Prinsip-Prinsip dasar ISO 9001:2000


ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar.
Prinsip-prinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu
meningkatkan kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Berikut ini adalah
8 prinsip dasar ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001, p. 75-84):
1. Fokus Pelanggan
Industri atau perusahaan sangat tergantung pada pelanggan. Karena itu, setiap
industri atau perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
baik kebutuhan dan keinginan sekarang maupun yang akan datang.
2. Kepemimpinan
Pemimpin dari industri atau perusahaan harus mampu menetapkan tujuan dan
arah dari industri atau perusahaan. Selain itu, pemimpin dari industri atau
perusahaan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar
orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-
tujuan industri atau perusahaan.
3. Keterlibatan Personel
Keterlibatan personel merupakan faktor yang penting. Dengan melibatkan
seluruh personel, manfaat yang diterima industri atau perusahaan akan lebih
besar. Manfaat-manfaat yang diperoleh apabila industri atau perusahaan
menerapkan prinsip keterlibatan personel adalah:
• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi termotivasi,
memberikan komitmen, dan terlibat.
• Orang-orang dalam industri atau perusahaan lebih giat dalam melakukan
inovasi agar tujuan-tujuan industri atau perusahaan tercapai.
• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi bertanggung jawab
terhadap kinerja mereka.
4. Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila
aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu
proses. Salah satu metode yang dipakai untuk pendekatan proses adalah
PDCA. PDCA secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
• Plan : Tetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil
yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
• Do : Implementasi proses
• Check : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan tujuan dan
persyaratan bagi produk dan laporkan hasilnya
• Action : Lakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan
5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan, dari proses-proses yang
saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada
efektivitas dan efisiensi terhadap industri atau perusahaan dalam mencapai
tujuan-tujuannya.
6. Peningkatan Terus-Menerus
Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus
menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus dilakukan
untuk meningkatkan efektivitas organisasi untuk memenuhi kebijakan dan
tujuan dari organisasi.
7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan
Keputusan yang efekif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi.
Analisis data dan informasi berguna untuk menghilangkan akar penyebab
masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif
dan efisien. harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan
efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.
8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan
Suatu industri dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan
yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam
menciptakan nilai tambah.

Langkah-Langkah Dalam Menerapkan ISO 9001:2000


Berikut ini dapat dilihat langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan
ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001):
• Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim pengembangan mutu
dan pelatihan dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar.
• Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan ini melibatkan aktivitas industi atau perusahaan,
meninjau semua dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu
dalam organisasi. Pelatihan yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk
pelatihan karyawan dalam kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau
perusahaan berskala cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan
konsultan eksternal untuk membantu mempersiapkan sistem manajemen mutu.
• Tahap Implementasi
Sistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan
dalam proyek yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap
berikutnya.
• Tahap Audit
Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan
untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem
manajemen mutu adalah untuk memastikan apakah semua operasional dalam
organisasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur.
• Tahap Sertifikasi
Tahap ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah
melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang sertifikat
ISO.

Anda mungkin juga menyukai