PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1Lampiran Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2017
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Sub
Bab Mata Pelatihan. Hal. 13.
1
1. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Sikap Perilaku BelaNegara
yang dirancang dan disampaikan secaraterintegrasi untuk mencapai
tujuan kurikulum agenda Sikap Perilaku Bela Negara dengan memberi
penekanan pada kemampuan praktik, yang meliputi:
a. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela
Negara; b. Analisis Isu Kontemporer; dan
c. Kesiapsiagaan Bela Negara.
2. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar PNS
yang dirancang dan disampaikan secara terpisah dalam satu kesatuan
untuk mencapai tujuan kurikulum pembelajaran agenda Nilai-Nilai
Dasar PNS, dengan memberi penekanan pada kemampuan dalam
memaknai dan menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS, yang meliputi:
a. Akuntabilitas;
b. Nasionalisme;
c. Etika Publik;
d. Komitmen Mutu;
e. Anti Korupsi; dan
f. Studi Lapangan.
3. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI yang dirancang dan disampaikan secara terpisah
dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan
kurikulum pembelajaran agenda Kedudukan
dan Peran PNS dalam NKRI, dengan memberi penekanan pada
kemampuan berpikir kritis terhadap konsep dan praktik
penyelenggaraan pemerintahan, yang meliputi
a. Manajemen ASN;
b. Pelayanan Publik;
c. Whole of Government; dan
d. Studi Lapangan.
4. Mata Pelatihan untuk agenda Habituasi dilakukan melalui
kegiatan pembelajaran yang dirancang dan disampaikan secara terpisah
di tempat pelatihan dan di tempat kerja dalam satu kesatuan untuk
mencapai tujuan kurikulum agenda habituasi, yang meliputi:
a. Konsepsi Aktualisasi;
b. Penjelasan Aktualisasi;
2
c. Rancangan dan Pembimbingan aktualisasi;
d. Evaluasi Rancangan
aktualisasi; e. Aktualisasi di
tempat kerja;
f. Persiapan Evaluasi aktualisasi;
dan g. Evaluasi Aktualisasi.
5. Mata Pelatihan untuk Orientasi Peserta Pelatihan yang
mencakup: a. Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan;
b. Dinamika Kelompok; dan
c. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan.
6. Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Aparatur dan Muatan
Teknis Substansi Lembaga (MTSL).
7. Mata Pelatihan dalam kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang
tugas ditetapkan oleh pimpinan unit yang membidangi pengembangan
sumber daya manusia aparatur instansi mengacupada standar
kompetensi jabatan setelah berkonsultasi dengan instansi Pembina
jabatan fungsional dan/atau instansi teknis dan dikoordinasikan dengan
Instansi Pembina Diklat.
C. Ruang Lingkup
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Pengadilan Agama Makassar yang bersih, mengandung makna bahwa bersih dari
pengaruh non hukum baik berbentuk kolusi, korupsi dan nepotisme, maupun pengaruh
tekanan luar dalam upaya penegakan hukum. Bersih dan bebas KKN merupakan topik
yang harus selalu dikedepankan pada era reformasi. Terbangunnya suatu proses
7
penyelenggaraan yang bersih dalam pelayanan hukum menjadi prasyarat untuk
mewujudkan peradilan yang berwibawa.
8
B. Deskripsi Isu
Berikut ini, permasalahan yang ditemukan di lapangan yang
seharusnya menjadi perhatian lebih guna terwujudnya visi dan misi
Pengadilan Agama Makassar, sebagai berikut :2
1. Optimalisasi penataan ruang laktasi dan area bermain anak
Ruang laktasi dan area bermain anak dijadikan satu ruangan, sekat
yang terlalu sempit antara ruang laktasi dan area bermain bisa
memudahkan saling mengganggu antara yang lainnya. Sentuhan desain
agar terkesan seperti ruang bermain masih perlu ditingkatkan.
2. Pembagian job deskripsi pegawai di bagian Kesekretariatan
Pengadilan Agama Makassar
Masing-masing Kasubbag memegang peran tunggal terhadap bagian
yang diamanahkannya. Kurangnya pegawai di bagian kesekretariatan
terkadang menjadikan pegawai kelimpungan dan harus menjalankan peran
ganda untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan.
3. Optimalisasi pengelolaan Website Pengadilan Agama Makassar terkait
kolom karya tulis
Website menjadi salah satu faktor penting untuk terakreditasinya
sebuah institusi/lembaga. Adanya publikasi tulisan para hakim melalui
website akan menambah nilai pengadilan terkait. Ketika masyarakat
membaca tulisan tersebut dan bermanfaat untuk mereka, maka
pengadilan tersebut telah berhasil mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Peningkatan efektifitas fungsi ruang perpustakaan
Citra perpustakaan di lembaga pengadilan terkesan ekslusif,
bahwa pengunjung perpustakaan hanya mereka yang bekerja di lembaga
pengadilan terkait. Sehingga perlu adanya pengektifan fungsi agar
perpustakaan bisa dikunjungi oleh siapa saja dan melakukan kegiatan
literasi di dalamnya, tentu dengan seizin pimpinan pengadilan.
5. Peningkatan pelayanan publik di bagian front liner
22
Hasil Laporan Studi Lapangan Pengadilan Agama Makassar Klas I-A, Angkatan 94 CPNS
Mahakamah Agung Tahun 2018.
9
Pegawai yang diamanahkan di bagian front liner, seperti di bagian informasi,
pengaduan, pendaftaran dan kasir seharusnya memperhatikan nilai
budaya kerja dengan mengutamakan pelayanan prima.
Berikut ini deskripsi keterkaitan isu terhadap teori Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI (Whole Government, Pelayanan Publik, Manajemen ASN).
10
Tabel I
Relevansi Isu dengan Keterkaitan Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
11
Pendekatan Whole of Pelayanan publik Manajemen ASN erat
Government dilakukan berorientasi prima akan kaitannya dalam
untuk mencegah terwujud apabila mengatur peran ASN
tumpang tindihnya suatu diperankan oleh ASN sebagai pelaksana
kegiatan. Dengan yang memahami tugas penyelenggaraan tugas
adanya pendekatan dan fungsinya umum pemerintahan
Pembagian job deskripsi pegawai di bagian
Whole of Government,
2 Kesekretariatan Pengadilan Agama
suatu kegiatan dapat
Makassar
dilakukan dengan efektif
dan efisien karena
adanya kejelasan
pembagian tugas dan
wewenang masing-
masing.
Tabel II
A K P K Peringkat
No ISU Jml
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1. Optimalisasi penataan ruang
laktasi dan area bermain anak 5 3 3 `3 14 4
Dari Analisis Kriteria Isu dengan alant analisis AKPK tersebut diatas
lalu diambil tiga nilai tertinggi yaitu:
1. Optimalisasi Pengelolaan Website Pengadilan Agama
Makassar Terkait Publikasi Karya Tulis Hakim
2. Peningkatan Pelayanan Publik di Bagian Front Liner
3. Pembagian Job Deskripsi Pegawai di Bagian Kesekretariatan
Pengadilan Agama Makassar
15
Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut
kemudian dilkaukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan
alat analisis USG.
Tabel III
Analisis Kualiatas Isu dengan Menggunakan Alat Analisis USG
Penilaian Kriteria
No U S G Jml Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5)
Optimalisasi Pengelolaan
Website Pengadilan Agama
1. 5 4 5 14 1
Makassar Terkait Publikasi
Karya Tulis Hakim
Peningkatan Pelayanan
2. 4 3 4 11 2
Publik di Bagian Front Liner
Pembagian Job Deskripsi
Pegawai di Bagian
3. 3 3 4 10 3
Kesekretariatan Pengadilan
Agama Makassar
Salah satu contoh penyajian isi yang jarang ada pada website
lembaga pemerintahan namun selalu mendapat nilai lebih,
adalah tersedianya kolom yang berisi publikasi karya tulis baik ilmiah
maupun non ilmiah.
17
dapat menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan. Itulah pentingnya
mempublikasikan suatu karya untuk kebermanfaatan khalayak
banyak serta menyelamatkan "harta karun" ini sebagai acuan
(referensi) yang berguna bagi generasi yang akan datang.
18
akuntabilitas harus terdapat alat untuk mewujudkannya yaitu
perencanaan strategis, kontrak kinerja, dan laporan kinerja.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai pancasila.Sebagai pelayan
publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil
dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan
masyarakat. Adapun kaitan antara nasionalisme dan peran
seorang ASN terletak pada fungsinya sebagai perekat dan
pemersatu bangsa dan negara.
