Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN

Di Susun Oleh:

Panitia BEM

STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG

PADJARAKAN-PROBOLINGGO

2020
TINJAUAN PUSTAKA

I.1 Pengertian Promosi Kesehatan


Promosi kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang
dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan sesuatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.
Tujuan promosi kesehatan sendiri adalah mengubah perilaku masyarakat
ke arah perilaku sehat sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, tentunya
perubahan perilaku yang diharapakan setelah menerima promositidak dapat
terjadi sekaligus.
Promosi kesehatan merupakan proses perubahan, yang bertujuan
mengubah individu, kelompok dan masyarakat menuju hal-hal yang positif
secara terencana melalui proses belajar. Perubahan tersebut mencakup antara
lain pengetahuan, sikap dan keterampilan melalui proses promosi
keseahatan. Adapun tujuan promosi jangka panjang adalah terciptanya
perilaku sehat dan tujuan jangka menengah adalah terciptanya pengertian,
sikap, norma, dan sebagainya. Sedangkan tujuan jangka pendek ialah tentang
jangkauan kelompok sasaran atau bisa juga menyangkut terlaksananya
kegiatan-kegiatan penyuluhan.
I.2 Sasaran Promosi Kesehatan
Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) jenis sasaran,
yaitu, sasaran primer, sasaran sekunder dan sasaran tersier.
1. Sasaran Primer
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen
dari masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah perilaku hidup
mereka yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS). Akan tetapi disadari bahwa mengubah perilaku
bukanlah sesuatu yang mudah. Perubahan perilaku pasien, individu sehat
dan keluarga (rumah tangga) akan sulit dicapai jika tidak didukung oleh:
Sistem nilai dan norma-norma sosial serta norma-norma hukum yang
dapat diciptakan/dikembangkan oleh para pemuka masyarakat, baik
pemuka informal maupun pemuka formal.
Keteladanan dari para pemuka masyarakat, baik pemuka informal
maupun pemuka formal, dalam mempraktikkan PHBS. Suasana
lingkungan sosial yang kondusif (social pressure) dari kelompok-
kelompok masyarakat dan pendapat umum (public opinion).
Sumber daya dan atau sarana yang diperlukan bagi terciptanya PHBS,
yang dapat diupayakan atau dibantu penyediaannya oleh mereka yang
bertanggung jawab dan berkepentingan (stakeholders), khususnya
perangkat pemerintahan dan dunia usaha.
2. Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal
(misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka
formal (misalnya petugas kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain),
organisasi kemasyarakatan dan media massa. Mereka diharapkan dapat
turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan
keluarga (rumah tangga) dengan cara: Berperan sebagai panutan dalam
mempraktikkan PHBS. Turut menyebarluaskan informasi tentang PHBS
dan menciptakan suasana yang kondusif bagi PHBS. Berperan sebagai
kelompok penekan (pressure group) guna mempercepat terbentuknya
PHBS.
3. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa
peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang
lain yang berkaitan serta mereka yang dapat memfasilitasi atau
menyediakan sumber daya. Mereka diharapkan turut serta dalam upaya
meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga)
dengan cara:
a. Memberlakukan kebijakan/peraturan perundang-undangan yang
tidak merugikan kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung
terciptanya PHBS dan kesehatan masyarakat.
b. Membantu menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lain-lain)
yang dapat mempercepat terciptanya PHBS di kalangan pasien,
individu sehat dan keluarga (rumah tangga) pada khususnya serta
masyarakat luas pada umumnya.
I.3 Strategi Promosi Kesehatan
Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka perlu dilaksanakan
strategi promosi kesehatan paripurna yang terdiri dari pemberdayaan, yang
didukung oleh, bina suasana dan advokasi, serta dilandasi oleh semangat
kemitraan.
Pemberdayaan adalah pemberian informasi dan pendampingan dalam
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan, guna membantu individu,
keluarga atau kelompok-kelompok masyarakat menjalani tahap-tahap tahu,
mau dan mampu mempraktikkan PHBS.
Bina suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang
kondusif dan mendorong dipraktikkannya PHBS serta penciptaan panutan-
panutan dalam mengadopsi PHBS dan melestarikannya.
Sedangkan advokasi adalah pendekatan dan motivasi terhadap pihak-pihak
tertentu yang diperhitungkan dapat mendukung keberhasilan pembinaan
PHBS baik dari segi materi maupun non materi
I.4 Metode Promosi Kesehatan

Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik


Komunikasi, Sasaran yang dicapai dan Indera penerima dari sasaran
promosi.

1. Berdasarkan Teknik Komunikasi


a. Metode penyuluhan langsung.
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka
dengan sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah,
pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di
Posyandu, dll.
b. Metode yang tidak langsung.
Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap
muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan
perantara (media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak,
melalui pertunjukan film, dsb
c. Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai
1) Pendekatan Perorangan
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung
maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan,
antara lain : kunjungan rumah, hubungan telepon dan lain-lain
2) Pendekatan Kelompok
Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan
sekolompok sasaran. Beberapa metode penyuluhan yang masuk
dalam ketegori ini antara lain : Pertemuan, Demostrasi, Diskusi
kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain
3) Pendekatan Masal
Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara
sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa
metode yang masuk dalam golongan ini adalah : Pertemuan
umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media
cetak lainnya, Pemutaran film, dll.
d. Berdasarkan Indera Penerima
1) Metode MELIHAT/MEMPERHATIKAN. Dalam hal ini pesan
diterima sasaran melalui indera penglihatan, seperti :
Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan
Koran dinding, Pemutaran Film
2) Metode PENDENGARAN. Dalam hal ini pesan diterima oleh
sasaran melalui indera pendengar, umpamanya : Penyuluhan
lewat radio, Pidato, Ceramah, dll
3) Metode “KOMBINASI”. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi
cara (dilihat, didengar,dicium, diraba dan dicoba)
I.5 Media Promosi Kesehatan
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai
alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba,
dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan
informasi. Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik (TV, radio, komputer,
dan lain-lain) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah
positif terhadap kesehatannya.

