Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM 1

NUTRITION CARE PROCESS

DIABETES MELLITUS GESTASIONAL

Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Dietetik Penyakit Tidak
Menular yang diampu oleh Ibu Yanita Listianasari, M.Gizi

Disusun oleh:

Rima Sri Hatami


P2.06.31.1.17.029

PROGRAM STUDI DIII GIZI TASIKMALAYA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2019
STUDI KASUS 1

Seorang wanita, hamil trimester 2 anak ke-2, umur 46 tahun, BB sebelum hamil
55 kg. MRS dengan diagnosa DM Gestasi.

Hasil Pemeriksaan lab menunjukkan GD 2JPP= 220 mg/dL, kolesterol 130


mg/dL. Terdapat keluhan klasik diabetes, rasa panas dan nyeri pada telapak
tangan, kepala sering pening, dan mata kabur. Selain itu terdapat gatal pada
lipatan paha.

Pola makan di rumah 4x sehari, ngemil 4x sehari, konsumsi susu sebelum tidur.
Hasil recall menunjukkan energi 140% kebutuhan, asupan lemak 120%
kebutuhan. Asupan sayur dan buah setiap hari.

Aktifitas sehari-hari bekerja sebagai sekretaris di sebuah kantor. Terdapat riwayat


DM pada ayah dan ibu. Pernah melahirkan anak pertama BB 4,2 Kg.
SKRINNING GIZI

0

PATOFISIOLOGI

Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah gangguan toleransi glukosa


yang pertama kali ditemukan pada saat kehamilan. DMG merupakan keadaan
pada wanita yang sebelumnya belum pernah didiagnosis diabetes kemudian
menunjukkan kadar glukosa tinggi selama kehamilan.Diabetes melitus gestasional
berkaitan erat dengan komplikasi selama kehamilan seperti meningkatnya
kebutuhan seksio sesarea, meningkatnya risiko ketonemia, preeklampsia dan
infeksi traktus urinaria, serta meningkatnya gangguan perinatal (makrosomia,
hipoglikemia neonatus, dan ikterus neonatorum). Selama kehamilan, resistensi
insulin tubuh meningkat tiga kali lipat dibandingkan keadaan tidak hamil. Pada
kehamilan, penurunan sensitivitas insulin ditandai dengan defek post-reseptor
yang menurunkan kemampuan insulin untuk memobilisasi SLC2A4 (GLUT 4)
dari dalam sel ke permukaan sel. Hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan
hormon yang berkaitan dengan kehamilan. Meskipun kehamilan dikaitkan dengan
peningkatan massa sel β dan peningkatan kadar insulin, beberapa wanita tidak
dapat meningkatkan produksi insulinnya relatif terhadap peningkatan resistensi
insulin, sehingga menjadi hiperglikemik dan menderita DMG.

Kebutuhan insulin tinggi selama fase akhir kehamilan normal dan hanya
berbeda sedikit antara wanita normal yang hamil dan wanita penderita DMG
hamil. Meskipun demikian, pada penderita DMG respons insulin secara konsisten
berkurang terhadap pasokan nutrien. Sejumlah defek fungsi sel β pankreas juga
ditemukan pada wanita dengan riwayat DMG; mayoritas penderita DMG
mengalami disfungsi sel β akibat resistensi insulin kronik sebelum kehamilan.
Temuan baru-baru ini mengindikasikan bahwa kondisi yang menyebabkan DMG
dipicu oleh loading antigen fetus sendiri. Interaksi antara human leukocyte
antigen-G (HLA-G) dan nuclear factor-kB (NF-kB) diindikasikan sebagai
penyebab DMG. Diabetes melitus pada pasien yang menjalani transplantasi organ
diduga analog dengan terjadinya DMG pada kehamilan. Pada kedua kasus,
loading antigen memicu proses diabetologenik. (Kurniawan, 2016)
METABOLISME GIZI

Diet dan gaya hidup juga berperan pada kejadian DMG. Diet banyak daging
merah, daging yang diproses, produk biji-bijian yang dirafinasi, gula, kentang
goreng, dan pizza, berasosiasi kuat dengan kejadian DMG. Sebaliknya diet buah-
buahan, sayuran hijau, produk unggas, dan ikan, berasosiasi terbalik dengan
kejadian DMG. Wanita yang mengonsumsi >6 porsi daging merah dalam
seminggu memiliki risiko 1,7 kali menderita DMG dibandingkan wanita yang
hanya mengonsumsi <1,5 porsi daging merah per minggu. Kombinasi diet
berindeks glikemik tinggi dan rendah serat meningkatkan risiko DMG 2,15 kali
dibandingkan diet berindeks glikemik rendah dan kaya serat. Wanita yang
mengonsumsi >5 porsi minuman berpemanis gula/minggu memiliki risiko 22%
lebih tinggi menderita DMG dibandingkan yang hanya mengonsumsi 1 porsi.
Suatu penelitian melaporkan kombinasi 3 hal, yaitu tidak merokok, >150 menit
aktivitas fisik sedang dalam seminggu, dan makanan sehat menurunkan risiko
DMG sebesar 41%, jika ditambah indeks massa tubuh <25 sebelum kehamilan,
maka risiko kejadian DMG akan berkurang 52%. (Kurniawan, 2016)
A. ASESMEN GIZI

Domain Data Standar Interpretasi

Riwayat Pasien Riwayat Personal


- JK: Wanita
- U: 46 tahun
- Pekerjaan: Sekretaris

Riwayat Medis
- Diagnosa MRS: DM Gestasi Tanpa penyakit Diagnosa DM
Gestasi
- Riwayat DM pada ayah dan ibu Normal: Tanpa riwayat Resiko Genetik
penyakit Tinggi
- Pernah melahirkan anak Normal : 2,5 - 4 kg Bayi Besar
pertama BB 4,2 kg (Kosim, 2007)

Riwayat Sosial
- Hamil trimester 2, anak ke-2
Antropometri TB: 155 Kg
BB sebelum hamil: 55 kg BBI : BBN- 10%BBN
: 49,5 Kg
BMI: 55/(1,55)2
: 23 kg/m2 Normal
(WHO Asia, 2006)
BBS: 65 Kg Penambahan BB BMI 18,5-
24,9: 11,5-16 kg Normal
(Purnamasari dkk, 2013)
BBS-BBSH: 65-55
: 10 kg
Biochemistry Hasil Pemeriksaan Lab
GD 2JPP: 220 mg/dL Normal: >200 mg/dL Hiperglikemia
(FKUI/RSCM)
Kolesterol: 130 mg/dL Normal: <200 mg/dL Normal
(Almatsier, 2010)
Clinics Keluhan:
- Rasa panas dan nyeri pada
telapak kaki
- Kepala sering pening Tanpa keluhan Gejala DM
- Mata kabur
- Gatal pada lipatan paha
Dietary Pola makan di rumah:
Makan 4x sehari Normal : 3x sehari Pola Makan Salah
Ngemil 4x sehari Normal: 3x sehari Pola Makan Salah
Konsumsi susu sebelum tidur Normal
Sayur dan buah setiap hari Normal

Hasil recall:
E: 140% keb Normal: 80-120% keb. Asupan Energi
(Depkes, 1999) Berlebih
L: 120% keb Normal: 80-120% keb. Normal
(Depkes, 1999)

Masalah Gizi
1. Hiperglikemia (NC-2.2.)
2. Pola Makan Salah (NB-1.5.)
3. Asupan Energi Berlebih (NI-1.3)
B. DIAGNOSA GIZI

Nutrition Intake

NI-1.3. Kelebihan Asupan Energi berkaitan dengan budaya makan 4x


makan utama dan 4x cemilan, ditandai dengan hasil recall energi 140%
kebutuhan.

Nutrition Clinics

NC-2.1. Gangguan Utilisasi Karbohidrat berkaitan dengan penurunan


fungsi endokrin, ditandai dengan hasil pemeriksaan lab GD 2JPP: 220 mg/dL.

Nutrition Behaviour

NB-1.2. Perilaku Makan yang tidak Tepat berkaitan dengan perilaku


makan yang tidak tepat, ditandai dengan pola makan 4x makan utama dan 4x
cemilan.

Prioritas Diagnosa

1) NC-2.2. Perubahan Nilai Laboratorium terkait Glukosa

2) NI-1.3. Kelebihan Asupan Energi

3) NB-1.2. Perilaku Makan Tidak Tepati


C. RENCANA INTERVENSI
1. Preskripsi Diet
a. Jenis Diet : Diabetes Melitus Gestasional

b. Tujuan Diet :
Memberikan asupan gizi seimbang sesuai kebutuhan, menjaga gula
darah dalam batas normal, mempertahankan BB normal, dan
memberikan edukasi gizi terhadap pasien dan keluarga pasien
selama berada di Rumah Sakit.

