Saat ini beberapa masalah yang sedang dihadapi oleh PT Holding Perkebunan Nusantara adalah :
a. Belum adanya Consumer Relationship Management
b. Database belum terintegrasi secara maksimal
c. Banyaknya aplikasi berbasis website yang dimiliki baik oleh Holding maupun anak perusahaan, akan tetapi belum terintegrasi dan terstandarisasi
d. Pengimplementasian remote working masih memiliki banyak kendala dan belum optimal
e. Diperlukan teknologi tinggi untuk menunjang hasil riset berdasarkan data
Isu "Palm Oil Free" juga meningkatkan urgensi PT Holding Pekebunan Nusantara untuk menggunakan IT dalam mengurai kesalahpahaman kepada
konsumen dan atau masyarakat
Penyusunan IT Master Plan menggunakan pendekatan TOGAF 9.2 dengan mengacu pada
a. Konsisten dengan tujuan dan strategi perusahaan
b. Tujuan strategis dan akuntabilitas terlihat jelas dan mudah dipahami semua pihak
c. Opsi strategis TI terintegrasi dan terstruktur dengan business plan
d. Mampu menyelesaikan masalah pada gap antara baseline dengan target plan
Executive Summary 02
IT Masterplan ini dirancang dengan periode 3 tahun, terhitung tahun 2021-2023.
Menghasilkan dua aplikasi sebagai solusi approach atas gap antara baseline dengan target plan. Dua aplikasi tersebut meliputi:
1. IT Integrated Solution
2. Pengembangan mobile aplikasi "NUSANTARA" sebagai aplikasi master
IT Master Plan 03
Divisi Teknologi Informasi Petkebunan Nusantara III (Persero) Holding bertanggung jawab dalam standarisasi proses bisnis yang ada di seluruh PTPN
melalui implementasi TI, menilai inovasi teknologi baru, melakukan uji coba dan analisa untuk mendapatkan teknologi yang dibutuhkan perusahaan.
Dalam rangka meningkatkan penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) , akurasi, dan kecepatan sistem informasi akuntansi/ manajemen
maka diimplementasikan inisiatif strategis dibidang TI yaitu :
1. Enterprises Resource Planning (ERP)
2. E-Procurement
3. Sistem Informasi Geografis (SIG)
4. Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA)
5. Integrated Procurement System (IPS)
6. Unified Communication.
Akan tetapi, sistem yang ada saat ini masih belum optimal untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan. Penerapan sistem TI yang belum merata pada seluruh
anak perusahaan dan adanya keterbatasan penerapan pada tingkat Holding
karena keterbatasan biaya dan kapasitas. Selain itu, dengan adanya isu "palm oil
free" diharapkan TI dapat mengurai kesalahpahaman yang terjadi terutama
pada tingkat global.
Internal Stakeholder
Shareholder Komisaris
Eksternal Stakeholder
Kreditur Masyarakat Pelanggan Supplier Pemerintah
Komunitas Partner
Business Architecture Phase 07
Fase ini menerangkan bagaimana proses bisnis PT Holding Perkebunan Nusantara berdasarkan
proses bisnis yang dilakukan stakeholder yang terlibat .Hal ini dijelaskan melalui : Value Chain PT
Value chain Holding Perkebunan Nusantara yang terdiri dari 5 kegiatan primer dan 5 kegiatan sekunder.
Selanjutnya, dilakukan gap analysis dengan hasil sebagai berikut:
Margin
Financial
Human Resources
Procurement
Firm Infrastructure
Application Architecture Phase 08
Fase ini memproduksi rekomendasi IT untuk PT Holding Perkebunan Nusantara terdiri dari:
1. IT Integrated Solution : Optimalisasi sistem IT dengan penambahan pada modul ERP
Baseline Architecture
AGRI FI BPC 1. AGRI (tanaman semusim dan tahunan),
2. FI (finance),
3. CO (controlling),
CO PM QM 4. PM (Plant Maintenance),
5. PS (Project System).
6. PP (Project Planning),
PS PP SD 7. QM (Quality Management),
8. SD (Sales and Distribution),
9. MM (Material Management),
ERP
Application Architecture Phase 09
Target Architecture
FI PP
AGRI BPC 1.Supervisory Control and Data Acquisition
DIGITAL BUSINESS NETWORK
CO QM 2. Geographic Information System
OMNI CHANNEL STRATEGIC SOURCING AND PROCUREMENT
PS SD 3. Customer Relationship Management
PM MM 4. Omni Channel
Customer Relationship Business Company
ERP MODULES 5. e-Office
HCM Management Intelligence Solution
6. Laboratorium Information System
E-OFFICE
CRM BI LAB-IS
7. Finance Accounting Controlling
8. Project System
9. Human Capital Management
REAL TIME AND INTEGRATED DATA BASE
SCADA GIS
ERP
Application Architecture Phase 10
2. Pengembangan aplikasi "Nusantara" berbasis IoT
Tantangan besar pada industri perkebunan adalah memperoleh sistem yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bisnis secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan :
1. Mulai dari evaluasi hingga eksekusi butuh waktu yang panjang.
2. Pasca implementasi biasanya timbul masalah never ending maintenance
Ditambah isu Palm Oil Free meningkatkan urgensi untuk pembuatan aplikasi berbasis Internet of Things dalam industri perkebunan. Aplikasi dengan nama "Nusantara"
ditujukan untuk Internal dan Eksternal dengan tujuan dan benefit sebagai berikut:
Internal Eksternal
Tujuan: Tujuan:
1. Aplikasi master untuk seluruh PTPN 1. Memberikan informasi product tracking kepada konsumen dalam
2. Efisiensi upaya inisiatif untuk menciptakan deforestation-free supply chain.
3. Akurasi dan kecepatan data Benefit:
Benefit: 1. Menciptakan customer experience
1. Mengantisipasi keterlambatan laporan 2. Mengembalikan kepercayaan konsumen dan masyarakat pada
2. Monitoring lapangan dengan mudah (akses dari HP) industri
3. Mengintegrasi dan menstandarisasi aplikasi pada seluruh 3. Pengenalan lebih dalam terhadap industri kepada customer
PTPN 4. Meningkatkan penjualan
Application Architecture Phase 11
2. Pengembangan aplikasi "Nusantara" berbasis IoT
Tahap ini bertujuan untuk menentukan data apa saja yang diperlukan dalam
aplikasi. Karena EA dibuat berdasarkan ERP, maka penting untuk mengidentifikasi Sistem dan Aplikasi
data yang diperlukan pada modul ERP.
Infrastruktur
Tahap Pemantapan
1. Data Supplier ( Nama, Alamat, Invoice) (2023)
2. Data Perkebunan (jumlah pohon siap panen, dan belum panen) Future
3. Data Area (Area yang baru ditanam, dalam masa tunggu panen, dan belum ditanam) Tahap Pematangan dan State
Perencanaan detail tahap
4. Data Pengelolaan Operasional Perkebunan
pemantapan (Q2 -Q4 2022)
5. Data Customer (Complain, Nama, Alamat, Pesanan,dll)
6. Data Keuangan (Gaji, tunjangan, penjualan,dll)
7. Data procurement (Inventories, Warehouse, Pabrik)
8. Data HR ( Training, Sertifikasi, profil karyawan, cuti, promosi), dll
Baseline: Database tidak Database Management System CRM Target: Memiliki database
terintegrasi secara optimal. terintegrasi dan meminimalisir
1. Penggunaan SCADA untuk 1. Aplikasi CRM keterlambatan laporan
seluruh PTPN 2. Analisis dan riset
2. Database server
Target: Memiliki aplikasi untuk
Baseline: Lack of Customer
riset konsumen dan sebagai
Relationship
media komunikasi dengan
penerapan high technology
Aplikasi "Nusantara Company Solution
1. Aplikasi independen dan 1. E-Office untuk menunjang Target: Memiliki aplikasi master
Baseline: Aplikasi berbasis remote working
Terintegrasi yang terintegrasi
website belum terintegrasi 2. Skype untuk menggantikan
2. Tersedia versi Internal dan
Eksternal VCube
Fatimah, H.A., Hermadi, I., Nurhadryani, Y. 2019. Enterprises Architecture Approachment for Designing IT Master Plan Based on ERP for Water Utility Company. Journal of Applied
Management Vol 17 No. 2.
Gaesela, Y.M dan Andry, F.A. 2019. Design Enterprise Architecture in CPO Industry Using TOGAF ADM Framework. ICTACT Journal on Soft Computing. DOI: 10.21917/ijsc.2019.0286
Kushairi, A., Singh, R., Ong-Abdullah, M. 2017. The Oil Palm Industry in Malaysia: Thriving ith Transformative Technnology. Journal of Oil Palm Research Vol. 29 (4) December 2017 p. 431
– 439 DOI: https: //doi.org/10.21894/jopr.2017.00017
https://thepalmscribe.id/introducing-digital-technology-into-palm-oil-industry/
https://republika.co.id/berita/q3tyea370/ptpn-v-gunakan-teknologi-informasi-untuk-tingkatkan-produksi
https://www.holding-perkebunan.com/mengusung-teknologi-ke-tengah-perkebunan-sawit-ptpn-v
https://www.ptpn4.co.id/ptpn-iv-implementasikan-teknologi-digital-di-bidang-human-capital/
https://eproc.holding-perkebunan.com