Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, S.Pd, M.Pd
NIP 19670910 200604 1 001
Sumber, S.ST, MT
NIP 19720708 200604 1 007
Disusun Oleh :
Adhelya Noer Sekar Putri
P27838020002
1A11
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja rangkaian lampu TL.
2. Mahasiswa dapat memahami fungsi, cara kerja rangkaian.
3. Mahasiswa dapat memahami penerapan rangkaian.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian lampu TL.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan rangkaian lampu TL.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lampu TL
:
Gambar 2.2 Rangkaian Lampu TL
(Sumber: teknikelektronika.com)
2.2 Ballast
Ballast pada dasarnya merupakan kumparan hambat (choke coil) yang berinti
besi. Ballast pada lampu TL berfungsi
Memberikan pemasangan awal pada elektroda guna menyediakan
elektron bebas dalam jumlah yang banyak.
Memberikan gelombang potensial yang cukup besar untuk
mengadakan bunga api antara kedua elektrodanya.
Mencagah terjadinya peningkatan arus bunga api yang melebihi batas
tertentu bagi setiap ukuran lampu.
Disamping itu ballast berfungsi untuk mengurangi pengaruh perubahan
gerakan sinar yang mengganggu (stroboscopic) dan mengurangi kerugian
sampingan (auxiliary losses). Oleh karena itu setiap lampu TL selalu
memiliki sebuah ballast yang direncanakan untuk daya, tegangan, dan
frekuensi yang disesuaikan dengan lampu TL masing-masing.
2.3 Starter
Gambar 2.5 Starter
(Sumber: elektronikabersama.web.id)
Starter pada lampu TL terdiri dari sebuah balon kaca kecil yang diisi
dengan gas mulia. Di dalam balon terdapat dua elektroda dwi logam sebagai
filamen. Jarak antara kedua elektroda tersebut diatur dengan jarak tertentu
sehingga starternya akan menyala pada tegangan 100-200 V. Starter berfungsi
sebagai saklar penunda waktu (time delay switch) yang dihubungkan pararel
dengan dua kaki lampu TL.
Bila lampu TL dihubungkan pada jaringan tegangan PLN, maka dalam
waktu singkat filamen starter terhubung (menyala) dan kemudian
memutuskannya lagi kalau lampu TL telah menyala dengan stabil. Pada saat
filamen terhubung, suatu arus besar akan mengalir dari jaringan listrik lewat
ballast, kemudian ke elektroda lampu, starter dan kawat elektroda lainnya,
untuk selanjutnya kembali menuju ke jaringan. Adanya arus ini akan
membuat elektroda-elektroda lampu berpijar dan mengeluarkan elektron-
elektron.
Sementara itu tegangan pada starter telah hilang, sehingga starternya
padam dan menjadi dingin. Kedua elektroda dwi logam dalam starter akan
lurus kembali dan memutuskan arus yang sedang mengalir. Karena adanya
pemutusan tiba-tiba ini, dalam ballast akan dibangkitkan suatu gaya gerak
listrik yang cukup tinggi. Tegangan kejut ini seri dengan tegangan jaringan.
Bila dibangkitkan pada saat yang tepat, tegangan pada kedua filamen lampu
TL akan cukup tinggi untuk menyalakan tabung dengan syarat filamen-
filamennya sudah cukup panas.
Pada siklus pertama tabung belum menyala maka peristiwa seperti yang
diuraikan diatas akan terulang, sampai tabung menyala. Setelah lampu TL
menyala, starternya akan pararel dengan lampu. Oleh karena tegangan
menyala lampu lebih rendah dari pada tegangan starter, maka starternya akan
tetap padam.
Untuk mengurangi cetusan-cetusan pada elektroda dwi logam dapat
dipasang sebuah kondensator kecil pararel dengan starter. Pemasangan
kondensator tersebut juga dapat memperbaiki pemutusan arus dalam starter
dan mengurangi timbulnya gangguan radio.
