Anda di halaman 1dari 9

LAP.PRAK.

KLIMATOLOGI DAN LINGKUNGAN TERNAK


PRAK IV : PENGUKURAN KELEMBABAN RELATIF (RH)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:


1. AHMADNUR : 1713060060
2. FITRIA ZAHARA : 1713060041
3. HAFIZ NUGROHO TANJUNG : 1713060040
4. IRENA MEI NANDA Br.Surbakti : 1713060048

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNGAN PANCA BUDI
MEDAN
2018

BAB I
PENDAHULUAN

1. KELEMBAPAN
Kelembaban relatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah
uap air yang terkandung di dalam campuran air-udara dalam fase gas. Kelembaban
relatif merupakan perbandingan antara kelembaban aktual dengan kapasitas udara
untuk menampung uap air. Bila kelembaban aktual dinyatakan dengan tekanan uap
aktual (ea), maka kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut merupakan
tekanan uap jenuh (es) .

Bila RH 100% maka tekanan uap aktual akan sama dengan tekanan uap jenuh.
Tekanan uap jenuh tergantung oleh suhu udara. Semakin tinngi suhu udara maka
kapasitas untuk menampung uap air atau es meningkat. Oleh sebab itu pada ea yang
tetap, RH akan lebih kecil bila suhu udara meningkat dan sebaliknya RH makin tinggi
bila suhu udara lebih rendah.

2. TUJUAN

 Mengetahui cara mengukur kelembaban relative (RH)


 Mengetahui perbandingan kelembaban relative (RH) dalam dan luar kandang
berdasarkan table(lampiran) dan rumus empiris.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Fungsi Kandang Ternak

Kandang ternak diperlukan sebagai tempat berlindung ternak anda dari hujan dan
terik matahari sehingga ada rasa nyaman. Dalam keadaan yang baik, ternak akan
mampu berkembang dan tumbuh secara normal. Kondisi kandang yang buruk sangat
memukinkan pertumbuhan ternak menjadi lambat, kurang sehat, dan terjadi
pemborosan pakan.
Adanya kandang, peternak dapat melakukan efisiensi, misalnya menghemat tenaga
kerja, meningkatkan konsumsi pakan, dan mengurangi terjangkitnya penyakit.
Dengan adanya kandang, kesehatan dan keberadaan manusia tetap terjamin, juga
kesehatan lainnya. Selain itu, kandang juga bermanfaat agar ternak tidak merusak
tanaman, diganggu atau dimangsa hewan buas atau dicuri.
Mengingat fungsi tersebut, kandang ternak dibuat kuat dan mudah diperbaiki
Hal yang juga penting adalah biaya pembuatan kandang diusahakan tidak
mahal. Berikut adalah  hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat kandang.

 Pilih tempat atau lahan yang tanahnya kering dan agak tinggi
 Jarak kandang relatif jauh dari sumur dan rumah
 Cukup mendapat sinar matahari pagi yang merata dan udara segar serta
bersih.Terlindung dari hembusan angin langsung

2. Waktu dan Tempat

Praktikum pertama ini dilaksanakan pada :


hari / tanggal : kamis, 29 Maret 2018
pukul : 08:00 s/d 15:00 WIB
tempat : kandang kambing domba, jl Pinang baris , Kota Medan

3. Alat dan bahan

 Psikometer udara
 Tali rapia
 Gantungan psikometer
 Kandang ternak
 Ternak domba
 Psikometer bola basah dan bola kering
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

a. Temperatur Bola Kering (TBK)

 Rata-rata suhu pagi hari didalam kandang


29,5+30+30
=29,83 ℃
3

 Rata-rata suhu siang hari didalam kandang


34+35+34
=34,33 ℃
3

 Rata-rata suhu pagi hari diluar kandang


32+ 34+35
=33 , 67 ℃
3

 Rata-rata suhu siang hari diluar kandang


37+38+39
=38 ℃
3

Lokasi Temperatur Bola Kering (TBK)


Pagi Rata- Siang Rata-
08.00 09.00 10.00 rata 13.00 14.00 15.00 rata
Dalam 29,5oc 30oc 30oc 29,83oc 34oc 35oc 34oc 34,33oc
Kandang
Luar 32oc 34oc 35oc 33,67oc 37oc 38oc 39oc 38oc
Kandang

b. Temperatur Bola Basah (TBB)

 Rata-rata suhu pagi hari didalam kandang


26+26+26,5
=26,16℃
3
 Rata-rata suhu siang hari didalam kandang
31+ 30+30
=30,33 ℃
3

