Anda di halaman 1dari 20

1 THE TRUTH UNTOLD

Daftar isi

PROLOG 1
AKU 2
KITA 8
HUJAN 12
SENJA
JARAK
WAKTU
TAKDIR
AKHIR

-1-
2 THE TRUTH UNTOLD

-PROLOG-

“bisa dibilang waktu umur 18 waktu paling banyak


di cintai oleh orang, mereka bisa berkarya, bebas,
bercanda, senda gurau bahkan ada yang berjuang
untuk hidup mereka. Di usia ini banyak terjadi mulai dari
pertemanan asmara karir cita dan harapan yang
menyatu menjadi sebuah naskah tuhan yang manusia
hanya bisa menjalaninya. Banyak kebenaran yang tidak
terungkap banyak tawa tangis yang berlalu di usia yang
berharga ini. Bisa dikatakan ini hanya sebuah kisah ku.
Kisah dimana semua ini terjadi begitu saja seolah
waktu tidak punya lelah untuk berjalan”

-2-
3 THE TRUTH UNTOLD

CHAPTER ONE

AKU

“Kecewa Tapi Ngga Marah Itu Sabar


Yang Paling Hebat. Percayalah”

DAILY QUOTES

-3-
4 THE TRUTH UNTOLD

AKU

Aku???. Ya aku adalah anak SMA kelas 12 bernama Han,


kepanjangan dari Hans Putra Ramadhan. Terkenal bawel, sok asik, playboy,
genius, pinter basket atau olahraga apa pun deh.

Semua orang di sekolah tau aku karena ayah ku adalah pemilik


sekolahnya, that’s right SMA Putra Bangsa adalah milik Papa meskipun hal
itu terkadang menggangguku dan membuatku tidak nyaman. Saudara???
Aku 3 bersaudara dan aku anak ke 2, kakak sedang mendirikan
perusahaannya sendiri di korea dia sangat tertarik dengan dunia
entertainment namanya Alice. Adik??? Namanya Dean dia hanya 2 tahun di
bawah ku anak kelas 10 bawel manja dan bikin ribet.

Sehari-hari cuman halu, main, game, cari doi baru, ngaji, nyemil,
basket sampe sakit dan kecapean. Sekarang sih bersyukur punya pacar 4
eh….. tapi kehidupan sekarang emang bahagia udah punya pacar kaya lisa
blackping satunya kaya emma Watson. Mobil banyak dan rumah mewah…..

“Bruk!!!” Bunyi bantal landing dengan mulus di kepalaku

“bangun bang udah pagi nih jan mimpi mulu, buruan lulus kek terus
kerja. Halu tiap hari kek rindu aja” ucap dean

“apaan sih ganggu orang lagi mimpi aja, iya abang bangun sebentar
kek main lempar bantal aja.” Jawabku

Aku pun turun kebawah setelah mandi untuk sarapan, di meja makan
sudah ada makanan pastinya,dan ada mama adek bawel sama papa.

“buruan sarapan kak” kata mama

“iya ma bentar benerin baju dulu ini lho” ucapku

Aku pun mulai sarapan lalu berangkat ke sekolah dengan adek bawel
satu ini. Perjalanan ke sekolah tidak jauh cuman 20 menit tapi ya kalo telat
ribet juga. Selain bikin kesel kalo telat bikin ribet karena kami anak pemilik
sekolah. Lalu tiba-tiba ada motor di depan ku.

-4-
5 THE TRUTH UNTOLD

Tin Tin Tin……. Bunyi klakson mobilku

Motor merah Yamaha tahun 70 didepanku sepertinya sedang mogok.


Anak SMA dengan tas hitam rambut rapi terlihat kesusahan memperbaiki
motornya. Setelah terlihat ternyata itu ricky

Ricky adalah teman kecil ku, rumahnya tidak jauh dari rumah kami.
Kami berteman dari kecil dia alim, baik, sopan, genius. Sifat kami memang
terbalik tapi dia hanya satu-satunya teman dekat yang ku punya dan juga
sebaliknya. Keluarga kami juga dekat. Ricky Arjuna Raja namanya.

“bang bantuin tuh, itu kak ricky kan” ucap Dean sambil memukul
bahuku.

“iya,ini aku bantuin tunggu bentar ya 5 menit kali” ucapku sambil


membuka pintu mobil.

Dia pun mengenaliku dan aku langsung membantu ricky. Diam-diam


Dean memoto ricky, memang fans berat ricky yang ngga ada duanya tapi
ricky hanya menganggap Dean sebagai adik kecil.

“Udah nih ric, kuy bareng berangkatnya, ntar lo telat lagi” ucapku

“iya hans makasih udah bantuin”

Kitapun melanjutkan perjalanan ke sekolah dan sesampainya di sana


aku bersama ricky langsung masuk kelas dan mengikuti kelas dengan baik.
Seperti biasa aku hanya tertidur sedangkan ricky sangat fokus mendengar
kan guru.

Hari itu sangat membosankan karena hanya pembagian ketua kelas


dan hal-hal sepele lainnya bagiku. Ricky lagi-lagi menjadi ketua kelas dan aku
hanya tertidur hingga jam istirahat datang.

“Tik Tok Tik Tok……” waktu terus berjalan

“Apakah tuhan menciptakan waktu tidak lelah untuk berjalan” ucapku


dalam hati. Perasaan kesal mulai datang bosan juga menghampiri tanpa
suara. Detik-detik membosankan mulai datang untuk mengganggu.

-5-
6 THE TRUTH UNTOLD

“Kring…..Kring…..Kring” bunyi bel sekolah

Aku pun bergegas meninggalkan 12 MIPA 3 yang membosankan dan


bikin males. Aku pun terbangun setelah mendengar bel, lalu berlari sambil
memanggil ricky, mengajaknya untuk pergi kekantin

“Rick buruan kuy…..” teriak ku memanggil Ricky sambil berlari

“Dak…. Bruak!!!!!” kaki Kim dengan usilnya dan membuat ku jatuh


seketika. Teman-teman sekelas lalu menertawakan ku apalagi kim dia tertawa
dengan puas dan mengejek ku.

“nyawa kumpulin dulu tuh, baru bangun langsung makan mulu


pikirannya, kalo ngga basket” ucapnya sambil mengejek

“dasar penyihir, awas aje ya lo ntar. Tunggu pembalasan gua sang raja
jahil.” Ucapku untuk membalas ejekannya

Sakit yang kurasakan waktu itu tidak seberapa, tapi malu karena
terjatuh dan terbentur dengan keras. Tidak lama kemudian Ricky
membangunkan ku. Dan kita berdua langsung menuju kantin tanpa
menghiraukan kim si penyihir jahil.

“sreetttt” gadis kecil berwajah mungil dengan ikat rambut merah


sedang mengantri mengambil makanan di kantin. Hatiku langsung
mengenalinya kalau itu memang silvya. Anak famous lucu dan idola banyak
orang. Dia teman ku dari SD meskipun sempat beda SMP.

“Rick ssttt,target baru gua Rick” canda ku

“semangat deh kalo gitu” Ucap Ricky

Akupun terheran dengan ucapan Ricky, tumben dia mendukung


keinginanku. Paahal cuman bercanda. Biasanya dia hanya mengajak ku
hanya ke jalan yang benar wkwkwk. Yah ternyata ada sih penyihir datang. Iya
itu si Kim gadis bawel yang ngeselin

“Hans liat dah, kok penyihir ama malaikat dateng kesini” ucap Ricky
-6-
7 THE TRUTH UNTOLD

Aku melihat Silvya dan Kim mendatangi kita berdua lagi makan.
Dengan tatapannya yang sinis Kim pun mendatangi kita sambil membawa
makanannya.

Sekilas terlihat Kim seperti Silvya adalah saudara tapi itu hanya halu ku
semata dari mana mereka mirip tapi dengar-dengar mereka sudah main
bersama sejak 3 tahun

“eh goblin, lu bengong mulu, gua emang cantik tapi biasa aja kali
liatinnya. Lagian lu juga banyak cewe masa masih kurang” candanya

“apaan lo penyihir, mau gua ruqyah lo. Ganggu amat sih idup bisa
ngga sih sedetik aja lu ngga bikin gua kesel” ucapku dengan kesal

Silvya pun hanya tersenyum melihat pertengkaran kecil kami. Seperti


biasa Ricky memisah kami dengan 1001 caranya entah bagaimana
pertengkaran kecil kami selalu usai dan reda setiap ada Ricky

“udah deh buruan makan” Ricky memukul kepala kami dengan pelan

Kita berdua pun kesal pada Ricky yang tiba2 memukul kepala kami
dengan tiba2 dan kita berdua secara tidak sadar tertawa setelah di pukul
Ricky. Silvya hanya memandangi kami bertiga dengan senyum manisnya

Silvya, aku, Ricky, dan Kim mengobrol di kantin seperti layaknya anak
muda di SMA menikmati waktu waktu yang secara tidak sadar terus berjalan
mengalir dan berubah seperti yang sudah ada.

“waktu ini adalah waktu bersama kalian yang tidak ingin aku lupakan
dan aku lewatkan. Semoga waktu-waktu seperti ini tetap ada sampai hari
yang tidak tahu kapan datangnya. Bercanda berduka senda gurau bersama
mereka adalah waktu berharga” ucapku dalam hati sambil memandangi
mereka bertiga

-7-
8 THE TRUTH UNTOLD

CHAPTER TWO

KITA

“Kadang Kita Rela Terluka Demi Menjaga


Perasaan Orang Lain”

DAILY QUOTES

-8-
9 THE TRUTH UNTOLD

KITA

Kata ‘kita’ sering sekali kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.


Tetapi apakah kita benar-benar tepat dan mengerti artinya? Menurut KBBI
definisi kata ‘kita’: pronomina persona pertama jamak. Menurutku kita adalah
4 pilar yang saling melengekapi, mulai dari alim, jahil, playboy, dan si kalem.

Kita ber-empat sudah saling mengenal dari kelas satu SD. Semua
bermula saat Kim menumpahkan minumannya ke baju Ricky. Saat itu kami
berdua heran dengan kecerobohan Kim dan berawal dari kesalahan akhirnya
waktu itu kita bertiga bisa kenal dan akrab.

Kok bertiga sih??? Silvya bisa jadi teman dekat kami juga termasuk
lucu. Dengan keunikan Kim dia pun bisa merubah Silvya yang pendiam dan
Introvert bisa menjadi Humble dan ramah, yah meskipun pada waktu kumpul
dengan kita doang sih. Kalo di depan orang banyak yang bilang dia cuek.

“eh manekin, lucu banget tapi diem mulu” sindir Kim

“Apa?(hanya melirik sedikit melihat Kim)” ucapnya dengan lugu

“Main kek, ayo keluar lagian ngapain juga istirahat di kelas melulu. Kita
di sekolah juga ada bosennya kali” Kim bercanda lagi

Akhirnya dengan usil Kim pun menarik tangan Silvya dan mengajak
makan bersama kami. Akhirnya kami ber-empat makan bersama, bahagia
bersama, bercanda dan suka duka bersama. Kelihatannya kami memang
membosankan tapi bagaimana lagi, bagi ku mereka bertiga seperti saudara
yang tak tergantikan

Akan tetapi kami sempat terpisah waktu SMP. Kim, aku, dan Ricky
bersekolah di satu SMP Putra Bangsa. Sedangkan Silvya bersekolah ke
Jakarta mengikuti orang tuanya yang dipindah tugaskan kesana.

“cekrek, pindah posisi, cekrek”


-9-
10 THE TRUTH UNTOLD

Hari itu, hari dimana pertemuan terakhir kami dengan Silvya. Memang
waktu itu ia tidak bercerita tentang dia akan pindah ke Jakarta, namun semua
memang sudah terjadi Silvya hanya mengabari kami lewat sosial media kalau
dia pindah ke Jakarta.

Aku pun langsung


bergegas menuju rumah
Silvya dengan sepeda.
Sesampainya di sana aku melihat
sudah ada Ricky dan Kim.

“udah malem kok main ke sini?” tanya Tante rin

“Silvya bilang katanya dia bakal pindah ke Jakarta setelah lulus nanti.
Kami bertiga main ke sini untuk melihat Silvya lagi” ucap Kim

-10-
11 THE TRUTH UNTOLD

Dengan senyum lembut tante Rin pun menjelaskan apa yang terjadi
dan keluarga mereka memang harus pindah ke Jakarta. Malam itu sangat
menyenangkan sekaligus berat bagi kami.

“Keterpaksaan menjalankan takdir adalah pekerjaan


manusia, adapun manusia hanya bisa berbuat dan beragumentasi
kalo urusan takdir tangan tuhan lah yang menentukannya”

Quotes by Hans

Semasa SMP kita bertiga selalu bersama. Dari main kesana kemari,
jalan, nonton, bucin bareng dan tumbuh mengikuti alur waktu bersama-sama.
Jarak yang memisahkan kami dengan Silvya memang terasa menyiksa tapi
video call dan chat dapat meredakan hal-hal itu. Hari-hari berlalu kami semua
pun mulai tumbuh, melalui masa pubertas, masa perubahan, labilnya emosi.
Semasa SMP masing-masing dari kami sempat terpecah karena saling
mencari jati diri. Takdir sangat baik sehingga bisa tetap menyatukan kita ber-
empat

Aku pun menjalani hari ku waktu itu dengan bersama Kim dan Ricky,
menelfon Silvya. Basket ku juga mulai serius pada waktu SMP, menjadi gitaris
Band sekolah dan rangking 2 setiap semester. Rangking 1??? Jawabannya
pasti Ricky. Detik demi detik terlalui sangat cepat hal-hal kecil pun kulewati,
masa sulit terasa ringan saat ada mereka ber-empat. Kim penenangku di saat
sedih, Ricky penunjuk jalan yang benar, Silvya Support aku meskipun dari
jauh. Berharganya mereka tak terganti dengan bintang sekali pun.

Udah banyak banget aku berceita tentang diriku sendiri dan


bagaimana kami bertemu dan berpisah. Kisah nya akan di mulai sekarang. Di
mana semua berawal di usia 18, usia kami bebas dan muda akan tetapi
seperti burung yang ada di dalam sangkar “kalian tetap saja masih muda,
tidak ada hal besar yang akan kalian perbuat di usia ini” kata-kata ini yang
membuatku heran mengapa kita tidak bisa berbuat besar karena usia. Ini
semua hanya perjalanan tapi tidak ada jalan untuk kembali. Untuk itu hargai
apa saja yang telah kamu lalui bukan apa saja yang telah kamu dapatkan.

-11-
12 THE TRUTH UNTOLD

CHAPTER THREE

HUJAN

“Hujan Selalu Baik Padaku, Ia Tidak


Pernah Menertawakan Ku Bahkan Ia
Menutupi Air Mata Ku”

DAILY QUOTES

-12-
13 THE TRUTH UNTOLD

HUJAN

Hari Rabu tanggal 29 September tepat sehari sebelum ulang tahunku,


waktu itu hujan deras tanpa alasan membasahi seluruh kota. Sore itu
sepulang sekolah awan menutupi senja di jalan yang panjang sekali terlihat
banyak orang menepi untuk berteduh. Mulai dari di halte sampai depan ruko,
entah mengapa hari itu sangat membuat suasana sangat dingin.

“kak liat deh macet banget, aku jam 7 ada les loh kak buruan dikit kek
please ya” ucap Dean sambil menatap ku

“bentar sabar ya, lagian ini lagi hujan badai juga pasti orang pada
melambat jalannya” jawabku

“ting!!!” Bunyi notifikasi ponselku

“Hans buruan jemput aku di lobby sekolah SEKARANG. Ini ada Ricky
juga dia tadi berangkat naik bis kota katanya. Jan lama ntar aku kutuk jadi
Lego, awas lama pokoknya” chat Kim di Whatsapp ku

Membaca candaan garing Kim aku pun memutar balikan mobil ku dan
langsung menuju sekolah lagi. Dean sempat bertanya tapi setelah di jelasin
kalau Ricky bakal naik dia langsung diem, yah dia emang aneh pokoknya.

Sesampai di lobby sekolah terlihat Kim dan Ricky menunggu sambil


membeli kopi di mesin penjual kopi otomatis kita menunggu sampai pukul 5,
berbahaya juga jika berkendara di saat hujan lebat. Kita ngobrol dan
bercanda bareng eh si Dean diem aja di depan Ricky. Kim bercandain Dean
sampe dia ngambek dan Ricky cuman bisa senyum liat keusilan Kim. Secara
tidak sadar hujan mulai reda dan kita berempat pun pulang bersama.