2.4 Saklar
4.1 Analisis
Berdasarkan hasil praktikum, dalam pemasangan lampu TL, kita
memrlukan komponen tambahan seperti trafo ballast dan starter untuk
menghidupkannya. Starter dalam lampu TL berfungsi sebagai saklar otomatis
yang membantu memanaskan elektroda untuk proses pemindahan elektron-
elektron dalam tabung fluorescent. Setelah proses penyalaan selesai, Bi-metal
yang terdapat pada starter akan terbuka. Maka, starter dapat dilepaskan dari
rangkaian lampu TL karena penggunaan starter hanya pada saat penyalaannya
saja. Sedangkan ballast berfungsi sebagai pembatas besarnya arus dan
menstabilkan arus agar dapat mengoperasikan lampu TL fluorescent pada
karakteristik listrik yang sesuai.
Pada rangkaian lampu TL arus dari sumber (listrik PLN) mengalir ke
fasa (bermuatan positif) menuju ke MCB dan ke saklar. Kemudian saklar yang
mengandung aliran fasa disambungkan ke ballast. Ballast menuju ke lampu
TL dan ke salah satu sisi lampu TL. Sedangkan nol langsung mengalirkan
elektron (muatan negatif) dari starter ke lampu, sehingga jika saklar dalam
keadaan on, lampu akan menyala, sedangkan jika saklar dalam keadaan off,
lampu akan mati.
4.2 Kesimpulan
Lampu TL Fluorescent memerlukan sebuah Starter dan Ballast untuk
menghidupkannya. Ballast berfungsi untuk mengurangi pengaruh perubahan
gerakan sinar yang mengganggu (stroboscopic) dan mengurangi kerugian
sampingan (auxiliary losses). Oleh karena itu setiap lampu TL selalu
memiliki sebuah ballast yang direncanakan untuk daya, tegangan, dan
frekuensi yang disesuaikan dengan lampu TL masing-masing. Starter
berfungsi sebagai saklar penunda waktu (time delay switch) yang
dihubungkan pararel dengan dua kaki lampu TL. Bila lampu TL dihubungkan
pada jaringan tegangan PLN, maka dalam waktu singkat filamen starter
terhubung (menyala) dan kemudian memutuskannya lagi kalau lampu TL
telah menyala dengan stabil.
Cara kerja rangkaian lampu TL arus dari sumber (listrik PLN) mengalir
ke fasa (bermuatan positif) menuju ke MCB dan ke saklar. Kemudian saklar
yang mengandung aliran fasa disambungkan ke ballast. Ballast menuju ke
lampu TL dan ke salah satu sisi lampu TL. Sedangkan nol langsung
mengalirkan elektron (muatan negatif) dari starter ke lampu.
4.3 Pertanyaan
1. Apa yang membedakan lampu TL dengan lampu-lampu biasanya ?
2. Mengapa lampu TL harus di berikan starter dalam menyalakannya lampu
TL ?
3. Apa fungsi dari traffo ballast tersebut ?
4. Bagaimana tindakan anda ketika mengetahui lampu TL mengeluarkan
suara dengan saat di nyalakan ?
[1] Kang Caang, “Ballast dan Starter Lampu TL”, 13 april 2012 [Online].
Available:
https://www.elektronikabersama.web.id/2012/04/ballast-dan-starter-lampu-
tl.html [Accessed 21 November 2020]
[2] Ariflistrik, "komponen instalasi listrik", 2 desember 2012 [Online].
Available:
https://ariflistrik.wordpress.com/2012/12/02/komponen-instalasi-listrik/
[Accessed 21 November 2020].
[3] Dickson Kho, “Rangkaian Lampu TL Fluorescent dan Lampu TL
LED”, 28 april 2015 [Online]. Available:
https://teknikelektronika.com/rangkaian-lampu-tl-fluorescent-tl-led/
[Accessed 21 November 2020]
1. Foto Praktikum
2. Laporan Sementara
FOTO PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN
Rangkaian Lampu TL