Kita harus hidup saling bertoleransi dengan orang lain tanpa memandang apapun itu yaitu dengan cara saling bersahabat dengan teman, berkumpul dengan keluarga pada saat Idul Fitri dan makan bersama meruapakan wujud dari saling toleransi antar umat.
2. Tanggapan untuk halaman 184
a. Tawuran Antarpelajar Agama: Menurut agama tawuran antar sesame manusia sangatlah perbuatan tidak terpuji karena hal tersebut merupakan nafsu dan amarah yang dapat menyebabkan korban dan merugikan manusia itu sendiri dan lingkungan. Sosial: Secara sosial perbuatan seperti tawauran tersebut sangat menggangu masyarakat karena dapat menimbulkan lingkungan yang tidak tentram dan juga menimbulkan masalah bagi diri sendiri dan msyarakat. Budaya: Tawuran bukan hal yang harus dilestarikan karena itu merupakan hal negative maka dari itu jika tidak dihentikan akan berpengaruh besar terhadap budaya masyarakat itu sendiri. b. Pengrusakan Tempat Ibadah Agama: Pengrusakan tempat ibadah merupakan hal yang sangat tidak terpuji karena hal tersebut merupakan contoh sikap tidak saling mentoleransi antarumat beragama. Sosial: Hal tersebut dapat menyebabkan pudarnya persatuan dan rasa toleransi yang dapat menyebabkan perpecahan antar umat dan perpecahan bangsa juga. Budaya: Jika hal tersebut berlangsung lama makan hal tersebut akan menjadi budaya yang tidak baik yang akan berkembang di masyarakat maka dari itu kita harus mencegah hal tersebut terjadi. c. Silaturrahmi saat Idul Fitri Agama: Bersilaturrahmi dan saling memaafkan saat Idul Fitri merupakan hal yang sangat penting bagi umat islam karena dari hal tersebut kita dapat membersihkan hati dengan memaafkan kesalahan orang lain terhadap kita. Sosial: Dengan saling memaafakan saat Idul Fitri membuat hubungan dengan orang lain baik itu keluarga ataupun teman akan menjadi lebih baik. Budaya: Memaafkan dan meminta maaf saat Idul Fitri sudah menjadi budaya yang melekat pada umat islam yang harus selalu dilakukan karena budaya tersebut dapat menjadi pemersatu umat. 3. Buku paket halaman 186 Hukum Tajwid QS.Yunus ayat 40-41
Kalimat Hukum Bacaan Alasan
َ َوإِنْ َك َّذبIkhfa' haqiqi ُوك Ada nun mati bertemu kaf َولَ ُك ْم َع َملُ ُك ْمIdzhar Syafawi Ada mim mati bertemu 'ain waqof washol aula (lbh baik terus)
َ أَ ْن ُت ْم َب ِري ُئIkhfa Syafawi
ون Ada mim mati bertemu ba' ِممَّاGhunnah Ada mim bertanda baca tasydid َ ُ َتعْ َملMad Arid lissukun ون Ada mad thobi'i sebelum waqof
4. Buku paket halaman 188
Ayat dan hadist yang berhubungan dengan toleransi a. QS. Al-Baqarah ayat 256 هّٰلل َ ت َوي ُْؤم ِۢنْ ِبا ِ َف َق ِد اسْ َت ْم َس ك ِب ْالعُرْ َو ِة ْالوُ ْث ٰقى اَل َّ ْن َق ْد َّت َبي ََّن الرُّ ْش ُد م َِن ْال َغيِّ ۚ َف َمنْ ي َّْكفُرْ ِب ِ الطا ُغ ْو ِ ۗ ٓاَل ا ِْك َرا َه فِى الهّٰللا ِّدي صا َم لَ َها َۗو ُ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم َ ِا ْنف “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
b. QS.Yunus ayat 99
َاس َح ٰتّى يَ ُكوْ نُوْ ا ُم ْؤ ِمنِ ْين
َ َّض ُكلُّهُ ْم َج ِم ْيع ًۗا اَفَا َ ْنتَ تُ ْك ِرهُ الن ۤ ِ َْولَوْ شَا َء َربُّكَ اَل ٰ َمنَ َم ْن فِى ااْل َر Artinya : Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya.
c. Hadist
ُال ْال َحنِيفِيَّةُ ال َّس ْم َحة
َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم أَيُّ ْاألَ ْديَا ِن أَ َحبُّ إِلَى هَّللا ِ ق َ ِ ُول هَّللا َ ِس قَا َل ق ِ يل لِ َرس ٍ َع ِن ا ْب ِن َعبَّا. Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah saw. “Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?” maka beliau bersabda: “Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran)” Pesan pesan yang terdapat pada ayat dan hadist a. QS. Al-Baqarah ayat 256 Ayat ini berkenaan dengan Hushain dari golongan Anshar, suku Bani Salim bin ‘Auf yang mempunyai dua orang anak yang beragama Nasrani, sedang ia sendiri seorang Muslim. Ia bertanya kepada Nabi Saw: “Bolehkah saya paksa kedua anak itu, karena mereka tidak taat kepadaku, dan tetap ingin beragama Nasrani?.” Allah menjelaskan jawabannya dengan ayat tersebut bahwa tidak ada paksaan dalam Islam. b. QS. Yunus ayat 99 Ayat ini menerangkan bahwa jika Allah berkehendak agar seluruh manusia beriman kepada-Nya, maka hal ini akan terlaksana, karena untuk yang melakukan yang demikian adalah mudah bagi-Nya. Sesungguhnya, andaikan Tuhanmu menghendaki untuk tidak menciptakan manusia dalam keadaan siap menurut fitrahnya untuk melakukan kebaikan dan keburukan, dan untuk beriman atau kafir dan dengan pilihannya sendiri dia lebih suka kepada salah satu diantara perkara-perkara yang mungkin dilakukan, dengan meninggalkan kebalikannya melalui kehendak dan kemauannya sendiri, tentu semua itu Allah lakukan. Namun, kebijaksanaan Allah tetap untuk menciptakan manusia sedemikian rupa, sehingga manusia mempertimbangkan sendiri dengan pilihannya, apakah akan beriman atau kafir, sehingga ada sebagian manusia yang beriman dan adapula yang kafir. c. Hadist Orang yang saling mentoleransi merupakan orang yang dicintai Allah SWT
Hubungan ayat dan hadist dengan kondisi di lapangan yang ditemui
a. Menjaga tali silaturrahmi dengan teman ataupun keluarga b. Sikap umat manusia yang menentukan ketentraman hidup dengan saling mentoleransi c. Orang yang saling mentoleransi merupakan orang yang dicintai Allah SWT