Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja

insulin atau kedua – duanya.1

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2003, diperkirakan

penduduk Indonesia yang berusia diatas 20 tahun sebanyak 133 juta jiwa. Dengan

mengacu pada pola pertambahan penduduk, maka diperkirakan pada tahun 2030

nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia diatas 20 tahun. Laporan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan,

menunjukkan bahwa rata-rata prevalensi DM di daerah urban untuk usia di atas 15

tahun sebesar 5,7%. Prevalensi terkecil terdapat di Propinsi Papua sebesar 1,7%,

dan terbesar di Propinsi Maluku Utara dan Kalimantan Barat yang mencapai

11,1%. Sedangkan prevalensi toleransi glukosa terganggu (TGT), berkisar antara

4,0% di Propinsi Jambi sampai 21,8% di Propinsi Papua Baratdengan rerata

sebesar 10.2%.2

Hipoglikemia adalah keadaan konsentrasi glukosa darah < 70 mg/dl.

Hipoglikemi dapat terjadi pada pasien diabetes mellitus (DM) maupun non-DM.

Hipoglikemia pada DM dapat terjadi karena kelebihan dosis obat terutama insulin,

atau obat hipoglikemik oral. Hipoglikemia dapat terjadi pada kegiatan jasmani

yang berlebihan, juga pada saat kebutuhan tubuh akan insulin yang relative

menurun seperti orang dengan gagal gijal kronik dan pasca persalinan. Dapat pula

1
terjadi saat asupan makan tidak adekuat, jumlah kalori atau waktu makan tidak

tepat.3

Kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi kronik DM yang

palingditakuti. Hasil pengobatan kaki diabetes sering mengecewakan baik bagi

dokter pengelola maupun bagi penderita dan keluarganya. Sering kaki diabetes

sering berakhir dengan kecacatan dan kematian.4

Tejadinya masalah kaki diawali dengan adanya

h i p e r g l i k e m i a y a n g menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada

pembuluh darah. Neoropati,baik sensorik maupun motorik dan autonomik

akan menyebabkan berbagai p e r u b a h a n p a d a k u l i t d a n o t o t .

P e r u b a h a n i n i k e m u d i a n m e n g a k i b a t k a n terjadinya perubahan

distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan m e m p e r m u d a h

terjadinya ulkus. Adanya kerentanan terhadap

infeksi menyebabkan infeksi mudah berkembang menjadi infeksi

yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga menambah rumitnya pengelolaan kaki

diabetes.4

Berikut dilaporkan seorang pasien perempuan berusia 46 tahun yang datang

dengan keluhan penurunan kesadaran dan didapatkan GDS <70 mg/dl, menderita

diabetes mellitus sejak 3 tahun yang lalu dan mengeluhkan luka dikakinya. Dari

hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang didiagnosis hipoglikemia +

DM+ dibetik foot. Pasien dirawat selama 5 hari dari tanggal 27 Agustus 2017

hingga 2 September 2017 sebagai pasien penyakit dalam wanita di ruang Tulip 3

RSUD Ulin Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai