Anda di halaman 1dari 69

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang ASN nomor 5 tahun


2014 bahwa cita-cita bangsa dan tujuan negara terwujud apabila dibangun
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. ASN sebagai bagian dari birokrasi
memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya, wajib
mempertanggungjawabkan kinerjanya serta
menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara.
Namun fakta di lapangan, masih adanya citra negatif yang diberikan oleh
ASN kepada masyarakat. Mulai dari penyalahgunaan kewenangan, pelayanan
publik yang berbelit-belit sampai pada pelanggaran kode etik yang membuat
lunturnya kepercayaan masyarakat kepada ASN sebagai pelaksana kebijakan
negara dan pelayan publik.
Latihan Dasar merupakan pintu gerbang bagi calon Pegawai Negeri Sipil
(PNS) sebelum terjun melakoni profesinya. Pada Latihan Dasar, penanaman nilai-
nilai ASN diturunkan ke dalam mata pelajaran untuk selanjutnya diaplikasikan
pada saat habituasi. Adanya perbaikan kurikulum Latihan Dasar semoga
menjadi solusi dari adanya citra negatif masyarakat tentang ASN di lapangan.
Kurikulum Latihan Dasar yang terintegrasi dapat membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam rangka mewujudkan penguatan nilai-nilai dan pembangunan
karakter tersebut maka pada masa percobaan, CPNS di haruskan memahami
setiap mata pelatihan yang meliputi:1

1Lampiran Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2017
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Sub
Bab Mata Pelatihan. Hal. 13.

1
1. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Sikap Perilaku BelaNegara
yang dirancang dan disampaikan secaraterintegrasi untuk mencapai
tujuan kurikulum agenda Sikap Perilaku Bela Negara dengan memberi
penekanan pada kemampuan praktik, yang meliputi:
a. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela
Negara; b. Analisis Isu Kontemporer; dan
c. Kesiapsiagaan Bela Negara.
2. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar PNS
yang dirancang dan disampaikan secara terpisah dalam satu kesatuan
untuk mencapai tujuan kurikulum pembelajaran agenda Nilai-Nilai
Dasar PNS, dengan memberi penekanan pada kemampuan dalam
memaknai dan menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS, yang meliputi:
a. Akuntabilitas;
b. Nasionalisme;
c. Etika Publik;
d. Komitmen Mutu;
e. Anti Korupsi; dan
f. Studi Lapangan.
3. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI yang dirancang dan disampaikan secara terpisah
dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan
kurikulum pembelajaran agenda Kedudukan
dan Peran PNS dalam NKRI, dengan memberi penekanan pada
kemampuan berpikir kritis terhadap konsep dan praktik
penyelenggaraan pemerintahan, yang meliputi
a. Manajemen ASN;
b. Pelayanan Publik;
c. Whole of Government; dan
d. Studi Lapangan.
4. Mata Pelatihan untuk agenda Habituasi dilakukan melalui
kegiatan pembelajaran yang dirancang dan disampaikan secara terpisah
di tempat pelatihan dan di tempat kerja dalam satu kesatuan untuk
mencapai tujuan kurikulum agenda habituasi, yang meliputi:
a. Konsepsi Aktualisasi;
b. Penjelasan Aktualisasi;
2
c. Rancangan dan Pembimbingan aktualisasi;
d. Evaluasi Rancangan
aktualisasi; e. Aktualisasi di
tempat kerja;
f. Persiapan Evaluasi aktualisasi;
dan g. Evaluasi Aktualisasi.
5. Mata Pelatihan untuk Orientasi Peserta Pelatihan yang
mencakup: a. Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan;
b. Dinamika Kelompok; dan
c. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan.
6. Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Aparatur dan Muatan
Teknis Substansi Lembaga (MTSL).
7. Mata Pelatihan dalam kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang
tugas ditetapkan oleh pimpinan unit yang membidangi pengembangan
sumber daya manusia aparatur instansi mengacupada standar
kompetensi jabatan setelah berkonsultasi dengan instansi Pembina
jabatan fungsional dan/atau instansi teknis dan dikoordinasikan dengan
Instansi Pembina Diklat.

Pada agenda Habituasi sebagaimana yang tercantum pada poin 4, peserta


melakukan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan disampaikan terpisah
di tempat pelatihan dan di tempat kerja. Rancangan ini nantinya yang akan
berwujud menjadi rancangan aktualisasi. Rancangan aktualisasi menjadi acuan
peserta saat menjalani habituasi di tempat tugasnya untuk mengaktualkan nilai-
nilai ASN yang didapatnya selama menjalani proses Latihan Dasar.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis yang merupakan peserta
Latihan Dasar Golongan III, diharuskan untuk merancang aktualisasi melalui
kegiatan mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu atau permasalahan
yang terjadi dan harus segera dipecahkan, mengajukan gagasan pemecahan
isu/ masalah, mendeskripsikan keterkaitan antara isu dan kegiatan yang
diusulkan dengan substansi mata pelatihan, mendeskripsikan rencana
pelaksanaan kegiatan dan konstribusi hasil kegiatan yang didasari aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS, serta mendeskripsikan hasil kegiatan yang dilandasi
oleh substansi matapelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi,
dan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.
3
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan umum aktualisasi pada kegiatan pelatihan dasar CPNS
Golongan III adalah mengidentifikasikan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS, Peran
dan Kedudukan PNS dalam NKRI serta mengaktualisasikannya. Sedangkan
tujuan khusus yang hendak di capai adalah sebagai berikut:
a. Memahami konsepsi pembelajaran habituasi;
b. Memahami tahapan kegiatan pembelajaranaktualisasi;
dan c. Melaksanakan tahapan pembelajaran aktualisasi:
1) Menyusun rancangan aktualisasi;
2) Mempresentasikan rancangan
aktualisasi; 3) Melaksanakan aktualisasi;
4) Menyusun laporan aktualisasi;
5) Mempresentasikan laporan
aktualisasi. 2. Manfaat Aktualisasi

Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberi manfaat


bagi peserta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan
danperan PNS dalam NKRI yang mendasari kegiatanbermanfaat bagi
stakeholder dan/atau pimpinan,berkontribusi terhadap pencapaian visi, misi
dantujuan organisasi, serta memperkuat nilaiorganisasi.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegaitan ini meliputi aktualisasi mata pelatihan untuk


pembelajaran agenda Sikap Perilaku BelaNegara, aktualisasi Mata Pelatihan
untuk pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, aktualisasi mata
pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
serta mata pelatihan untuk agenda Habituasi yang dilaksanakan selama 80
hari kerja di Pengadilan Negeri Sungguminasa, yang meliputi:
1. Subbagian Umum dan Keuangan;
2. Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana; dan
3. Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan
Pelaporan.
4
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi

Pengadilan Agama Makassar terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan KM


14, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun wilayah yuridiksi Pengadilan
Agama Makassar Klas I-A meliputi wilayah Kota Makassar terdiri dari 14
Kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Biringkanaya;
2. Kecamatan Bontoala;
3. Kecamatan Makassar;
4. Kecamatan Mamajang;
5. Kecamatan Manggala;
6. Kecamatan Mariso;
7. Kecamatan Panakukang;
8. Kecamatan Rappocini;
9. Kecamatan Tallo;
10.Kecamatan Tamalanrea;
11.Kecamatan Tamalate;
12.Kecamatan Ujung
Pandang; 13.Kecamatan Ujung
Tanah; 14.Kecamatan Wajo;
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung (Selanjutnya disebut PERMA) No.
7 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan telah diatur tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kepaniteraan Dan Kesekretariatan Peradilan. Begitupun
Pengadilan Agama Makassar telah menerapkan perma
No 7 tahun 2015 kedalam struktur organisasinya Berikut adalah struktur
organisasi di Pengadilan Agama Makassar:
5
Bagan I
Struktur Organisasi Pengadilan Agama Makassar Klas I-A

Sumber data: PA Makassar Klas I-A, 2018.


Struktur Organisasi tersebut di atas mengacu pada Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan. Terkait
mengenai Kesekretarian Pengadilan Agama Klas I-A diatur dalam ketentuan
Pasal 308 sampai ketentuan Pasal 314.

Kesekretariatan Pengadilan Agama Klas I-A adalah aparatur tata


usaha negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Agama Klas I-A.
Kesekretariatan Pengadilan Agama Klas I-A dipimpin oleh Sekretaris.
Kesekretariatan Pengadilan Agama Klas I-A mempunyai tugas melaksanakan
pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber
daya manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Agama
Klas I-A.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 310,


Kesekretariatan Pengadilan Agama Klas I-A menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan


anggaran;
6
b. Pelaksanaan urusan kepegawaian;
c. Pelaksanaan urusan keuangan;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata
laksana; e. Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;
f. Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah
tangga, keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan; dan
g. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
dokumentasi serta pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan
Agama Klas I-A.

Kesekretariatan Pengadilan Negeri Klas I-A, terdiri atas:

a. Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, danPelaporan;


b. Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana;dan
c. Subbagian Umum dan Keuangan.

Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan


mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, program,
dan anggaran, pengelolaan teknologi informasi, dan statistik, serta
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta
pelaporan.Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian,
penataan organisasi dan tata laksana.Subbagian Umum dan Keuangan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat
menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan,
perpustakaan, serta pengelolaan keuangan.

2. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa


depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi
Pengadilan Agama Makassar. Visi Pengadilan Agama Makassar adalah sebagai
berikut:

“Terwujudnya Pengadilan Agama Makassar yang bersih, berwibawa, dan


profesional dalam penegakan hukum dan keadilan menuju supremasi hukum.”

Pengadilan Agama Makassar yang bersih, mengandung makna bahwa bersih dari
pengaruh non hukum baik berbentuk kolusi, korupsi dan nepotisme, maupun pengaruh
tekanan luar dalam upaya penegakan hukum. Bersih dan bebas KKN merupakan topik
yang harus selalu dikedepankan pada era reformasi. Terbangunnya suatu proses

7
penyelenggaraan yang bersih dalam pelayanan hukum menjadi prasyarat untuk
mewujudkan peradilan yang berwibawa.

Berwibawa, mengandung arti bahwa Pengadilan Agama Makassar ke depan


terpercaya sebagai lembaga peradilan yang memberikan perlindungan dan
pelayanan hukum sehingga lembaga peradilan tegak dengan kharisma
sandaran keadilan masyarakat.

Profesionalisme, mengandung arti yang luas, profesionalisme dalam proses


penegakan hukum, profesionalisme dalam penguasaan ilmu pengetahuan hukum dan
profesionalisme memanajemen lembaga peradilan sehingga hukum dan keadilan yang
diharapkan dapat terwujud. Jika hukum dan keadilan telah terwujud maka supremasi
hukum dapat dirasakan oleh segenap masyarakat.

Berdasarkan visi Pengadilan Agama Makassar yang telah ditetapkan tersebut,


maka ditetapkan beberapa misi Pengadilan Agama Makassar untuk mewujudkan visi
tersebut. Misi Pengadilan Agama tersebut adalah :

1. Mewujudkan Pengadilan Agama yang transparan dalam proses peradilan.


2. Meningkatkan efektivitas pembinaan dan pengawasan.
3. Mewujudkan tertib administrasi dan manajemen peradilan.
4. Meningkatkan sarana dan prasarana hukum.

Berdasarkan visi dan misi di atas, dikembangkanlah nilai-nilai utama badan


peradilan. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi dasar perilaku seluruh warga badan
peradilan dalam upaya mencapai visinya. Pelaksanaan dari nilai-nilai ini
pada akhirnya akan membentuk budaya badan peradilan. Nilai-nilai yang
dimaksud, adalah:

1. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman


2. Integritas dan Kejujuran
3. Akuntabilitas
4. Responsibilitas
5. Keterbukaan
6. Ketidakberpihakan
7. Perlakuan yang sama di hadapan hukum

8
B. Deskripsi Isu
Berikut ini, permasalahan yang ditemukan di lapangan yang
seharusnya menjadi perhatian lebih guna terwujudnya visi dan misi
Pengadilan Agama Makassar, sebagai berikut :2
1. Optimalisasi penataan ruang laktasi dan area bermain anak
Ruang laktasi dan area bermain anak dijadikan satu ruangan, sekat
yang terlalu sempit antara ruang laktasi dan area bermain bisa
memudahkan saling mengganggu antara yang lainnya. Sentuhan desain
agar terkesan seperti ruang bermain masih perlu ditingkatkan.
2. Pembagian job deskripsi pegawai di bagian Kesekretariatan
Pengadilan Agama Makassar
Masing-masing Kasubbag memegang peran tunggal terhadap bagian
yang diamanahkannya. Kurangnya pegawai di bagian kesekretariatan
terkadang menjadikan pegawai kelimpungan dan harus menjalankan peran
ganda untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan.
3. Optimalisasi pengelolaan Website Pengadilan Agama Makassar terkait
kolom karya tulis
Website menjadi salah satu faktor penting untuk terakreditasinya
sebuah institusi/lembaga. Adanya publikasi tulisan para hakim melalui
website akan menambah nilai pengadilan terkait. Ketika masyarakat
membaca tulisan tersebut dan bermanfaat untuk mereka, maka
pengadilan tersebut telah berhasil mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Peningkatan efektifitas fungsi ruang perpustakaan
Citra perpustakaan di lembaga pengadilan terkesan ekslusif,
bahwa pengunjung perpustakaan hanya mereka yang bekerja di lembaga
pengadilan terkait. Sehingga perlu adanya pengektifan fungsi agar
perpustakaan bisa dikunjungi oleh siapa saja dan melakukan kegiatan
literasi di dalamnya, tentu dengan seizin pimpinan pengadilan.
5. Peningkatan pelayanan publik di bagian front liner

22
Hasil Laporan Studi Lapangan Pengadilan Agama Makassar Klas I-A, Angkatan 94 CPNS
Mahakamah Agung Tahun 2018.

9
Pegawai yang diamanahkan di bagian front liner, seperti di bagian informasi,
pengaduan, pendaftaran dan kasir seharusnya memperhatikan nilai
budaya kerja dengan mengutamakan pelayanan prima.

Berikut ini deskripsi keterkaitan isu terhadap teori Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI (Whole Government, Pelayanan Publik, Manajemen ASN).

10
Tabel I

Relevansi Isu dengan Keterkaitan Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


No Isu
Whole of Government Pelayanan Publik Manajemen ASN

(1) (2) (3) (4) (5)

Tertatanya sarana dan Penataan ruangan yang Manajemen ASN erat


prasarana merupakan indah, bersih dan teratur kaitannya dengan fungsi
bentuk merupakan bentuk ASN sebagai pelayan
pelayanan publik. pelayanan publik yang publik, yang harus
Untuk menciptakan prima kepada melayani publik secara
pelayanan publik yang masyarakat profesional dan
Optimalisasi penataan ruang laktasi dan
1 prima, maka perlu berkualitas
area bermain anak
dilakukan koordinasi
dan kolaborasi antara
unit-unit dalam suatu
instansi demi
tercapainya
tujuan bersama

11
Pendekatan Whole of Pelayanan publik Manajemen ASN erat
Government dilakukan berorientasi prima akan kaitannya dalam
untuk mencegah terwujud apabila mengatur peran ASN
tumpang tindihnya suatu diperankan oleh ASN sebagai pelaksana
kegiatan. Dengan yang memahami tugas penyelenggaraan tugas
adanya pendekatan dan fungsinya umum pemerintahan
Pembagian job deskripsi pegawai di bagian
Whole of Government,
2 Kesekretariatan Pengadilan Agama
suatu kegiatan dapat
Makassar
dilakukan dengan efektif
dan efisien karena
adanya kejelasan
pembagian tugas dan
wewenang masing-
masing.

Salah satu produk Publikasi tulisan melalui Manajemen ASN saat


Whole of Government, website merupakan ini telah didukung
Optimalisasi pengelolaan Website
yakni pemerintahan bentuk dengan pemanfaatan
3 Pengadilan Agama Makassar terkait
berbasis IT atau dikenal pelayanan kepada sistem teknologi
publikasi karya tulis
dengan istilah e- masyarakat yang ketika informasi berupa
Government. Website masyarakat membaca website yang di
tulisan
12
merupakan sarana tersebut dan bermanfaat dalamnya memuat
berbasis IT yang untuk mereka, maka secara keseluruhan
menyediakan informasi pengadilan tersebut profil dan kegiatan suatu
dan bacaan kepada telah berhasil instansi.Pemanfaatan
masyarakat yang tentu mewujudkan cita-cita ini, perlu ditopang
saja tidak terlepas dari bangsa Indonesia dengan sarana dan
koordinasi dan sebagaimana yang prasarana yang
kolaborasi pihak-pihak tercantum dalam baik, sehingga
yang terkait di pembukaan UUD 1945 dapat mewujudkan
dalamnya. yakni mencerdaskan aspek efektifitas dan
kehidupan bangsa. efisiensi dalam
pelaksanaan manajemen
ASN.
Optimalisasinya fungsi Pelayanan publik yang Melayani publik secara
suatu ruangan dalam prima juga bisa profesional dan
sebuah instansi dilakukan dengan berkualitas, merupakan
tentu tidak terlepas memberikan fasilitas bagian dari manajemen
4 Optimalisasi fungsi ruang perpustakaan dari adanya koordinasi kepada masyarakat ASN yang erat
dan kolaborasi antara dalam hal menambah kaitannya dengan fungsi
unit-unit yang terlibat wawasannya. ASN sebagai pelayan
di dalamnya. Hal publik, yang harus
ini sesuai dengan ciri
dari Whole
13
of Government, yakni
kerja sama lintas sektor
untuk mencapai tujuan
bersama.

Whole of Government Pelayanan publik terkait Manajemen ASN erat


erat kaitannya dengan dengan memberi kaitannya dengan kode
penguatan koordinasi kepuasan terhadap apa etik ASN yakni melayani
antar unit atau pihak- yang diberikan dan atau dengan sikap hormat,
pihak yang terkait. diterima oleh penerima sopan dan tanpa
Dengan adanya layanan tekanan
Peningkatan pelayanan publik di bagian penguatan koordinasi
5 front liner untuk membentuk SOP
yang
dibutuhkan dibagian
front liner akan
meudahkan tercapainya
cita-cita bersama, yakni
memberi pelayanan
prima kepada
masyarakat
14
C. Analisis Isu

Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan rancangan


aktualisasi ini adalah alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan), sedangkan penentuan kualitas isu
dilakukan dengan menggunakan alat analisis USG (Urgency,
Seriousness, Growth).

Tabel II

Analisis Kriteria Isu Dengan Alat Analisis AKPK

A K P K Peringkat
No ISU Jml
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1. Optimalisasi penataan ruang
laktasi dan area bermain anak 5 3 3 `3 14 4

2. Pembagian job deskripsi


pegawai di bagian
5 3 4 3 15 3
Kesekretariatan Pengadilan
Agama Makassar
3. Optimalisasi pengelolaan
Website Pengadilan Agama
5 5 3 4 17 1
Makassar terkait publikasi
Karya Tulis Hakim
4. Optimalisasi fungsi ruang
5 3 2 3 13 5
perpustakaan
5.
Peningkatan pelayanan
5 4 4 3 16 2
publik di bagian front liner

Dari Analisis Kriteria Isu dengan alant analisis AKPK tersebut diatas
lalu diambil tiga nilai tertinggi yaitu:
1. Optimalisasi Pengelolaan Website Pengadilan Agama
Makassar Terkait Publikasi Karya Tulis Hakim
2. Peningkatan Pelayanan Publik di Bagian Front Liner
3. Pembagian Job Deskripsi Pegawai di Bagian Kesekretariatan
Pengadilan Agama Makassar
15
Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut
kemudian dilkaukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan
alat analisis USG.

Tabel III
Analisis Kualiatas Isu dengan Menggunakan Alat Analisis USG

Penilaian Kriteria
No U S G Jml Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5)
Optimalisasi Pengelolaan
Website Pengadilan Agama
1. 5 4 5 14 1
Makassar Terkait Publikasi
Karya Tulis Hakim
Peningkatan Pelayanan
2. 4 3 4 11 2
Publik di Bagian Front Liner
Pembagian Job Deskripsi
Pegawai di Bagian
3. 3 3 4 10 3
Kesekretariatan Pengadilan
Agama Makassar

Berdasarkan penentuan kualitas Isu dengan alat analisis USG


maka tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu final yang perlu
dicarikan solusi: Optimalisasi Pengelolaan
Website Pengadilan Agama Makassar Terkait
Publikasi Karya Tulis Hakim

D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih

Website pada instansi merupakan salah satu bentuk nyata


penerapan E-Government. Adanya website menjadi wadah
penyampaian informasi atas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh
instansi pemerintah kepada masyarakat secara cepat. Artinya,
pelayanan pemerintah pada masyarakat menjadi lebih mudah, service
dan informasi dapat disediakan 24 jam sehari, tujuh hari dalam
seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan mobile
dimanapun tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi ini disebut
sebagai fungsi pelayanan pemberian
16
informasi secara G2C (Government to Citizen). Fungsi lainnya
adalah G2B (Government to Business), dan G2G (Government
to Government).
Pada perkembangannya fungsi website diharapkan tidak
hanya berfungsi sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun
diharapkan bisa bersifat dinamis, sehingga fungsi dan peran website
menjadi dua arah dan timbul efek timbal balik. Dengan terwujudnya
website yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh aliran
informasi yang optimal antara pemerintah-masyarakat dan sebaliknya,
sehingga masyarakat akan terbangun rasa memiliki dan rasa
kebutuhan akan website tersebut sebagai penyambung aspirasinya.
Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan website tersebut
akan semakin meningkatkan efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan
pemerintahan.

Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif situs web di


internet adalah isi (content) dan desain yang baik serta menarik.
Terkait dengan isi (content), sebuah portal website harus mampu
menyajikan isi yang bisa menjadi nilai lebih dibandingkan website pada
umumnya.

Salah satu contoh penyajian isi yang jarang ada pada website
lembaga pemerintahan namun selalu mendapat nilai lebih,
adalah tersedianya kolom yang berisi publikasi karya tulis baik ilmiah
maupun non ilmiah.

Di lembaga peradilan salah satunya, karya tulis merupakan


acuan bagi hakim untuk menambah wawasan berpikirnya dalam
mengambil suatu keputusan. Juga tidak menutup kemungkinan banyak
hakim yang mempunyai karya tulis dan belum dipublikasikan.
Olehnya itu, penting karya tulis itu untuk dipublikasikan, sebagai
kontribusi yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang
barangkali belum ada solusinya. Dengan mempublikasikan tulisan,
orang akan banyak mengenal karya para hakim, dan akan
mempunyai jaringan yang begitu luas sehingga

17
dapat menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan. Itulah pentingnya
mempublikasikan suatu karya untuk kebermanfaatan khalayak
banyak serta menyelamatkan "harta karun" ini sebagai acuan
(referensi) yang berguna bagi generasi yang akan datang.

E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Pembelajaran ini dimaksudkan untuk membekali peserta
dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas
jabatan ASN secara profesional sebagai pelayan
masyarakat yang meliputi kemampuan: berakuntabilitas,
mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar
etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
Kemampuan tersebut diperoleh melalui pembelajaran mata
Pelatihan Akuntabilitas ASN, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Setelah mempelajari mata Pelatihan tersebut,
peserta melakukan studi lapangan dengan tujuan untuk memperkuat
pemahaman terhadap pembelajaran internalisasi Nilai-Nilai Dasar ASN.
Adapun penjabaran masing masing nilai tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntanbilitas adalah kewajiban individu/pegawai atau
kelompok untuk memberikan pertanggungjawaban hasil
yang dicapai sesuai yang diamanatkan. Aspek-aspek
akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu sebuah
hubungan atas bawah, berorientasi pada hasil, membutuhkan
adanya laporan, memerlukan konsekuensi, dan memperbaiki
kinerja.

Fungsi dari akuntabilitas itu sendiri ada 3 yaitu untuk


menyediakan kontrol demokratis, untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan, serta untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas. Dalam birokrasi Indonesia,
mekanisme

18
akuntabilitas harus terdapat alat untuk mewujudkannya yaitu
perencanaan strategis, kontrak kinerja, dan laporan kinerja.

Akuntabilitas bagi ASN sendiri harus memenuhi 3 hal


terkait kompetensi, komitmen, dan konsistensi. Untuk
mewujudkannya, ASN harus menciptakan accountability
framework yang diawali dengan menentukan tujuan serta
tanggung jawab, membuat perencanaan, melakukan
implementasi monitoring kemajuan, membuat laporan secara
lengkap terperinci, dan terakhir ialah melakukan evaluasi
dengan mempertimbangkan saran-saran yang membangun.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai pancasila.Sebagai pelayan
publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil
dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan
masyarakat. Adapun kaitan antara nasionalisme dan peran
seorang ASN terletak pada fungsinya sebagai perekat dan
pemersatu bangsa dan negara.
Nilai-nilai dasar nasionalisme profesi ASN antara lain:

a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, bertakwa


merupakan indikator yang mencerminkan perwujudan
sila pertama Pancasila yang menitikberatkan pada
ketaatan umat beragama dalam menjalankan
segala perintah dan menjauhi segala larangan
dalam agamanya. Melakukan segala sesuatu
disandarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
khususnya dalam melaksanakan sebagai ASN agar
meningkatkan etos kerja.
b. Nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat
Indonesia, perlakuan yang adil, mempersamakan martabat
manusia

19
tanpa membeda-bedakan, saling menghargai dan
menghormati. Sebagai ASN memberikan
pelayanan kepada masyarakat tanpa membeda-
bedakan.
c. Nilai persatuan Indonesia, semangat gotong-
royong, kebersamaan, senasib dan sepenanggungan.
d. Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan, dalam
Permusyawaratan PerwakilanMemutuskan sesuatu
melalui jalan musyawarah untuk mendapatkan
kemufakatan tanpa ada pemaksaan dalam menerima
pendapat.
e. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
sikap memperlakukan publik secara adil tanpa
memandang status sosial, agama, ras, etnik dan
sebagainya.
f. Kerja keras, artinya pantang menyerah, gigih dan
selalu mengerahkan segala macam bentuk daya
dan upaya dalam melakukan sesuatu.
g. Disiplin, berarti taat atau patuh terhadap tata tertib
atau peraturan yang berlaku.
h. Tidak diskriminatif, tidak membatasi, tidak
melecehkan, atau tidak mengucilkan orang lain
berdasarkan pada pembedaan manusia atas dasar
agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status
sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa dan
keyakinan politik.
i. Cinta tanah air, perasaan yang kuat akan rasa
memiliki tanah dan seluruh tumpah darah Indonesia.
j. Rela berkorban, sikap yang mencerminkan
adanya kesediaan memberikan sesuatu yang
dimiliki untuk orang lain atau suatu kelompok kerja,
walaupun akan menimbulkan kehilangan atau
penderitaan terhadap diri sendiri.

20
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas baik/buruk, benar atau
salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau yang benar. Sedangkan setika publik merupakan
refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahakan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang ASN:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi
Negara Indonesia;
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
21
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu memuat 3 aspek utama yakni efektifitas,
efisiensi dan inovasi. Efektivitas menunjukkan tingkat
ketercapaian targetyang telah direncanakan, baik menyangkut
jumlahmaupun mutu hasil kerja. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan,
sehingga tidak terjadi pemborosan sumberdaya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang ke luar alur. Sedangkan esensi inovasi
adalah perubahan. Perubahan bisa berhubungandengan
desain, model, bentuk, warna, spesifikasi,ukuran (size),
kecepatan layanan, cara melayani, danmutunya.
Apapun perubahannya, targetnya adalah untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan pelanggan
tetap menjadi fokus inovasi dantarget perubahan. Nilai-nilai
dasar orientasi mutu adalah sebagai berikut:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers;
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati,
untuk menjaga dan memelihara agar customer tetap setia;
c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi:
d. Tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada
pemborosan;
e. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,
baik berkaitan dengan pergeseran
tuntutan kebutuhan customer/ clients
maupun perkembangan teknologi;
f. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif
dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan;
22
g. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan
melalui berbagai cara, antara lain:
pendidikan, pelatihan, pengembangan ide
kreatif, kolaborasi, dan benchmark.
Setelah mempelajari mata pelatihan tersebut,
peserta melakukan studi lapangan dengan tujuan untuk
memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran internalisasi
Nilai-Nilai Dasar PNS.

5. Anti Korupsi
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, politikus atau
pegawai negeri yang secara tidak wajar dan ilegal
memperkaya diri atau memperkaya orang-orang di dekatnya
dengan jalan menyalahgunakan kekuasaan publik yang
dipercayakan kepada mereka.
Olehnya itu, perlu ditanamkan kesadaran menyeluruh
pada setiap individuuntuk mencegah prilaku
korupsi dengan memegang komitmen integritas.
Adapun nilai anti korupsi sebagai berikut :

a. Jujur, mengatakan dengan apa adanya tanpa


ada pengurangan atau melebihkan dari apa yang
didengar, dibuat, dan dilihat.
b. Peduli, sebuah sikap keberpihakan kita untuk
melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau
kondisi yang terjadi di sekitar kita. Orang-orang
peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan
sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan,
kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya.

23
c. Mandiri, sikap untuk tidak menggantungkan keputusan
kepada orang lain. Independen, tanpa ada tekanan
dari pihak manapun juga.
d. Disiplin, taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.
e. Berani, mempunyai hati yang mantap dan rasa
percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya,
kesulitan, dsb.
f. Kerja keras, kegiatan yang dikerjakan secara
sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau
berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu
mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil
pada setiap kegiatan yang dilakukan.
g. Tanggung jawab, wajib menanggung segala
sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya atau memberikan
jawab dan menanggung akibatnya.
h. Sederhana, membebaskan segala ikatan yang tidak
di perlukan. Berbeda dengan kemiskinan,
kesederhanaan merupakan suatu pilahan, keputusan
untuk menjalani hidup yang berfokus pada apa
yang benar-benar berarti.
i. Adil, selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang
tidak memihak kecuali kepada kebenaran.
24
F. Matrix Rancangan

Unit Kerja : Pengadilan Agama Makassar


Identifikasi : 1. Optimalisasi Penataan Ruang Laktasi dan
Isu Area Bermain Anak
2. Pembagian Job Deskripsi Pegawai Bagian
Kesekretariatan Pengadilan Agama
Makassar
3. Optimalisasi Pengelolaan Website
Pengadilan Agama Makassar Terkait Publikasi
Karya Tulis
4. Optimalisasi Fungsi Ruang Perpustakaan
Isu yang 5. Peningkatan Pelayanan Publik di Bagian
diangkat Frot Liner
: Optimalisasi Pengelolaan Website Pengadilan
Gagasan Agama Makassar Terkait Publikasi Karya
Pemecahan Tulis Hakim
Isu : Mengoptimalkan pengelolaan website
Pengadilan Agama Makassar dengan
menambahkan kolom
artikel yang kontennya berisi karya tulis hakim
25
Tabel IV

Matriks Rancangan Aktualisasi

Keikutsertaan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Pelatihan Misi Organisasi
Organisasi
a. Mempersiapkan a. Adanya a. Kegiatan Kegiatan ini Pelaksanaan
materi yang akan persetujuan mempersiapkan diarahkan pada kegiatan ini
dipresentasikan, dari pimpinan materi merupakan penguatan misi menguatkan
berpakaian rapi b. Terciptanya bentuk pengaplikasian Mewujudkan nilai organisasi
Mengkoordinasikan
dan bertutur kata kesiapan Komitmen Mutu pengadilan Keterbukaan,
rancangan kegiatan
sopan; untuk yakni pada nilai agama yang dimana
1 yang akan dilakukan
b. Menghadap berkoordinasi Efektif dan Efisien. transparan pimpinan dan
terkait dengan
kepada Ketua dan Persiapan yang dalam proses. pihak yang
optimalisasi website
Pengadilan Agama berkolaborasi matang akan Wujud nyata berwenang
Makassar untuk dari Kasubag memberikan strategi transparan, memberikan
menjelaskan bagian efektif dalam yakni adanya informasi yang
mengenai Perencanaan berkomunikasi proses diharapkan.