2. Nutrient Delivery
a. Prinsip dan Syarat Diet:
 Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal. Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan
kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25 - 30 kkal/kg BB
normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan
khusus, misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya
komplikasi.
 Kebutuhan Protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
total.
 Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi
total, dalam bentuk < 10% dari kebutuhan energi total berasal
dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan
sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol
makanan dibatasi, yaitu ≤300 mg/hari.
 Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total,
yaitu 60 – 70%.
 Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila
kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan
mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi
total.
 Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Fruktosa
dalam jumlah 20% dari kebutuhan energi total dapat
meningkatkan kolesterol LDL, sedangkan gula alkohol dalam
jumlah berlebihan mempunyai pengaruh laksatif.
 Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat
larut air yang terdapat di dalam sayur dan buah. Menu seimbang
rata-rata memenuhi kebutuhan serat sehar
 Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang
sehat, yaitu 3000 mg/hari Na. Apabila mengalami hipertensi,
asupan garam harus dikurangi ( diet rendah garam )
 Cukup Vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan
cukup, penambahan vitamin dan mineral dalam bentuk
suplemen tidak diperlukan
(Sumber: Pedoman Asuhan Gizi di Puskesmas)
b. Bentuk Makanan: Biasa
c.Rute : Oral
d. Frekuensi : 3x makan utama, 3x makan selingan
e.Perhitungan Kebutuhan
Energi: BBI x 25 kkl/kg BB
: 49,5 kg x 25 Kkl + 500 Kkl
: 1.738 Kkl
P : 15% Kebutuhan
: 15% x 1.738 Kkl
: 261 Kkl atau 65 gr
L : 25% Kebutuhan
: 25% x 1.738 Kkl
: 435 Kkl atau 48 gr
KH : 60% Kebutuhan
: 60% x 1.738 Kkl
: 1.043 Kkl atau 261 gr
3. Bahan Makanan Anjuran
Bahan Makanan yang Dianjurkan
1. Sumber karbohidrat kompleks: nasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi,
dan sagu.
2. Sumber protein rendah lemak: ikan, ayam tanpa kulit, susu skim,
tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang
mudah dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang,
dikukus, disetup, direbus, dan dibakar.
Bahan Makanan yang Dibatasi dan Dihindari
1. Mengandung banyak gula sederhana: gula pasir, gula jawa, sirop,
selai, jeli, manisan buah, SKM, minuman botol ringan, es krim, kue-
kue manis, dodol, cake, dan tarcis.
2. Mengandung banyak lemak: cake, makanan siap saji, goreng-
gorengan.
3. Mengandung banyak natrium: ikan asin, telur asin, makanan yang
diawetkan.
(Sumber: Penuntun Diet RSCM & AsDI)

4. Standar Makanan

No. Bahan Maknaan Penukar Total E Total P Total L Total KH


1 Sumber KH 3 525 12 0 120
2 Protein Hewani 3 150 21 6 0
3 Protein Nabati 3 225 15 9 21
4 Sayur 3 75 3 0 15
5 Buah 3 150 0 0 36
6 Gula 3 150 0 0 36
7 Minyak 3 150 0 15 0
8 Susu RL 3 375 21 18 30
Total (Kkl) 1800 72 48 258
Range (Kkl) 1640 1960 64,1 79,9 43,7 52,3 236 280

5. Distribusi Makanan
Pagi : 20% kebutuhan
: 20% x 1800 Kkl
: 360 Kkl
Snack: 5% kebutuhan
: 5% x 1800 Kkl
: 90 Kkl
Siang : 30% kebutuhan
: 30% x 1800 Kkl
: 540 Kkl
Snack: 10% kebutuhan
: 10% x 1800 Kkl
: 180 Kkl
Sore : 25% kebutuhan
: 25% x 1800 Kkl
: 450 Kkl
Snack: 10% kebutuhan
: 10% x 1800 Kkl
: 180 Kkl
6. Pembagian Bahan Makanan

Snac
Bahan Maknaan Pagi k Siang Snack Sore Snack
Sumber KH 1,0 1,0   0,5 0,5
Protein Hewani 1,0   1   1  
Protein Nabati 1,0   1,0   1,0  
Sayur 0,5 1,0 0,5   1,0  
Buah 1,0   0,5 1,0 0,5  
Minyak     1,0   1,5 0,5
Gula     0,5   1,0 1,5
Susu Rdh Lmk   0,5 1,0 1,0 0,5  
Total Energi (Kkl) 362,5 87,5 537,5 175 450 187,5

