No : 28
Kelas : XI MIPA 3
Organisasi Internasional
Organisasi Internasional adalah suatu organisasi di tingkat internasional dan dibuat oleh
anggota masyarakat internasional atas dasar kesamaan yang bertujuan untuk menciptakan
perdamaian dunia.
Sejarah Organisasi Internasional
Dilatarbelakangi dari gagasan Amerika Serikat di tahun 1915 tentang pembentukan
organisasi untuk menghindarkan dunia dari ancaman peperangan, maka dibentuklah Liga
Bangsa Bangsa (LBB). Namun, LBB dirasa kurang mampu menyelesaikan tugasnya karena
terjadinya perang dunia kedua.
Setiap organisasi memiliki fungsi khusus yang berbeda, tetapi secara umum, organisasi
internasional memiliki delapan fungsi di bawah ini.
1. Fungsi Artikulasi dan Agregasi
Organisasi internasional bisa menjadi forum diskusi dan negosiasi sehingga setiap
anggota bisa menjalankan proses artikulasi dan agregasi kepentingan negaranya
dalam konteks hubungan internasional.
2. Fungsi Norma
Organisasi internasional dapat menetapkan nilai dan prinsip-prinsip kemanusiaan
yang wajib dipatuhi tidak saja oleh para anggotanya, tetapi juga seluruh dunia.
3. Fungsi Rekrutmen
Organisasi internasional juga memiliki fungsi penting dalam merekrut partisipan
dalam sistem perpolitikan internasional.
4. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi sebuah organisasi internasional dilakukan dengan cara mentransfer
nilai-nilai tertentu kepada seluruh anggotanya yang dijalankan secara sistematis.
5. Fungsi Pembuatan Keputusan
Keputusan yang dibuat organisasi internasional biasanya ditetapkan dengan
mempertimbangkan dan merujuk pada tindakan di masa lalu, perjanjian ad hoc, dan
sebagainya.
6. Fungsi Pengesahan Peraturan
Organisasi internasional juga berfungsi mengesahkan berbagai macam aturan yang
akan diberlakukan dalam sistem internasional, berkaitan dengan lembaga kehakiman
yang memiliki fungsi yudikatif.
7. Fungsi Informasi
Setiap negara anggota organisasi internasional memiliki peran yang sama dalam
mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan informasi dalam rangka
kepentingan umum.
8. Fungsi Operasional
Dalam organisasi PBB, terdapat beberapa organisasi yang menjalankan fungsi
operasional, seperti UNICEF (perlindungan anak) dan UNHCR (mengatasi masalah
pengungsi). Selain itu, ada juga organisasi internasional dengan fungsi pendanaan
seperti World Bank.
Tujuan organisasi internasional terdiri atas tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan khusus
dirumuskan secara spesifik sesuai dengan karakteristik organisasi, sedangkan tujuan umum
organisasi internasional adalah
o Untuk mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia serta menjaga keamanan
internasional melalui berbagai cara yang ditentukan sendiri oleh masing-masing
organisasi dan dimungkinkan oleh hukum internasional;
o Berperan aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dunia maupun negara-negara
anggotanya melalui cara yang sejalan dengan organisasi.
Hingga saat ini, terdapat bermacam-macam organisasi internasional yang bisa dibedakan
berdasarkan jenis keanggotaan, ruang lingkup (wilayah), bidang kegiatan, pola kerja sama,
dan fungsinya. Penjelasan dan contoh masing-masing jenis organisasi tersebut dapat Anda
simak di bawah ini.
1. Berdasarkan Bentuk
o Organisasi antar-pemerintah (inter-governmental organization/IGO) yang
anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah, seperti PBB, ASEAN, dan
WTO.
o Organisasi non-pemerintah (non-governmental organization/NGO) yang
beranggotakan kelompok-kelompok swasta yang berkonsentrasi pada bidang
tertentu, seperti Palang Merah Internasional dan Greenpeace.
2. Berdasarkan Wilayah
o Organisasi internasional global yang wilayah kegiatan dan keanggotaannya
mencakup seluruh dunia, seperti PBB, OKI, dan GNB.
o Organisasi internasional regional yang wilayah kegiatan dan anggotanya berada
di suatu kawasan regional yang sama, seperti ASEAN (Asia Tenggara), APEC
(Asia Pasifik), dan EEC (Eropa).
3. Berdasarkan Kegiatan
o Bidang ekonomi : International Chamber of Commerce (ICC)
o Bidang lingkungan hidup : United Nations Environment Program (UNEP)
o Bidang kesehatan : World Health Organization (WHO)
o Bidang komoditas : International Wool Textile Organization (IWTO)
o Bidang perdagangan : World Trade Organization (WTO)
4. Berdasarkan Pola Kerja Sama
o Kerja sama pertahanan (collective security) : NATO, SEATO
o Kerja sama fungsional (functional cooperation) : PBB, ASEAN, OKI, OPEC
5. Berdasarkan Fungsi
o Organisasi politis : PBB, ASEAN, ANZUS, Liga Arab
o Organisasi administratif : OPEC, ICAO, ICRC
o Organisasi peradilan : Mahkamah Internasional
Organisasi Internasional yang Diikuti Indonesia
Pada awalnya, anggota PBB hanya berjumlah 50 negara dan kini sudah berkembang
hingga 193 negara. Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB pada tanggal 28 September
1950. Pada tahun 1965, Indonesia sempat keluar dari PBB karena alasan politik, tetapi
kemudian bergabung kembali pada tahun 1966.
Peran aktif Indonesia dalam APEC di antaranya adalah pernah menjadi Ketua APEC,
menjadi tuan rumah KTT APEC, dan menjadi perumus Bogor Declaration dan Bogor
Goals, mendorong terbentuknya ECOTECH (Economic and Technical Cooperation),
dan menjadi anggota G-20.
Sebagai anggota, Indonesia memiliki peran penting dengan memelopori gagasan Tata
Informasi Baru Dunia Islam, menjadi Ketua Committee of Six, menjadi tuan rumah
KTT Tingkat Menteri, KTT OKI, KTT Luar Biasa OKI, dan membantu perdamaian
negara-negara Islam yang bersengketa.
Dengan bergabung menjadi anggota, pemerintah Indonesia bisa bekerja sama dengan
UNICEF dalam berbagai bentuk program dalam meningkatkan kesejahteraan,
memajukan pendidikan, dan menjamin keamanan anak-anak.
Selain kelima organisasi tersebut, Indonesia juga menjadi anggota banyak organisasi
internasional lainnya, di antaranya:
Organisasi-organisasi di bawah naungan PBB, seperti UNDP, WHO, UNESCO, FAO,
UNIFEM, UN-Habitat, dan ILO.
Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)
World Trade Organization (WTO)
ASEAN Free Trade Area (AFTA)
Group of 20 (G-20)
International Committee of the Red Cross (ICRC)
International Criminal Police Organization (ICPO-Interpol)
International Association of Anti-Corruption Authorities (IAACA)