Anda di halaman 1dari 8

MINIMNYA NILAI MORAL DIKALANGAN MASYARAKAT PADA

MASA MODERN

Oleh :

Widya Anjarwati

4305019024

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKADAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN

2020
ABSTRAK

MINIMNYA NILAI MORAL DIKALANGAN MASYARAKAT PADA


MASA MODERN

Pengamatan yang saya buat ini bertujuan untuk meningkatkan atau


bahkan memperbaiki kembali nilai moral yang ada dikalangan masyarakat
Indonesia. Alasan yang melatar belakangi pengamatan ini dikarenakan semakin
bertambahnya masa semakin minim pula nilai moral yang ada dikalangan
masyarakat Indonesia terutama di kalangan remaja. Karena kurangnya
pengetahuan mengenai makna nilai moral menyebabkan rusaknya sikap moral
yang ada dan hal ini sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan dari
bangsa Indonesia ini sendiri.

Untuk menumbuhkan suatu moral atau sikap yang baik memerlukan


suatu pendidikan moral. Pendidikan moral sendiri sangat berpengaruh besar
terhadap moral‚ mengapa demikian? Karena pendidikan sendiri merupakan suatu
upaya dalam mengembangkan potensi‚ kemampuan dan kapasitas manusia yang
dipengaruhi oleh suatu tindakan baik maupun buruk. Pendidikan nilai moral ini
lambat laun sudah mulai luntur dikarenakan salah satu efek buruk dari global
warming. Oleh karena itu kita sebagai masyarakat yang baik harus mampu untuk
menumbuhkan sikap moral yang baik pada diri kita masing-masing tanpa harus
mengandalkan adanya pendidikan dari pemerintah.

Kata kunci : moral‚ sikap‚ pemerintah.


MINIMNYA NILAI MORAL DIKALANGAN MASYARAKAT PADA
MASA MODERN

Penulisan Makalah ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Moral
Dosen Mata Kuliah : Dr. Agustinus W. Dewantara S.S.,M.Hum

Widya Anjarwati (4305019024)

1. Pendahuluan

Moral adalah suatu tidakan baik atau buruk seseorang


berdasarkan pandangan hidup dan agamanya. Moral berasal dari bahasa
latin yakni mos (jamak : mores) yang berarti kebiasaan‚ adat. Menurut
Merriam-Webster moral adalah mengenai atau berhubungan dengan apa
yang benar dan salah dalam perilaku manusia‚ dianggap benar dan baik
oleh kebanyakan orang sesuai dengan standar perilaku yang tepat pada
kelompok atau masyarakat tersebut. Moral sangatlah penting untuk setiap
orang maupun setiap bangsa hal ini dikarenakan apabila nilai moral suatu
bangsa hancur maka akan menghancurkan pula suatu negara. Namun di
masa yang seperti ini kebanyakan orang sudah mulai mengabaikan
perilaku yang mencerminkan sikap bermoral. Sikap moral ini sendiri
tercermin pada segala tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh setiap
manusia khususnya pada remaja sebagai generasi penerus bangsa.
Perkembangan nilai moral dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :
a. Peran orang tua dalam memberi nasihat;
b. Pengaruh lingkungan rumah;
c. Pergaulan yang salah;
d. Pengaruh dari lingkungan sekolah.
Indonesia adalah suatu negara yang sangat beragam‚ mulai dari
agama‚ suku bangsa dengan budaya yang bermacam-macam. Indonesia
memiliki pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan untuk
membangun bangsa Indonesia ini kita sebagai penerus bangsa harus
mempertahankan kesucian negara dari tindakan yang tidak baik agar tidak
mencoreng nama baik bangsa Indonesia.
Moral masyarakat dapat mencerminkan kepribadian suatu negara.
Begitu pula dengan Indonesia‚ rusaknya moral di Indonesia menunjukkan
bahwa Indonesia berada di titik paling rendah dalam berkepribadian. Jika
hal ini tetap dibiarkan maka bukan tidak mungkin lagi jika negara
Indonesia ini akan hancur.

2. Pembahasan

Apakah hukum dan moral saling berkaitan? Ya saling berkaitan.