 Rata-rata suhu pagi hari diluar kandang


27+28+28
=27,66 ℃
3

 Rata-rata suhu siang hari diluar kandang


31+ 30+28
=29,66 ℃
3

Temperatur Bola Basah (TBB)


Lokasi Pagi Rata - Siang Rata -
rata rata
08.00 09.00 10.00 13.00 14.00 15.00
Dalam 26oc 26oc 26,5oc 26,16oc 31oc 30oc 30oc 30,33oc
Kandang
Luar 27oc 28Oc 28oc 27,66oc 31oc 30oc 28oc 29,66oc
Kandang

2. Pembahasan

a) RH berdasarkan table

Luar Kandang Dalam Kandang

TBK – TBB TBK - TBB

34 – 28 30 - 26

Selisih = 6 Selisih = 4

RH Dalam Kandang = 72%


RH Luar Kandang = 63%

b) RH berdasarkan rumus empiris

¿ ( 17,27 . T bk )
e a=ɤ .exp
( T bk −237,3 )
( 17,27.28 )
e a=66,1. exp¿
( 28+237,3 )
483,56
e a=66,1. exp¿
265,3
¿
e a=66,1 . exp 1,82
e a=6,171 x 66,1
e a=407,9 paskal

¿ ( 17,27 . T bb )
e s=ɤ . exp
( T bb +237,3 )
(17,27 .33 )
e s=66,1. exp¿
( 33+237,3 )
569,91
e s=66,1. exp¿
270,3
¿
e s=66,1. exp 2,10
e s=8,16 x 66,1
e s=539,3 paskal

ea
RH = x 100 %
es
407,9
RH = x 100 %
539,3
RH =0,75 x 100 %
RH =75,6 %

- RH Dalam Kandang

¿ ( 17,27 . T bk )
e a=ɤ .exp
( T bk +237,3 )
( 17,27 .26 )
e a=66,1 . exp¿
( 26+237,3 )
449,02
e a=66,1 . exp¿
263,3
¿
e a=66,1 . exp 1,70
e a=5,47 x 66,1
e a=361,8 paskal

¿ ( 17,27 . T bb )
e s=ɤ . exp
( T bb +237,3 )
(17,27 .30 )
e s=66,1. exp¿
( 30+237,3 )
518,1
e s=66,1. exp¿
267,3
¿
e s=66,1. exp 1,93
e s=6,88 x 66,1
e s=454,7 paskal

ea
RH = x 100 %
es
361,8
RH = x 100 %
454,7
RH =0,79 x 100 %
RH =79 %

RH Luar Kandang = 75,6%


RH Dalam Kandang = 79%
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Untuk mengetahui cara penghitungan kelembaban udara secara teoritis yaitu


dengan mengukur kelembapan udara menggunakan termometer bola basah
dan bola kering. Ukuran suu termometer bola kering dikurang dengan suhu
hasil pengukuran termometer bola basah, kemudian hasilnya dilihat ditabel
berapa persenkah kelembaban udaranya.
b. Kelembaban udara sangan dipengaruhi oleh ketinggian tempat, ketinggian
tempat akan mempengaruhi penyinaran dan suhu matahari sehingga secara
tidak langsung ketinggian tempat akan mempengaruhi keadaan kelembaban
udara.

2. Saran
Pada saat menjalankan praktikum, lebih menjaga kondusifitas dan dengarkan
konstruksi instruktur agar hasil yang didapatkan sesuai dengan ekspetasi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1970. Kandungan Komposisi Udara Yang Dihirup Manusia Saat Bernafas.
http:// www.organisasi.org/1970/01/komposisi-kandungan-udara-yang-dihirup-
manusia-saat-bernapas.html 27 Oktober 2014.

Handoko, 1986. Pengantar Unsur-unsur Cuaca di Stasiun Klimatologi Pertanian,


Jurusan Geofisika dan Metereologi FMIPA-IPB: Bogor.

Hardjodinomo, S.1975. Ilmu Iklim dan Pengairan. Binacipta. Bandung.


Humpreys,W.J. 1940. Physics of the air. The Maple Press Company. York.P.A,hal
15.

Karim. 1985. Biologi. Pakar Raya. Bandung.

Kartasapoetra, G.A. 1990. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan


Tanaman, Bumi Aksara. Jakarta.

Lakitan, B. 2002. Dasar-dasar klimatologi. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Linsley, K.R. 1989. Hidrologi Untuk Insinyur. Erlangga. Jakarta.

Marbun, 2010. Udara dan Kelembaban udara.


repository.usu.ac.id/bitstream/.../5/Chapter %20I.pdf 28 Oktober 2014.

Zailani, K.2006. Klimatologi dasar. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala,


Darussalam. Banda Aceh

Anda mungkin juga menyukai