Anda di halaman 1dari 60

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Nomor Tugas : 06
Mata Kuliah : Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi

LAPORAN AKHIR
BATUAN BEKU I

Nama : T. Wahyu Rizfaldi


NPM : 10070119060
Shift Praktikum : 6 (enam) / 15.00 -18.00 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Jumat / 16 Oktober 2020
Hari/ Tanggal Laporan : kamis / 22 Oktober 2020
Asisten :1. Indra Karna Wijaksana, S.Pd.,M.T
2. Wahyu Budhi Khorniawan, S.T., M.T
3. Ir. Sri Indiarto
4. Wahyu Budhi Khorniawan, S.T., M.T
5. Deni Mildan S.T
6. Muhammad Bagas I
7. M Daffa Shidqi
8. Dinda Saphira

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2020 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. WbBismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah
memberikan kita kehidupan didunia yang telah damai ini. Tidak lupa juga kita
berikan shalawat kepada nabi besar kita yaitu nabi Muhammad SAW .
Atas izin dari Nya lah Laporan Akhir Pratikum Kristalografi, Mineralogi, dan
Petrologi ini bisa saya selesaikan. Semoga laporan yang saya buat ini bisa menjadi
manfaat bagi orang orang yang membacanya aamiin.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Bandung, 20 Oktober 2020


Mahasiswa

T. WahyuRizfaldi
NPM: 10070119060

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan ...............................................................................................1
1.2.1 Maksud ............................................................................................................1
1.2.2 Tujuan .............................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 2
2.1 Batuan Beku ...........................................................................................................2
2.2 Jenis-Jenis Batuan Beku ......................................................................................3
2.3 Tekstur ....................................................................................................................4
2.4 Tubuh Batuan Beku...............................................................................................5
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 9
3.1 Tugas ......................................................................................................................9
3.2 Pembahasan ..........................................................................................................9
BAB IV ANALISA ..................................................................................................... 29
BAB V KESIMPULAN ............................................................................................. 30

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari pratikum ini yaitu pratikan diharapkan mampu dalam
mendeskripsikan batuan serta paham tentang bagaimana keterbentukannya dan
megetahuin jenis jenis mineral yang terdapat pada batuan.
1.2.2 Tujuan
1. Dapat mendeskripsikan batuan beku intrusive, ekstrusif, dan hypabisal
2. Dapat menjelaskan keterbentukan batuan beku
3. Mengetahuin mineral utama dalam batuan beku

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Batuan Beku

Batuan beku merupakan batuan yang terlahir dari hasil pembekuan atau
pengerasan magma yang dapat berlangsung di permukaan, dekat permukaan, atau
jauh dari permukaan. Dalam istilah bahasa inggris, batuan beku disebut igneous
rocks yang berarti batuan pijar. Ignis artinya api dan roks itu adalah batuan. Maka
dari itu sebagian ahli menyebutnya batuan pijar. Dan material dari batu ini yang
berasal dari magma yang membeku maka di sebutlah dengan nama batuan beku
untuk mempermudah dalam mengenalinya. Batuan beku terbentuk dibanyak tempat
yang berbeda dan perbedaan tempat pembentukan ini pada akhirnya akan
digunakan dalam klasifikasi dan mempengaruhi sifat-sifat batuan terbentuk. Apabila
batuan tersebut terbentuk di permukaan bumi, batuan beku ini merupaka exstrusif
volkanik, sedangkan jika dibawah permukaan maka disebut intrusif atau plutonik,
sedangkan jika dekat dibawah permukaan dinamakan hipabisal.