Nilai-nilai dasar nasionalisme profesi ASN antara lain:
19
tanpa membeda-bedakan, saling menghargai dan
menghormati. Sebagai ASN memberikan
pelayanan kepada masyarakat tanpa membeda-
bedakan.
c. Nilai persatuan Indonesia, semangat gotong-
royong, kebersamaan, senasib dan sepenanggungan.
d. Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan, dalam
Permusyawaratan PerwakilanMemutuskan sesuatu
melalui jalan musyawarah untuk mendapatkan
kemufakatan tanpa ada pemaksaan dalam menerima
pendapat.
e. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
sikap memperlakukan publik secara adil tanpa
memandang status sosial, agama, ras, etnik dan
sebagainya.
f. Kerja keras, artinya pantang menyerah, gigih dan
selalu mengerahkan segala macam bentuk daya
dan upaya dalam melakukan sesuatu.
g. Disiplin, berarti taat atau patuh terhadap tata tertib
atau peraturan yang berlaku.
h. Tidak diskriminatif, tidak membatasi, tidak
melecehkan, atau tidak mengucilkan orang lain
berdasarkan pada pembedaan manusia atas dasar
agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status
sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa dan
keyakinan politik.
i. Cinta tanah air, perasaan yang kuat akan rasa
memiliki tanah dan seluruh tumpah darah Indonesia.
j. Rela berkorban, sikap yang mencerminkan
adanya kesediaan memberikan sesuatu yang
dimiliki untuk orang lain atau suatu kelompok kerja,
walaupun akan menimbulkan kehilangan atau
penderitaan terhadap diri sendiri.
20
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas baik/buruk, benar atau
salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau yang benar. Sedangkan setika publik merupakan
refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahakan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang ASN:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi
Negara Indonesia;
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
21
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu memuat 3 aspek utama yakni efektifitas,
efisiensi dan inovasi. Efektivitas menunjukkan tingkat
ketercapaian targetyang telah direncanakan, baik menyangkut
jumlahmaupun mutu hasil kerja. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan,
sehingga tidak terjadi pemborosan sumberdaya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang ke luar alur. Sedangkan esensi inovasi
adalah perubahan. Perubahan bisa berhubungandengan
desain, model, bentuk, warna, spesifikasi,ukuran (size),
kecepatan layanan, cara melayani, danmutunya.
Apapun perubahannya, targetnya adalah untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan pelanggan
tetap menjadi fokus inovasi dantarget perubahan. Nilai-nilai
dasar orientasi mutu adalah sebagai berikut:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers;
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati,
untuk menjaga dan memelihara agar customer tetap setia;
c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi:
d. Tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada
pemborosan;
e. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,
baik berkaitan dengan pergeseran
tuntutan kebutuhan customer/ clients
maupun perkembangan teknologi;
f. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif
dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan;
22
g. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan
melalui berbagai cara, antara lain:
pendidikan, pelatihan, pengembangan ide
kreatif, kolaborasi, dan benchmark.
Setelah mempelajari mata pelatihan tersebut,
peserta melakukan studi lapangan dengan tujuan untuk
memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran internalisasi
Nilai-Nilai Dasar PNS.
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, politikus atau
pegawai negeri yang secara tidak wajar dan ilegal
memperkaya diri atau memperkaya orang-orang di dekatnya
dengan jalan menyalahgunakan kekuasaan publik yang
dipercayakan kepada mereka.
Olehnya itu, perlu ditanamkan kesadaran menyeluruh
pada setiap individuuntuk mencegah prilaku
korupsi dengan memegang komitmen integritas.
Adapun nilai anti korupsi sebagai berikut :
23
c. Mandiri, sikap untuk tidak menggantungkan keputusan
kepada orang lain. Independen, tanpa ada tekanan
dari pihak manapun juga.
d. Disiplin, taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.
e. Berani, mempunyai hati yang mantap dan rasa
percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya,
kesulitan, dsb.
f. Kerja keras, kegiatan yang dikerjakan secara
sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau
berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu
mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil
pada setiap kegiatan yang dilakukan.
g. Tanggung jawab, wajib menanggung segala
sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya atau memberikan
jawab dan menanggung akibatnya.
h. Sederhana, membebaskan segala ikatan yang tidak
di perlukan. Berbeda dengan kemiskinan,
kesederhanaan merupakan suatu pilahan, keputusan
untuk menjalani hidup yang berfokus pada apa
yang benar-benar berarti.
i. Adil, selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang
tidak memihak kecuali kepada kebenaran.
