Anda di halaman 1dari 3

CONTRACTOR SAFETY

MANAGEMENT SYSTEM
(CSMS)
Contractor Safety Management System (CSMS) adalah sistem yang
dibuat untuk memastikan bahwa kontraktor yang bermitra dengan
Pertamina Hulu Indonesia (PHI) telah memiliki sistem manajemen HSE,
memenuhi persyaratan HSE yang berlaku di PHI dan mampu menerapkan
persyaratan HSE dalam kontrak pekerjaan yang dilakukan.

TUJUAN
 Mendapatkan kontraktor sesuai persyaratan HSE PHI
 Mengendalikan kerja kontraktor selama durasi kontrak dalam hal HSE
 Membina kontraktor dalam hal HSE untuk bersama-sama
meningkatkan kinerja HSE PHI
 Memfasilitasi aktivitas antara PHI dengan para kontraktor

RUANG LINGKUP
 Kontrak (barang/jasa) di bawah tanggung jawab PHI
 Pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor di area instalasi PHI
 Untuk aktivitas-aktivitas yang dilakukan di luar area kuasa PHI, tidak
diwajibkan untuk mengikuti ketentuan ini, namun harus tetap tercantum
di dalam dokumen Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko
 Proses pengadaan/pembelian melalui proses pelelangan umum,
pemilihan langsung atau penunjukan langsung dan juga kontrak kerja
jangka pendek

Confidential and Proprietary


www.pertamina.com Any use of this material without specific permission of PT Pertamina Hulu Indonesia is strictly Prohibited
MODE KONTRAK
Mode kontrak yang dipilih akan menentukan tahapan CSMS selanjutnya. Kontrak Mitra Kerja/Kontraktor dapat dikategorikan menjadi
3 (tiga) jenis yaitu:

MODE 1 MODE 2 MODE 3

SDM, Proses, & Peralatan Kontraktor Kontraktor Kontraktor

KARAKTERISTIK Lokasi Kerja PHI PHI Kontraktor


KONTRAK
Sistem Manajemen PHI PHI/Kontraktor Kontraktor

Pengawasan PHI Kontraktor Kontraktor

Penilaian Risiko √ √ √
Penilaian Kualifikasi √ √ ×

TAHAPAN Seleksi √* √ ×
KONTRAK
Penilaian Sebelum Bekerja √* √ ×
Penilaian Berjalan √* √ ×
Penilaian Akhir √* √ ×

*Jika semua tugas dan tanggung jawab K3LL, termasuk penyediaan APD akan diambil alih oleh PHI (Pengguna Akhir), maka tahap ini dapat dilewatkan.

Referensi: HSE management - Guideline for Working Together in a Contract Environment, IOGP 2017

Confidential and Proprietary


www.pertamina.com Any use of this material without specific permission of PT Pertamina Hulu Indonesia is strictly Prohibited
Penilaian
Penilaian Risiko
Risiko
Tahapan penilaian risiko bertujuan untuk mengkaji seberapa besar dampak negatif pekerjaan yang akan
dikontrakkan terhadap aspek HSE. Dampak negatif aspek HSE tersebut meliputi dampak yang dapat
01 Pra-
menyebabkan kerugian terhadap manusia, aset/peralatan, lingkungan dan citra perusahaan. Kategori risiko HSE
terhadap pekerjaan yang dikontrakan dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu risiko tinggi (High Risk), risiko
Kualifikasi menengah (Medium Risk) dan risiko rendah (Low Risk).

02 Pra-Kualifikasi
Tahapan Pra-kualifikasi CSMS merupakan tahapan untuk menentukan kualifikasi Kontraktor terhadap
pengelolaan aspek HSE. Kontraktor yang menjadi Mitra Kerja PHI harus memiliki dan menerapkan Sistem
Manajemen HSE sehingga Kontraktor tersebut memiliki potensi/kualifikasi dalam mengelola risiko pekerjaan yang
akan dikontrakkan.

Seleksi
03 Seleksi Tahapan Seleksi merupakan tahapan untuk memilih Kontraktor terbaik diantara peserta pengadaan dimana HSE

6
Plan menjadi persyaratan dalam dokumen pengadaan serta menjadi salah satu kriteria dalam evaluasi pemilihan
pemenang pengadaan.

Pra-Pelaksanaan Pekerjaan
TAHAPAN Tahap Pra-Pelaksanaan Pekerjaan merupakan tahapan komunikasi awal antara PHI dengan Kontraktor
pelaksana pekerjaan. Dalam tahapan ini kedua belah pihak memastikan aspek-aspek HSE telah dikomunikasikan
Pra-
CSMS Pelaksanaan
dan dipahami oleh semua pihak terkait sebelum pelaksanaan pekerjaan, meyakinkan seluruh potensi bahaya/
04 Pekerjaan
risiko pekerjaan telah teridentifikasi dan ditentukan rencana mitigasinya.

Pelaksanaan Pekerjaan
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan merupakan tahapan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor telah sesuai dengan HSE Plan yang telah disepakati. Selama dalam pelaksanaan pekerjaan, HSE
Plan yang telah disusun/disepakati dapat diperbaharui bila ditemukan perubahan potensi bahaya yang
teridentifikasi akibat kegiatan/ perubahan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan.

05 Pelaksanaan Evaluasi Akhir


Tahapan Evaluasi Akhir merupakan tahapan untuk mengevaluasi kinerja Kontraktor terhadap penerapan aspek
Pekerjaan HSE selama pelaksanaan pekerjaan kontrak ketika pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan. Hasil evaluasi akhir
terhadap kinerja HSE Kontraktor akan menjadi acuan diberlakukannya pemberian penghargaan atau sanksi yang
06 telah diatur dalam Surat Keputusan No.Kpts-051/C00000/2011-S0 Rev. 02 dan perubahannya tentang
Manajemen Penyedia Barang/Jasa yang akan dikelola dalam Vendor Master Data sehingga berpengaruh
Evaluasi terhadap keikutsertaan Kontraktor yang bersangkutan dalam pengadaan barang/ jasa yang berikutnya.
Akhir

Confidential and Proprietary


www.pertamina.com Any use of this material without specific permission of PT Pertamina Hulu Indonesia is strictly Prohibited

Anda mungkin juga menyukai