Sumber: duniapendidikan.com
Gambar 1
Macam-macam batuan beku

Mineral pembentuk pada batuan beku telah terbagi atas tiga kelompok yaitu:

2
3

a. Mineral utama
Adalah mineral yang terbentuk diakibatkan oleh adanya proses kristalisasi
magma, dan biasanya jumlahnya yang relatif banyak dan menentukan nama sifat
batuan Contohnya seperti : Mineral-mineral Seri Bowen (Olivin, piroksen, horblende,
biotit, plagioklas, k-feldspar, muskofit dan kwarsa) dan juga feldpathoid.
b. Mineral Skunder
Adalah mineral yang didapat dari hasil ubahan mineral-mineral primer yang
terjadi karena adanya proses pelapukan, alterasi hidrothermal atau meramorfosa,
contohnya : kiorit, serisit, epidod, kaolin, aktinolit, garnet, dan banyak lagi.
c. Mineral Tambahan
Adalah mineral yang terbentuknya juga oleh kristalisasi magma tetapi
keberadaannya lebih sedikit dan juga tidak menentukan nama/sifat batuan
contohnya : zirkon, hematit, apatit, rutil, magnetit, dan lain-lain.
2.2 Jenis-Jenis Batuan Beku
Batuan-batuan beku telah di kelompokkan berdasarkan dari tingkat
pembekuan magmanya. Pada saat magma itu membeku dan waktunya sangat lama,
tanpa adanya gangguan yang berarti, maka akan terbentuklah batuan beku yang
dicirikan dengan bentuk kristal sempurna, mineral yang saling mengunci, kristalnya
besar-besar, dan teksturnya juga fanerik.
Berbeda dengan batuan beku luar atau ekstrusif dicirikan dengan bentuk
kristalnya yang kurang sempurna atau sub hedral hingga anhedral, kristalnya ada
yang besar dan ada juga yang kecil atau tidak teratur.
Berikut ini adalah jenis-jenis dari batuan beku :
a. Batuan beku intusif (Plutonik)
Merupakan batuan beku dalam atau biasa disebut pluton/plutonik. Batuan
beku ini dalam pembentukannya berada didalam permukaan bumi, dan
dicirikan oleh adanya krisral besar-besar, mineral saling mengunci, tekstur
fanerik, dan bentuk kristal sempurna.
b. Batuan beku luar (Ekstrusif)
Batuan beku luar atau juga disebut ekstrusif ini merupakan batuan beku
yang terbentuk diluar dari perut bumi, biasanya karena adanya tekanan dari
4

dalam bumi yang menyebabkan magma terlempar, seperti pada letusan


gunung api. Ciri dari batuan ekstrusif yaitu tekstur gelas atau vitrik
2.3 Tekstur
Kalau dilihat dari tekstur batuan beku dapat di bedakan berdasarkan :
a) Tingkat kristalisasi
1. Hipokristalin, adalah batuan beku yang tersusun dari kristal dan gelas
2. Holokristalin, adalah batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh
kristal
3. Holohyalin, adalah batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh
gelas
b) Ukuran butir
1. Amorf, adalah butiran yang sangat halus dan menyeluruh bentuk kristal
2. Phaneritic, adalah batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh
mineral-mineral yang ukurannya besar.
3. Aphanitic, adalah batuan beku yang hampirseluruhnya tersusun oleh
mineral-mineral halus.
c) Bentuk Kristal
Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mkroskop yaitu :
1. Subhedral, adalah bentuk kristal yang kurang sempurna
2. Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna
3. Euhedral, adalah bentuk kristal yang sempurna
Berdasarkan keseragaman antar butirnya
4. Inequigranular, adalah ukuran butir penyusun batuan yang tidak sama
5. Equigranular, adalah ukuran butir penyusun batuan yang hampir sama
d) Senyawa kimia
Berdasarkan kandungan kimianya yaitu kandungan SiO2-nya batuan beku
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :
1. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 > 65%, contohnya Granit,
Ryolit
2. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 52%-45%, contohnya
Gabbro, Basalt
5

3. Batuan beku menengah (intermediat), kandungan SiO2 65%-52%,


contohnya, Diorit, Andesit
4. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan SiO2 < 30%

2.4 Tubuh Batuan Beku

Sumber: duniapendidikan.com
Gambar 2
Tubuh batuan beku

Berikut ini adalah penjelasan dari macam – macam bentuk batuan beku intrusif

1. Batholit
Batholit berasal dari bahasa Yunani (greek); dari kata Bathos (ukuran) dan
lithos (batuan) yang artinya merupakan suatu tempat, rongga atau ruang dengan
ukuran besar sebagai tempat sekaligus hasil dari intrusi batuan beku (plutonic) yang
terbentuk akibat dari pembekuan magma didalam kulit bumi. Batholit sering juga
diartikan sebagai batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai
akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
Batholit umumnya berbentuk ruang besar yang tidak beraturan dan biasanya
memiliki bentuk yang jelas dipermukaan bumi dengan penampang melintang dari
tubuh pluton (intrusi dengan tubuh tidak beraturan) memperlihatkan yang sangat
besar dan kedalaman yang tidak diketahui batasnya. Luas area batholit baik yang
ada didalam kulit bumi maupun suatu Singkapan batholit yang muncul kepermukaan
memiliki luas sampai 100 km2. Batholit biasanya selalu tersusun atas senyawa-
senyawa felsik (asam) sampai intermediet (menengah), itu artinya batholit sebagian
6

besar terdiri dari batuan beku asam sampai batuan beku intermediet, misalnya
granite, diorite, dan quartz monzonite.Meskipun terlihat tak beraturan, batholit
merupakan suatu ruang yang memiliki komposisi mineral yang komplek.
Singkapan batholit akan muncul kepermukaan setelah banyak mengalami proses
pengangkatan (up lift) dan proses erosi selama jutaan tahun. Contoh singkapan
baholit yang ada di Indonesia misalnya singkpan felsik batholit di kepulauan
sumatra, Riau, dan Kalimantan, sedangkan yang terkenal adalah intrusi granit yang
terdapat dipulau karimun (Riau).
2. Dike atau Dyke
Dalam ilmu geologi Dyke adalah suatu jenis intrusi batuan beku berbentuk
lembar yang mengenai lapisan tanah dan memotong secara bersebrangan Dyke,
disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan
batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya
sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya. Kadang-kadang
kontak hampir sejajar tapi perbandingan antara panjang dan lebar tidak sebanding.
Kenampakan di lapangan dyke dapat berukuran sangat kecil dan dapat pula
berukuran sangat besar.

3. Sill
Sill atau Intrusi datar (lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua
lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. Sill adalah
intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang
diterobosnya dengan ketebalan dari beberapa mm sampai bebebrapa kilometer.
Penyebaran ke arah lateral sangat luas sedangkan penyebaran ke arah vertical
sangat kecil. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.

Dalam ilmu geologi, sill merupakan suatu batuan beku plutonik yang
berbentuk tabel serta mengintrusi suatu lapisan batuan sediment yang lebih tua atau
mengintrusi lapisan batuan sediment yang sudah terlebih dahulu terbentuk, alas
lahar volkanik atau tuff, atau bahkan sepanjang arah foliasi di dalam batuan
metamorf. Istilah sill berarti lembar intrusi. Maksudnya adalah sill tidak memotong ke
7

seberang batuan atau lapisan sedimen yang telah ada sebelumnya, akan tetapi
berlawanan dengan dike, dimana intrusi magma memotong ke seberang batuan
yang lebih tua.
Sill selalu paralel ke daerah tuff. Pada umumnya intrusi yang dibentuk oleh
sill adalah didalam suatu orientasi horisontal, walaupun proses tektonis dapat
menyebabkan perputaran sill ke dalam dekat orientasi vertikal. sill dapat dikacaukan
dengan arus lahar. Ambang yang dipengaruhi oleh arus lahar akan menunjukkan
peleburan yang parsial dan menyatu. Salisbury Sebuah batuan curam di Edinburgh,
Scotlandia, merupakan suatu sill yang secara parsial yang ultramafic mengarahkan
intrusi batuan beku sepanjang es agesCertain. layered mafic adalah berbagai sill
yang sering berisi deposit bijih penting. Contoh Precambrian meliputi Bushveld,
Insizwa, dan Dyke Yang mengintrusi kompleks selatan Afrika, Duluth yang
mengintrusi kompleks dari Atasan Daerah, dan Stillwater kompleks gunung berapi di
Amerika Serikat. Contoh Phanerozoic pada umumnya lebih kecil dan meliputi Rùm
peridotite yang kompleks Scotland dan Skaergaard yang berapi-api untuk kompleks
timur Greenland. Intrusi batuan beku ini sering berisi konsentrasi emas, platina,
unsur logam pelapis kran, dan unsur-unsur jarang lain.

4. Lacolith
Lacolith, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian
atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk
kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses
geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt
tersingka di permukaan.
Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang
menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa
cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. Lakolit pada umumnya
merupakan suatu variasi khusus dari sill, yang artinya bentuk batuan beku yang
menyerupai sill akan tetapi perbandingan ketebalan jauh lebih besar dibandingkan
dengan lebarnya dan bagian atasnya melengkung, membentuk seperti kubah atau
8

magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa
cembung atau kue serabi.
Selain lakolit ada juga lapolit yang bentuknya merupakan kebalikan dari
lakolit, yang artinya bentuk batuan beku yang luas, dengan bentuk seperti lensa
dimana bagian tengahnya melengkung karena batuan dibawahnya bersifat lentur.
Pada dasarnya, sebagian besar batuan beku ini memiliki kandungan silica lebih
besar dari 66%, yang artinya batuan beku ini adalah batuan asam (felsik), misalnya
granit, diorite, synit, tonalit, dan lain-lain

5. Stock
Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil
dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta
suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung
api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah
batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya
kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya. Bentuk-bentuk yang
sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut konkordan diantaranya adalah
sill, lakolit dan lopolit. Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas
dan bawahnya cekung ke atas. Batuan beku dalam selain mempunyai berbagai
bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan pada
komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku luar secara tekstur
digolongkan ke dalam kelompok batuan beku fanerik.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
1. Mencari literatur pendeskripsian Batuan Beku sebanyak 9 sampel/orang (3
sampelbatuan beku intrusif, 3 sampel batuan beku ekstrusif dan 3 sampel
batuanhypabis al). Gunakan pula flowchart Tekstur dan Struktur. Berdasarkan
parameter pendeskripsian yang telah dipelajari.
2. Mencari 1 sampel batuan beku di daerah masing-masing.
3. Mencari manfaat mengenai batuan beku dal am kehidupan sehari hari.
4. Mencari sebaran batuan beku di Indonesia yang di plot pada peta Indonesia
minimal 7. (A3).
3.2 Pembahasan
1. Mencari literatur pendeskripsian Batuan Beku sebanyak 9 sampel/orang (3
sampelbatuan beku intrusif, 3 sampel batuan beku ekstrusif dan 3 sampel
batuanhypabis al). Gunakan pula flowchart Tekstur dan Struktur. Berdasarkan
parameter pendeskripsian yang telah dipelajari.

9
10

DESKRIPSI BATUAN BEKU

1. Nomor Batuan : LG/BB/001/2020


2. Warna Batuan : putih bercorak hitam
3. Tekstur Batuan
• Derajat Kristalisasi : holokristalin
• Kemas :-
• Hubungan antar butir : equigranular
• Granularitas : fanerik
• Tekstur khusus :
4. Struktur : masif
5. Genesa : intrusive
6. Komposisi mineral : plagioklas, piroksen, kuarsa, orthoklas, hornblenda
7. Jenis Batuan : intermediet
8. Nama Batuan : Diorit
11
12

DESKRIPSI BATUAN BEKU

1. Nomor Batuan :LG/BB/002/2020


2. Warna Batuan :coklat
3. Tekstur Batuan
• Derajat Kristalisasi :hipokristalin
• Kemas :-
• Hubungan antar butir :inequigranular
• Granularitas :fanerik
• Tekstur khusus :
4. Struktur :
5. Genesa :ekstrusif
6. Komposisi mineral :plagioklas,hornblende,orthoklas,piroksen,biotit.
7. Jenis Batuan :asam
8. Nama Batuan :dasit porfiri
13
14