Moral itu pertama-tama soal baik buruk ( soal nilai-nilai normatif). Hukum
adalah soal perintah & larangan. Hukum bukan soal nasihat‚ tapi soal
perintah dan larangan karena kalau tidak menjalankan perintah atau
melanggar larangan akan dihukum. (Dewantara‚2017:40)
Hukum haruslah tunduk pada moral. Artinya‚ apa yang
diperintahkan haruslah merupakan kebaikan; dan apa yang dilarang
haruslah merupakan keburukan. Bukan sebaliknya‚ dilarang maka
buruk‚ diperintahkan karena baik! Jika moral dipahami sebagai demikian
(dilarang maka buruk‚ diperintahkan karena baik)‚ maka moral tersebut
sangat legalistis; dan apabila hukum dipahami seperti itu‚ akan terjadi
kemungkinan manipulasi positivisme hukum yang sangat hebat.
(Dewantara‚2017:40)
Apakah moral dan kemampuan untuk membedakan antara baik
dan buruk saling berkaitan? Ya saling berkaitan. Oleh karena sebab itu
seseorang dikatan bermoral apabila orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai
moral yang ada di masyarakat.
Perkembangan moral seseorang berkaitan dengan peraturan-
peraturan dan nilai-nilai. Saat bayi baru saja dilahirkan dia tidak memiliki
moral bahkan belum mengerti apa itu moral‚ oleh karenanya peran orang
tua sangat diperlukan untuk membentuk nilai moral dalam diri anak
tersebut. Pendidikan di sekolah dan lingkungan pun juga memiliki peran
dalam membentuk sebuah moral pada diri anak. Hal ini dilakukan agar
anak tahu hal mana yang baik dan hal yang buruk.
Ada banyak contoh kasus yang mencerminkan moral yang buruk
yaitu :
1. Kasus I
Maraknya kasus korupsi yang mereka lakukan merupakan
cerminan bahwa moral Indonesia sudah jatuh dibawah titik terendah.
Korupsi tentunya mempengaruhi semua masyarakat‚ karena dana
yang mereka ambil untuk kepentingan mereka sendiri adalah dana
untuk kepentingan masyarakat dan negara.
Kasus anggota DPRD di Malang yang 41 dari 45 anggotanya
menjadi tersangka korupsi. Menjadikan krisi moral dan etika yang
dialami oleh bangsa Indonesia ini masih sangat sulit untuk
dikendalikan. Selan itu‚ sistem politik di Indonesia ini membuat
seseorang berburu kekuasaan dengan cara menghalalkan segala cara.
2. Kasus II
Kasus generasi muda yang masih duduk dibangku sekolah
yang salah dalam memilih pergaulan dan pada akhirnya mereka
terjerumus dalam pergaulan bebas. Di masa sekarang ini anak SMP
sudah banyak yang melakukan perbuatan yang menyimpang seperti
salah dalam mengartikan seksual dan melakukan hubungan seksual.
Semestinya pendidikan sex hanya untuk pengetahuan semata dan
dalam memberikan pengetahuan tersebut harus dalam pengawasan
guru dan orang tua murid. Bahkan saat ini kurang lebih 50% pelajar
wanita sudah tidak perawan karena mereka melakukan hubungan
seksual tanpa adanya ikatan pernikahan.
Menurunnya sikap moralitas remaja dipengaruhi oleh
perkembangan zaman dan juga karena pengaruh globalisasi yang masuk
dalam Indonesia. Dibandingkan dampak positifnya lebih banyak dampak
negatif yang masuk di Indonesia. Mereka lebih mengagung-agungkan
budaya barat dibandingkan budaya asli Indonesia. Bukan hanya itu
saja‚ tekhnologi global pun juga ikut mempengaruhi nilai moral seseorang
khususnya para remaja.
Nilai moral yang baik merupakan suatu hal yang diinginkan dan
dianggap penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Menurut
Green‚ sikap merupakan kesediaan bereaksi individu terhadap suatu
hal‚ sikap berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku seseorang.
Dalam hal ini apabila terjadi penurunan moralitas pada
masyarakat Indonesia bisa jadi disebabkan oleh semakin menurunnya jiwa
spiritual dan akhlak yang seharusnya menjadi pedoman bagi seseorang
sebelum melakukan suatu tindakan. Krisis spiritual dan akhlak ini addalah
salah dua dari imbas di era globalisasi yang telah merubah konsep dan
tatanan kehidupan masyarakat saat ini. Hal yang berubah seperti gaya
bicara‚ cara berpakaian‚ cara berkomunikasi hingga cara makan pun juga
dipengaruhi oleh globalisasi. Seperti yang saya katakan diatas bahwa
globaisasi yang masuk di Indonesia lebih banyak membawa pengaruh
negatif. Dan hal ini sangat berpengaruh besar terhadap kelangsungan
Negara Indonesia.
Selain itu krisis spiritual dan akhlak juga disebabkan oleh
pendidikan nasional di Indonesia yang lebih memilih mengedepankan
nilai-nilai akademik sehingga membuat para generasi penerus bangsa
semakin melupakan apa itu nilai moral.
3. Penutup
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin
berkembangnya jaman semakin hilang sikap moral seseorang. Dengan
berbagai faktor yang ada bukan tidak mungkin lagi jika banyak dari
kalangan remaja yang menyimpang dari perbuatan moral yang baik.
Globalisasi ini sendiri sangat berpengaruh besar terhadap
kehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai generasi muda seharusnya kiita
bisa lebih mengerti baik buruknya suatu tindakan. Hal yang harus
dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan lagi nilai moral dalam diri
remaja adalah dengan cara memberikan pendidikan moral terhadap anak.
Dan memang seharusnya pendidikan moral diberikan pada anak mulai
sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Dewantara, W.2017.Diskursus Filsafat Moral Dewasa Ini.Yogyakarta:Kanisius.

Internet
https://www.kompasiana.com/ditarahayu/54f7ae21a33311541d8b478c/makalah-
krisis-moral-remaja-pada-era-globalisasi

https://www.kompasiana.com/aulian/5bc5a03e6ddcae27482ee384/krisis-moral-
bangsa-indonesia?page=2

Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.

Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).

Dewantara, A. W. (2015). Pancasila Sebagai Pondasi Pendidikan Agama Di Indonesia.


CIVIS, 5(1/Januari).

DEWANTARA, A. W. (2016). GOTONG-ROYONG MENURUT SOEKARNO DALAM


PERSPEKTIF AKSIOLOGI MAX SCHELER, DAN SUMBANGANNYA BAGI NASIONALISME
INDONESIA (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Dewantara, A. W. (2017). Kerasulan Awam Di Bidang Politik (Sosial-Kemasyarakatan),


Dan Relevansinya Bagi Multikulturalisme Indonesia. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama
Katolik, 18(9), 3-15.

Dewantara, A. W. (2015). Filosofi Pendidikan yang Integral dan Humanis dalam


Perspektif Mangunwijaya. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 13(7), 3-9.

Anda mungkin juga menyukai