Saat dijalan yang biasanya Dean bernyanyi tiap ada lagu kesukaan dia
tapi malah diem, sedangkan Kim yang kondisi normal aja berisik sekalinya
denger lagu dia malah berisik parah. Dia bernyanyi dengan sepuasnya sampe
kami bertiga heran melihatnya.

“I needed to lose you to love me” lagu Selena Gomes terputar

“lah Kim kok diem” sindirku dengan tawa kecil

-13-
14 THE TRUTH UNTOLD

Ricky dan Dean hanya diam, mereka tidak tahu kalau lagu ini lagu Kim
waktu dia putus sama mantannya. Saat itu aku fokus menyetir mama tiba-tiba
menelfon dan Dean memberi tahu mama apa yang terjadi. Baru saja selesai
telfon di tengah keheningan Kim menjitak kepalaku. Dengan heran kami
semobil tertawa seketika.

“Jedug….” Suara tangan Kim menepuk jidat ku

“awas ada nyamuk nih” ucapnya sambil menunjukan wajah liciknya

Seketika itu kita tertawa keusilan Kim memang tidak ada habisnya,
kelihatannya sih dia masih ngambek dengan bercandaan ku tapi biarlah salah
ku juga.

Tidak lama kemudian setelah sesampainya di rumah akupun langsung


istirahat karena sangat lelah di perjalanan sedangkan Dean langsung makan
dan nonton tv karena guru privatnya tidak bisa datang. Hujan saat itu
melelahkan membuatku bosan dan bahkan aku tidak membuka ponsel ku
sama sekali.

Masuk kamar tidur itu yang aku pikirkan tapi perut emang ngga bisa
boong, baru aja masuk kamar udah laper. Dengan langkah ringan aku pun
menuju dapur dan mengambil ice cream. Kupikir Dean ngga liat eh tiba-tiba
dia nyindir.

“bang, ice cream oreonya jan diambil punyaku sama mama tuh awas
awas aja pokoknya kalo ngga ada” ucapnya tanpa melihat ku

“Yah ketauan deh” perkataan ku dalam hati

“ngga kok abang cuman ambil yang tiramisu aja, lagian ngapain juga
ngambil punya kamu” jawabku

Aku pun berlari kembali ke kamar sambil membawa ice cream satu
bucket. Tidak lama bibi pun masuk kamar mengantar kan susu dan roti.
Bilangnya sih Dean yang minta memang dia itu kadang bikin bingung

“nnggg…..nnggg….” getar ponsel ku di tengah malam

-14-
15 THE TRUTH UNTOLD

“431 telfon tak terjawab, ribuan chat dan dm”

Dalam hatiku berkata “ini semua orang mau ngucapin apa mau neror
sih banyak banget”. Langsung seketika itu aku baca satu persatu sampai
lelah membacanya dan aku juga mendapatkan banyak kebahagian saat
membacanya, mulai dari wish unik sampai harapan yang aneh-aneh. 30
September 2021 hari ini usiaku menginjak usia ke 18 dan harapanku untuk
kali ini “semoga di usia ini lebih baik dari tahun sebelumnya, eh semoga aja
hari esok akan lebih baik dari sebelumnya hehehe”. Jam menunjukan pukul
dua lewat tiga puluh menit aku bergegas tidur biar ngga kecapean sih
wkwkwk.

“Bangun kak ada paket dari kak alice” seru si Dean

Pagi itu terasa sangat lelah sekali, mengantuk, pengen rebahan lagi.
Tapi si Dean bilang kalo ada hadiah dari kakak sama papa mama yah
automatis aku langsung lari ke bawah. Bikin bingung dan bikin kesel ternyata

-15-
16 THE TRUTH UNTOLD

di bawah pagi-pagi udah ada merea bertiga, ada Kim, Ricky, dan Silvya. Kado
dari mereka aku buka satu-satu dan masih ada kado yang tak ada nama
pemberinya. Setelah aku buka ternyata kado dari kak alice, isinya kecil tapi
berharga banget yaitu Airpods Pro udah lama sih pengen males beli aja
hehehe. Akhirnya pagi itu kita sarapan bersama ngga nyangka kak alice juga
ikut meskipun cuman lewat Video Call sih. Sambil makan aku juga membaca
chat dan dm yang masuk, selain banyak banget mama sampe marah karena
aku ngga fokus makan. Kim bercanda mulu padahal di mulutnya masih ada
makanan. Suasana di meja makan saat itu menyenangkan rasanya hari ini
salah satu hari terbaik di hidupku.