DESKRIPSI BATUAN BEKU

1. Nomor Batuan :LG/BB/00/2020


2. Warna Batuan :abu abu kehijauan
3. Tekstur Batuan
• Derajat Kristalisasi :hipokristalin
• Kemas :-
• Hubungan antar butir :inequigranular
• Granularitas :fanerik
• Tekstur khusus :
4. Struktur :masif
5. Genesa :hypabisal
6. Komposisi mineral :plagioklas,ortoklas,olivine,piroksen
7. Jenis Batuan :basa
8. Nama Batuan :gabro
15
16

DESKRIPSI BATUAN BEKU

1. Nomor Batuan :LG/BB/004/2020


2. Warna Batuan :coklat
3. Tekstur Batuan
• Derajat Kristalisasi :holokristalin
• Kemas :-
• Hubungan antar butir :equigranular
• Granularitas :fanerik
• Tekstur khusus :
4. Struktur :masif
5. Genesa :asamintrusif
6. Komposisi mineral :plagioklas,biotit,kuarsa,feldspar
7. Jenis Batuan :asam
8. Nama Batuan :granit
17
18

DESKRIPSI BATUAN BEKU

1. Nomor Batuan :LG/BB/005/2020


2. Warna Batuan :hijau kehitaman
3. Tekstur Batuan
• Derajat Kristalisasi :holokristalin
• Kemas :-
• Hubungan antar butir :equigranular
• Granularitas :fanerik
• Tekstur khusus :
4. Struktur :masif
5. Genesa :intrusif
6. Komposisi mineral :olivine,plagioklas,piroksen
7. Jenis Batuan :basa
8. Nama Batuan :peridot
19
20

DESKRIPSI BATUAN BEKU

1. Nomor Batuan :LG/BB/006/2020


2. Warna Batuan :black
3. Tekstur Batuan
• Derajat Kristalisasi :holohyalin
• Kemas :-
• Hubungan antar butir :equigranular
• Granularitas :afanitik
• Tekstur khusus :
4. Struktur :masif
5. Genesa :ekstrusif
6. Komposisi mineral :biotit
7. Jenis Batuan :basa
8. Nama Batuan :obsidian
21
22

DESKRIPSI BATUAN BEKU

1. Nomor Batuan :LG/BB/007/2020


2. Warna Batuan :brown
3. Tekstur Batuan
• Derajat Kristalisasi :hipokristalin
• Kemas :-
• Hubungan antar butir :inequigranular
• Granularitas :fanerik
• Tekstur khusus :scoria
4. Struktur :vasikuler
5. Genesa :basa
6. Komposisi mineral :piroksen,hornblenda
7. Jenis Batuan :basa
8. Nama Batuan :scoria
23
24

DESKRIPSI BATUAN BEKU

1. Nomor Batuan :LG/BB/008/2020


2. Warna Batuan :black
3. Tekstur Batuan
• Derajat Kristalisasi :hipikristalin
• Kemas :-
• Hubungan antar butir :inequigranular
• Granularitas :porfiritik
• Tekstur khusus :
4. Struktur :masif
5. Genesa :hypabisal
6. Komposisi mineral :olivine,piroksen,plagiklas
7. Jenis Batuan :basa
8. Nama Batuan :basalt porfiri
25
26

DESKRIPSI BATUAN BEKU

1. Nomor Batuan :LG/BB/009/2020


2. Warna Batuan :grey
3. Tekstur Batuan
• Derajat Kristalisasi :hipokristalin
• Kemas :-
• Hubungan antar butir :inequigranular
• Granularitas :fanrik
• Tekstur khusus :
4. Struktur :amigdaloidal
5. Genesa :basa
6. Komposisi mineral :plagioklas,orthoklas
7. Jenis Batuan :basa
8. Nama Batuan :granodorit porifik
27
28

2. Mencari 1 sampel batuan beku di daerah masing-masing.


Terlampir di lampiran
3. Mencari manfaat mengenai batuan beku dal am kehidupan sehari hari.
Terlampir dilampiran
4. Mencari sebaran batuan beku di Indonesia yang di plot pada peta Indonesia
minimal 7 (A3).
Terlampir dilampiran
BAB IV
ANALISA

Holokristalin adalah batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal.


Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang
telah membeku di dekat permukaan. Hipokristalin adalah apabila sebagian
batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.
Holohialin adalah yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas.
Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau
sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.
Equigranular adalah yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya yang
membentuk batuan berukuran sama besar. Sedangkan Inequigranular, yaitu
apabila ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar
Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutir sangat halus sehingga
mineral/kristal penyusunnya tidak dapat diamati secara mata telanjang atau
dengan loupe. Sedangkan fanerik adalah apabila di dalam batuan tersebut dapat
terlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan
antar butir (kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca).
Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur fanerik apabila mineral
penyusunnya, baik berupa kristal maupun gelas/kaca, dapat diamati.

29
BAB V
KESIMPULAN

1. Dalam pendeskripsian batuan beku ini mempunyai 9 parameter yaitu nomor


batuan, warna batuan, tekstur batuan,struktur batuan, genesa, komposisi
mineral,jenis batuan dan sktesa atau foto batuan.
2. Terdapat 3 cara dalam keterbentukan batuan beku yaitu terbentuk di dalam perut
bumi dan ada yang dipermukaan perutbumi dan juga ada yang terbentuk
diantara dalam dan permukaaan bumi. Batuan yang terbentuk didalam bumi
disebut dengan batuan intrusive, batuan yang terbentuk di permukaan bumi
disebut batuan ekstrusif, dan batuan yang terbentuk di antara dalam dan
permukaaan bumi disebut hypabisal.
3. Mineral utama mineral yang terbentuk diakibatkan oleh adanya proses
kristalisasi magma, dan biasanya jumlahnya yang relatif banyak dan
menentukan nama sifat batuan Contohnya seperti : Mineral-mineral Seri Bowen
(Olivin, piroksen, horblende, biotit, plagioklas, k-feldspar, muskofit dan kwarsa)
dan juga feldpathoid.

30
DAFTAR PUSTAKA

1. Ratu 22, Mata. 2013 “Batuan Beku” Blogspot.com. Diakses pada tanggal 14
Oktober 2020.
2. Malik, yakub, 2012. “bagaimana batuan beku terbentuk” http://file.upi.edu/
Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195901011989011-YAKUB
_MALIK/BAGAIMANA_BATUAN_BEKU_TERBENTUK.pdf diakses pada
14 Oktober 2020.
3. UNP, Tambang. 2013. “Batuan Beku” Blogspot.com. Diakses pada tanggal 14
Oktober 2020
4. Elisa, 2012 “batuan beku” elisa.ugm.ac.id/ user/archive/download /40383/
378a648cf3 6f15 9840c540f32ff121b8 diakses pada 14 Oktober 2020.
5. Prazard. 2013. “Batuan Beku” Blogspot.com. Diakses pada tanggal 14 Oktober
2020.
FORM PENILAIAN LAPORAN AKHIR

Format Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Dapus


(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN
LABORATORIUM GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Jln. Taman Sari No. 1 PO.BOX 1357
Tlp. (022) 4203368 Ext. 161, Bandung 40116

TUGAS ASISTENSI
PRAKTIKUM MINERALOGI & PETROLOGI
TAHUN AJARAN 2020/2021
MINGGU III

Bentuk Soal :

1. Mencari literatur pendeskripsian Batuan Beku sebanyak 9 sampel/orang (3 sampel


batuan beku intrusif, 3 sampel batuan beku ekstrusif dan 3 sampel batuan
hypabisal). Gunakan pula flowchart Tekstur dan Struktur. Berdasarkan parameter
pendeskripsian yang telah dipelajari.
2. Mencari 1 sampel batuan beku di daerah masing-masing.
3. Mencari manfaat mengenai batuan beku dalam kehidupan sehari hari.
4. Mencari sebaran batuan beku di Indonesia yang di plot pada peta Indonesia
minimal 7. (A3).

Note : Asistensi 100%

Bandung,
Asisten Laboratorium Geologi

Anda mungkin juga menyukai