Adapun tujuan media promosi kesehatan diantaranya.


a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Dapat memperjelas informasi
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Mengurangi komunikasi yang verbalistik
f. Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata.
g. Memperlancar komunikasi.
I.6 Jenis Media Promosi Kesehatan
1. Berdasarkan bentuk umum penggunaan (Notoatmodjo, 2005)
a) Bahan bacaan : Modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet,
majalah, buletin, dan sebagainya.
b) Bahan peragaan : Poster tunggal, poster seri, plipchart, tranparan,
slide, film, dan seterusnya.
2. Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan
dikelompokkan menjadi:
a) Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-
pesan visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Fungsi utama
media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur. Adapun
macam-macamnya adalah poster, leaflet, brosur, majalah, surat
kabar, lembar balik, sticker, dan pamflet.
1) Kelebihan media cetak diantaranya adalah : a) Tahan lama, b)
Mencakup banyak orang, c) Biaya tidak tinggi, d) Tidak perlu
listrik, e) Dapat dibawa ke mana-mana, f) Dapat mengungkit
rasa keindahan, g) Meningkatkan gairah belajar.
2) Kelemahan media cetak yaitu : a) Media ini tidak dapat
menstimulir efek suara dan efek gerak, b) Mudah terlipat
(Notoatmodjo, 2005).
b) Media elektronika yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat
dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat
bantu elektronika. Adapun macam-macam media tersebut adalah
TV, radio, film, video film, cassete, CD, VCD.
1) Kelebihan media elektronika diantaranya : a) Sudah dikenal
masyarakat, b) Mengikutsertakan semua panca indra, c) Lebih
mudah dipahami, d) Lebih menarik karena ada suara dan
gambar bergerak, e) Bertatap muka, f) Penyajian dapat
dikendalikan, g) Jangkauan relatif lebih besar, h) Sebagai alat
diskusi dan dapat diulang-ulang.
2) Kelemahan media elektronika diantaranya : a) Biaya lebih
tinggi, b) Sedikit rumit, c) Perlu listrik, d) Perlu alat canggih
untuk produksinya dan persiapan matang, e) Peralatan selalu
berkembang dan berubah serta perlu keterampilan
penyimpanan, f) Perlu terampil dalam pengoperasian.
c) Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di
luar ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika
secara statis, misalnya: Papan reklame yaitu poster dalam ukuran
besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan, spanduk yaitu
suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat
di atas secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan
dipasang di suatu tempat yang strategi agar dapat dilihat oleh
semua orang, pameran, banner dan TV layar lebar.
1) Kelebihan media luar ruang diantaranya : a) Sebagai informasi
umum dan hiburan,
a. Mengikutsertakan semua panca indra
b. Lebih mudah dipahami
c. Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak, e)
Bertatap muka
d. Penyajian dapat dikendalikan
e. Jangkauan relatif lebih besar
f. Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail
g. Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung,
dan lain-lain.
2) Kelemahan media luar ruang diantaranya :
a. Biaya lebih tinggi
b. Sedikit rumit
c. Ada yang memerlukan listrik
d. Perlu persiapan matang
e. Perlu keterampil dalam pengoperasian.
I.7 Rancangan Pengembangan Media
Pada tahap ini dirancang atau direncanakan berbagai strategi dan model
intervensi yang menjelaskan beberapa komponen utama, yaitu :
1. Menetapkan tujuan
Tujuannya adalah suatu pernyataan tentang suatu keadaan di masa
datang yang akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tertentu.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan harus :
a. Realistis, artinya bisa dicapai bukan hanya angan-angan.
b. Jelas dan dapat diukur.
c. Apa yang akan diukur.
d. Siapa sasaran yang akan diukur.
e. Seberapa banyak perubahan yang akan diukur.
f. Berapa lama dan di mana pengukuran dilakukan.
Penetapan tujuan adalah sebagai dasar untuk merancang media
promosi kesehatan dan dalam merancang evaluasi. Jika tujuan yang
ditetapkan tidak jelas dan tidak operasional maka program menjadi
tidak fokus dan tidak efektif.
2. Menetapkan segmentasi sasaran
Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran
yang tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi
kesehatan. Tujuannya adalah memberikan pelayanan yang sebaik-
baiknya dan memberikan kepuasan pada masing-masing segmen.
Dapat juga untuk menentukan ketersediaan, jumlah dan jangkauan
produk. Selain itu juga dapat menghitung jenis media dan
menempatkan media yang mudah diakses oleh khalayak sasaran.
Sebelum media promosi kesehatan diluncurkan hendaknya perIu
mengumpulkan data sasaran seperti :
a. Data karakteristik perilaku khalayak sasaran
b. Data epidemiologi
c. Data demografi
d. Data geografi
e. Data psikologi
2.8 Memilih Media Promosi Kesehatan.
Pemilihan media adalah jabaran saluran yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesan pada khalayak sasaran. Yang perlu diperhatikan di sini
adalah :
a. Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan pada
selera pengelola program.
b. Media yang djpilih harus memberikan dampak yang luas.
c. Setiap media akan mempunyai peranan yang berbeda.
d. Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu akan
meningkatkan cakupan, frekuensi dan efektifitas pesan.

Anda mungkin juga menyukai