“eh tante, hans pernah ngenalin cewenya ke tante ngga?” ucap kim
dengan nada lirih

“ngga tuh, emang dia punya cewe. Kalo jaman tante ya cowo kaya
hans mah ngga ada yang suka, udah ceroboh berisik juga mana gitu sok asik
lagi” canda mama dimeja makan

“mah, ya kali aku idup di jaman mama. 90s ngga asik kalo dulu deketin
cewe harus pake pager. Sekarang mah tinggal liat foto di Instagram langsung
DM selesai” Jawabku sambil bercanda

“tuh kan tante, anak tante tuh nakal. Ngga mirip siapa2 keknya, tante
cantik om juga ganteng kakak sama adenya aja cantik semua. Jangan-jangan
Hans ini Giveaway ya tante” seru Kim

Tawa kami semua pecah seketika pada saat itu. Adanya Kim saat itu
benar-benar mencairkan suasana bahkan kak alice pun ikut tertawa.

Setelah itu kami akhirnya berangkat untuk jalan-jalan. Kami berempat


dan termasuk kuracaci manja si Dean akhirnya bermain ke Taman bermain.
Mulai dari Rollercoaster, Biang Lala, Boom-Boom Car, sampai Rumah Hantu
kita masukin semua. Tidak terasa sudah jam makan siang kita semua makan
siang di tengah taman. Makan sandwich, pizza, hotdog, sampe makanan
kesukaan Kim ada juga, yup kripik tempe buatan bibi. Dia kalo makan keripik
tempe bisa sekarung habis sendiri. Silvya waktu itu terlihat sangat pendiam,
ngga ada yang tau kenapa tapi tetep dia ikut main bareng kita.

“sil ayo naik itu” ajak Kim

“ngga Kim aku lagi pusing” jawab Silvya

-16-
17 THE TRUTH UNTOLD

Hari itu Silvya entah kenapa seperti tidak enak badan. Kita sudah
bertanya tapi dia selalu menjawab baik-baik saja, akhirnya kita tetap
melanjutkan bermain. Sampai akhirya kita berlima merasa cape kita pun
makan dan istirahat di sebuah restaurant. Kim pesan banyak sekali makanan
bahkan aku sendiri tidak terpikirkan untuk menghabiskannya

“eh bawel pesen apa?, Silvya Ricky Dean kalian juga pesen
apa?”tanya Kim

“langsung aja Double box kan bisa dimakan rame-rame”jawabku

Dengan tersenyum Kim pun kemudian ke kasir dengan tawa kecil


ternyata dia pesan banyak selain double box ada mac n cheese ada minuman
lah pokoknya banyak banget. Giliran bayar aja aku yang dipanggil, kita
emang ngga niat makan di situ sih karena udah cape banget jadi pengen
main di rumah aja. Mereka juga bosan diluar terus, akhirnya merencanakan
party di rumah deh. Setelah menunggu lama akhirnya persanan sudah
selesai kita berlima langsung menuju rumah ku. Dan tidak lama kemudian
sampai dirumah. Kami pun langsung membuka makanan di meja makan

“Ting tung…… ting tung…..” bunyi bel rumah

“kak pesen kue tart? Kalo ngga berarti salah alamat nih ojolnya” teriak
Dean

“sssttttt…… jan keras-keras ini tuh surprise buat kakak mu cepet


umpetin.” Ucap Kim dengan lirih

Karena aku tidak tahu waktu itu setelah menata meja aku di pancing
untuk ke kamar mandi. Aku yang tidak tahu langsung ke kamar mandi. “dor…
dorrr” bunyi conffeti setelahaku keluar kamar mandi mereka memberikanku
surprise dengan kue tart dan tepung telur whipped cream semua di lempar ke
wajah ku. Sangat menyenangkan tapi sangat singkat.