7. Menu Sehari
(terlampir)
8. Konseling
a. Tujuan :
Memberikan konseling gizi kepada pasien dan keluarga pasien
mengenai penyakit DM dan juga diet yang tepat untuk pasien DM.
b. Materi : Penyakit DM dan Diet DM
c. Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
d. Media : kartu konseling, leaflet, poster DM

9. Edukasi
a. Tujuan : Memberikan edukasi gizi tentang diet DM kepada pasien
dan keluarga pasien selama di RS
b. Materi : Diet DM
c.Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
d. Media : leaflet

10. Koordinasi
a. Berkoordinasi dengan perawat untuk melihat perkembangan klinik
fisik pasien
b. Berkoordinasi dengan petugas lab untuk memantau hasil lab
terutama glukosa dalam darah.
c.Berkoordinasi dengan dokter untuk memantau penyakit lebih dalam.
D. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

Domain Evaluasi Target Waktu

Antropometri  Mempertahankan BMI normal: 18,5-23 Setiap hari


status gizi selama berada
di RS
 Memantau Pertambahan BB sesuai Setiap minggu
pertambahan BB perkembangan janin
(trimester)
Biochemistry  Memantau kadar Dalam keadaan normal: Setiap hari
gula darah GDP <110 mg/dL selama berada
di RS
 Mempertahankan Dalam keadaan normal: 3 hari sekali
kadar kolesterol <200 mg/dL selama berada
di RS
Clinics  Memantau Tidak pening, tanpa Setiap hari
keadaan fisik nyeri, bugar selama berada
klinis pasien di RS
Dietary  Memantau asupan Sesuai kebutuhan pasien Setiap hari
makanan pasien selama berada
di RS
Lampiran

MENU SEHARI

Waktu Bera Energi Protei Lema KH


Menu Makan
Makan Bahan Makanan t (gr) (Kkl) n (gr) k (gr) (gr)
Nasi Nasi 100 175 4 0 40
Pepes Ayam Ayam 40 50 7 2 0
Tahu 110 75 5 3 7
PAGI
Sayur oyong Wortel 50 12,5 0,5 0 2,5
Oyong 50 0 0 0 0
Pepaya Potong Pepaya 110 50 0 0 12
Jumlah 362,5 16,5 5 61,5
Wortel 50 12,5 0,5 0 2,5
brokoli 25 6,25 0,25 0 1,25
pepaya muda 25 6,25 0,25 0 1,25
SNACK Salad Sayur Tomat 10 0 0 0 0
Selada Bokor 10 0 0 0 0
Timun 10 0 0 0 0
Yoghurt susu penuh 100 62,5 3,5 3 5
Jumlah 87,5 4,5 3 10
Nasi Nasi 100 175 4 0 40
Ikan Bakar Ikan Mujair 40 50 7 2 0
Pepes Tahu Tahu 110 75 5 3 7
Buncis 50 12,5 0,5 0 2,5
SIANG Tumis Buncis
Minyak Kelapa 5 50 0 5 0
Buah Utuh Pir 40 25 0 0 6
Susu KTM 100 125 7 6 10
Susu
Gula 6 25 0 0 6
Jumlah 537,5 23,5 16 71,5
Apel 20 12,5 0 0 3
Melon 20 12,5 0 0 3
Strawberi 40 12,5 0 0 3
SNACK Salad Pelons
Madu 5 12,5 0 0 3
Keju 20 62,5 3,5 3 5
Yoghurt susu penuh 100 62,5 3,5 3 5
Jumlah 175 7 6 22
Bubur 200 87,5 22 0 40
Sapi 35 50 7 2 0
Bubur Piyur Wortel 50 12,5 0,5 0 2,5
Brokoli 50 12,5 0,5 0 2,5
Minyak Kelapa 5 50 0 5 0
MALAM
Susu Kedelai 25 75 5 3 7
Avocado 30 25 0 2,5 0
Avocado Su-ke
Gula Putih 13 50 0 0 12
Susu KTM 50 62,5 3,5 3 5
Jeruk Utuh Jeruk 55 25 0 0 6
Jumlah 450 22 15,5 75
Maizena 25 87,5 22 0 40
SNACK Pudding Maizena Santan 20 25 0 2,5 0
Gula 22 75 0 0 18
Jumlah 187,5 22 2,5 58
Jumlah Total 1800 95,5 48 298

Anda mungkin juga menyukai