Yolume 1, Moma J, L008
Soe shin OSs ie eel SU aCe ee
PENAFSIRAN SIMBOLIK DALAM TRADISI SYI'AH IMAMIYYAH
FoStonmeaats
MENGENAL TAFSIR AL-KASYSYAF
KARYA AL-ZAMAKHSYARI
Daa A aes
READING THE QUR’ANIC VERSES REGARDING WOMEN
IRMA RIYANI
FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNGFREE WILL DAN PREDESTINATION
MENURUT K.H. ABDUL HALIM
Wawer. Hernawan"
‘Abstrak: Untuk mengenang nilai kejvangan K.H. Abdul Halim, sudah sejak larma
Pemda Majalengka mengabadikan namanya pada jalan utama Kabupaten. Begitu
masuk kota Majalengka, langsung berada di JI. K.H. Abdul Halim. Jolan itu
membentang dari Cijati hinggs Cigasong. Nama K.H. Abdul Halim juga kerep
Giabadikan pada gedung, aula, dan atau rvangan kelas di sekolah-sekolah Persatuan
‘Ummat Islam (PU). Selain it, pada tanggal 22 Agustus 2992 K.H. Abdul Halim oleh
Pemerintah RI dianugershi Bintang Maha Putra Utama sebagai Perintis
Kemerdekaan Republik Indonesia dengan No. o48/TK/Tahun ag92. Kini,
berdasarkan hasi sidang Badan Pembina Pahlawan Pusat (BPPP) tahun 2008 dan
sidang Dewan Tanda-Tanda Kehormatan Republik Indonesia serta Keputusen
Presiden Rl Nomor: 041/TK/Tafun 2008 tanggal 6 November 2008, Presiden Ri
‘menetapkan gelar"Pahlawan Nesional.”
‘Membesut pemikiren tokoh ini seakan tak pernah lekang. Beberaps tulsan surah
diterbitkan. Namun yang cukup menggeltik, hingga kin’ alamat tradisionalis masih
melekat padanya, Tak pelak ia dianggap -bahkan oleh para penerus organisasi yang
Gidirkannya- sebagai penganut setia teolog! Asy’ari dan figh madzheb Syaf.
Sekalipun tulisan lainnya ade yang menyatakan ia sebagai tokoh madernis-rasional
TTulisan ini akan mengetengahkan pendapat Abdul Halim dalam pendapatnys
‘mengenai Free Will dan Predestination. Apakah ia cenderung berpaham Jabariah,
{yang memandang manusia bersifatpasifdan fatalis, atau dalam sebutan lain, hanya
menyerah kepada nasib dan tagdir yang telah ditentukan Tuhan? Atay, ia merniik
paham Qadariyah, sehingga ia berpandangan bahwa manusia bersfat dinamis?
Kata-Kata Kunci: Fatalis, asf, moderis tradisionais,isttha'ah, masyrah,
‘A. Pendahuluan: Siapa KH. Abdul Halim?
[Nama lengkapnya adalah Abdul Halim Iskandar," diiahirkan pada hari Sabtu
Pon, 4 Syawal 130% H. 26 Juni 2887 M,," di desa ‘Sutawangi,? kecamatan dan
= Penulis adalah Ketvo JurvsanPerbandingsn Agama Fakules Ushuluddin UIN SGD Bandung.
+ Name tersebut penis kutip dar tulean S, Want, KH. A Halim skandar dan Pergerakannya. Ads
\kemungkinan 5. Wants membubuhkon eam Iskandar diambil darinama ayahrya Abdul Haim, KH.
Iskandar Nomun demitian, beberapa penuis yang Iain lebih cenderung menggunakan name Abdul
Halirsaja Kecuali Stoddard, menyebutnya Ahmad Halim,
7S. Wanta, KH. Abdel Halim Iskandar don Pergerakannya, dalam buky seri Vi Ke-PUl-an,
(0tajtengke P8-PUi, Malis Penyiaron, Penerengan dan Dakwah 2958), hm. Liftat, Tim PenolisAIN
Syatid, Erskiopedi Islam indonesia, Djambatan, Jakarta, 2952, him. 8. Demikian pun, Delar Noer,
Gerakan Modem Islam o Indonesia s900-1942, LP3ES, Jakarta, 3995) hm. Bo. Adapun A. Aziz Halim,
Ulang Tahun Ke-gs Sant Asramo, Bros, 3977, 3tau Moh. kim, Kil Hl! Abdul Halim Penggerok PU
Yayasan KH Abdul Pai, Majlengka, 2964), him. s, cisebutkan, Abdul Halim lair pada tahun 3892,
“Tim Penuls Syahid, Suwandi Wigena Pavia, tau Deli Noer menulis, Abdul Halim dlahirkan ci
Cibclerang, ‘Sedangkan A. Aziz Halim dan S. Wanta menuls, tempat kelairan Abdul Halim di Dese
SutowarghWawanHerawan Free Willdan Predstination menurut h.H. Abdul Halim
kawedanaan Jatiwangi, Kabupaten Daerah Tingkat I Majalengka, dari pasangan
suami-steri K.H. Iskandar dan Hj. Siti Mutmainah, Abdul Halim kecil ciwarisi nama
oleh kedus orang tuanya Otong Satori.‘ Ia, diduga, masih memilki garis keturunan
dati kesultanan Banten, Maulana Hasanuddin® melalui jalur ayahnya. Sedang dari
Jaluribunya, masih keturunan Panembahan Sebranglor, Demak, Jawa Tengah.
‘Ayahnya, K.H. Iskandar, bekerja sebagai penghulu kawedanan Jatiwangi.”
Suatu situasi yang sangat menjadi mungkin, Otong Satori lahir dari kelvarga yang
memiliki pondasi agama (Islam) cukup kuat. Selain itu, famil-familinya disebut-
kan, memiliki hubungan erat secara keluarga dengan pemerintah.® Dari
perkawinannya dengan Siti Mutmainah, K.H. Iskandar dikaruniai delapan orang
putre dan putri, masing-masing: 2) lloh Mardiyah, 2) Empon Kobtiyah, 3) Empeu
Sodariyah, 4) Jubaedi, 5) Iping Maesaroh, 6) Hidayat, 7) Siti Sa‘diyah, dan 8) si
tbungsu Otong Satori?
Menurut Jalaluddin, ketika masih kanak-kanak Otong Satori sudah menjadi
yatim. Sepeninggal ayahnya ia diasuh dan diajarkan ibunya dengan dasar-desar
Pendidikan agama. Pada masa kanak-kanak, demikian lanjut Jalaluddin, pada dir
Otong Satori tidak terlihat tanda-tanda Keistimewaan yang melebihi teman-
teman seusianya.” la bergaul dan bermain seperti anak-anak pada umumnya
sesuai dengan lingkungan pergaulan saat itu di sekitar pekeuman Jatiwangi;
bermain dengan anak-anak Tionghoa (sebutan untuk orang Cina), dan Arab di
ssamping anak-anak pribumi.™
Selain dikenal sebagai orang yang supel dalam bergaul, pada diri Otong Satori
juga tersimpan naluri bisnis. Pada usianya yang masih muds, ia sudah menjadi
pedagang perantara.”” Kegiatan dagang tersebut ia lakukan ketika menjadi santri
di beberapa pesantren dilvar Majalengka.
Pada tahun 1908 M., Otong Satori menunaikan ibadah haji. Akan tetapi,
setelah musim haji selesai, ia tidak langsung pulang ke Indonesia, melainkan
bbermukim di Timur Tengah hingga tahun agax. Sekembalinye ke tanah air, ia tidak
menggunakan nama keciinya (Otong Sator), tetapi mengganti nemanya menjadi
Abdul Halim,
B. Aktivitas K.H. Abdul Halim
Ketika gelombang sporadis arus modernisme yang dikumandangkan para
ulama_muda tamatan Timur Tengah terhadap kemapanan pemahaman
“Lihat S. Wanta loc. cit. Lina Pula, Gunsekanbu, Orang-Orang Indonesia Yang Terkemuk dJawe,
‘Gajahmada University Press, Yogyekart,ag86). Him. 430,
Moh. Akin lc. et
$5. Wanta op. ci, lm.
2 rst, Dele Noe, oe
to
° Lihat, §. Wanta, op ct, Hn. 4
“Jalaluddin, Santi Asromo KH. Abdul Halim Studi Tenteng Pembaharuan Pendidikan islam a
Indonesia, Disertasibelum tert, IAIN Syarf Hidayatllah Jakarta,1990), 372
nat: Wanta, opt, hi. 2
kegiatan bsnisnya, mislnya, dari Majalengka ia membawa kecap, dan terutama dari daerah
Pekalongan ia membawa kain plekst untuk diva &i Majalengka,Juga terkadang a menjualbeikan
dagangan orang ain Lihat, Jalaluddin, op. cl, Hm. 373. Lihat pula, Moh. Aken, op cit, him 6,
200 ‘Studi Teologia, Vol. i, No. 4, 2008WawanHerawan Free Will dan Pregestination menurut KH, Abdul Halim:
keagamaan kaum tua” dan politik ekonomi Tanam Paksa Hindia Belanda,"* Jawa
Barat membawa riwayat gemilang tersendiri bagi perkembangan Islam. Paling
tidak, kemunculan organisasi Hayat al-Ouléb pada tahun 1912 M., dapat dianggap
tunas baru bagi perjuangan Islam di sana. Menurut pendirinya, Abdul Halim,
organisasi itu bergerak dalam bidang sosial-ekonomi dan pendidikan Islam,
berpusat di kota Majalengka.*
Dalam bidang social-ekonomi, Hayat al-uldb merekrut anggotanya dari
kalangan pedagang dan petani (pribumi) dengan tujuan membantu mereka,
dalam persaingan dengan pedagang-pedagang Cina, sekaligus menghambat
lajunya arus kapitalisme kaum kolonial. Sedang dalam bidang pendidikan,
diadal'sn pelajaran agama seminggu sekali yang dikhususkan bagi orang-orang
Pada tahun-tahun
tersebut, demikian Jalaluddin, berhasil didrikan cabang-cabang PO di Semarang,
Purwokerto (Banyumas), dan Tebing Tinggi (Sumatera Selatan)."*
Dalam rentang waktu itu pula, didapati beberapa peristiwa penting yang tidak
dapat diabaikan. Misalnya, pada tahun 2937 M,, ketika terjadi kekosongan
President Afdeling Bestuur S.\ Majalengke, Abdul Halim sebagai tenaga muda
idavlat untuk memegang jabatan itu. Gahkan ketika seluruh locaal (cabang)
Sarekat Islam disatukan dalam Centraal Sarekat Islam (C.S.), ia. pun terpilih
sebagai Commisaris Bestuur C1. Hindia Timur region Jawa Barat. Pada tahun
4928, dalam peristiwa pemogokan massal Serikat Pekerdja Personeel Fabricks
Bond (P.F.6.) di Jatiwangi dan Kadipaten,”” Abdul Halim ikut mengorganisir aksi
tersebut. Sehingga ia pun dipanggil Kanjeng A.R. dan Bupati Majalengka untuk
diperiksa dan dimintai pertanggungjawaban.”*
tumat islam, Dalam perjalanannya,organisas ini semakin besa, dan bethesil mengadakan kerjasama
{dengan Muhammediyah, Peri, dan Persjarkatan Oelama.
Kehadiran Jamiat alkhair dan kemudian alilsyad bagi pendsikan islam di indonesia dapat
ianggap sebagai manfestas da gerakan pembaharvan pemikran Islam di indonesia, Kust dugaen,
hal tersebut mempengaruhi K.H. Abdul Halim untok mengadakan studi komporatf kepada keduo
lembaga pendidtan tu
" Macasoh-madrasah yang berhasil didrkan oleh para tamatan JamyyatInatal-Muta‘alimin
antara tohun 1917-1520 M, masing-masing di Jativangi, Leuwimunding, Maja, Talag, Losarang
(iedramamayy), Jatiberang, Ciebon, Bandung, Kuningan, Gegesik (Cirebon, Ciawigebang (Kuningen,
Sindangaut (Crebon), Kacipaten, Sekahal, Cidees, Pana, Karengsambung, Rajgeluh Tegal
(Gateng), Pacul Uoteng, Kelapadva, Kareo (Taga), Bury, Bobos (Cirebon), Civedus (Kusingen),
Sukaraja, Jorsiang (Cirebon), Palimanan, Sindanghaj, Pakubeureum, Sukawana, Karangunyer,
Kerabasuki, Cipeundeuy, dan Mandirancan(Kuningan)
Delar Noer op. ci, lm. 6, Lina pul, Jl, lee
2 Rermohonan badan hukum ni ditandatangani oleh Abdulla al-uf sebagai sekretais PO waktu
lt. Rechtspersoonkelvar tanggal 2s Desember 1937 No. 43, dtandatangen oleh Algemene Secretar
Hulsboff Pat, Batavia Jakarta. 5. Wanta, op cit, him. 13
" Permohonan ini mendapat pengakuan badan hukum tertanggal 19 Janval 3924 M., NO. 35,
«ltendatangani ole ste Gouvemement Secretar, HA, Melb, Buitenzorg B0g0e bi, hi, 22.
