Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelainan konjungtiva dan kornea sering menjadi penyebab

timbulnya gejala mata. Permukaan mata secara reguler terpajan

lingkungan luar dan mudah mengalami trauma, infeksi dan reaksi alergi

yang merupakan sebagian besar penyakit pada jaringan ini. Sebagian kecil

disebabkan oleh abnormalitas degenerasi dan struktural. Salah satu

penyakit degenerasi konjugtiva adalah pterygium (James, 2003).

Pterygium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular

konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. Pertumbuhan ini

biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal

konjugtiva yang meluas ke daerah kornea. Pterygium berbentuk segitiga

dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea. Pterygium mudah

meradang dan bila terjadi iritasi, maka bagian pterygium akan berwarna

merah (Ilyas, 2010), dan umumnya bilateral di sisi nasal (Vaughn, 2008).

Pterygium dianggap sebagai fenomena iritatif yang disebabkan

oleh sinar ultraviolet dan sering dijumpai diantara petani dan

penggembala yang sehari-harinya berada diluar rumah, dibawah teriknya

sinar matahari, di daerah berdebu atau berpasir, dan angin selalu bertiup

(Vaughn, 2008).
Di Amerika Serikat, kasus pterygium sangat bervariasi tergantung

pada lokasi geografisnya. Di daratan Amerika, prevalensinya berkisar

kurang dari 2% untuk daerah di atas 40° lintang utara sampai 5-15%

untuk daerah garis lintang 28°-36°. Hubungan ini terjadi untuk tempat-

tempat yang prevalensinya meningkat dan daerah-daerah elevasi yang

terkena penyinaran ultraviolet untuk daerah di bawah garis lintang utara

ini. Di dunia, hubungan antara menurunnya insidensi pada daerah atas

lintang utara dan relatif terjadi peningkatan untuk daerah di bawah garis

balik lintang utara (Jerome, 2009).

Beberapa survei memperlihatkan bahwa negara yang lebih dekat

dengan equator mempunyai angka kejadian pterygium lebih tinggi dari

pada daerah lain, hal itu bisa disebabkan karena garis lintang yang rendah

dan pancaran sinar ultraviolet yang lebih kuat (Yan Qi-Chang et al.,

2006). Berdasarkan letak Indonesia sebagai bagian negara beriklim tropis

dan dengan paparan sinar ultraviolet yang tinggi, maka angka kejadian

pterygium cukup tinggi (Gazzard et al., 2002).

Pemicu pterygium tidak hanya dari etiologinya saja tetapi terdapat

faktor risiko yang mempengaruhinya antara lain faktor usia, jenis

kelamin, jenis pterygium, jenis pekerjaan (outdoor atau indoor ) (Gazzard

et al., 2002). Dimana jarang terdapat kejadian pterygium pada usia

dibawah usia 20 tahun. Angka prevalensi pterygium paling tinggi terjadi

pada usia lebih dari 40 tahun dan angka insiden pterygium paling tinggi

terjadi antara umur 20-40 tahun (Jerome, 2009). Hal tersebut di atas dapat

dibuktikan pada studi yang dilakukan Gazzard di Indonesia ( Kepulauan


Riau ) yang menyebutkan kejadian pterygium pada usia dibawah 21 tahun

sebesar 10 % dan diatas 40 tahun sebesar 16,8%, pada wanita 17,6 % dan

laki-laki 16,1% (Gazzard et al., 2002).

Melihat banyaknya kejadian pterygium di Indonesia, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh letak geografis

terhadap angka kejadian pterygium di wilayah Malang.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara letak geografis pegunungan dan letak

geografis persisir pantai dengan kejadian pterygium pada penduduk

wilayah Malang?

2. Letak geografis manakah yang lebih berpengaruh pada kejadian

pterygium?

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh letak geografis terhadap angka kejadian pterygium.

1.3.2. Tujuan Khusus


Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk membuktikan

bahwa banyaknya pajanan sinar ultraviolet menentukan angka

kejadian pterygium.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademis

1. Menambah wawasan dan khasanah ilmu kedokteran.

2. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan kejadian pterygium.

1.4.2. Manfaat Klinis

Untuk mencegah terjadinya kasus pterygium di daerah

pegunungan dan pesisir pantai.

1.4.3. Manfaat Masyarakat

Memberi informasi kepada masyarakat tentang pengaruh letak

tempat tinggal dengan kejadian pterygium.

Anda mungkin juga menyukai