26
rancangan kegiatan dan IT sehingga tepat koordinasi yang
yang akan sasaran dan tercapai Efektif dan
dilakukan untuk target sehingga Efisien dengsan
meminta terciptanya efisiensi tetap
persetujuan; waktu. mengedepanka
c. Menghadap b. Menggunakan pakaian n Etika Publik
Kasubag bagian yang sopan dan rapi
Perencanaan dan perlu dilakukan
IT untuk sebagai wujud dari
mengkoordinasikan kesopanan dalam
rancangan kegiatan menghadap Pimpinan
yang akan sebagai wujud dari
dilakukan nilai Etika Publik
c. Menghadap kepada
Ketua Pengadilan
Agama dan Kasubag
bagian Perencanaan
untuk melakukan
konsultasi,
27
komunikasi, koordinasi
dan kerjasama
merupakan wujud dari
nilai Etika Publik
2. Penambahan kolom a. Meminta bantuan Tersedianya a. Meminta bantuan dan Kegiatan yang Kegiatan ini
“Baca!Macca!” di dengan tutur kolom “Baca! masukan merupakan berinovasi menguatkan
Website bahasa sopan Macca!” di suatu bentuk sesuai dengan nilai
kepada admin Website pa- penghargaan kepada misi Responsibilit
untuk melakukan makassar.go.id orang lain atas Meningkatkan y pada Nilai-
penambahan kolom kemampuan yang Sarana dan nilai organisasi
di website dimilikinya, sikap ini Prasarana. yang ada pada
b. Meminta mencerminkan nilai Tersedianya Mahkamah
masukan dari Etika Publik. kolom khusus Agung terkait
admin terkait b. Melakukan hal baru yang memuat dengan
pemilihan nama merupakan wujud karya tulis adanya
kolom “Baca! nilai Komitmen Mutu menjadi sarana pertanggungja
Macca!” yakni inovatif dengan author untuk waban
adanya kolom mempublikasika terhadap
Baca!Macca! di n tulisannya. kegiatan yang
28
Website dilakukan
3. Pengumpulan tulisan a. Survey profil hakim a.Mendapatkan a. Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan ini
.
hakim (author) di Pengadilan mengumpulkan tulisan kegiatan menguatkan
informasi
lingkup Pengadilan Agama Makassar para hakim merupakan mengumpulka nilai
terkait profil
Agama Makassar b. Menghubungi perwujudan nilai-nilai n tulisan hakim Responsibilit
para hakim
hakim yang Akuntabilitas, yakni sesuai dengan as terhadap
(author)
bersangkutan untuk Kejelasan-laporan. visi tindakan yang
b.Mendapatkan
penentuan jadwal Bahwa tulisan-tulisan itu Terwujudnya dilakukan
karya tulis
terkait untuk jelas asal sumbernya pengadilan dengan
para hakim
mengkomunikasikan dari mana Agama yang mengumpulka
(author)
rancangan kegiatan . b. Meminta izin kepada profesional, n tulisan dan
yang akan dilakukan penulis yang tulisannya yakni meminta izin,
c. Melakukan akan dimuat merupakan profesional sebagai
koordinasi prilaku yang dalam hal ilmu bentuk
dengan para mencerminkan nilai Etika pengetahuan, pertanggungj
hakim terkait Publik, yakni dimana para awaban
perizinan atas memelihara dan hakim menulis terhadap
tulisan- menjungjung tinggi sesuai dengan tulisan yang
tulisannya yang standar etika luhur disiplin ilmu sudah diambil
nantinya akan
29
dipublikasikan yang
d. Meminta dan dimilikinya.
mendapatkan
dengan sopan
karya tulis para
hakim
4. Pengolahan karya a. Mempersiapkan Karya tulis a. Kegiatan mengolah Pelaksanaan Kegiatan yang
tulis instrumen yang yang siap karya tulis dengan kegiatan yang teratur dan
mendukung dalam dipublikasi mempersiapkan teratur dengan jelas serta
pengolahan karya insturmen dan memperhatikan transparansi
tulis seperti membaca tulisan- tahap demi dalam hal
komputer, buku tulisan dengan tahap alur pengolahan
panduan penulisan cermat merupakan kegiatan sesuai tulisan
artikel/opini/esai, bentuk dengan misi menguatkan
dsb b. Membaca diterapkannya Mewujudkan nilai
dengan cermat nilai Komitmen tertib Akuntabilitas
tulisan-tulisan Mutu administrasi dalam
hakim dengan b. Meminta masukan dan organisasi
membuat mind map dan saran atas suatu manajemen”
pekerjaan yang
30
inti tulisan dilakukan merupakan
tersebut c. Menyusun sikap yang
ulang mencerminkan nilai
narasi tulisan ke Etika Publik
dalam bentuk
artikel/opini/esai.
d. Meminta kesediaan
hakim yang
bersangkutan untuk
membaca artikel
yang sudah
disusun ulang
e. Meminta hakim
yang bersangkutan
untuk mereview
bagian tulisan yang
harus
diperbaiki/tidak
sesuai
f. Menyempurnakan
31
kembali
artikel/opini/esai
sesuai dengan
masukan hakim
yang bersangkutan
g. Menemui hakim
yang bersangkutan
sebagai bentuk
pemberitahuan
bahwa tulisan akan
dipublikasikan
5. Publikasi Tulisan a. Menemui Kasubag Karya tulis Publikasi tulisan Kegiatan ini Kegiatan ini
bagian telah tersedia merupakan bentuk sesuai dengan sesuai dengan
Perencanaan dan dalam bentuk pertanggungjawaban misi nilai
IT untuk draft di terhadap kegiatan yang Mewujudkan Keterbukaan
melaporkan tulisan website telah dilakukan terhadap pengadilan dalam
yang siap para hakim (author) Agama yang organisasi,
dipublikasikan yang telah transparan, yakni dengan
b. Memberikan mempercayakan yakni wujud mempublikasik
32
tulisan yang siap tulisannya mau nyata dari an tulisan
dipublikasikan diolah transparan itu berarti telah
kepada admin sedemikian rupa yang sendiri dengan mempublikasik
c. Melakukan sesuai dengan nilai mempublikasika an informasi
publikasi tulisan Akuntabilitas n tulisan kepada publik
secara bertahap
6. Penyebarluasan link a. Menyebarluask Tulisan sudah Tulisan yang sudah Tulisan yang Penyebarluasa
karya tulis di berbagai an link di bisa diakses di dipublikasikan di website dipublikasikan n link karya
sosial media Whatsha website akan lebih bermanfaat sesuai dengan tulis berarti
b. Menyebarluask jika disebarluaskan di misi menguatkan
an di link berbagai jejaring sosial Mewujudkan nilai
Instagram; lainnya untuk pengadilan Keterbukaan
c. Menyebarluask memberikan perluasan Agama yang dalam
an di link informasi terhadap transparan, organisasi
Facebook; masyarakat. Prilaku ini karena terkait
d. Menyebarluask sesuai dengan nilai Etika memberikan pemberian
an link pada Publik yang kejelasan informasi
jejaring sosial mengedepankan informasi kepada publik
lainnya masyarakat. kepada
33
masyarakat dari
tulisan-tulisan
yang telah
dibuat oleh
hakim
7. Suara Pembaca a. Mengajak pembaca Adanya saran Mengajak pembaca Kegiatan ini Kegiatan ini
untuk berkomentar dan apresiasi untuk berkomentar dan sesuai dengan menguatkan
dengan meminta di kolom menanggapi setiap saran misi organisasi nilai
saran dan kritikan; komentar dan kritikan dengan Meningkatkan Responsibilitas
b.Menanggapi setiap bahasa sopan sarana dan , karena
saran dan kritikan merupakan wujud nilai prasarana”, pertanggungja
pembaca dengan Etika Publik maksudnya waban
bahasa sopan masyarakat terhadap
(pembaca) masyarakat
difasilitasi (pembaca)
wadah untuk terkait
mengeluarkan kegiatan yang
pendapatnya sudah
dilakukan.
34
G. Jadwal Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 April 2018 sampai dengan 9 Juli 2018, dengan skema perencanaan
waktu pelaksanaan sebagai berikut.
Tabel V
Tabel Jadwal Kegiatan

Keterangan : Aktualisasi Kegaitan


Penyusunan Laporan Aktualisasi

35
H. Kendala dan Antisipasi
Dalam menerapkan rancangan aktualisasi, tidak
menutup kemungkinan ada beberapa kendala yang
dihadapi, dan antisipasi apabila terjadi kendala demikian. Begitupun
dalam menerapkan rancangan Optimalisasi Pengelolaan Website
Terkait Publikasi Karya Ilmiah, beberapa kendala yang diduga
muncul berikut antisipasi penyelesaian masalahnya :

No Kendala Antisipasi

1 Kurang responnya hakim terkait dengan Melakukan pendekatan


publikasi karya tulis yang direncanakan persuasif terhadap
hakim

3 Website tidak bisa diakses atau down Mencari informasi di


internet tentang tips
mengatasi website down

36
BAB III
KESIMPULAN
Agenda Habituasi merupakan bagian dari sistem Latihan Dasar yang
terintegrasi. Pembuatan rancangan aktualisasi merupakan bagian dari
agenda habituasi yang berfungsi untuk memberikan gambaran
kegiatan yang dilakukan oleh CPNS selama menjalani masa habituasi
di satuan kerjanya masing-masing.

Pembuatan rancangan aktualisasi mengajarkan CPNS sebagai


peserta Latihan Dasar untuk mengidentifikasikan berbagai isu,
mencari solusi dari isu yang ditemukan, memetakan alokasi
waktunya, dan nantinya akan mempertanggungjawabkan kegiatan yang
dilakukan dalam bentuk laporan aktualisasi.

Dalam rancangan aktualisasi ini, penulis memilih isu


“Optimalisasi Pengelolaan Website
Terkait Publikasi Karya Tulis Hakim”.
Terpilihnya isu utama tersebut dimulai dengan ditemukannya 5 (lima)
isu yang kemudian dipersempit menjadi 3 (tiga) isu menggunakan alat
AKPK sedangkan penentuan kualitas isu utama dilakukan dengan
menggunakan analisis USG.

Optimalisasi pengelolaan website terkait publikasi karya tulis


hakim belum pernah diterapkan di website Pengadilan Agama
Makassar. Hal ini penting, mengingat dipublikasikannya karya tulis
merupakan acuan (referensi) masyarakat untuk menambah dan
memperkaya ilmu pengetahuan. Mempublikasikan suatu
karya untuk kebermanfaatan khalayak banyak ibarat
menyelamatkan "harta karun" bagi generasi yang akan datang.
37
Daftar Pustaka

Karya Tulis
Syafiie Inu Kencana. 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung:
PT Refika Aditama.
Tjutju Yuniarsih, Muhammad Taufiq. 2015. “KOMITMEN MUTU”
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Tri Widodo W Utomo, Basseng, Bayu Hikmat Purwana. 2017.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Wahyudi Kumorotomo, Nana Rukmana D. Wirapradja, Amir
Imbaruddin. 2015. “ETIKA PUBLIK” Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Yudi Latief, Adi Suryanto, Abdul Aziz Muslim. 2015.
“NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara.
38

Anda mungkin juga menyukai