24
F. Matrix Rancangan
26
rancangan kegiatan dan IT sehingga tepat koordinasi yang
yang akan sasaran dan tercapai Efektif dan
dilakukan untuk target sehingga Efisien dengsan
meminta terciptanya efisiensi tetap
persetujuan; waktu. mengedepanka
c. Menghadap b. Menggunakan pakaian n Etika Publik
Kasubag bagian yang sopan dan rapi
Perencanaan dan perlu dilakukan
IT untuk sebagai wujud dari
mengkoordinasikan kesopanan dalam
rancangan kegiatan menghadap Pimpinan
yang akan sebagai wujud dari
dilakukan nilai Etika Publik
c. Menghadap kepada
Ketua Pengadilan
Agama dan Kasubag
bagian Perencanaan
untuk melakukan
konsultasi,
27
komunikasi, koordinasi
dan kerjasama
merupakan wujud dari
nilai Etika Publik
2. Penambahan kolom a. Meminta bantuan Tersedianya a. Meminta bantuan dan Kegiatan yang Kegiatan ini
“Baca!Macca!” di dengan tutur kolom “Baca! masukan merupakan berinovasi menguatkan
Website bahasa sopan Macca!” di suatu bentuk sesuai dengan nilai
kepada admin Website pa- penghargaan kepada misi Responsibilit
untuk melakukan makassar.go.id orang lain atas Meningkatkan y pada Nilai-
penambahan kolom kemampuan yang Sarana dan nilai organisasi
di website dimilikinya, sikap ini Prasarana. yang ada pada
b. Meminta mencerminkan nilai Tersedianya Mahkamah
masukan dari Etika Publik. kolom khusus Agung terkait
admin terkait b. Melakukan hal baru yang memuat dengan
pemilihan nama merupakan wujud karya tulis adanya
kolom “Baca! nilai Komitmen Mutu menjadi sarana pertanggungja
Macca!” yakni inovatif dengan author untuk waban
adanya kolom mempublikasika terhadap
Baca!Macca! di n tulisannya. kegiatan yang
28
Website dilakukan
3. Pengumpulan tulisan a. Survey profil hakim a.Mendapatkan a. Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan ini
.
hakim (author) di Pengadilan mengumpulkan tulisan kegiatan menguatkan
informasi
lingkup Pengadilan Agama Makassar para hakim merupakan mengumpulka nilai
terkait profil
Agama Makassar b. Menghubungi perwujudan nilai-nilai n tulisan hakim Responsibilit
para hakim
hakim yang Akuntabilitas, yakni sesuai dengan as terhadap
(author)
bersangkutan untuk Kejelasan-laporan. visi tindakan yang
b.Mendapatkan
penentuan jadwal Bahwa tulisan-tulisan itu Terwujudnya dilakukan
karya tulis
terkait untuk jelas asal sumbernya pengadilan dengan
para hakim
mengkomunikasikan dari mana Agama yang mengumpulka
(author)
rancangan kegiatan . b. Meminta izin kepada profesional, n tulisan dan
yang akan dilakukan penulis yang tulisannya yakni meminta izin,
c. Melakukan akan dimuat merupakan profesional sebagai
koordinasi prilaku yang dalam hal ilmu bentuk
dengan para mencerminkan nilai Etika pengetahuan, pertanggungj
hakim terkait Publik, yakni dimana para awaban
perizinan atas memelihara dan hakim menulis terhadap
tulisan- menjungjung tinggi sesuai dengan tulisan yang
tulisannya yang standar etika luhur disiplin ilmu sudah diambil
nantinya akan
29
dipublikasikan yang
d. Meminta dan dimilikinya.
mendapatkan
dengan sopan
karya tulis para
hakim
4. Pengolahan karya a. Mempersiapkan Karya tulis a. Kegiatan mengolah Pelaksanaan Kegiatan yang
tulis instrumen yang yang siap karya tulis dengan kegiatan yang teratur dan
mendukung dalam dipublikasi mempersiapkan teratur dengan jelas serta
pengolahan karya insturmen dan memperhatikan transparansi
tulis seperti membaca tulisan- tahap demi dalam hal
komputer, buku tulisan dengan tahap alur pengolahan
panduan penulisan cermat merupakan kegiatan sesuai tulisan
artikel/opini/esai, bentuk dengan misi menguatkan
dsb b. Membaca diterapkannya Mewujudkan nilai
dengan cermat nilai Komitmen tertib Akuntabilitas
tulisan-tulisan Mutu administrasi dalam
hakim dengan b. Meminta masukan dan organisasi
membuat mind map dan saran atas suatu manajemen”
pekerjaan yang
30
inti tulisan dilakukan merupakan
tersebut c. Menyusun sikap yang
ulang mencerminkan nilai
narasi tulisan ke Etika Publik
dalam bentuk
artikel/opini/esai.