Setelah itu aku foto dan membersihkan diri. Akhirnya bersih baru kita
makan-makan, mulai makan pizza tadi cemilan sampai kue tart dari Kim.

“kak kok hujannya mendung banget ya. Papa mama kan belom pulang
mana udah magrib lagi” ucap Dean dengan khawatir

-17-
18 THE TRUTH UNTOLD

“eh aku ke kamar mandi dulu ya” ucap Silvya

“aku ikut, bawel kamu di sini aja jan ikut ya” ejek Kim

Tanpa ku perdulikan aku hanya bermain Playstation dengan Ricky di


ruang keluarga. Tiba-tiba sakit perut aku pun menuju kamar mandi dengan
berlari. Dean hanya tertawa, ternyata dia ngasih bubuk pedas ke sup cream
tadi pantas saja pedas.

“Sil jujur aja ke Hans” Ucap Kim dengan pelan

Aku yang mendengar percakapan mereka pun tidak jadi ke kamar


mandi. Aku kembali bermain bersama Ricky. Keliahatannya mereka berdebat
atau berdiskusi pun aku tidak tahu. Keasikan bermain tiba-tiba……..

“Hans Ricky buruan Kim pingsan” teriak Silvya dari kamar mandi

Aku Ricky dan Dean pun bergegas menuju kamar mandi. Kim sudah
pingsan di pangkuan Silvya. Ricky langsung menelfon ambulan dan aku pun
menggendong Kim dan membaringkannya di sofa. Dean dan Silvya menangis
kebingungan.

“aku tidak berharap ini yang akan terjadi. Melihat Kim terbaring tidak
sadarkan diri membuat hari bahagiaku menjadi hujan badai yang
menakutkan. Tidak ada yang bisa kulakukan lagi saat ini kesehatan Kim
adalah prioritas ku yang utama” ucapku dalam hati

Tidak lama ambulan pun datang kami berlima langsung menuju rumah
sakit. Dengan perasaan tidak enak dan hujan deras ini semua membuatku
khawatir.

-18-
19 THE TRUTH UNTOLD

CHAPTER FOUR

SENJA

“Datang Dan Perginya Keberuntungan


Bukan Kehendak Kita, Seperti Senja Dia
Datang Dengan Indah Namun Pergi
Dengan Menyakitkan”

DAILY QUOTES

-19-
20 THE TRUTH UNTOLD

SENJA

Perjalanan malam itu sangat membuatku khawatir. Kim yang bahagia


sekali bermain dengan kami tiba-tiba pingsan setelah seharian bermain. Di
dalam mobil Silvya hanya bisa menangis. Dean kebingungan menghubungi
orang tua Kim. Aku dengan cepat mengikuti ambulan dari belakang. Tidk
lama kemudian papa mama pun akan datang juga setelah acara selesai.

“Kak dari tadi om sama tante ngga bisa dihubungin, udah aku kasih tau
kalo kak kim barusan pingsan dan di bawa ke rumah sakit” ucapnya

“Yaudah sekarang kita ke rumah sakit, kita pastiin kondisi Kim dulu,
nanti kalo udah sampai baru kita coba lagi kabarin” jawab ku

“Hans cepetan dikit kita harus bisa cepat ngga ada waktu lagi” Rick
dengan cemas

Jika ini adalah penyakit yang disembunyikan Kim maka aku akan
sangat kecewa sekaligus khawatir. Selama ini yang aku tau Kim orangnya
ceria dan bahagia, dengan semua hal itu membuatku hanya percaya Kim
baik-baik saja.

Sesampainya di rumah sakit langsung di larikan menuju Unit Gawat


Darurat. Tidak lama kemudian sembari menunggu di depan ruang UGD kami
mendapat berita bahwa tingkat kesadaran Kim sangat lemah

Dengan khawatir tiba-tiba orang tua Kim pun datang

“mana Kim!” ucap Orang tua Kim dengan khawatir

“Masih di UGD Om” jawabku dengan bingung

“(dasar anak muda ngga tau diri)” ucap Papa Kim dengan lirih

Tanpa menghiraukan kami berempat orang tua Kim pun


langsung menuju UGD. Kami sama sekali tidak tau apa yang terjadi dengan
Kim

-20-

Anda mungkin juga menyukai