"Hal iipun, mendapat penetapan badan hukum yang dikeluarkan pada tangoel 38 Agustus 1937,
No. 43, ditandatangani leh Algereene Secretar, Kve'Son-Cpanas.
“Lina, Jalaluddin op. cit, hl. 378. Lint pul, 5. Wanta lo.
"hat, Aby Sjahid Hoje, oc. cit.
“Dalam kasustersebut, Abdul Halim tidak senda, tedapat tiga orang lainnya sebagai tersangka
tek Kerusuhan, masing-masing H. Djubaid, H. Hida, dan seorang Presiden Si Kring Jathworg,
Keempatnya segera cibebaskan dan yang menjadi tututan para buruh pabrik gulasegera dcukupi
perusshaan ibid
202 Studi Teologia, Vol. 1, No.1, 2008WowanHernawan Free Will dan Predestination menunut KH. Abdul Haim
Beberapa peristiwa penting lainnya—selain aktif i P.O. dan S.."* Abdul Halim
masuk Partai slam indonesia (Pl) di bawah pimpinan Dr. Sukiman.”* Disebutkan,
selama duduk di partai-partai tersebut ie terlibat dalam usaha menggalang
persatuan Islam. Selain itu, ia aktif pula mengikuti Al-lslam Congress sejak di
Cirebon (1923 M.), Garut (2922 M.), dan Surabaya (1924 M.),” serta dalam ALIslam
Congress V ¢i Bandung terpilh menjadi President Muslim Leiders Bond dengan
anggota masing-masing H.0.S. Tjokroaminoto, Syeikh Ahmad Soorkati, K.H.
‘Agus Salim, K.H. Mas Mansur, K. Fachruddin, H. Zamzam, dan A. Hassan.” Ketika
dibentuk Majelis islam Ala indonesia (MIAI tahun 1937 M.), Abdul Halim mewakil
Persjarikatan Oelama (P.0.), senantiasa ditunjuk dan dipilih untuk duduk di
kepengurusan pusat (PP) hingga beralih ke masa pendudukan Jepang.”
Jepang --semasa pendudukannya dari bulan Pebruari 1942 M. hingga Agustus
1945 M.-- sesungguhnya memiliki kebijakan yang sama dengan Belanda dalam
‘menghadapi umat Islam. Hanya aja, sikap poltiknya tampak lebih bersahabat.
Namun demikian, didapati beberapa sumber, bahwa tentara Jepang tidak
menghendaki adanya parpol Islam. Mereka cenderung menyukai hubungan
langsung dengan vlama ketimbang pemimpin parpol. Oleh karena itu, mengutip
‘A. Mansur Suryanegara,™ langkah antisipatif yang ditempuh pemerintahan Jepang
adalah dengan mengelvarken maklumat pembubaran parpol.
‘Akan tetapi, di akhir tahun 1g42 M., parpol slam diaktifkan kembali bersamaan
dengan dikeluarkannya izin penerbitan majalah bulanan Sceara MIAI.® Peng-
aktivan MIAI dan penerbitan Soeara MAI, kuat dugaan, berkait-erat dengan politik
Jepang untuk menggalang kekuatan ulama dalam rangke propaganda perang Asia
Timur Raya. Dua tahun kemudian, empat organisasi besar Islam lainnya -
‘Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama, Perikatan Umat Islam, * dan Persatuan Umat
Islam Indonesia- diperkenankan aktif. Pada gilirannya, ketika dibentuk Giin Cuo
Sangi in (Dewan Perwakilan Rakyat buatan Jepang di Jakarta), pare pemimpin
organisasi besar Islam di atas termasuk Abdul Halim diangkat menjadi Anggota
Dewan.” Dewan ini kemudian dirubah menjadi Badan untuk menyelidiki usaha-
Usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), sementara Abdul Halim
* Menurat keterangan Abu Syahid, sebenarnya hubungan Abdul Halim dan Tjokroaminoto telah
berlangsung seak kembang biaknya sya 5. di Surabaya, Pada akric tahun ag22 M, di Majalengka
telah beri Afdeling Bestur5.L, wakt itu Abdul Haim suah menjadi konsris. Hanya saja Abdul
Halim masinterfokus pada organsas yang diaikannya, Mayét auld, Tali kebersamaan kedva
‘orang itu semakinkukvh, KetikaTjokroaminoteskut memperjuangkan gerak Hayat al- Oulu sehingga
‘mendspat pengskuan badan hukum setelahbergant nama menjad: Persaritatan Oelama, Ibid
* Lihat, Suwandi Wigena Pasa loc. ct
laledai, op. ct, hr. 378-,
» Suwand WigenaPrawia, loc ct
® Abu Sjoid Hidojt, loc cit Lihat pula, Djaraawi Hadikusuma, Qari Jamal al-Din al-Afohani
Sampai. Ahmad Dahl, Persatuan, Yogyakarta, tt, him. 87
® Lihat, mad Mansur Suryanegare, opt, him. 256
Howard M. Federspie, Persatuan slam Fembaharvan islam Indonesia Abad XX, ter). Yudlan W.
Asin dan Afondi Mochtar,Gajahmada University Press, Yogyakarta, 2996, him. 24
Perkatan Umma slam) adalsh nama bar dav Persjankatan ama, diventuk pada tahun 3943
IM, atas ajuan KH. ahmad Ambon, KH.M. Asyikin Hidajat, dan KH. Abdul Halim,
* Lihat, Gunseikanbu, op. ct, hi. 430.
Studi Teologia, Vols, No. 1, 2008 203Wowan hemawan Free Will dan Predestination menurut KH, Abdul alin
termasuk kelompok 62 di baweh pimpinan KRT. Radjiman Widiodiningrat.*
Sebvah sejarah yang tidak dapat dilupakan, karena BPUPKI merupakan blue print
dalam pembentukan Negara RI dan UUD 3945, maka Abdul Halim sebagai
anggota badan tersebut, dianugerahi gelar Pahlawan Perintis Kemerdekaan RI.” Di
samping itu, didapati pula informasi, Abdul Halim adalah aktivis Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP),“* dan pelopor pendiri Universitas Islam Indonesia (UII)
Yogyakarta,
‘Tahun 1951 M,, Abdul Halim terpilih menjadi anggota DPRD | Jawa Barat. Satu
tahun kemudian, tepatnya 5 April 1952 M., ketika terjadi fusi (peleburen) antara
erikatan Umat islam (PUI) dengan Persatuan Ummat slam Indonesia (PUI di
Bogor menjadi Persatuan Ummat Islam (PUN), Abdul Halim ditunjuk untuk
menduduki jabatan Ketua Umum organisasi tersebut. Dan pada tahun 2956 M,, ia
terpilih sebagai anggota konstitvante.*
Tahun-tahun selanjutnya, kondisi Kesehatan Abdul Halim semakin menurun,
Berangsur-angsur aktivitasnya dikurangi dan diserahkan kepada para kadernya. la
sendiri memilihtinggal di Balai Pamulangan Pondok Mufidat Santi Asromo, sebuah
perguruan yang telah didirikannya sejak tahun 2932 M.** Pada hari-hari terakhir
sisa hidupny3, ia memanggil putra-putrinya serta para pengurus PUI ke Santi
‘Asromo. Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan amanat: *Titp Santi Asromo dan
PUL" Tidak lama kemudian Abdul Halim meninggal dunia, tepatnya pada hari
Senin, 3 Zulhijah 2381 H./a7 Mei 1962 M,, jam 35,05 dan esoknya dimakamkan di
sana
2 Mengutip Jalaluddin dan Moh. Akim, pada masa pendudukanJepang, sebenasnys kepengurvsan
Penkatan Unmat Islam telah diserabian kepada searang kader, KH. Ahmad Ambar, sehingga KH.
[Abdul Halim lebih eluaea unt iti i berbagal Kegiatan lin. Liat, Jalaluddin op. i, hm. 380. Lihat
{9g9, Moh. Akin, op, hm. 23,
‘aGelar tescbut dionugerahian uatuk mengenang jasanya terhadap bangsa dan negara oleh
pemerintah RL cq Mente Sosa. Lihat, 5 Want op ct, Pn. 43.
Abu jah Hidjat, occ.
“kedekatan antara KM. Abdul Halim (PUD dan KH. Ahmad Sanusi (PUI, asalnya Al) telah
bertangsung sejak keduanya sama-ama menjack anggots Dewan Cuo Sangi la'd Jakarta. Adapun
‘orang yang dianggap getol menyusrakan vatuk fsiantara kedua orgaisas esar lam ii adalah Mr
‘Sjamavdcin,seorang dota besar Rl untuk Pakistan tahun 50-28 Lihat, Moh. Aim, ep ct, hi. 22-6.
“Pelaksonaan fui di kota Boer, 5 April 52 merupakan kelajutan dai pertersuaa sebelumnya
di kata Bandung, Pertemnuan terse berlangsung dua Kal pertama beriangsung pada 4 AQUSUS 295%,
‘dan kedua, 26 Nopember 1951 Liat, 5. Wanta, opi, ln. 3,
‘Abu Sjahid Hidajat, oc cit
“Santi Asromo yang sekarang terkenal engan sebutan Balal Pamulangan Pondok Mufidat Sant
‘Asromo adblah suaty perkampungan sekaigus lemboga pendidikan yang didiskan oleh KI. Abdul
Halim, pada tanggal 23 April 3932 M. Tujuan pendiian perguruan ini adalah turst membina dan
rmendidk masyarakat agar menjaci warga yang beraqwa kepada Aah SWT.,cerdas, berbu uhu
terampil berkarya, bermanfaat bagi dna dan masyarakat, Beran hidup Deowraswasta, mencintal
sesema makhlok,serta cinta kepade bangsa dan negara (memupuk ja patioisme). Liat, Kblat, no.
23)0XI86, him. $67. Lins juga, Suwandl Wigena Prawira, opt, Nm 8
“Stuhat, 5, Want, op c,h. 43
204 Studi Teologia, Vol. 1, No.1, 2008wawanHeraawan Free Wlldan Predestination menurut KH Abul Malin
C.Konsep Free Willdan Predestination
Dalam wacana teologi Islam, diskursus mengenai kebebasan manusia (free will)
dan fatalism (predestination) melahirkan dua prinsip berbeda, yaitu, Qadariyah,*
dan Jabariyah-” Dalam pendapat Gadariyah yang dalam terminologi teolog) Barat
free will and free act, dikatakan, behwa manusia memiliki kebebasan—sekalipun
‘terbatas sesuai_ keterbatasanmanusia‘* dalam kemavan dan perbuatan
Sedangkan pengikut Jabariyah mengatakan, semua perbuatan manusia telah
ditentukan semenjak azali sebelum ia terlahir ke dunia. Pendapat terakhir dikenal
dengan fotalisme atau predestination.
Dalam membenkan respon tertiadap kedva permasalahan di atas, kelompok
Mutazilah sebagai aliran teologi rasional yang memberikan daya besar terhadap
akal, menganut feham qadariyah (kebebasan marusia). Manusia dalam
pendapatnya, memiliki kebebasan dalam menentukan kemavan dan perbuatan
yang akan dilaksanakannya. Adapun al-istitha'ah (daya) untuk mewujudkan
kehendak itu telah terdapat dalam diri manusia sebelum ia melakukan perbuatan.
Melengkapi tesis Mutazilah tersebut, ‘Abd al-Jabbar'® menerangkan, yang
dimaksud dengan Tuhan membuat manusia sanggup mewujudkan perbuatannya
adalah Tuhan menciptakan daya di dalam diri manusia ketika diciptakan dan pada
daya tersebut bergantung wujud perbuatan itu. Jadi, bukan Tuhan membuat
perbuatan yang telah diwujudkan manusia, Statemen ‘Abd al-Jabbar ini,
tampaknya merupakan apologi yang ditujukan untuk membantah paham “dua
daya dapat memberi efek kepada perbuatan yang satu dan sama."
Pada kesempatan lain, ‘Abd al-Jabbar juga mengatakan, manusia menciptakan
perbuatan-perbuatannya sendiri, Baik dan buruk, patuh dan tidak patuh kepada
TTuhan, adalah atas kehendak dan kemavan manusia sendiri‘* Pendapat senada
juga dikemukakan oleh al-Jubba'. Dan agaknya, sebagai dikatakan al-Juwaini,
“Terma Gadoryah mengardung doa art. Petana, erang-rang yang memandang manvsia
berkuasa dan bebas atas perbuetan-perbuatennye. Dalam pengertion ini gadariyahberasa dai kat
cgadora, yak berkuase atau mei guarah.Kedua, erang-orang yang berpandangan bahwo nasib
‘manosa telah dtentukan Tuhan sejk azal Kata gadora trek mengandung arti meneatckan, yak,
ketentuan Tuhan atau nas, Hanya sj, kelompok Mutanlah menolak gear gadariyah yang siberian
kepada mereka. Nama Cadariyah dalam pendapatnya lebih Cocok dberkan kepada orang yang
percaya kepada gadar Tuhon. Memang dalam itratur yang berkembang, tem gadayahdtukan
kepedo orang yang memandang perbustan-perbatan mereks dwujudean oleh daya mereka sendin,
bukan oleh Tuhan. Pendapat int sjelan dengan pandangen Mutaziah. Dengan demikian kelompok
Muth, cigolongkan sebognkelompok gaara, Liat, l-Syarastin,AU-MiEI wa a MB, Dar
abFikr, Berutas7s, fim. 8: Lihat juge, Harun Nasution, Teoog slam Alranalran Sejarah Analsa
Perbandinga, Ui Press, Jakarta, 3986, hr. 202. (Selanjutnye disebut Harun Nastion,Teolog.
"Terma labavyah beresl dav kat abare yong ber memakso, Sebutanjabariya nt ctujukan
kepada orang-orang yang berpandangen, bahwa morusa mengerokon perbustannya dalam Keadaan
terpaksa (majbur, dak mem day, Kemavan dan bia Uhat, Muhammad Abu Zahrah Th al-
‘simp, Oar a Fr lara, Kal, t), hn 335, hat ug, Hasan Zain, Taf TematkAyatAyat
{Kola Tafr Al Marigi, Pedoman my la, Jka, 3957 Kim. 6.
Line, Harun Nasution, Muhammad Abdub Dan Teologi Rasional Mutaziah, ULPress,
Jakarta 3987, him. 6, (Selanjutnya sebut Harun Nasution, Muhammed Abdvh)
"Lihat OSe'Abd allbbsr, A Moja Mubt Ba Tlf, nsttt des Letters Orientales, Belt
13965, him. 386. Lihat pula, Harun Nasution Teolog, op. him 03.
a
Syahrastini lo et
Studi Teologia, Vol. 1, No. 1, 2008 205WawanHerawan Free Will dan Predestination ment KH. Abdul Halim
demikian Hasan Zaini, telah menjadi kesepakatan di kalangan Muttazilah bahwa
perbuaten manusia diwujudkan oleh manusia dengan daya yang ada pada
‘manusia sendiri, bukan diciptakan Tuhan, Dengan demikian, perbuatan manusia
merupakan sebenar-benamya perbuatan manusia, bukan perbuatan Tuhan.*
Pada giliannya, ketika diuraikan tentang pahala dan hukuman atas perbvatan
yang dilakukan dengan dayanya sendiri, bukan cilakukan oleh Tuhan.®
Berbeda dengan kelompok Mu'tazilah, kelompok Maturidiyah Samarkand
sekalipun_memberikan daya yang besar techadap akal, dalam merespon
permasalahan di atas mereka membagi perbuatan ke dalam dua model. Al-
Maturidi dalam magnum opusnya “Risélah fi al-Aqdid* menyebutkan, ada
perbuatan Tuhan dan ada perbyatan manusia. Perbuatan Tuhan, disebutkan,
mengambil bentuk penciptaan daya dalam diri manusia, sedangkan pemakaian
daya itu merupakan perbuatan manusia. Daya, demikian al-Maturid, diciptakan
bersama-sama dengan perbuatan. Jadi, tidak sebelum perbuatan sebagai
dikatakan Mu'tazilah. Adapun perbuatan manusia, disebutkannya pula, adalah
Perbuatan manusia dalam arti sesungguhnya, bukan dalam arti kiasan. Hal
demikian dalam pemberian upah dan hukuman didasarkan atas pemnakaian daya
yang diciptakan. Dalam pendapat Maturidiyah Samarkand, manusia diberi pahala
‘tas pemakaian benar dari daya dan siksa atas kesalahan pemakaian daya.*
‘Adapun kelompok Asy‘ariyah sebagai disebutkan sebelurmnya, menganut
aliran teolog! tradisional yang memberikan daya lemah terhadap akal. Dalam hal
ini lebih dekat kepada faham Jabariyah. Manusia, dalam pemahaman kelompok
in, berada pada posisi lemah yang dengan sendirinya banyak bergantung kepada
kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. Untuk menjembatani serba ketergan-
tungan manusia, al-Asy'ari memunculkan teori al-kasb (acquition, perolehan).* Al-
Kasb dimaksud sebagai divraikan dalam al-Lumé’ adalah sesvatu yang terjadi
dengan perantaraan daya yang diciptekan, atau sesuatu yang timbul dari al-
rmuktasib (acquirer, orang yang memperoleh) dengan perantaraan daya yang
diciptakan,*
Jikademikian, siapakah yang menciptakan daya untuk mewujudkan
perbuatan-perbuatan? Jawab al-Asy'ari, ada daya lain selain dari diri manusia,
karena diri manusia terkadang berkuasa dan terkadang tidak berkuasa.” Daya
tidak termujud sebelum adanya perbuatan. la ada bersama-sama dengan adanya
"Hasan Zain op ce, hm 6
nd hm Se
“ Unat Aby Manshur Mommad Ibn Muri Ibe Mobmid Alain lah fa Agi,
(€4) ¥.2. Yortan, Ankara Uriversty, tambulagsy, Him. 22) (Selonjtnye dacbut Aan
AsBah.Uhatjgy Harun NasutonTelog op ck hin
“Mati lah, op. tm.
Nasution, Teologi, loc. cit.
ed, Hoe
“ASA atiasan ‘AE ton smS) ab Asya, Magilah absiniyn wa Khel ab-Mushali,
Mubsosmas Muby! ain ‘Ada Ham 64), Mattabah et Nabdtokaamshiyoh, Messen, fa
299. Slanuinya debut A-As/3A Magiah. Liat pul, Yonon Yost, Cra Pema Rasen To
Av Azer, Pista Panjimay, kata 990 hi. 5
Ua aAsyat ido ALLumd falda AM Zaigh we ald, Syarat Muhamed a-
siya Kai, 3955), him. 7. elanjtnya seb Aya An)
206 Studi Teologia, Vol. 1, No.1, 2008WawanHemawan Free Will dan Predestination menucut KM. Abdul Halim
perbuatan, dan ada hanya untuk perbuatan yang bersangkutan saja.“* Tampaknya
keterangan demikian, ingin menegaskan bahwa daya untuk berbuat adalah daya
Tuhan, perbuatan-perbuatan manusia diciptakan Tuhan, dan yang mewujudkan
kasb (perbuatan marusia), sebenarnya Tuhan pula
Sementara, kelompok Maturidiyah Bukhara dalam memberikan interpretasi
terhadap permasalahan di atas, hal pertama yang diungkapkan adalah tentang
erwujudan perbvatan. Al-Bazdawi** mengatakan, di dalam perwujudan perbuat-
an terdapat dua perbuatan, yaitu, perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia,
Pendapet al-Bazdawi tersebut sama dengan pendapat al-Mat0ridi, Namun ketika
memberikan definisi "penciptaan'” terdapat perbedaan. Perbuatan Tuhan bagi al-
Bazdawi adalah penciptaan perbuatan manusia, bukan penciptaan daya.®? Sedang
perbuatan manusia hanyalah melakukan perbuatan yang telah diciptakan itu. Tata
hhubungan ini digambarkan sebagai Tuhan (maf'd) dengan menusia (fil). Argumen
yang dimajukan al-Bazdawi, manusia tidak memiliki daya untuk mencipta, Daya
yang ade pada manusia hanya dapat untuk melakukan perbuatan.”® Dengan
demikian, kebebasan manusia dalam paham ini, kalaupun ada, kecil sekali. Karena
erbuatan manusia hanyalah melakukan perbuatan yang telah diciptakan Tuhan.
Akhirnya, sebagai halnya kelompok Asy'ariyah, daya manusia tidak efektif dalam
mewyjudkan perbuatan. Sedangkan hal-ha!lainnya, terdapat kesamaan dengan
kelompok Maturidiyah Samarkand, seperti, sama-sama mengatakan terdapat dua