A. Bunga
1. Pengertian Bunga
Bunga adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-qardh) yang di
perhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil pokok tersebut
berdasarkan tempo waktu, diperhitungkan secara pasti di muka, dan pada umumnya berdasarkan
presentase.
2. Macam – macam Bunga yaitu :
a. Sistem bunga Flat
Sistem bunga flat adalah adalah sistem perhitungan suku bunga yang besarnya mengacu pada
pokok hutang awal. Biasanya diterapkan untuk kredit barang konsumsi seperti handphone,
mobil, home appliance, dan mobil atau kredit tanpa agunan (KTA).
b. Sistem bunga Efektif
Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga dihitung
berdasarkan pokok hutang tersisa. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman
jangka panjang, misalnya KPR (Kredit Investasi).
c. Fixed vs Floating
Suku bunga Fixed artinya suku bunga itu bersifat tetap selama periode tertentu dan bahkan
selama masa kredit. Sedangkan suku bunga floating, artinya bunga dapat berubah sewaktu-waktu
tergantung kondisi pasar.
d. Bunga Anuitas
Bunga Anuitas adalah modifikasi dari perhitungan kredit bunga efektif. Dalam kredit dengan
bunga anuitas, dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam membayar perbulannya. Karena
angsuran tiap bulannya sama.
e. Bunga Mengambang
Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan mengikuti naik turunnya suku bunga pasar.
Sistem bunga ini, diterapkan untuk kredit jangka panjang. Seperti kredit kepemilikan rumah,
modal kerja, usaha dan investasi.
3. Ciri – ciri atau karakteristik bunga :
a. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung.
b. Besarnya persentase berdasarkan jumlah uang atau modal yang dipinjamkan.
c. Pembayaran bunga selalu tetap sesuai dengan perjanjian tanpa memperhitungkan apakah
proyek yang dibiayai untung atau rugi.
d. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat meskipun jumlah keuntungan berlipat-lipat atau
ekonomi dalam keadaan booming.
B. Bagi Hasil
1. Pengertian Bagi Hasil
Bagi hasil merupakan suatu bentuk skema pembiayaan alternatif, yang memiliki karakteristik
yang sangat berbeda dibandingkan bunga. Sesuai dengan namanya, skema ini berupa pembagian
atas hasil usaha yang dibiayai dengan kredit/pembiayaan. Skema bagi hasil dapat diaplikasikan
baik pada pembiayaan langsung maupun pada pembiayaan melalui bank syariah (dalam bentuk
pembiayaan mudharabah dan musyarakah).
2. Ciri – ciri atau karakteristik bagi hasil :
a. Menentukan besarnya rasio atau nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan
berpedoman ada kemungkinan untung rugi.
b. Besarnya bagi hasil berdasarkan nisbah dan keuntungan yang diperoleh.
c. Bagi hasil sangat bergantung pada proyek yang dibiayai. Bila proyek merugi kerugian akan
ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
d. Jumlah pembagian hasil meningkat sesuai dengan peningkatan pendapatan.
e. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil