Promosi kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan sesuatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Tujuan promosi kesehatan sendiri adalah mengubah perilaku masyarakat ke arah perilaku sehat sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, tentunya perubahan perilaku yang diharapakan setelah menerima promositidak dapat terjadi sekaligus. Promosi kesehatan merupakan proses perubahan, yang bertujuan mengubah individu, kelompok dan masyarakat menuju hal-hal yang positif secara terencana melalui proses belajar. Perubahan tersebut mencakup antara lain pengetahuan, sikap dan keterampilan melalui proses promosi keseahatan. Adapun tujuan promosi jangka panjang adalah terciptanya perilaku sehat dan tujuan jangka menengah adalah terciptanya pengertian, sikap, norma, dan sebagainya. Sedangkan tujuan jangka pendek ialah tentang jangkauan kelompok sasaran atau bisa juga menyangkut terlaksananya kegiatan-kegiatan penyuluhan. I.2 Sasaran Promosi Kesehatan Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) jenis sasaran, yaitu, sasaran primer, sasaran sekunder dan sasaran tersier. 1. Sasaran Primer Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Akan tetapi disadari bahwa mengubah perilaku bukanlah sesuatu yang mudah. Perubahan perilaku pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) akan sulit dicapai jika tidak didukung oleh: Sistem nilai dan norma-norma sosial serta norma-norma hukum yang dapat diciptakan/dikembangkan oleh para pemuka masyarakat, baik pemuka informal maupun pemuka formal. Keteladanan dari para pemuka masyarakat, baik pemuka informal maupun pemuka formal, dalam mempraktikkan PHBS. Suasana lingkungan sosial yang kondusif (social pressure) dari kelompok- kelompok masyarakat dan pendapat umum (public opinion). Sumber daya dan atau sarana yang diperlukan bagi terciptanya PHBS, yang dapat diupayakan atau dibantu penyediaannya oleh mereka yang bertanggung jawab dan berkepentingan (stakeholders), khususnya perangkat pemerintahan dan dunia usaha. 2. Sasaran Sekunder Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal (misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal (misalnya petugas kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi kemasyarakatan dan media massa. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan cara: Berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan PHBS. Turut menyebarluaskan informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang kondusif bagi PHBS. Berperan sebagai kelompok penekan (pressure group) guna mempercepat terbentuknya PHBS. 3. Sasaran Tersier Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya. Mereka diharapkan turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan cara: a. Memberlakukan kebijakan/peraturan perundang-undangan yang tidak merugikan kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung terciptanya PHBS dan kesehatan masyarakat. b. Membantu menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lain-lain) yang dapat mempercepat terciptanya PHBS di kalangan pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya. I.3 Strategi Promosi Kesehatan Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka perlu dilaksanakan strategi promosi kesehatan paripurna yang terdiri dari pemberdayaan, yang didukung oleh, bina suasana dan advokasi, serta dilandasi oleh semangat kemitraan. Pemberdayaan adalah pemberian informasi dan pendampingan dalam mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan, guna membantu individu, keluarga atau kelompok-kelompok masyarakat menjalani tahap-tahap tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS. Bina suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang kondusif dan mendorong dipraktikkannya PHBS serta penciptaan panutan- panutan dalam mengadopsi PHBS dan melestarikannya. Sedangkan advokasi adalah pendekatan dan motivasi terhadap pihak-pihak tertentu yang diperhitungkan dapat mendukung keberhasilan pembinaan PHBS baik dari segi materi maupun non materi I.4 Metode Promosi Kesehatan
Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik
Komunikasi, Sasaran yang dicapai dan Indera penerima dari sasaran promosi.
1. Berdasarkan Teknik Komunikasi
a. Metode penyuluhan langsung. Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll. b. Metode yang tidak langsung. Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb c. Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai 1) Pendekatan Perorangan Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah, hubungan telepon dan lain-lain 2) Pendekatan Kelompok Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok sasaran. Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara lain : Pertemuan, Demostrasi, Diskusi kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain 3) Pendekatan Masal Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam golongan ini adalah : Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film, dll. d. Berdasarkan Indera Penerima 1) Metode MELIHAT/MEMPERHATIKAN. Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan, seperti : Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film 2) Metode PENDENGARAN. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengar, umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll 3) Metode “KOMBINASI”. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar,dicium, diraba dan dicoba) I.5 Media Promosi Kesehatan Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi. Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik (TV, radio, komputer, dan lain-lain) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya.
Adapun tujuan media promosi kesehatan diantaranya.
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi. b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi. c. Dapat memperjelas informasi d. Media dapat mempermudah pengertian. e. Mengurangi komunikasi yang verbalistik f. Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata. g. Memperlancar komunikasi. I.6 Jenis Media Promosi Kesehatan 1. Berdasarkan bentuk umum penggunaan (Notoatmodjo, 2005) a) Bahan bacaan : Modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, buletin, dan sebagainya. b) Bahan peragaan : Poster tunggal, poster seri, plipchart, tranparan, slide, film, dan seterusnya. 2. Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan dikelompokkan menjadi: a) Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan- pesan visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur. Adapun macam-macamnya adalah poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, sticker, dan pamflet. 1) Kelebihan media cetak diantaranya adalah : a) Tahan lama, b) Mencakup banyak orang, c) Biaya tidak tinggi, d) Tidak perlu listrik, e) Dapat dibawa ke mana-mana, f) Dapat mengungkit rasa keindahan, g) Meningkatkan gairah belajar. 2) Kelemahan media cetak yaitu : a) Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak, b) Mudah terlipat (Notoatmodjo, 2005). b) Media elektronika yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Adapun macam-macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film, cassete, CD, VCD. 1) Kelebihan media elektronika diantaranya : a) Sudah dikenal masyarakat, b) Mengikutsertakan semua panca indra, c) Lebih mudah dipahami, d) Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak, e) Bertatap muka, f) Penyajian dapat dikendalikan, g) Jangkauan relatif lebih besar, h) Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang. 2) Kelemahan media elektronika diantaranya : a) Biaya lebih tinggi, b) Sedikit rumit, c) Perlu listrik, d) Perlu alat canggih untuk produksinya dan persiapan matang, e) Peralatan selalu berkembang dan berubah serta perlu keterampilan penyimpanan, f) Perlu terampil dalam pengoperasian. c) Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya: Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan, spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu tempat yang strategi agar dapat dilihat oleh semua orang, pameran, banner dan TV layar lebar. 1) Kelebihan media luar ruang diantaranya : a) Sebagai informasi umum dan hiburan, a. Mengikutsertakan semua panca indra b. Lebih mudah dipahami c. Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak, e) Bertatap muka d. Penyajian dapat dikendalikan e. Jangkauan relatif lebih besar f. Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail g. Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung, dan lain-lain. 2) Kelemahan media luar ruang diantaranya : a. Biaya lebih tinggi b. Sedikit rumit c. Ada yang memerlukan listrik d. Perlu persiapan matang e. Perlu keterampil dalam pengoperasian. I.7 Rancangan Pengembangan Media Pada tahap ini dirancang atau direncanakan berbagai strategi dan model intervensi yang menjelaskan beberapa komponen utama, yaitu : 1. Menetapkan tujuan Tujuannya adalah suatu pernyataan tentang suatu keadaan di masa datang yang akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan harus : a. Realistis, artinya bisa dicapai bukan hanya angan-angan. b. Jelas dan dapat diukur. c. Apa yang akan diukur. d. Siapa sasaran yang akan diukur. e. Seberapa banyak perubahan yang akan diukur. f. Berapa lama dan di mana pengukuran dilakukan. Penetapan tujuan adalah sebagai dasar untuk merancang media promosi kesehatan dan dalam merancang evaluasi. Jika tujuan yang ditetapkan tidak jelas dan tidak operasional maka program menjadi tidak fokus dan tidak efektif. 2. Menetapkan segmentasi sasaran Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan. Tujuannya adalah memberikan pelayanan yang sebaik- baiknya dan memberikan kepuasan pada masing-masing segmen. Dapat juga untuk menentukan ketersediaan, jumlah dan jangkauan produk. Selain itu juga dapat menghitung jenis media dan menempatkan media yang mudah diakses oleh khalayak sasaran. Sebelum media promosi kesehatan diluncurkan hendaknya perIu mengumpulkan data sasaran seperti : a. Data karakteristik perilaku khalayak sasaran b. Data epidemiologi c. Data demografi d. Data geografi e. Data psikologi 2.8 Memilih Media Promosi Kesehatan. Pemilihan media adalah jabaran saluran yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan pada khalayak sasaran. Yang perlu diperhatikan di sini adalah : a. Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan pada selera pengelola program. b. Media yang djpilih harus memberikan dampak yang luas. c. Setiap media akan mempunyai peranan yang berbeda. d. Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu akan meningkatkan cakupan, frekuensi dan efektifitas pesan.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu