Anda di halaman 1dari 2

KASUS MAYA

MAHASISWA PROSFESI NERS STIKES MARANATHA KUPANG

1. Seorang perempuan berusia 37 tahun dirawat di RS dengan keluhan utama batuk dan sesak.
Keluarga mengatakan pasien pernah menderita penyakit TBC tetapi tidak patuh minum obat.
Pada saat pengkajian pasien mengatakan sesak, tidak nafsu makan, dan badan terasa lemah.
Pasien tidak mampu mengeluarkan sputum, produksi sputum berlebihan. Dari pemeriksaan
fisik ditemukan bunyi napas mengi, wheezing dan /atau ronchi kering. TD 110/90 mmHg,
RR 28x/menit. Dari hasil pemeriksaan BTA ditemukan Mycobacterium Tuberculosis.
2. Seorang laki-laki usia 38 tahun di rawat dengan Cedera Kepala Berat. Pasien tampak sesak
napas. Keluarga mengatakan pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dan langsung dibawa
oleh pihak kepolisian ke rumah sakit. Dari pemeriksaan fisik ditemukan ada penggunaan otot
bantu pernapasan, fase ekspirasi memanjang, pola napas takipneu. TD 100/90 mmHg, RR 30
x/menit, Nadi: 100 x/mnt. Dari hasil CT-Scan di temukan ada perdarahan Intrakranial.
3. Seorang pasien berusia 50 tahun dirawat di RS dengan keluhan berdebar dan batuk pada
malam hari. Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit Congestif Heart Failure
(CHF). Pada pemeriksaan fisik ditemukan edema, CRT > 3 detik, terdengar suara jantung S3
dan atau S4, Ejection fraction (EF) menurun. TTV: Tensi: 160/100 mmHg, Nadi: 120
x/menit, RR: 24 x/menit. Berdasarkan pemeriksaan EKG ditemukan adanya aritmia.
4. Seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak napas.
Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit Gagal Ginjal Kronis. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan adanya edema anasarca dan atau edema perifer, berat badan
meningkat dalam waktu singkat dan jugular venous Pressure (JVP) meningkat. TTV: Tensi:
160/100 mmHg, Nadi: 120 x/menit, RR: 24 x/menit. Berdasarkan pemeriksaan darah Ureum
50 mg/dL, Creatinin : 4 mg/dL, Clarance Creatine : < 97 mL/min.
5. Seorang pasien berusia 70 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri saat berkemih. Menurut
keluarga, setelah diperiksakan ke dokter pasien didiagnosa mengalami radang pada kandung
kemih (Cystitis). Saat dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan urine menetes, distensi
kandung kemih, berkemih tidak tuntas dan ada volume residu urine. TTV: Tensi:
120/90mmHg, Nadi: 84 x/mnt dan RR: 20 x/mnt. Berdasarkan pemeriksaan urine terdapat
adanya leukosit dalam urine.
6. Seorang pasien dirawat di RS dengan keluhan utama nyeri pada fraktur. Pasien mengatakan
mengalami patah tulang/fraktur saat jatuh bermain bola 12 jam yang lalu. Pasien mengatakan
nyeri bertambah hebat saat digerakkan, lokasi nyeri pada area fraktur, skala nyeri 8 (1-10).
Berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan tampak gelisah dan meringis dan bersikap
protektif terhadap nyeri.TTV: Tensi: 150/100mmHg, Nadi: 100 x/mnt. Berdasarkan
pemeriksaan Rontgen tulang ditemukan Fraktur Tibia tertutup.
7. Seorang pasien dirawat di RS dengan keluhan panas dan menggigil. Keluarga mengatakan
pasien sudah diberikan obat Paracetamol 500 mg tetapi panasnya tidak turun. Menurut
keluarga, pasien pernah menderita Malaria. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kulit merah
dan akral pasien panas. Tampak sclera ikterik. TTV: Tensi: 140/90mmHg, Nadi: 90 x/Mnt,
RR: 30 x/mnt, Suhu: 39 x/mnt. Berdasarkan pemeriksaan darah ditemukan adanya Malaria.
Berdasarkan kasus diatas maka:
1) Buatlah Pathway/WOC penyakit sampai menemukan masalah keperawatan.
2) Lengkapi pengkajian keperawatan berdasarkan data-data diatas dengan urutan:
(1) Identitas
(2) Anamnesis
a. Keluhan utama
b. Riwayat penyakit sekarang
c. Riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat penyakit keluarga
(3) Pemeriksaan fisik
a. TTV
b. Sistem pernapasan
c. Sistem Kardiovaskuler
d. Sistem persyarafan
e. Sistem pencernaan
f. Sistem perkemihan
g. Sistem Bone dan Integumen
(4) Pemeriksaan penunjang
3) Lakukan penegakan diagnose keperawatan sesuai dengan data-data yang ditemukan.
Diagnose keperawatan berpedoman pada Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)
4) Susunlah Luaran Keperawatan dan Intervensi Keperawatan berdasarkan Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
5) Buatlah simulasi salah satu Implementasi keperawatan dari diagnose keperawatan utama
dengan disertai Standar Prosedur Operasional (SPO). Contoh: Salah satu implementasi yang
dilakukan pada pasien Bersihan jalan napas tidak efektif adalah melakukan Suction. Maka
mahasiswa dipersilahkan membuat SPO tentang Pelaksanaan Suction. Format SPO terdiri
dari:
(1) Pengertian
(2) Tujuan
(3) Prosedur
a. Tahap pre interaksi
b. Tahap orientasi
c. Tahap kerja:
a) Persiapan alat
b) Persiapan pasien
c) Prosedur tindakan
d. Tahap terminasi

Anda mungkin juga menyukai