d. Meminta kesediaan
hakim yang
bersangkutan untuk
membaca artikel
yang sudah
disusun ulang
e. Meminta hakim
yang bersangkutan
untuk mereview
bagian tulisan yang
harus
diperbaiki/tidak
sesuai
f. Menyempurnakan
31
kembali
artikel/opini/esai
sesuai dengan
masukan hakim
yang bersangkutan
g. Menemui hakim
yang bersangkutan
sebagai bentuk
pemberitahuan
bahwa tulisan akan
dipublikasikan
5. Publikasi Tulisan a. Menemui Kasubag Karya tulis Publikasi tulisan Kegiatan ini Kegiatan ini
bagian telah tersedia merupakan bentuk sesuai dengan sesuai dengan
Perencanaan dan dalam bentuk pertanggungjawaban misi nilai
IT untuk draft di terhadap kegiatan yang Mewujudkan Keterbukaan
melaporkan tulisan website telah dilakukan terhadap pengadilan dalam
yang siap para hakim (author) Agama yang organisasi,
dipublikasikan yang telah transparan, yakni dengan
b. Memberikan mempercayakan yakni wujud mempublikasik
32
tulisan yang siap tulisannya mau nyata dari an tulisan
dipublikasikan diolah transparan itu berarti telah
kepada admin sedemikian rupa yang sendiri dengan mempublikasik
c. Melakukan sesuai dengan nilai mempublikasika an informasi
publikasi tulisan Akuntabilitas n tulisan kepada publik
secara bertahap
6. Penyebarluasan link a. Menyebarluask Tulisan sudah Tulisan yang sudah Tulisan yang Penyebarluasa
karya tulis di berbagai an link di bisa diakses di dipublikasikan di website dipublikasikan n link karya
sosial media Whatsha website akan lebih bermanfaat sesuai dengan tulis berarti
b. Menyebarluask jika disebarluaskan di misi menguatkan
an di link berbagai jejaring sosial Mewujudkan nilai
Instagram; lainnya untuk pengadilan Keterbukaan
c. Menyebarluask memberikan perluasan Agama yang dalam
an di link informasi terhadap transparan, organisasi
Facebook; masyarakat. Prilaku ini karena terkait
d. Menyebarluask sesuai dengan nilai Etika memberikan pemberian
an link pada Publik yang kejelasan informasi
jejaring sosial mengedepankan informasi kepada publik
lainnya masyarakat. kepada
33
masyarakat dari
tulisan-tulisan
yang telah
dibuat oleh
hakim
7. Suara Pembaca a. Mengajak pembaca Adanya saran Mengajak pembaca Kegiatan ini Kegiatan ini
untuk berkomentar dan apresiasi untuk berkomentar dan sesuai dengan menguatkan
dengan meminta di kolom menanggapi setiap saran misi organisasi nilai
saran dan kritikan; komentar dan kritikan dengan Meningkatkan Responsibilitas
b.Menanggapi setiap bahasa sopan sarana dan , karena
saran dan kritikan merupakan wujud nilai prasarana”, pertanggungja
pembaca dengan Etika Publik maksudnya waban
bahasa sopan masyarakat terhadap
(pembaca) masyarakat
difasilitasi (pembaca)
wadah untuk terkait
mengeluarkan kegiatan yang
pendapatnya sudah
dilakukan.
34
G. Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 April 2018 sampai dengan 9 Juli 2018, dengan skema perencanaan
waktu pelaksanaan sebagai berikut.
Tabel V
Tabel Jadwal Kegiatan
35
H. Kendala dan Antisipasi
Dalam menerapkan rancangan aktualisasi, tidak
menutup kemungkinan ada beberapa kendala yang
dihadapi, dan antisipasi apabila terjadi kendala demikian. Begitupun
dalam menerapkan rancangan Optimalisasi Pengelolaan Website
Terkait Publikasi Karya Ilmiah, beberapa kendala yang diduga
muncul berikut antisipasi penyelesaian masalahnya :
No Kendala Antisipasi
36
BAB III
KESIMPULAN
Agenda Habituasi merupakan bagian dari sistem Latihan Dasar yang
terintegrasi. Pembuatan rancangan aktualisasi merupakan bagian dari
agenda habituasi yang berfungsi untuk memberikan gambaran
kegiatan yang dilakukan oleh CPNS selama menjalani masa habituasi
di satuan kerjanya masing-masing.
Karya Tulis
Syafiie Inu Kencana. 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung:
PT Refika Aditama.
Tjutju Yuniarsih, Muhammad Taufiq. 2015. “KOMITMEN MUTU”
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Tri Widodo W Utomo, Basseng, Bayu Hikmat Purwana. 2017.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Wahyudi Kumorotomo, Nana Rukmana D. Wirapradja, Amir
Imbaruddin. 2015. “ETIKA PUBLIK” Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Yudi Latief, Adi Suryanto, Abdul Aziz Muslim. 2015.
“NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara.
38